19 research outputs found

    Peningkatan Benih Ikan Lele (Clarias sp.) Melalui Teknik Pemijahan Menggunakan Teknologi Basmingro di Desa Bua

    Get PDF
    Kegiatan KKN Tematik Desa Membangun di Desa Bua Kecamatan Batudaa salah satunya bertujuan untuk Melakukan pengembangan dan penerapan pengetahuan dan teknologi di     bidang budidaya perikanan air tawar khususnya ikan Lele (Clarias sp.) melalui teknologi Basmingro untuk          meningkatkan benih ikan Lele sehingga dapat meningkatkan    produksi dan nilai jual ikan Lele. Metode yang digunakan adalah terlibat langsung dalam kegiatan pendampingan pemijahan benih ikan Lele menggunakan teknologi Basmingro. Hasil pelaksanaan diperoleh pengetahuan dan aplikasi metode pemijahan benih ikan Lele menggunakan teknologi Basmingro dengan baik dan bisa mengembangkan usaha budidaya dan secara langsung meningkatkan produksi ikan Lele. Kata Kunci : Teknologi Basmingro, Pemijahan, Benih Ikan Air Tawar, Produks

    Perubahan Nilai pH dan Jumlah Bakteri Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Hasil Pengawetan Larutan Daun Matoa (Pometia pinnata)

    Get PDF
    This research was conducted to find out quality of fresh tilapia (Oreochromis niloticus) pH and bacteria number preserved using a matoa leaf extract (Pometia pinnata). The treatment was carried out long time storage of fresh tilapia for 12, 18 and 24 hours preserved with 15% matoa leaf extract at ±27ºC. Analysis of pH and total bacterial values using a Completely Randomized Design (CRD). Based on the results of the study showed that the use of matoa leaf extract with a concentration of 15% was able to maintain the quality of fresh tilapia for 12 hours storage at ±27ºC obtained a pH value of 6.88 and microbiologically obtained a log value of the bacterial amount of 5.26 Cfu/g by inhibiting the number of bacteria 1.56 Cfu/g. This fulfills the SNI 01-2729-2013 requirements regarding fresh fish. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mutu kesegaran ikan nila, yaitu pH dan jumlah bakteri ikan nila (Oreochromis niloticus) segar yang diawetkan dengan menggunakan ekstrak daun matoa (Pometia pinnata). Perlakuan yang dilakukan yaitu lama penyimpanan ikan nila segar selama 12, 18 dan 24 jam yang diawetkan dengan ekstrak daun matoa 15% pada suhu ±27ºC. Analisis data nilai pH dan total bakteri menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun matoa dengan konsentrasi 15% mampu mempertahankan mutu ikan nila segar selama penyimpanan 12 jam pada suhu ±27ºC diperoleh nilai pH 6,88 dan secara mikrobiologi diperoleh nilai log jumlah bakteri 5,26 Cfu/g dengan penghambatan jumlah bakteri 1,56 Cfu/g. Hal ini memenuhi syarat SNI 01-2729-2013 tentang ikan segar. 

    Formulasi Kerupuk Ikan Gabus yang Disubstitusi dengan Tepung Sagu

    Get PDF
    Diversifikasi produk perikanan salah satunya adalah kerupuk ikan gabus (Channa striata) yang di substitusi dengan tepung sagu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula bumbu kerupuk ikan gabus yang disubtitusi dengan tepung sagu. Perlakuan formula tepung sagu dan ikan gabus yaitu A (50:50), B (70:30) dan C (30:70). Kerupuk ikan gabus yang disubstitusi dengan tepung sagu tidak memberikan pengaruh nyata terhadap uji organoleptik skala hedonik kenampakan, aroma dan warna tetapi memberikan pengaruh nyata (

    MUTU SOSIS FERMENTASI IKAN PATIN (Pangasius sp.) SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG

    Get PDF
    Catfish (Pangasius sp.) is a potential commodity for local and export market. Fermented sausage wich is highly flavor product and has specific aroma provides health benefit. The study was aimed to characterise fermented sausage of catfish (Pangasius sp.) during storage at room temperature for 0, 4, 8, 12 and 16 days including hedonic sensory, microbiological and chemical  characteristics. Fermented sausage of catfish using lactic acid bacteria Lactobacillus plantarum 1B1 used to optimize the fermentation process. Analysis conducted during storage include hedonic sensory (texture, color, flavor), chemical (pH and a) and microbiological (total plate count), total lactic acid bacteria L. plantarum 1B1, Escherichia coli, Staphylococcus sp., Salmonella sp., and mold/yeast) to obtain the best storage time. The result showed that the hedonic sensory was like-neutral, the chemical profile showed pH of 3,93-3,69 and aw of 0,88-0,79.  Microbiological profile obtained total plate count 1.8 x108 CFU/g, total lactic acid bacteria L.plantarum 1B1 8.8 x 108 CFU/g. During storage there were no bacteria E. coli, Staphylococcus sp. and Salmonella sp., but the molds/yeasts obtained in storage on the 8th to 16th day.Key words: chemical, fermented sausage, hedonic sensory, microbiology, storage

