31 research outputs found

    Pengaruh Safety Talk terhadap Tingkat Pemahaman K3 pada Pekerja Dimoderasi dengan Gender Instruktur Safety Talk

    Get PDF
    Safety talk merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dengan cara memberikan edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Namun, tidak diketahui secara pasti apakah safety talk memang dapat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman K3 pada pekerja atau tidak. Selain itu, apakah gender instruktur safety talk dapat mempengaruhi tingkat pemahaman K3 pada pekerja. Mengingat mayoritas pekerja konstruksi adalah pria, yang cenderung lebih memperhatikan wanita dalam lingkungan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh safety talk dengan dimoderasi jenis kelamin instruktur terhadap tingkat pemahaman K3 pada pekerja. Penelitian ini bersifat pre-experimental design menggunakan cross-section data. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan respondennya adalah tukang dan pekerja, ukuran sampel sebesar 60 orang. Analisis yang digunakan adalah regresi dengan dimoderasi, dengan variabel bebas adalah safety talk, variabel tak bebas adalah tingkat pemahaman K3, dan variabel moderasi adalah gender. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa safety talk berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman K3 (T hitung = 16,804 > T tabel = 2,0017). Gender instruktur safety talk wanita lebih baik dari pria dalam memberikan tingkat pemahaman K3, hal ini terlihat peningkatan nilai R square sebesar 5,95%

    PENGARUH UMUR, MASA KERJA DAN PENDIDIKAN TENAGA KERJA TERHADAP DAYA DENGAR DI PT. ALFABET

    Get PDF
    Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur, masa kerja dan pendidikan tenaga kerja terhadap daya denga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Variabel bebas yang digunakan yaitu umur, masa kerja dan pendidikan sedangkan variabel terikat yaitu daya dengar. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah umur, masa kerja dan pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap daya dengar (signifikan 0,00 < 0,05). Variabel bebas (umur, masa kerja dan pendidikan) mempunyai kolerasi yang signifikan terhadap daya dengar dengan (nilai R = 0,502). Tetapi dari ketiga variabel tersebut secara individu yang berpengaruh signifikan terhadap daya dengar adalah umur (signifikan 0,001 < 0,05), dengan demikian peranan umur mempunyai andil yang besar terhadap penurunan daya dengar yang dialami oleh pekerja sehingga diperlukan sosialisasi pentingnya K3 demi keselamatan dan kesehatan para pekerja

    Pengaruh Inspeksi K3 Terhadap Kedisiplinan Pekerja Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri Dengan Di moderasi Faktor Usia dan Tingkat Pendidikan

    Get PDF
    Risiko kecelakaan kerja di proyek konstruksi mempunyai kategori yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah faktor kurang disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri serta masih minimnya pengetahuan tentang keselamatan kerja. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk kedisiplinan tenaga kerja yaitu dengan Inspeksi K3. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh inspeksi K3 terhadap kedisiplinan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan responden pekerja dan tukang. Ukuran sampel yang digunakan sebagai responden adalah 30. Analisis yang digunakan yaitu regresi sederhana dengan moderasi. Penyebaran kuesioner dilakukan di proyek pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat korelasi hubungan inspeksi K3 terhadap kedisiplinan yaitu sebesar r = 0.634 di kategorikan hubungan kuat dengan persamaan regresi linear sebelum moderasi besarnya R= 63,4% dan bentuk persamaan yaitu Y = 25.000 +0.472X, sedangkan model persamaan sesudah adanya moderasi pendidikan (Z2) besarnya nilai  R = 66,3 %, dengan persamaan yaitu Y = 22.846 + 0.448X + 0.658 Z1 + 0.781 Z2 + 0.105 ZI.X1 + 0.024 Z2.X2 + e. Menunjukkan peningkatan hubungan dan pengaruh sesudah adanya moderasi pendidikan (Z2) dilihat dari nilai R sebesar 63,4% menjadi 66,3%

    Faktor Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja dalam proyek Konstruksi: Studi Literatur

    Get PDF
    Accidents in construction project often occur, especially in the construction world. Safety climate plays an important role in the success of a project. By using a literature study, this article aims to find out what factors affect climate. This study uses 14 journals and consists of 17 articles that focus on the climate of work safety. The results showed that 13 factors were generated which were categorized into physical and non-physical. Physical factors that influence are physical fatigues, low adaptability, motor skills, leadership management, systematic work preparation, safety behaviour and injuries. Meanwhile, non-physical consisted of 5 factors: organizational climate, emotional stress, psychological conflict, personality, intelligence and motivation, psychosocial conditions. For further research, factor analysis will be carried out regarding the factors that have been found by surveying construction workers in Indonesia. The association of these factors with the safety climate can also be found

