Transnational Crime of Illicit Drugs in Southeast Asia

The cooperation of the actors in harmonizing their views on the drug phenomenon is needed. Over the last decade, the dynamics that define the regional security environment in Southeast Asia have changed dramatically. In this study, a descriptive qualitative methodological approach was adopted to explore an in-depth understanding of cross-border crime in the illegal drug trade in Southeast Asia. The conclusions of this analysis will help enrich our understanding of cross-border illegal drug transactions in the region, as well as provide a basis for formulating better policy recommendations to effectively address this challenge. ASEAN needs to strengthen its commitment of cooperation and continuously make efforts were tireless in the fight against drugs

The impact of CYP2B6 polymorphisms on the interactions of efavirenz with lumefantrine:Implications for paediatric antimalarial therapy

Lumefantrine is a widely used antimalarial in children in sub-Saharan Africa and is predominantly metabolised by CYP3A4. The concomitant use of lumefantrine with the antiretroviral efavirenz, which is metabolised by CYP2B6 and is an inducer of CYP3A4, increases the risk of lumefantrine failure and can result in an increased recrudescence rate in HIV-infected children. This is further confounded by CYP2B6 being highly polymorphic resulting in a 2–3 fold higher efavirenz plasma concentration in polymorphic subjects, which enhances the potential for an efavirenz-lumefantrine drug-drug interaction (DDI). This study developed a population-based PBPK model capable of predicting the impact of efavirenz-mediated DDIs on lumefantrine pharmacokinetics in African paediatric population groups, which also considered the polymorphic nature of CYP2B6. The validated model demonstrated a significant difference in lumefantrine target day 7 concentrations (Cd7) in the presence and absence of efavirenz and confirmed the capability of efavirenz to initiate this DDI. This was more apparent in the *6/*6 compared to *1/*1 population group and resulted in a significantly lower (P < 0.001) lumefantrine Cd7. A prospective change in dosing schedule from 3-days to 7-days resulted in a greater number of *6/*6 subjects (28–57%) attaining the target Cd7 across age bands (0.25–13 years), with the greatest increase evident in the 1–4 year old group (3-day: 1%; 7-day: 28%)

PERGERAKAN WACANA PEMBANGUNAN TOL RUAS PADANG-SICINCIN DI SUMATRA BARAT

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemberitaan online tentang pembangunan jalan tol ruas Padang-Sicincin. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan konfigurasi dan tipe pergerakan wacana; dan (2) mendeskripsikan relasi antar wacana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah seluruh teks berita tentang pembangunan jalan tol ruas Padang-Sicincin. Data diambil dari mesin pencari Google periode Februari 2018 - April 2020. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik rekam. Teori BREAK, sistem transivitas Halliday, dan teori wacana kritis digunakan sebagai pisau analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Konfigurasi wujud wacana primer didominasi oleh proses material dan wacana sekunder didominasi oleh proses verbal. Wacana ini memiliki dua tipe pergerakan yaitu tipe KOKO (Konvergen-Konvergen) dan KODI (Konvergen-Divergen). (2) Relasi antar wacana ditentukan oleh relasi antar partisipan, relasi antar proses, dan relasi politik budaya

EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK BERBASIS ONLINE PADA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENINGKATKAN PAD PROVINSI SUMATERA BARAT

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah mengatur tentang otonomi daerah. Otonomi daerah memberikan implikasi pada kewenangan dan kewajiban daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan secara mandiri. Dalam mencapai otonomi tersebut diperlukan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kemandirian Pemerintah daerah di bidang keuangan. Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu sumber PAD. Peningkatan kualitas pelayanan perpajakan melalui teknologi informasi berbasis komputer menjadi terobosan pemerintah daerah dalam upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat mengeluarkan fitur pelayanan Samsat Online yang melibatkan wajib pajak yaitu ATM Samsat dan Samsat Anywhere. Penelitian ini dapat mengetahui efektifitas pelayanan Samsat Online dalam upaya untuk meningkatkan PAD Provinsi Sumatera Barat dengan menggunakan metode penelitian yuridis sosiologis yakni pendekatan masalah melalui penelitian hukum dengan melihat fakta yang ada dilapangan sehubungan dengan permasalahan yang ditemui dalam penelitian. Ditemukan bahwa ATM Samsat dan Samsat Anywhere masih berada dalam tahap awal pelaksanaan sehingga belum berjalan secara maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya kesiapan Pemerintah Daerah dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga masih banyak wajib pajak yang tidak tau dan tidak mengerti tentang pelayanan Samsat Anywhere dan ATM Samsat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan PKB setiap tahunnya merupakan yang paling besar kontribusinya terhadap PAD. Kata Kunci : Samsat Online, ATM Samsat, Samsat anywhere, Pajak Kendaraan Bermoto