643 research outputs found

    Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Project Based Learning pada Mata Pelajaran Matematika

    Get PDF
    Project based learning sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang digukana guru di kelas dengan berbasis kegiatan kerja proyek. Pendekatan pembelajaran berbasis kerja proyek merupakan bentuk pembelajaran yang memuat tugas-tugas kompleks yang mengacu pada pertayaan dan permasalah yang menantan dan menuntun siswa merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, dan mendorong siswa untuk berbuat lebih mandiri. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika di MTsN Palopo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tidakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Palopo sebanyak 34 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode project based learning pada siklus I masih dalam ketegori rendah dengan skor terbanyak antara 40-54 atau sekita 75% dari skor ideal 100. Panguasaan siswa pada tahap siklus II sudah menunjukkan kategori sedang dengan skor terbanyak 75-89 atau sekitar 76% dari skor ideal 100. Sehingga antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil penelitian menujukkan bahwa pretasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pembelajaran project based learning mengalami peningkatan prestasi belajar siswa

    Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Matematika

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar efektifitas pembelajaran matematika dengan penerapan model kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa   hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri Palopo pada siklus I berada pada  kategori rendah dengan skor rata-rata <50,45 dari skor ideal 100. Penguasaan siswa kelas VII MTs Negeri Palopo dalam siklus II berada pada  kategori sedang dengan skor rata-rata >75,85 dari skor ideal 100. Antara siklus I dan siklus II terjadi peningkatan siswa pada Siklus I sebesar 25,40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika

    Penerapan Model Kontekstual pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII MTsN Palopo

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini yaitu penerapan metode kontekstual dapat meningkatkan efektifitas dan hasil belajar siswa kelas VIII MTsN Palopo pada mata pelajaran matematika pokok bahasan persamaan garis lurus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dimana proses kegiatannya di setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII MTsN Palopo yang dipilih dengan random sampling dengan jumlah 33 siswa. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah pemberian tindakan. Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu keaktifan siswa lebih dari 75% dan hasil belajar siswa menunjukkan sekurnag-kurangnya 85% diatas nilai KKM. Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak observasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran secara klasikal. Pada siklus pertama, 70% siswa mengikuti kegiatan pembelajaran; angka itu melonjak menjadi 87% pada siklus kedua. Penyelesaian setiap siklus menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I angka ketuntasan klasikal sebesar 75,8%, sedangkan pada siklus II sebesar 90,9%. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 69,5, sedangkan pada siklus II adalah 75,4. &nbsp

    MHD stagnation flow of nanofluid past a permeable shrinking surface with various conditions

    Get PDF
    The purpose of the present study is to analyze the effects of slip and heat source/sink on magnetohydrodynamic stagnation-point flow and heat transfer past a permeable shrinking surface with convective boundary condition. The velocity and temperature profiles are analyzed with respect to the involved parameter such as slip parameter, magnetic parameter, heat source/sink parameter, Brownian motion parameter, thermophoresis parameter, suction parameter, shrinking parameter, Prandtl number, Biot number and Lewis number. Using a similarity transformation, the governing partial differential equations are transformed into nonlinear ordinary differential equations and the numerical solutions are solved by bvp4c in Matlab software. The numerical results indicate that the velocity increases with the increase in the values of slip parameter and suction parameter. The temperature profile increases as the increase of the Biot number and heat generation parameter whereas the increases of the heat absorption reduce the temperature

