342 research outputs found
EVALUASI PERHITUNGAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN KOMPOSIT
Jembatan mrupakan bagian dari jalan yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran transportasi yang menghubungkan antara jalan Tanjung Selamat dengan jalan Beras Sekata Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Jembatan ini memiliki panjang 24 meter dan lebar total 7,30 meter. Penelitian ini bertujuan untuk Mengevaluasi Perhitungan Bangunan Atas Jembatan Komposit dan mengetahui kemampuan kapasitas nominal Bangunan Atas berdasarkan SK SNI 03-2874-2002, SNI T-2004 dan Pembebanan Untuk Jembatan menggunakan SK SNI 1725:2016. Kapasitas nominal berdasarkan SK SNI 03-20874-2002, SNI T-2004 pada evaluasi slab tebal 200 mm, jarak tulangan terhadap sisi luar slab lantai yaitu 35 mm, sehingga lebar efektif slab 165 mm. Momen ultimit rencana Mu = 54,74 kNm dan momen lapangan tumpuan ultimit rencana Mu = 48,63 kNm. Untuk tulangan lentur negativ tulangan yang digunakan arah melintang D25-40 mm dan arah memanjang D19-10, untuk tulangan lentur positif tulangan yang digunakan arah melintang D25-40 mm dan arah memanjang D19-10. Dari perhitungan digunakan shear connector dengan diameter D 13-20 dengan Jumlah shear connector dari tumpuan sampai 1/4L adalah 46 buah jadi satu gelagar didapat = 92 buah shear connector
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA POWERPOINT INTERAKTIF
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar IPS melalui media powerpoint interaktif pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Jetiswetan Tahun Pelajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan observasi, tes, dokumentasi, dan angket. Validasi data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi antar peneliti. Teknik analisis data yaitu menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada tiap siklusnya. Ketuntasan kemampuan berfikir kritis pada pra siklus sebanyak 6 siswa atau 54,5% meningkat pada siklus I menjadi sebanyak 7 siswa atau 63,7%; kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 10 siswa atau 90,9% dengan kategori baik/amat baik. Hasil belajar IPS siswa pra siklus mengalami ketuntasan sebanyak 5 siswa atau 45,5% kemudian mengalami kenaikan pada siklus I yakni 7 siswa atau 63,7%; dan meningkat lagi pada siklus II menjadi sebanyak 10 siswa atau 90,9%. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) muatan IPS yang ditetapkan lembaga sebesar 70. Penelitian berhasil karena indikator kinerja sudah tercapai. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media powerpoint interaktif dapat meningkatkan kamampuan berfikir kritis dan hasil belajar IPS pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Jetiswetan Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2020/2021
Isolation of Mesenchymal Stem Cells from Adipose Tissue
BACKGROUND: In searching for the best source of stem cells, researcher found adipose stem cells as one of the ideal source due to its easiness in harvesting and its potential for differentiating into other cell lineage. METHODS: We isolated stem cells from adipose tissue, cultured and confirmed its immunophenotype using polymerase chain reaction. RESULTS: Cluster of differentiation (CD)44, CD73, CD90, CD105 were expressed, which represent immunophenotype of mesenchymal stem cells. CONCLUSIONS: Mesenchymal stem cells can be isolated from adipose tissue. KEYWORDS: adipose, mesenchymal stem cells, isolation, immunophenotype
Isolation of Mesenchymal Stem Cells from Adipose Tissue
BACKGROUND: In searching for the best source of stem cells, researcher found adipose stem cells as one of the ideal source due to its easiness in harvesting and its potential for differentiating into other cell lineage.METHODS: We isolated stem cells from adipose tissue, cultured and confirmed its immunophenotype using polymerase chain reaction.RESULTS: Cluster of differentiation (CD)44, CD73, CD90, CD105 were expressed, which represent immunophenotype of mesenchymal stem cells. CONCLUSION: Mesenchymal stem cells can be isolated from adipose tissue. KEYWORDS: adipose, mesenchymal stem cells, isolation, immunophenotyp
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DIMENSI GOTONG ROYONG DAN KREATIF MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DI SEKOLAH DASAR
