3 research outputs found

    STIMULATING CHILD DEVELOPMENT: PROPHETIC PARENTING VIEWPOINT

    Get PDF
    Early childhood, or in specific, the period of age zero to six, is the golden period in which many major developments in children take place. Families are considered to be the first and the most important support system to facilitate those developments. However, amidst the overwhelming information regarding parenting over the globe, parents can be left indecisive in choosing the most appropriate strategies to nurture and support their children's development. This qualitative study explores the prophetic ways to stimulate children development, including 5 (five) development areas, including: (1) cognitive development, (2) language development, (3) motor and physical development, (4) socio-emotional development, and (5) moral development. It was found that there are several similarities between the prophetic ways in stimulating children with those founded by scholars in early childhood education or child psychology. Parents can follow Rasulullah’s steps in nurturing young children, such as by breastfeeding babies until the age of two and weaning them afterwards, inviting children to discussions, telling stories about Rasulullah s.a.w. and his companions, communicating effectively with children, playing with young children, showing affection to them, and teaching them that Rasulullah s.a.w. is the main role model in life

    Pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel Mojokerto

    Get PDF
    INDONESIA: Pendidikan adalah proses mereproduksi sistem nilai dan budaya ke arah yang lebih baik antara lain dalam hal pembentukan kepribadian, keterampilan, dan perkembangan intelektual peserta didik. Dalam lembaga formal, proses reproduksi sistem nilai dan budaya ini dilakukan terutama dengan mediasi proses belajar mengajar sejumlah mata pelajaran dalam kelas. Salah satu mata pelajaran yang dianggap berperan penting dalam mengajarkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap ilmiah adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Kunci utama dalam proses pembelajaran ini adalah guru. Guru memegang peranan yang penting dalam proses pembelajaran karena memang guru menjadi penentu berbagai aspek dalam pembelajaran. Guru dapat berperan sebagai perencana, penyampai informasi (pelaksana), evaluator. Penjelasan mengenai tugas guru untuk mengelola perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran juga telah dijabarkan dalam Permendiknas No. 16 tahun 2007. Mengembangkan perencanaan pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, dan melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan merupakan beberapa di antara kompetensi inti guru yang tercakup dalam kompetensi pedagogik. Pengetahuan yang mendalam mengenai ketiga aspek utama dalam pembelajaran ini pun menjadi penting karenanya. Penelitian ini dilaksanakan di MI Sunan Ampel Mojokerto. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel Mojokerto, (2) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel Mojokerto, dan (3) mendeskripsikan evaluasi pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel Mojokerto. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif. Desain penelitian ini adalah studi kasus. Peneliti menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Analisis data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Peneliti menggunakan beberapa teknik untuk menguji keabsahan data yaitu (1) perpanjangan keikusertaan, (2) ketekunan pengamatan, dan (3) triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel, khususnya di kelas IV dan kelas V, dilakukan oleh guru dengan bantuan teman sejawat dalam forum RAKER MI dan KKG IPA. Dokumen perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru meliputi prota, promes, silabus, dan RPP, meskipun masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki pada dokumen perencanaan pembelajaran tersebut. Model desain pembelajaran yang diterapkan oleh guru IPA kelas IV dan kelas V MI Sunan Ampel Mojokerto ini pada dasarnya sesuai dengan model PPSI, meskipun terdapat beberapa komponen yang terlewatkan. Pelaksanaan pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel, khususnya di kelas IV dan kelas V, berjalan dengan sintaks pembelajaran berupa kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup di dalam tiap pertemuannya. Pendekatan pembelajaran yang digunakan merupakan teacher-centered approach dan seringkali menggunakan metode ceramah. Pelaksanaan pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel berisi kegiatan-kegiatan seperti memperhatikan penjelasan guru, merangkum, dan mengerjakan LKS. Prinsip TANDUR yang berlandaskan Quantum Teaching belum sepenuhnya diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV dan kelas V MI Sunan Ampel. Evaluasi pembelajaran IPA di MI Sunan Ampel, khususnya di kelas IV dan kelas V, meliputi evaluasi terhadap ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, meskipun masih belum terdapat panduan yang jelas untuk masing-masing ranah. Pengukuran dan penilaian pada ranah kognitif dilakukan dengan tugas dan tes yang diberikan kepada siswa. Pengukuran dan penilaian pada ranah psikomotor dilakukan dengan kegiatan praktik. Pengukuran dan penilaian pada ranah afektif dilakukan dengan mengobservasi perilaku siswa sehari-hari. Evaluasi pembelajaran IPA di kelas IV dan kelas V MI Sunan Ampel Mojokerto masih perlu ditertibkan dan diperbaiki lagi, baik dari segi pelaksanaannya maupun segi administrasinya
    corecore