    PEMENUHAN NAFKAH BATIN NARAPIDANA KEPADA ISTRI DI LAPAS KELAS 1 MAKASSAR DAN IMPLIKASINYA BAGI KEHARMONISAN KELUARGA

    Get PDF
    AbstrakDalam konsep perkawinan yang sesuai dengan tuntunan syar’i sudah seharusnya suami memberikan rasa cinta dan kasih sayang kepada isteri dengan sepenuh hati, berupa pelayanan yang baik dan tutur kata yang lembut dan juga memenuhi nafkah baik lahir maupun batin. Akan tetapi, tidak semua ikatan suci ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena ada faktor yang menghalangi suami tidak dapat memberikan nafkah lahir maupun batin. Adapun faktor tersebut yaitu suami seorang narapidana dan mendekam di dalam penjara sehingga pemenuhan nafkah batin terkendala dan tidak terpenuhi.Adapun pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana pemenuhan nafkah batin seorang isteri apabila suami seorang narapidana yang sedang menjalani masa tahanan dan bagaimana implikasinya terhadap keharmonisan keluarga. Dengan menggunakan metode penellitian lapangan (field research), penulis juga menggunakan metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek ataupun suatu sistem pemikiran untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis faktual dan akurat. Hasil penelitian ditemukan bahwa pemenuhan nafkah batin yang dilakukan narapidana di Lapas kelas 1 Makassar berupa pemenuhan nafkah batin secara psikologis yaitu menelpon keluarga, bertatap muka saat isteri berkunjungdan saling memberi kabar lewat SMS, karena memang tidak tersedianya fasilitas ruang khusus(bilik asmara) untuk menyalurkan hasrat pemenuhan nafkah batin (seksual). Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pemenuhan nafkah batin yang selama ini dilakukan oleh para narapidana yang berada di Lapas kelas 1 Makassar yaitu pemenuhan nafkah batin selain berhubunan biologis. melainkan secara psikologis, yang mereka anggap bahwa dengan pemenuhan nafkah batin secara psikologis juga sangat berpengaruh terhadap keharmonisan rumah tangga.Kata Kunci: hak suami dan istri, lapas Kelas 1 MakassarAbstractIn the concept of marriage that is in accordance with the syar'i guidance, the husband should wholeheartedly give love and affection to his wife, in the form of good service and gentle speech and also fulfill both physical and mental livelihoods. However, not all of these sacred bonds go as expected because there are factors that prevent the husband from being able to provide physical and mental support. As for these factors, namely the husband of a prisoner and incarcerated in prison so that the fulfillment of his inner livelihood is constrained and not fulfilled. The research question in this thesis is how to fulfill the inner livelihood of a wife if the husband is a prisoner who is undergoing a prison term and what is the implication for family harmony. By using field research methods, the writer also uses descriptive analysis method, which is a method that examines a group of people, an object or a system of thought to make descriptions, descriptions systematically factual and accurate. The results of the study found that the fulfillment of the inner income carried out by prisoners in Class 1 Makassar in the form of psychological fulfillment, namely calling the family, meeting face to face when the wife visits and giving news to each other via SMS, because there is no special room facilities (love room) to channel the desire. fulfillment of inner (sexual) livelihood. Based on the explanation above, it can be concluded that the fulfillment of the inner livelihood that has been carried out by the prisoners who are in Class 1 Makassar prison is the fulfillment of the inner livelihood apart from being biologically related. but psychologically, they think that psychologically fulfilling one's inner livelihood is also very influential on household harmony.Keywords: husband and wife rights, Class 1 Makassar prison

    Adsorption of Cd(II) Metal Ion on Adsorbent beads from Biomass Saccharomycess cereviceae - Chitosan

    Get PDF
    Abstract. The adsorbent beads that was preparation from Saccharomycess cereviceae culture strain FN CC 3012 and shrimp shells waste and its application for adsorption of Cd (II) metal ion has been studied. The study start with combination of Saccharomycess cereviceae biomass to chitosan (Sc-Chi), contact time, pH of solution and initial concentration of cations. Total Cd(II) metal ion adsorbed was calculated from the difference of metal ion concentration before and after adsorption by AAS. The results showed that optimum condition for adsorption of Cd(II) ions by Sc-Chi beads was achieved with solution pH of 4, contact time of 60 minutes and initial concentration adsorption 100mg/L. The hydroxyl (-OH) and amino (-NH2) functional groups were believed to be responsible for the adsorption of Cd(II) ions