    Analisis Perbedaan Perilaku Keselamatan Kerja Berdasarkan Usia Pada Proyek Konstruksi

    Get PDF
    Sektor konstruksi mempunyai risiko tinggi dalam kecelakaan kerja, terjadi sebanyak 96.000 kasus kecelakaan setiap tahunnya . 80–85% kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor dari perilaku manusia, selain dari perilaku manusia yang juga berpengaruh adalah faktor usia. Umumnya beberapa kapasitas fisik seperti penglihatan, pendengaran, dan kecepatan reaksi menurun sesudah usia 30 tahun sebaliknya mereka lebih berhati-hati dan lebih dapat dipercaya dari pada tenaga kerja usia dibawah 30 tahun meskipun karyawan muda lebih kuat secara fisik akan tetapi kurang bertanggung jawan dan turnovernya rendah. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan perilaku keselamatan kerja pada pekerja konstruksi antara usia diatas 30 tahun dan dibawah 30 tahun. Metode penelitian ini menggunakan uji f (homogenitas) dengan uji z dengan program bantu software SPSS 25 dan teknik untuk pengambilan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada tukang dan kuli pada pembangunan apartement Sun City Residence. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya perbedaan perilaku keselamatan kerja dengan nilai z hitung = -4,981 < z tabel = -1,650 yang artinya ada perbedaan antara perilaku keselamatan kerja berdasarkan usia dibawah 30 tahun dengan pekerja usia diatas 30 tahun pada pekerja konstruksi

    Peringkat Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Proyek Kontruksi Gedung Bertingkat di Sidoarjo

    Get PDF
    Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah penting dalam pembangunan suatu proyek. Tiga faktor utama yang mempengaruhi penyebab kecelakaan kerja yaitu faktor manusia, faktor lingkungan, dan faktor peralatan. Oleh karena itu penelitian tentang penyebab kecelakaan kerja sangat penting dilakukan untuk informasi mengenai kecelakaan kerja, sehingga pekerja bisa dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang paling dominan sebagai penyebab kecelakaan kerja antara faktor manusia, faktor lingkungan, dan faktor peralatan. Penelitian ini menggunakan metode pembobotan TEV (model analisi kuantitatif) untuk mengetahui nilai kepentingan faktor penyebab kecelakaan kerja dan untuk mengetahui tingkat kecelakaan pada faktor penyebab kecelakaan kerja. Hasil dari penelitian ini bahwa nilai harapan dari penyebab faktor kecelekaan kerja pada proyek Apartemen Sun City adalah 2,93 dan dapat dikategorikan sebagai kadang - kadang atau tingkat kecelakaan sedang. Dapat dilihat menurut profil data responden  diketahui yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu dengan usia responden 17 – 25 tahun dengan total 24 responden dengan prosentase 40 % dengan tingkat pendidikan SMP dengan total 35 responden dengan prosentase 58,3% dan pengalaman kerja sedang 6 - 10 tahun sebanyak 27 responden dengan prosentase 45%. Faktor manusia (0,377) adalah penyebab kecelakaan terbesar diikuti faktor lingkungan (0,335) dan faktor peralatan (0,288).

    MENINGKATKAN KAPASITAS OUTPUT DAYA LISTRIK MIKROHIDRO SERTA PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK PIKOHIDRO SEBAGAI UPAYA ELEKTRIFIKASI DI DAERAH TERPENCIL

    Get PDF
    Air merupakan energy yang terbarukan, karena keberadaannya berupa siklus yang berulang, yaitu terkait dengan penguapan air laut dan terjadinya hujan di pegunungan. Pemanfaatan air sebagai energy pembangkit listrik perlu digalakkan dan ditingkatkan, mengingat biayanya murah dan ramah lingkungan. Usaha yang dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat melalui skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk meningkatkan kapasitas output mikrohidro dan kegiatan pengenalan pembangkit listrik pikohidro, kedua kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengenalkan dan mengembangkan teknologi serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil, tertinggal atau terbelakang. Identifikasi yang telah dilakukan dalam meningkatkan output daya mikrohidro adalah dengan jalan menambah ketinggian jatuh air dengan menambah panjang pipa pesat, sedangkan dalam upaya meningkatkn pemanfaatan air skala kecil dilakukan pengenalan dan pelatihan mengidentifikasi sumber air yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit pikohidro. Dari hasil survey dan pemetaan lapangan telah disiapkan pipa pesat 12” sepanjang 2x28 meter dari kebutuhan total sepanjang 2x60 meter, dengan penambahan tersebut dapat meningkatkan daya listrik dan diperkirakan akan menambah sebanyak sekitar 125 KK baru yang akan dialiri listrik. Sedangkan dari pengenalan dan pelatihan pikohidro, telah teridentifikasi sumber air yang bisa dimanfaatkan bagi keperluan implementasi pikohidro skala 200 watt