    Mutu Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Segar Secara Organoleptik Yang Diawetkan Menggunakan Larutan Daun Matoa (Pometia Pinnata)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penghambatan kemunduran mutu ikan nila (Oreochromis niloticus) segar secara organoleptik yang diawetkan dengan menggunakan larutan daun matoa (Pometia pinnata). Perlakuan yang diberikan yaitu ada 3 taraf yaitu kosentrasi 5%, 10% dan 15%. Analisis data menggunakan data Probability panelis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan larutan daun matoa (Pometia pinnata) dengan kosentrasi 15% mampu mempertahankan mutu ikan nila (Oreochromis niloticus) segar selama penyimpanan 12 jam secara organoleptik mutu hedonik dengan kreteria kenampakan mata dinilai oleh 60% panelis bola mata rata, kornea dan pupil jernih, agak mengkilap spesifik jenis ikan, Insang 60% panelis menilai warna insang merah tua atau coklat kemerahan, kurang cemerlang dengan sedikit lendir transparan, Lendir dikatakan oleh 56% panelis yaitu lapisan lendir mulai agak keruh, Daging masih dinilai baik karena 40% panelis mengatakan bahwa sayatan daging cemerlang spesifik jenis, jaringan daging kuat, Bau yang dikatakan oleh 60% panelis yaitu masih termasuk segar, spesifik jenis kurang, dan tekstur masih dapat diterima karena padat, kompak, elastis

    Pengaruh Konsentrasi Larutan Daun Kersen (Muntangia calabura L.) Terhadap Mutu Kesegaran Ikan Lolosi Merah (Caesio chrysozona)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik (mutu hedonik), mutu mikrobiologi (Total Plate Count) dan mutu kimia (nilai pH) ikan lolosi merah (Caesio chrysozona) segar yang direndam menggunakan larutan daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi berbeda. Perlakuan pada penelitian ini adalah perendaman ikan lolosi dengan konsentrasi daun kersen 0%, 15%, 20%, dan 25% selama 10 jam. Pengujian yang dilakukan terdiri analisis mutu organoleptik (kenampakan mata, insang, lendir, tekstur, bau dan daging), analsisi TPC dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi larutan daun kersen 20% dan 25% dengan perendaman 10 jam mampu mempertahankan mutu organoleptik (kenampakan mata, insang, lendir, daging, bau, dan tekstur), serta mampu menghambat jumlah mikroorganisme (TPC) selama perendaman dan memenuhi standar SNI-2729-2013. Namun konsentrasi 15% dengan perendaman 10 jam tidak dapat mempertahankan mutu kesegaran ikan secara organoleptik dan tidak mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme (TPC)

    Pengaruh Fortifikasi Rumput Laut terhadap Nilai Organoleptik Kerupuk Berbahan Dasar Ubi Jalar

    Get PDF
    This research aims to determine the effect of K. alvarezii seaweed fortification on the organoleptic characteristics of crackers made from sweet potato (Ipomea batatas). The treatment in this research was a cracker formulation with fortified K. alvarezii seaweed pulp of 50gr, 75gr and 100gr. The parameters tested were organoleptic characteristics through hedonic tests, namely texture, taste, color, appearance and aroma which were analyzed using Kruskall Walis. The results of the Kurskal Walis test show that fortification has no effect on hedonic value. The hedonic quality characteristics of crackers made from sweet potato (Ipomea batatas) were selected, namely having a texture value of 7.08 with the criteria dry and brittle, taste 6.88 with the criteria of a slight seaweed taste, appearance 7.76 with the criteria intact, neat, clean, homogeneous. , uneven thickness, cream color and looks bright white, aroma 7.36 with the criteria for a slight seaweed aroma

    Efektivitas Belimbing Wuluh terhadap Parameter Mutu Organoleptik dan pH Ikan Layang Segar Selama Penyimpanan Ruang

    Get PDF
    Penelitian tentang efektivitas konsentrasi belimbing wuluh terhadap karakteristik mutu organoleptik ikan layang (decapterus sp) segar selama penyimpanan suhu ruang telah dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) pada bulan September sampai Oktober 2013. Tujuan penenlitian adalah untuk mengetahui efektivitas belimbing wuluh dengan konsentrasi berbeda terhadap karakteristik mutu organoleptik dan pH ikan layang (Decapterus sp) segar selama penyimpanan suhu ruang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor 3 kali ulangan yaitu konsentrasi belimbing dan lama penyimpanan. Konsentrasi belimbing terdiri atas 0%, 1%, 2%, 3% dan masa penyimpanan 0 jam, 4 jam, 8 jam, 12 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah organoleptik dan pH. Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan konsentrasi belimbing wuluh dan lama penyimpanan pada suhu ruang memberikan pengaruh nyata terhadap parameter organoleptik dan pH. Keefektifan belimbing wuluh dalam mempertahankan mutu organoleptik ikan layang terlihat pada penggunaan konsentrasi belimbing 3% pada penyimpanan 8 jam dengan nilai rata-rata 7.33 dan perlakuan konsentrasi 1% menurunkan nilai pH sebesar 6.07 selama penyimpanan 12 jam. Kata kunci: Ikan layang, Decapterus sp, belimbing wuluh, organoleptik, p
    corecore