25 research outputs found

    THE ANALYSIS OF THE FIRM SIZE INFLUENCE TO THE RATE OF STOCK RETURN (CASE IN THE COMPANIES LISTED IN LQ 45)

    Get PDF
    The economic crisis has been destroying Indonesian economic since several years ago. The government had taken many efforts to recover the crisis. One of the effective medium to accelerate the economic recovery is by increase the activity in capital market. Capital market is an improvement board that is really interesting to the investors. It is one of the medium for the investors to invest their fund. The functions of the capital market are as an alternative fund collector beside the bank institutions. The capital market also make possible the investors to have many investment alternatives adjusted with the preference of investor risk. By invested their fund to the capital market, the investors expect that they will get capital gain from their investment. The companies that issued their stock in capital market called as issuer. By issuing their stock, they expect that they will get any earning in the form of high liquidity, publicity, prestige and capital gain that will be given to the investor. The capital gain that will be received by the investors can be derived from the dividend yield and stock return. Stock return is the excess in selling price from its buying price. Generally it declares as the percentage from the buying price. More higher the selling price from the buying price, the stock return will increase. So, the indicator of the return fluctuation is the selling price and buying price of the holding stock. According to Sharpe (1997:98), the main determination in the demand and supply of the stock is the investor’s estimation to the stock return and dividend that will be distributed. Because of the reasons above, the perception of the investor to the companies performance will determine the price of the stock.. The companies that predicted would have a good performance was expected by the investors in giving a big amount of dividend payment and stock return

    PERMASALAHAN PAJAK INDONESIA

    Get PDF
    Pajak adalah salah satu sumber penerimaan yang sangat penting untuk pembiayaan pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Pada dasarnya tidak ada seorang pun yang secara suka rela dan senang untuk membayar pajak karena para Wajib Pajak merasa bahwa mereka tidak memperoleh keuntungan timbal balik dari jumlah pajak yang mereka bayarkan. Pajak yang di bebankan pemerintah kepada Wajib Pajak menimbulkan perbedaan kepentingan, karena bagi wajib pajak, membayar pajak berarti mengurangi kemampuan ekonomis dan laba mereka. Perbedaan kepentingan ini cenderung memancing Wajib Pajak untuk mengurangi beban pajaknya baik secara legal maupun illegal, hal ini juga di mungkinkan oleh masih banyaknya celah peraturan perpajakan yang masih dimanfaatkan oleh sumber daya manusia petugas pajak (fiskus) untuk melakukan praktek Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) dengan Wajib Pajak yang tidak jujur Berdasarkan data yang diperoleh, pada tahun 2004 di perkirakan terjadi penyimpangan terhadap hasil pungutan pajak sebesar 40 trilyun rupiah, dan juga yang sangat disayangkan, dari 220 juta penduduk Indonesia, baru sekitar 2,3 juta orang yang mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP) orang pribadi, hal ini di sebabkan karena belum semua pengusaha dan pribadi mendaftarkan dirinya pada Kantor Pelayanan Pajak untuk memperoleh NPWP. Hal ini mencerminkan kesadaran penduduk Indonesia untuk membayar pajak masih sangat rendah dan telah terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk menghindar dari kewajibannya

    IT GOVERNANCE PADA DOMAIN DELIVER & SUPPORT (DS) PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN MATURITY MODEL COBIT 4.1 (Studi Kasus pada Perbankan Wilayah Kota Semarang)

    Get PDF
    The aim of this research is to analyse the IT Governance on domain of Deliver and Support (DS) of thebanks by using Maturity Model COBIT 4.1. This domain is very important because it was related to the deliveryof required services, that consists the operations of security system and business sustainability to trainingprocess for their human resources.The respondent of this research was the Chief of Information Officer (CIO) of 8 banks in Semarang.This research was using scala 0-5, from Non Existence until Optimised level. The result of this research showsthat 6 banks were in Managed level, 1 bank in Defined level, and the other in Repeatable but Intuitive level

    PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI WIRAUSAHA

    Get PDF
    Dilihat dari tingkat pendidikan, data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Februari 2013 menunjukkan dari sebanyak 7.170.523 orang pengangguran terdidik, 192.762 orang diantaranya adalah lulusan universitas dan 421.717 orang lulusan akademi (BPS, 2013). Para lulusan diploma dan sarjana ini tidak mungkin akan menjadi pengangguran jika memiliki jiwa entrepreneur. Melihat pesatnya peningkatan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa UNIMUS, maka diperlukan penelitian mengenai pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap minat mahasiswa menjadi wirausaha pada Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).Populasi dalam penelitian ini adalah para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), dan yang menjadi sampel adalah seluruh mahasiswa dari program studi yang memperoleh mata kuliah Kewirausahaan pada semester Genap 2013/2014. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah Purposive Sampling Test. Pengambilan data dilakukan selama bulan Juni 2014. Dari 75 kuesioner yang disebarkan, 55 kuesioner dikembalikan kepada peneliti.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa proses pembelajaran kewirausahaan ini melalui penanaman tentang nilai-nilai, pemahaman, jiwa, sikap dan perilaku menumbuhkan pemikiran dan karakteristik wirausaha dan hal ini mendukung minat mereka menjadi wirausaha. Sebanyak 91% responden merasa memiliki potensi sebagai wirausaha. Responden yang merasa bahwa menjadi wirausahawan adalah pilihan karir yang menjanjikan sebanyak 87,3%. Mayoritas  pilihan karir mahasiswa setelah lulus kuliah adalah bekerja sekaligus membangun usaha adalah sebanyak 82%.Kata kunci : kewirausahaan, minat mahasiswa, wirausah

