5 research outputs found

    Pengaruh Sebaran Suhu Air Pendingin Pltu Jeneponto terhadap Komunitas Plankton di Perairan Punagaya, Jeneponto-Sulsel

    Full text link
    Sebaran suhu air panas ke perairan yang diakibatkan oleh pemanfaatan air laut sebagai air pendingin dari mesin pembangkit tenaga listrik uap memberikan dampak pada Perubahan suhu perairan terhadap habitat dalam suatu ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh buangan air pendingin dari PLTU terhadap komunitas plankton di perairan baik yang dekat dan jauh dari sumber buangan (near-far field).  Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret-Juli 2014 dengan metode surveydengan menetapkan enam (6) stasiun penelitian yang berada di sekitar lokasi buangan air buangan dan intake, serta melakukan pengukuran  parameter suhu dan pengambilan sampel plankton.. Data yang dihitung meliputi komposisi jenis, kepadatan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas plankton yang berada di sekitar buangan air bahang dan intake pltu terdiri dari 4 kelas. Komposisi jenis terbesar dari kelas Bacillariophyceae yaitu sebesar  44,89 %. Kepadatan rata-rata plankton sebesar 112,5 plankter/L, dengan kepadatan plankton terbesar ditemukan di stasiun yang jauh dari sumber buangan air bahang. Kisaran nilai indeks keanekaragaman 1,01 ā€“ 1,97 dan indeks keseragaman kisaran nilainya 0,73 ā€“ 1,01,  dengan yang nilai indeks tertinggi berada di lokasi yang jauh dari sumber buangan air bahang. Sedangkan nilai indeks dominansi, diperoleh kisaran nilai 0,1 ā€“ 0,42 dengan yang terendah berada di lokasi yang jauh dari sumber buangan air bahang. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu sebaran suhu air panas dapat mempengaruhi kehidupan biota perairan seperti plankton, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya jumlah jenis dan spesies, khususnya yang berada dekat dengan sumber buangan air panas (source)

    Berbagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Studi di Beberapa Puskesmas Kota Makassar)

    Get PDF
    Background: Low-birth-weight (LBW) as community health problem have remained as the main cause of prenatal morbidity and mortality. In Indonesia, the occurrence rate of LBW has reached 10,2%. LBW has caused by multifactors such as maternal factor, fetus factor, and environmental factor. The aim of the study was to elaborate if maternal factor and environmental factor are the risk factors contributing to LBW occurrence.Method: The study was based on case control design. The number of samples was 138 respondents who were categorized into 69 cases and 69 controls fulļ¬lling the criteria of inclusion and exclusion. The cases were mothers with babies having birth weight 35 years, the spacing of pregnancy < 2 years, the of family members smoking at home, the of a food taboos culture, ANC status < 4x , low social economy status.Conclusion: Low nutritional status, illness pregnancy are risk factors contributing to LBW occurrence. The probability of LBW occurrence when those risk factors observed are 68,87%

    Meningkatkan Keterampilan Berdiskusi melalui Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Teknik Two Stay Two Stray dengan Menggunakan Koleksi Referensi Perpustakaan pada Siswa Kelas XI Iis.2 SMA Negeri 1 Bulukumba

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan: 1) kualitas proses pembelajaran keterampilan berdiskusi siswa kelas XI IIS.2 SMA Negeri 1 Bulukumba Tahun Ajaran 2016/2017; dan 2) kualitas hasil pembelajaran keterampilan berdiskusi siswa kelas XI IIS.2 SMA Negeri 1 Bulukumba Tahun Ajaran 2016/2017.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bulukumba. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS.2 SMA Negeri 1 Bulukumba. Siswa kelas XI IIS.2 berjumlah 34 orang yang terdiri atas 18 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan berdiskusi di kelas XI IIS.2 SMA Negeri 1 Bulukumba. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam, angket, dan kajian dokumen. Validitas data dalam penelitian ini dikaji dengan teknik trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskripsi komparatif dan analisis kritis. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang meliputi empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, serta tahap analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan terdapat peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaranberdiskusi pada siswa kelas XI IIS.2 SMA Negeri 1 Bulukumba. Peningkatankualitas proses pembelajaran tersebut ditandai dengan meningkatnya: 1) jumlah siswa yang aktif dalam apersepsi; 2) jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran diskusi; 3) jumlah siswa yang perhatian dan konsentrasi dalam pembelajaran; dan 4) jumlah siswa yang kerjasama dalam diskusi. Adapun peningkatan kualitas hasilpembelajaran ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan, yaitu pada siklus I ada 18 siswa yang tuntas (56%) dan pada siklus II meningkat menjadi 26 siswa yang tuntas (76%). Peningkatan yang cukup siginifikan juga terjadi pada siklus III yaitu 30 siswa tuntas (91%). Nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan yaitu 63 pada siklus I, 68 pada siklus II, dan 74 pada siklus III. Ketuntasan siswa dalam pembelajaran diskusi tersebut dinilaiketika siswa berdiskusi

    The Effect of Red Spinach (Amaranthus Tricolor L.) Leaf Ethanol Extract Concentration on the Physical Quality of Face Serum and Antioxidant Activity using 2,2-Diphenyl-1-Picryl-Hydrazyl-Hydrate (DPPH)

    Full text link
    Background: Damage to the skin due to free radicals will interfere with the appearĀ¬ance so that the skin needs to be protected. Red spinach contains flavonoids which can be used as a source of antioxidants to inhibit free radicals. Antioxidant effect for facial skin care would be better formulated in a topical form. One form of cosmetic dosage form that has developed at this time is serum. Serum is a preparation with a high concentration of active ingredients and low viscosity, which delivers a thin film of the active ingredient on the skin surface. This study aimed to determine the effect of the concentration of ethanolic extract of red spinach leaves (Amaranthus tricolor L.) on the physical quality of facial serum and antioxidant potential using the DPPH method. Subjects and Method: This study was a laboratory experiment with variations in the concentration of ethanolic extract of red spinach leaves by 0%, 0.5%, 1%, and 1.5%. Physical quality tests carried out were organoleptic tests, homogeneity, pH, adhesion, dispersibility, viscosity, and stability of serum preparations for 14 days. Antioxidant potential test was assessed using 2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl-hydrate (DPPH) method with analysis using UV-VIS spectrophotometer. Results: Serum preparation with 0.5% red spinach leaf ethanol extract concentration (Formula 1) had the most optimal physical quality because the resulting serum gave a clearer color and lower viscosity. Serum preparation with a concentration of 1.5% red spinach leaf ethanol extract (Formula 3) has the most optimal antioxidant potential with an IC50 value of 81.08 ppm which is a very strong antioxidant. Conclusion: Formula 1 has the most optimal physical quality. Formula 3 has the most optimal antioxidant potential. Keywords: red spinach, flavonoids, antioxidants. Correspondence: Kharisma Aprilita Rosyidah. Study Program of Pharmacy, Universitas Muhammadiyah Kudus. Jl. Ganesha Raya No. 1, Purwosari, Kudus 59316, Central Java. Email: [email protected]. Mobile: +6281393979092
    corecore