19 research outputs found

    ANALISIS FRAMING ROBERT ENTMAN KASUS FREDDY BUDIMAN DI HARIAN KOMPAS PERIODE BULAN JULI – SEPTEMBER 2016

    Get PDF
    AbstractThroughout July to August 2016 the mass media enlivened by vent Ferry Budiman, about the deposit he gave to the rogue officials at the National Nationcotics Agency (BNN), Customs and Police Headquarters. The busy mass media who proclaimed the case at that time of course can form a certain image of the police in the eyes of the public, both positive and negative image. The media has the ability through the framing teknih done on the news published it. Referring to the views of Peter Berger and Thomas Luckman on the construction of social reality, the polemic between the two opposing camps in the case of Freddy Budiman's vent is nothing but an attempt to build social construction through the process of communication in the mass media. The framing process itself generally involves two stages. First, choose fact or reality. Second, write down facts. This process is related to how the selected facts are then highlighted or eliminated with the use of certain devices, such as placement in a particular page or position, repetition, labeling, graphic usage, photo installation, association, selection of specific sources, etc. (Eriyanto, 2002: 69 ). Related to the news vent Freddy Budiman writer wanted to see how KOMPAS as mainstream mass media interpret, understand and then frame the image of this event. Keywords: framing, freddy budiman, social construction and news. AbstrakSepanjang Juli hingga Agustus 2016 lalu media massa diramaikan dengan curhat Ferry Budiman, tentang adanya setoran yang ia berikan kepada oknum petinggi di Badan Nartkotika Nasional (BNN), Bea Cukai dan Mabes Polri. Ramainya media massa yang memberitakan kasus ini pada saat itu tentu saja dapat membentuk citra tertentu polisi di mata masyarakat, baik citra positif maupun negatif. Media massa memiliki kemampuan itu melalui teknih framing yang dilakukannya pada berita yang dipublikasikannya tersebut. Merujuk pada pandangan Peter Berger dan Thomas Luckman tentang konstruksi realitas sosial, polemik antara kedua kubu yang bertentangan dalam kasus curhat Freddy Budiman tidak lain  merupakan upaya untuk membangun konstruksi sosial melalui proses komunikasi di media massa.  Proses framing itu sendiri umumnya melibatkan dua tahapan. Pertama, memilih fakta atau realitas. Kedua, menuliskan fakta. Proses ini berhubungan dengan bagaimana fakta yang dipilih itu kemudian ditonjolkan atau dihilangkan dengan penggunaan perangkat tertentu, seperti penempatan di halaman atau posisi tertentu, pengulangan, pelabelan, penggunaan grafis, pemasangan foto, asosiasi, pemilihan narasumber tertentu, dan sebagainya (Eriyanto, 2002:69).  Berkaitan dengan pemberitaan curhat Freddy Budiman penulis ingin melihat bagaimana KOMPAS sebagai media massa mainstream memaknai, memahami dan kemudian membingkai citra terhadap peristiwa ini. Kata Kunci: framing, freddy budiman, konstruksi social dan berita

    UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DIRI KLIEN HALUSINASI MELALUI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DI YAYASAN MENTARI HATI KOTA TASIKMALAYA

    Get PDF
    Gejala yang muncul pada skizofrenia terdiri atas gejala positif dan gejala negatif. Gejala negatif adalah afek tumpul/datar, menarik diri. Sedangkan gejala-gejala positif yang diperlihatkan oleh penderita skizofrenia seperti delusi (waham), kekacauan alam pikir, gaduh gelisah, dan halusinasi. Prinsip tindakan keperawatan pada klien halusinasi adalah membina hubungan saling percaya, memvalidasi persepsi, menghadirkan realita, menurunkan kecemasan, melindungi klien/orang lain dari bahaya halusinasi, dan meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien halusinasi. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain: terapi individual, terapi biologis, terapi kognitif, terapi lingkungan, terapi bermain, terapi keluarga, terapi perilaku, dan terapi kelompok. Terapi Aktifitas Kelompok sebagai bagian dari terapi modalitas dalam praktek keperawatan jiwa  memberikan dampak yang positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi dan pemulihan kesehatan jiwa seseorang. Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Sensori merupakan aktifitas yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien. Yayasan Mentari Hati merupakan salah satu yayasan yang menampung pasien dengan gangguan jiwa yang tidak ada keluarganya Untuk membantu pasien halusinasi kami mengadakan pengabdian masyarakat dengan melaksanakan Terapi Aktifitas Kelompok di Yayasan Mentari Hati Kota Tasikmalaya Jumlah respoden sebanyak 36 orang dibagi menjadi 4  kelompok, dari hasil observasi didapatkan seluruh pasien meningkat kemampuan dirinya dalam mengenal halusinasi, menghardik,kepatuhan minum obat, bercakap-cakap, dan membuat jadwal kegiatan

    PEMBINAAN KELOMPOK KEGIATAN (POKTAN) DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA TASIKMALAYA

    Get PDF
    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama  Kehidupan (HPK) sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Adapun ciri-ciri stunting yang paling terlihat adalah tubuh anak lebih pendek dari standar  perhitungan  yang di tetapkan oleh Badan Ksehatan Dunia (WHO). Faktor yang menyebabkan stunting di Indonesia adalah praktek pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses ke bahan makanan bergizi, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan antenatal care, postnatal care dan pembelajaran dini berkualitas serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Angka stunting di Kota Tasikmalaya saat ini mencapai 7.120/38.912 atau diangka 18.37 persen meningkat dari tahun sebelumnya. Melihat fenomena tersebut maka penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah, melainkan seluruh masyarakat. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memahami persoalan stunting termasuk ibu balita yang ada di Kota Tasikmalaya, faktor yang mempengaruhi adalah tingakat pendidikan serta pengetahuan yang rendah. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting perlu dibekali pengetahuan melalui kelompok kegiatan, kader, karang taruna dan lain nya. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan  dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kelompok kegiatan tentang stunting naik sebesar 28 poin dibandingkan sebelumnya. Secara statistik, dengan menggunakan uji Wilcoxon hasilnya menunjukan adanyat perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan, dengan taraf signifikansi  ρ = 0,0001 (ρ < 0,05). Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kelompok kegiatan akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting melalui kegiatan deteksi dini, melakukan penyuluhan dan pemantauan terhadap keluarga yang memiliki anggota stunting