    Studi Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Tipe TGT Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 3 Watansoppeng (Studi pada Materi Pokok Ikatan Kimia)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa Kelas X SMA Negeri 3 Watansoppeng yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe TGT. Populasinya adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Watansoppeng yang terdiri dari enam kelas, sedangkan sampelnya adalah kelas X3 sebagai kelas eksperimen I yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kelas X6 sebagai kelas eksperimen II yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan jumlah siswa masing-masing 23 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah “Posttest Only Design”. Variabel bebasnya adalah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan pembelajaran kooperatif tipe TGT dan variabel terikatnya yaitu hasil belajar. Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas Jigsaw pada posttest yaitu 72,15 dengan standar deviasi 12,17 dan kelas TGT yaitu 65,34 dengan standar deviasi 11,14. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 2,0841. Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk = 44 diperoleh t(0,025,44) = 2,0154. Oleh karena, thitung tidak terletak diantara –t(0,025,44) dan +t(0,025,44), maka H1 diterima dan H0 ditolak, bearti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe TGT di kelas X SMA Negeri 3 Watansoppeng pada Materi Pokok Ikatan Kimia.Kata Kunci: Jigsaw, TGT, Hasil Belajar,Ikatan Kimia. ABSTRACTThis comparison research aimed to investigate the differences of learning outcomes of Class X student SMA Negeri 3 Watansoppeng taught by using of Jigsaw and TGT types of cooperative learning. The population are all class X of SMA Negeri 3 Watansoppeng which consists of 6 classes, while the sample are Class of X3 is a sample as experiment I class which was taught by Jigsaw Type and Class of X6 as experiment II class which was taught by TGT Type of Cooperative Learning Model, the student amount of 23 participants, respectivly. The study design was "Posttest Only Design". The analysis showed the average value of student learning outcomes Jigsaw class in posttest is 72,15 with 12,17 of deviation standard and TGT class, 65,34 with 65,34 of deviation standard. The results of hypothesis values obtained at tcount = 2,0841. α = 0.05 significance level with df = 44 obtained table = 2,0154, therefore, tcount is not located between  -t(0,025,44)  and +t(0,025,44). It’is meant the H1 hypothesis is accepted and H0 is rejected. However, the conclusion there is difference outcomes learning taught by Jigsaw and TGT types of cooperative learning model of X class student of SMA Negeri 3 Watansoppeng on the subject matter of the chemical bond.Keywords: Jigsaw, TGT, Learning Outcomes, Chemical Bond

    The Analysis of N-Alkane Hydrocarbons in the Sediment Around the Coast of Makassar Using Mopi Indicator

    Get PDF
    Abstract. This study aims to determine the content of n-alkanes in the sediment around the coast of Makassar using the MOPI (Marine Oil Pollution Index) indicator. The method includes the sediment sampling from nine different stations with the Phleger Corer Sampler in gravimetric analysis to identify the concentration of organic material extract and aliphatic fraction. To identify the characteristic of n-alkane hydrocarbons, gas chromatography of mass spectra method was applied. The results of the aliphatic fraction (F1) analysis of the coastal sediments which were contaminated with low biogenic - petrogenic have a MOPI scores of 3, which is supported by a high UCM (Unresolved Complex Mixture) and n-alkane identified between C1-C44. While the sediments that come from natural processes, pure - biogenic and biogenic, have MOPI scores between 1 and 2. This is supported by the chromatogram profile with an area of UCM generally smaller by n-alkanes identified between C15-C58

    Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi K3LH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas X SMK PGRI 1 Kediri pada materi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas menggunakan tiga siklus. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X SMK PGRI 1 Kediri sebanyak 12 peserta didik. Metode yang digunakan diskusi dan menggunakan pendekatan saintifik/ TPACK. Instrumen penelitian aktivitas peserta didik menggunakan lembar penilaian ketrampilan dan instrumen penelitian hasil belajar peserta didik menggunakan tes evaluasi yang dilaksanakan di setiap akhir siklus. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Persentase keaktifan peserta didik pada siklus I sebesar 41,67%, pada siklus II sebesar 66,67% dan pada siklus III meningkat menjadi 83,33%. Persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 58,33%, pada siklus II sebesar 75% dan pada siklus III meningkat menjadi 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan model problem based learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas X pada materi K3LH.Kata Kunci : Problem Based Learning, Aktivitas, Hasil belajar, K3L
    • 

    corecore