This study aims to describe the strengthening of Pancasila student profiles in the dimensions of creativity and mutual cooperation through Civics Education (PPKn) in elementary school. This research is of a qualitative descriptive nature. The subjects of this study were fourth-grade students of SDN 03 Sobokerto, Ngemplak, Boyolali. Data collection techniques in this research included observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques consisted of three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the research findings, it can be concluded that the strengthening of Pancasila student profiles in the dimensions of creativity and mutual cooperation through Civics Education in the fourth grade of SDN 03 Sobokerto is carried out through project-based learning. In groups, students are required to create clippings and concept maps. The dimension of mutual cooperation is evident when students discuss and collaborate in determining work schedules, task allocation, and project completion. Meanwhile, the dimension of creativity is observed when students design clippings and concept maps, search for tools and materials, create unique decorations, and attract the reader's attention
PENGARUH KEGIATAN PEMBUATAN GERABAH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI
Motorik halus merupakan salah satu aspek perkembangan yang penting untuk dimiliki seseorang. Anak yang memiliki kemampuan motorik halus sesuai target perkembangan akan memiliki kepercayaan diri yang baik di lingkungan sosialnya. Akan tetapi pada nyatanya, kemampuan motorik anak diabaikan begitu saja. Sehingga muncul permasalahan bahwa kemampuan motorik halus anak belum mencapai target perkembangan. Permasalahan tersebut menuntut perlunya suatu metode pembelajaran untuk menanganinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembuatan gerabah terhadap motorik halus anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre-Eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok A di salah satu TK di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 15 orang anak usia 4-5 tahun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi dan dokumentasi. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman penilaian motorik halus anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap pre-test, tahap pemberian treatment, dan tahap post-test. Kondisi awal kemampuan motorik halus anak masih belum mencapai target perkembangan, dengan skor nilai rata-rata pre-test sebesar 15,5 dari nilai maksimum 24 dengan kategori sedang. Setelah diberikan kegiatan pembuatan gerabah, kemampuan motorik halus anak mengalami peningkatan yang signifikan, dengan skor nilai rata-rata post-test sebesar 21,1 dari nilai maksimum 24 dengan kategori tinggi. Dengan demikian, pembelajaran melalui kegiatan pembuatan gerabah dapat dipertimbangkan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran motorik halus bagi anak usia dini. Rekomendasi penelitian ini ditunjukkan bagi pihak sekolah sebagai inovasi dalam penggunaan metode ataupun media pembelajaran, bagi guru dapat menerapkan kegiatan pembuatan gerabah sebagai upaya peningkatan motorik halus anak, dan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang relevan dengan pengembangan media ataupun metode. ;
Fine motor skills are one of the important developmental aspects that a person must have. Children who have fine motor skills according to developmental targets will have good self-confidence in their social environment. However, in reality, children's motor skills are simply ignored. So the problem arises that children's fine motor skills have not reached the development target. The problem demands the need for a learning method to handle it. The purpose of this study was to determine the effect of clay pottery making activities on fine motor skills of early childhood. The research method used is a quantitative research approach with a Pre-Experiment research design. This research was conducted on group A children in one of the kindergartens in Cidadap District, Bandung. With the number of research subjects as many as 15 children aged 4-5 years. Data collection techniques in this study through observation and documentation. Research data were obtained using research instruments in the form of fine motor assessment guidelines for children aged 4-5 years. This research was conducted in three stages, namely the pre-test stage, the treatment stage, and the post-test stage. The initial condition of children's fine motor skills still did not reach the development target, with a pre-test average score of 15.5 out of a maximum score of 24 in the medium category. After being given the activity of making pottery made from clay, children's fine motor skills have increased significantly, with a post-test average score of 21.1 out of a maximum score of 24 in the high category. Thus, learning through clay pottery making activities can be considered as an alternative fine motor learning activity for early childhood. The recommendations of this study are shown for the school as an innovation in the use of learning methods or media, for teachers to apply pottery making activities as an effort to improve children's fine motor skills, and for further researchers in conducting research relevant to the development of media or method
- …