3 research outputs found
Bermain Lompat Tali dan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini
The problem in this research was children locomotor development aged 5-6 years old in TK Nurul Iman Tanggamus still low. The purpose of the research was to find out the correlation between jumping the rope activity with children locomotor development. The research was used correlational method. Sample were 14 children. Sampling technique was used proportionate stratified random sampling technique. Data were collected by observation and documentation. The instrument was used observation sheet in the form of rating scale. Data was analize by using test table analysis and spearman rank data correlation test. The results showed that there was a signifikan correlation between jumping the rope activity with children locomotor development aged 5-6 years old in TK Nurul Iman Tanggamus by 0,85.Masalah dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Nurul Iman Tanggamus yang masih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan aktivitas bermain lompat tali dengan perkembangan motorik kasar anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional dengan sampel sebanyak 14 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Data yang diambil melalui teknik observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi berupa rubrik penilaian jenis rating scale. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji analisis tabel dan uji korelasi data Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang erat antara aktivitas bermain lompat tali dengan perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Nurul Iman Tanggamus sebesar 0,85.Kata Kunci : anak usia dini, bermain lompat tali, perkembangan motorik kasa
Penentuan Kualitas Minyak Goreng Bekas Setelah Penambahan Adsorben Alami dari Bonggol Jagung dan Ampas Tebu
Continuous and repeated use of cooking oil at high temperatures accompanied by air and water contact can result in a hydrolysis reaction. The quality of the oil can be determined by carrying out the procedure for determining the free fatty acid content (FFA). Used cooking oil can be purified using an adsorbent/absorbent. Sugarcane bagasse and corn cobs have been widely used as adsorbents, but there has been no study comparing the increase in oil quality with these two adsorbents. This study aims to compare the color of the used cooking oil immersion with bagasse adsorbent and corncob charcoal adsorbent and determine the value of FFA levels of used cooking oil before and after soaking with bagasse adsorbent and corncob charcoal arsoben. The method used is fatty acid adsorption method and alkalimetric titration. From the observations, it was found that the color of the used cooking oil was fading after soaking with 3 types of adsorbents. The color of the immersion with a mixture of 1:1 adsorbent corncob charcoal and bagasse has the highest brightness level. FFA levels of used cooking oil after soaking also decreased from 0.207% to 0.141%; 0.132 %; and 0.094 %. The FFA content of used cooking oil by immersion in a 1:1 mixture of corn cob charcoal and bagasse was the lowest, which means the oil has the highest quality. It can be concluded that a mixture of 1:1 adsorbent of bagasse and corncob charcoal is the best adsorbent
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN DI DESA KURANJI DALANG KECAMATAN LABUAPI, KABUPATEN LOMBOK BARAT
Desa Kuranji Dalang merupakan desa wisata dengan potensi keindahan alam, kearifan lokal, dan potensi budaya antar masyarakat atau adat istiadat yang masih melekat. Permasalahan yang masih bersifat mayor dalam pengembangan wisata di daerah Kuranji Dalang antara lain permasalahan sampah yang tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh warga setempat. Tujuan dilakukannya kegiatan ini yaitu untuk membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan melakukan pengabdian dalam prosesnya, yaitu membantu masyarakat mengatasi permasalahan mayor mengenai sampah dengan pembuatan pupuk organik cair (POC), membuat peta informasi mengenai desa wisata serta promosi wisata yang dilakukan dengan persebaran leaflet serta video promosi. Kegiatan ini dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang mana pelaksanaan kegiatan didasarkan pada keikutsertaan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian ini ialah keberhasilan pembuatan Pupuk Organik Cair yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat, pemasangan peta informasi dan leaflet mengenai desa wisata di jalan masuk lokasi pantai, pembuatan video dokumenter untuk mempromosikan tempat wisata