850 research outputs found

    Refleksi Dinamika Kebebasan Akademis dalam Pendidikan Islam

    Full text link
    Kebebasan akademis didefinisikan sebagai tiadanya pengekangan, hukuman, dan intimidasi berkenaan dengan pengkajian, penelitian, pengujian lisan, dan pandangan terhadap pengetahuan. Istilah bebas itu merupakan aktivitas yang dilakukan secara sadar yang disertai dengan rasa tunduk dan patuh kepada ruhani dengan cara mematuhi undang-undang serta hukum akhlaqiah yang telah ditetapkan oleh agama. Sedangkan akademis diartikan dengan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, bersifat ilmiah dan juga pendidikan. Walaupun demikian, kebebasan dari sudut pandang ini berarti adanya posisi aman bagi setiap orang untuk melakukan aktivitas kehidupan tanpa dibebani oleh rasa khawatir oleh tekanan dari pihak-pihak tertentu. Pendefinisian kebebasan akdemis dapat dipahami bahwa para ilmuwan dengan segala keahliannya membutuhkan suasana yang kondusif tanpa ada intervensi dari pihak-pihak tertentu sehingga akan memungkinkan para ilmuwan dapat mencari, menggali, berinovasi dan mengembangkan ilmu pendidikan islam, karena pada hakikatnya ilmu itu tidak lepas dari sumber Ilmu itu sendiri yaitu Allah SWT. Dengan kebebasan akademis dalam arti positif telah terbukti mampu melahirkan para ulama atau ilmuwan muslim. Ini adalah bukti nyata bahwa ajaran Islam telah mampu mendongkrak dan memotivasi penganutnya untuk dapat semaksimal mungkin mendayagunakan potensi kemanusiannya secara mandiri dan aman dari tekanan

    Gambaran Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus terhadap Senam Kaki Diabetik di RSU Ipi Medan Tahun 2015

    Full text link
    Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno, 2000) Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriftif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Insidental Sampling dengan sampel sebanyak 30 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritars pengetahuan penderita DM terhadap senam kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 berpengetahuan cukup. Dengan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur mayoritas  berumur 60 tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%) dan minoritas berumur 40-44 dan 55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (43,3%) dan minoritas berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (10%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi  mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 25 responden (83,3%) dan minoritas yang memperoleh informasi dari media Elektronik sebanyak 3 responden  (10%), dan Tenaga Kesehatan sebanyak 2  responden  (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan  mayoritas bekerja sebagai Pensiunan sebanyak 10 responden (33%) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman mayoritas tidak pernah melakukan berjumlah 25 responden (83,3%), dan minoritas pernah melakukan  berjumlah 5 responden (16,7%) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik berjumlah 8 responden (26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18 responden (60%) dan minoritas berpengetahuan kurang berjumlah 4 responden (13,3%).dan saran yang harus dilakukan baik dinas kesehatan atau masyarakat untuk bekerja sama memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren

    Pembentukan Kepribadian Muslim dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam

    Get PDF
    Management of forming muslim behavior  according to Islamic education studies is accrued;  first, concept , that educations should looked forward to the second  Human Values, physically or non, body, soul, desire, hearth and mind. Second, from side of environment education should being conducted by all part around students, either, societies, state or its institution. Third, implementing, that implementing education of faith, education of science, educations of practice, education of moral and social education. forth, education should being strongly conducted to make the peoples felt closely to the Quran and remembering syahadah that the peoples promised to their God before, through knowledge and culture, learning, education, and  ta'dib (morality

    Pengaruh Strategi Belajar Network Tree MAP terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deduktif Siswa Kelas VII SMP N 2 Padangsidempuan

    Full text link
    Menulis paragraf sangat diperlukan sebuah konsep nyata, dalam pembelajaran siswa diharapkan memiliki pemahan konsep dalam menulis paragraf. Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk meningkatkan pemahan konsep siswa adalah dengan menggunakan konsep pohon jaringan, konsep pohon jaringan atau Network tree map diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan menulis paragraf deduktif siswa di SMP Negeri 2 Padangsidimpuan. Hasil tes siswa kelompok eksperimen setelah pembelajaran menulis paragraf deduktif menggunakan strategi belajar Network Tree Map memperoleh rata-rata nilai hasil belajar 76,06 termasuk dalam kategori A (baik sekali), hasil ters siswa kelompik kelas control setelah pembelajaran memperoleh rata-rata nilai hasil belajar 68,69 termasuk kategori B (bai

    Gambaran Pengetahuan Penderita Dm terhadap Senam Kaki Diabetik di RSU Ipi Medan Tahun

    Full text link
    Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno, 2000) Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization(WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriftif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Insidental Sampling dengan sampel sebanyak 30 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritars pengetahuan penderita DM terhadap senam kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 berpengetahuan cukup. Dengan Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur mayoritas  berumur 60 tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%) dan minoritas berumur 40-44 dan 55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (43,3%) dan minoritas berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (10%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi  mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 25 responden (83,3%) dan minoritas yang memperoleh informasi dari media Elektronik sebanyak 3 responden  (10%), dan Tenaga Kesehatan sebanyak 2  responden  (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan  mayoritas bekerja sebagai Pensiunan sebanyak 10 responden (33%) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman   mayoritas tidak pernah melakukan berjumlah 25 responden (83,3%), dan minoritas pernah melakukan  berjumlah 5 responden (16,7%) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik berjumlah 8 responden (26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18 responden (60%) dan minoritas berpengetahuan kurang berjumlah 4 responden (13,3%).dan saran yang harus dilakukan baik dinas kesehatan atau masyarakat untuk bekerja sama memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren

    Akomodasi Hukum Islam terhadap Kebudayaan Lokal (Studi terhadap Masyarakat Muslim Padangsidimpuan)

    Full text link
    This article argues that collaboration between religion and culture is salient feature of the life of Muslims in Padangsidempuan. This good compromise helps tradition become an effective mean of spreading religion. The inclusive relationship between religion and culture creates dynamic and harmonious integration. Islamic law benefits from this because such a pattern enables the law to be integrated and accepted by the society culturally. Under the principle of “hombaradatdohotibadat”, Islamic law is received by adat (culture or tradition), even in the form of worship. This principle is tangible evidence that the local tradition of BatakAngkola contains and accommodates Islamic legal elements, such as the tradition of “martolong”
    • …
    corecore