    EFEK PERILAKU PEKERJA DAN PENGALAMAN PEKERJA TERHADAP KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN MECHANICAL ELECTRICAL DI PROYEK KONTRUKSI SURABAYA

    Get PDF
    Perilaku dan pengalaman pekerja merupakan faktor penyebab bertambah atau berkurangnya kecelakaan kerja, baik berasal dari dalam maupun dari luar diri manusia itu sendiri. Oleh karena itu peranan penerapan program K3 sejal awal proyek berlangsung sangatlah berpengaruh untuk perilaku dan pengalaman pekerja. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan data melalui kuesioner. Responden penelitian yaitu mandor, tukang, dan pekerja dengan ukuran sampel 46 responden pada 3  proyek konstruksi di Surabaya. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi regresi berganda dengan dua variabel bebas dan satu variabel terikat yang diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik untuk memenuhi kaidah BLUE (Best Linier Unbias Estimator). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pekerja dan pengalaman pekerja berpengaruh signifikan terhadap kecelakaan kerja, baik secara individu maupun simultan (? < 0.05)

    ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN MANDOR DAN KEDISIPLINAN PEKERJA (TUKANG DAN KULI) TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

    Get PDF
    Kecelakaan terutama pada dunia kerja merupakan permasalahan yang masih dievaluasi hingga saat ini, demi terciptanya keadaan lingkungan kerja yang sehat dan aman,tindakan preventif merupakan upaya untuk menekan angka kecelakaan kerja. Dari sekian banyak sector pekerjaan di Indonesia, sector konstruksi adalah salah satu penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja dan sekitar 70%-80% yang disebabkan oleh factor manusia. Laporan kecelakaan kerja pada proyek apartemen Klaska Residence dan Amega Crown korban kecelakaan terjadi pada pekerja lepas yaitu tukang dan kuli. Sebagai peran yang memimpinpekerja lepas, mandor diharapkan mampu memberikan peranan mengawasi pekerjaan dan melindungi pekerjanya dari ancaman kecelakaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Mandor (X1) dan Kedisiplinan Pekerja (tukang dan kuli) (X2) terhadap K3 (Y). Metode penelitian kuantitatif survey melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada mandor, tukang, dan kuli pada pekerjaan pembesian dan pengecoran dan analisis yang digunakan regresi linear berganda. Teknik pengambilan sampel adalah non- probability sampling (purposive) sebanyak 90 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa varibel (X1) dan (X2) berpengaruh secara simultan terhadap variabel (Y) sebesar 0,000 < 0,050 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,610, sedangkan pengujian secara parsial variabel (X1) dan (X2) menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,050 artinya terdapat adanya pengaruh terhadap variabel (Y)

    Pengaruh Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Di Surabaya

    Get PDF
    ABSTRAK: Semua pekerjaan dituntut agar dapat menghasilkan kualitas yang baik dengan waktu yang telah ditentukan. Salah satunya adalah pekerjaan proyek konstruksi yang saat ini mengalami perkembangan pesat di Indonesia dengan memperhatikan produktivitas kerja. Proyek konstruksi tidak lepas dari keselamatan dan kesehatan kerja yang bisa menunjang suatu pekerja bisa menyelesaikan pekerjaan. Serta lingkungan kerja yang mendukung suatu pekerjaan. Keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja bisa mempengaruhi produktivitas kerja di suatu proyek konstruksi. Teknik pengambilan penelitian menggunakan metode non probability sampling disertai teknik purposive sampling dengan cara penyebara kuesioner. Responden penelitian adalah mandor, tukang dan pekerja kasar. Penyebaran kuesioner di 3 proyek, yaitu proyek pembangunan Rumah Sakit Katolik St Vicentius Paulo (RKZ), proyek pembangunan Apartmen Puncak Merr, dan proyek pembangunan Apartmen Belleview Manyar. Berdasarkan hasil analisis penelitian menyatakan bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) dengan nilai (T-statistic=14,487 > 1,96) dan (P-values = 0,000 1,96) dan (P-values = 0,000 < 0,05)
    corecore