8 research outputs found

    Pendidikan lingkungan berbasis experiential learning untuk meningkatkan literasi lingkungan

    Get PDF
    Damage to the ecosystem and decline in the amount of biodiversity continues. Ecosystem damage due to human activities has become a global problem. This destructive activity reflects the low of the community’s environmental literacy. Environmental education can be a solution to improve community’s environmental literacy. The objectives of environmental education are (1) awareness; (2) knowledge; (3) attitude; (4) skills; and (5) participation. One effective method in environmental education is based on experiential learning. This article aims to explain the concept of environmental education based on experiential learning which can be an alternative integration of environmental education in schools. This article discusses the urgency of environmental literacy, how environmental education can improve environmental literacy, and detailed concepts of how to implement environmental education based on experiential learning in schools. Experiential learning-based environmental education means instilling Kolb’s learning cycle in learning and environmental education programs. The Kolb cycle consists of: (1) Concrete Experience; (2) Observation and Reflection; (3) Forming Abstract Concept; (4) Testing in New Situation. Experiential learning based environmental education will provide provisions for students to be able to design pro-environment actions or participate in providing solutions to environmental problems

    The 21st Century Paradigm in Supporting Sustainable Development

    Get PDF
    This book chapter was prepared with the theme "21st century paradigm in supporting sustainable development", with the aim of describing the efforts that have been made to support sustainable development from various fields, not only in the field of education. The material contained in this book chapter illustrates that literacy is very important to apply, so that students are able to face the challenges of a rapidly changing world that requires students to be able to solve every existing problem. In fact, it's not just literacy, but numeracy literacy is also one of the things that must be considered in the learning process. Considering the low level of scientific literacy, if not immediately addressed, it will have an impact on the low quality of human resources and will hinder the progress of science and technology in Indonesia. Literacy in schools is implemented through various learning components that must be designed or prepared by teachers. The application of scientific literacy in science learning should be carried out using scientific inquiry to foster the ability to think, work and behave scientifically and communicate it as an important aspect of life skills

    Anatomi tumbuhan : pengetahuan dasar untuk calon Guru IPA dan Biologi

    No full text
    Buku ini berisi tujuh bab mengenai anatomi tumbuhan. Materi yang disajikan dalam buku ini antara lain sel tumbuhan, jaringan tumbuhan, organ akar, organ batang, organ daun, organ bunga, biji, dan buah. Buku ini disusun sebagai salah satu media pembelajaran mata kuliah Anatomi Tumbuhan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh karena itu, kami harapkan penyajian materi dalam buku ini dapat membantu memudahkan mahasiswa memahami Anatomi Tumbuhan

    Buku model pembelajaran experiental and joyfull learning marine edutourism

    No full text
    ii, 44 halaman; 21c

    Lembar kerja experiental and joyfull learning-marine edutourism (Ejoy-ME) taman nasional wakatobi

    No full text
    ii, 70 halaman; 21c

    Model Pembelajaran Experiential and Joyful Learning-Marine edutourism untuk Meningkatkan Literasi Lingkungan Aspek Analisis Isu dan Disposisi Lingkungan Peserta Didik SMA.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan (1) menghasilkan model pembelajaran Experiential and Joyful Learning-Marine edutourism (EJoy-ME) yang efektif untuk meningkatkan literasi lingkungan aspek analisis isu dan disposisi lingkungan, (2) menunjukkan kelayakan model pembelajaran EJoy-ME yang dihasilkan, (3) menunjukkan kepraktisan model pembelajaran EJoy-ME tersebut, dan (4) mengetahui keefektifan model pembelajaran EJoy-ME tersebut dalam peningkatan literasi lingkungan aspek analisis isu dan disposisi lingkungan peserta didik SMA Kelas X. Penelitian ini merupakan design and developmental research, yang meliputi enam fase berdasarkan J. Ellis dan Levy, yaitu: (1) identifikasi masalah, (2) mendeskripsikan tujuan, (3) mendesain dan mengembangkan model dan produk pendukung, (4) uji coba, (5) evaluasi hasil uji coba, dan (6) diseminasi hasil. Model dikembangkan dengan mengangkat potensi lokal Taman Nasional Wakatobi. Validasi model dan perangkat implementasi model dilakukan oleh review ahli, review praktisi, dan uji coba ke pengguna/peserta didik. Subjek uji coba adalah peserta didik SMA Kelas X. Uji coba dilakukan dengan membandingkan model EJoy-ME dengan Problem-Based Learning (PBL) melalui pretest-postest group design. Data hasil pengukuran literasi lingkungan dianalisis menggunakan gain score dan uji MANOVA. Kelayakan produk, kepraktisan, dan keterlaksanaan dinilai oleh guru biologi dan observer uji coba. Data hasil penilaian kelayakan produk dianalisis secara deskriptif kualitatif. Model pembelajaran EJoy-ME mampu memanfaatkan potensi lokal Taman Nasional Wakatobi sebagai sumber belajar lingkungan. Model EJoy-ME diterapkan sebagai pendidikan lingkungan dengan karakteristik: (1) diintegrasikan dalam mata pelajaran biologi SMA; (2) outdoor di kawasan ekosistem laut TN Wakatobi; (3) mempelajari ekosistem laut dan konservasinya: mangrove, lamun, pantai, terumbu karang, budidaya rumput laut, dan kearifan lokal Suku Bajo; (4) berbasis experiential dan joyful learning dengan sintaks: leisure, experiencing, reflecting, processing, generalizing, dan testing in new situation. Poduk pendukung EJoy-ME berupa buku model, RPP, buku guru, LKPD, buku materi, dan LMS, yang dinilai sangat baik oleh peserta didik, guru, dan observer, sehingga layak untuk digunakan. Hasil penilaian praktis/guru menunjukkan bahwa model EJoy-ME sangat praktis dan tanggapan peserta didik juga sangat baik. Nilai signifikansi dari uji MANOVA 0,001 < 0,05, sehingga terdapat perbedaan peningkatan literasi lingkungan aspek analisis isu dan disposisi lingkungan pada kelas EJoy-ME dan PBL. Selanjutnya mean pada gain score membuktikan model EJoy-ME lebih baik dibandingkan PBL, sehingga EJoy-ME disimpulkan efektif dalam meningkatkan literasi lingkungan aspek analisis isu dan disposisi lingkungan
    corecore