    POS KESEHATAN JIWA SEBAGAI WUJUD SINERGITAS PEMERINTAHAN, AKADEMISI, TOKOH MASYARAKAT DAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT

    Get PDF
    Kegiatan ini dilatar belakangi oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan jiwa di masyarakat, yang ditandai  adanya ODGJ yang belum melakukan pengobatan secara teratur ke puskesmas, masih ada ODGJ yang telat minum obat, sehingga terjadinya kekambuhan dan perilaku yang mengancam lebih besar. Kesehatan jiwa masyarakat atau yang disebut Community Mental Health merupakan suatu hal yang telah menjadi bagian masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi sebagian besar negara, data dari WHO Mental Health Atlas menunjukkan bahwa permasalahan besar di wilayah negara berkembang adalah sumber daya manusia. Kerjasama lintas sektoral, termasuk melibatkan peran serta masyarakat penting dilakukan, karena sumber daya masyarakat merupakan aspek paling vital dalam menyukseskan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat dalam menciptakan masyarakat yang memiliki kesehatan mental yang baik. Sebagai perwujudan upaya tersebut maka dilakukan pembentukakan Pos Kesehatan Jiwa (Poskeswa). Poskeswa merupakan wadah untuk memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mencegah serta mengatasi masalah kesehatan jiwa warganya, sehingga terwujud Desa/Kelurahan Sehat Jiwa. Poskeswa merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian masyarakat. Poskeswa diresmikan diawali beberapa beberapa kegiatan antara lain penyusunan buku pedoman kader kesehatan jiwa, pelatihan untuk 43 kader kesehatan jiwa, pembuatan video stigma ODGJ, pemberian sarana terapi modalitas berupa media cocok tanam dan budikdamber pada 10 orang ODGJ yang sudah hidup produktif. Melalui program ini diharapkan kesembuhan pasien gangguan jiwa tidak tergantung dengan obat-obatan saja, namun juga mendapatkan dukungan keluarga dan masyarakat. Selanjutnya para pasien mampu produktif mengembangkan keterampilan dan sebagainya. Keberlangsungan kegiatan Poskeswa dilakukan melalui peningkatan kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam mendukung kemandirian ODGJ, keluarga dan masyarakat

    Maskulinitas dalam Iklan Pembersih Wajah Laki-laki: (Analisis Semiotika Charles S. Peirce pada Iklan Garnier Men Joe Taslim)

    No full text
    Kaum laki-laki saat ini mulai menjadi konsumen bagi produk kecantikan yang selama ini menjadi domainnya kaum perempuan. Dalam iklan sabun pembersih wajah yang menampilkan aktor laga Joe Taslim memperlihatkan pesan bahwa laki-laki macho tetap bisa tampil rupawan dengan wajah bersih. Penelitian ini bermaksud mengungkap bagaimana melihat bagaimana konstruksi maskulinitas dalam iklan Garnier Men yang dibintangi aktor laga Joe Taslim dan bagaimana citra atas konstruksi maskulinitas dalam iklan tersebut? Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah Semiotika dengan menggunakan teori dari Charles S. Peirce dan Teori Maskulinitas untuk mengurasi keterkaitan penggunaan tanda dalam iklan tersebut dengan nalar kognitif terhadap aspek gender. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konstruksi makna dalam iklan Garnier Men’s Turbo Light Oil Control dengan bintang iklan Joe Taslim jelas sekali berusaha mengubah image khalayak terhadap makna maskulinitas atau kejantanan yang sebelumnya identik dengan sosok tubuh yang kekar, wajah dipenuhi bulu-bulu, dan nyaris tidak peduli penampilan yang rapih, melalui iklan ini diubah 180 derajat. Sosok maskulin justru ditampilkan melalui tanda-tanda yang tampak dalam poster iklan tersebut seperti wajah yang mulus dan bersih Joe Taslim, nyaris tanpa bulu-bulu di wajah.

    Makna Keindahan dalam Iklan Digital Pariwisata Bahari Pantai Sawarna Banten di Youtube (Analisis Semiotika Charles S. Prierce)

    No full text
    &nbsp; &nbsp;Tourism is a potential regional income, so that various regions are competing to market the tourism potential in their respective countries. Tourism promotion using video has become a popular choice because it is easy to place it on the youtube channel. The problem that arises is how then the video reaches the expected target audience. Seeing these data, it is important how to use digital advertising on the YouTube channel as a promotional and marine media, in this case Sawarna beach. Digital advertising, audio-visual, has advantages on the visual side because the audience can see firsthand the beauty of the beach. In addition, the YouTube channel supports its worldwide reach. YouTube audio-visual ads have elements such as shots, colors, backsound and graphics, as semiotic signs, all of which work to form a unified meaning. Through semiotic analysis the author wants to see how the signs used by advertising producers in forming the expected meaning? And how do the producers of these advertisements use certain signs to form the desired meaning

    Infotainmen : proses produksi dan praktik jurnalistik/ Hartono

    No full text
    xiv, 155 hal.; 25 cm

    Infotainmen : proses produksi dan praktik jurnalistik/ Hartono

    No full text
    xiv, 155 hal.; 25 cm
    corecore