    ANALISA KEMAMPUAN KEUANGAN PADA KETIGA DAERAH TINGKAT II DI JAWA TENGAH DALAM MENJALANKAN OTONOMI DAERAH

    Get PDF
    Otonomi Daerah adalah kewenangan daerahotonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Keputusan politik pemberlakuan Otonomi Daerahdi Indonesia dimulai sejak tanggal 1 Januari 2001. Tujuan otonomi daerah bagi daerah adalah untuk mewujudkan political equality, local accountability dan local responsiveness.Untuk mengukur kemandirian keuangan daerah, dapat menggunakan tiga tolak ukur, yaitu : (1) Kemampuan daerah untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, (2) Efektifitas dan efisiensi pengeluaran anggaran daerah dan (3) Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF).Dari tiga daerah kabupaten yang diteliti, yaitu Kabupaten Klaten, Pati dan Pemalang dapat di peroleh kesimpulan untuk tolak ukur pertama, bahwa ketiga kabupaten memiliki kesenjangan fiskal yang negatif selama periode 2001-2004, dengan rata-rata kesenjangan fiskal untuk Kabupaten Klaten sebesar -30,5444, Kabupaten Pati sebesar -62,3171 dan Kabupaten Pemalang sebesar -71,3171, ini berarti bahwa ketiga daerah kabupaten belum mampu memenuhi kebutuhan daerahnya.Untuk tolak ukur kedua, hasil analisis menunjukkan bahwa sektor basis di Klaten hanya memperoleh proporsi total rata-rata sebesar 27,65% dan72,35% untuk sektor nonbasis. Untuk Pati, sektor basis hanya memperoleh proporsi total rata-rata sebesar 37,01% dan62,99% untuk sektor nonbasis. Sedangkan untuk Pemalang, sektor basis hanya memperoleh proporsi total rata-rata sebesar 5,65% dan94,34% untuk sektor nonbasis. Untuk tolak ukur terakhir, yaitu DDF, hasil analisis data menunjukkan rasio-rasio DDF ketiga kabupaten masih jauh berada di angka satu (1). Rasio DDF yang pertama, yaitu perbandingan rata-rata antara PAD dengan total penerimaan daerah untuk Klaten sebesar 4,49%, Pati sebesar 9,80%, dan Pemalang sebesar 6,69%. (2) Rasio DDF yang kedua, yaitu rata-rata perbandingan antara PAD ditambah BHPNP terhadap total pengeluarandaerah juga sangat rendah, untuk Klaten sebesar 9,11%, Pati sebesar 18,06%, dan Pemalang sebesar 12,62%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan keuangan pemerintah daerah Klaten, Pati dan Pemalang dalam membiayai urusan daerah dengan sumber keuangan sendiri masih sangat rendah. Akibatnya ketergantungan terhadap pemerintah pusat semakin tinggi.Dengan tidak terpenuhinya ketiga tolak ukur yang diterapkan pada pemerintah Kabupaten Klaten, Pati dan Pemalang terhadap standar kemampuan keuangan daerah dalam menghadapi otonomi daerah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemerintah Kabupaten Klaten, Pati dan Pemalang belum mampu atau belum layak dalam melaksanakan otonomi daerah dari sektor keuangan.Kata Kunci : Otonomi Daerah, kesenjangan fiskal, sektor basis, DDF

    Pengaruh Earning Per Share, Total Assets Turnover, Pertumbuhan Penjualan dan Debt Equity Ratio Terhadap Harga Saham

    Get PDF
    This study aims to examine the effect of earning per share, total assets turn over, sales growth and debt to equity ratio on stock prices in the Food Beverage Sub Sector on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The number of Food and Baverages sub-sector companies listed on the IDX from 2015 to 2019 were 26 companies. Multiple linear regression analysis was used to test the research hypothesis. The results showed that Earning Per Share had a positive significant effect on stock prices, Total Assets Turnover had a negative insignificant effect on stock prices, Sales Growth had a negative insignificant effect on stock prices, Debt to Equity Ratio had a positive significant effect on stock prices and. Meanwhile, EPS DER gave a positive signal to the increase in stock prices in the market, but TATO Sales Growth could not directly contribute to the increase in stock prices

    PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI KALIWIRU MELALUI USAHA BOGA BERBASIS MASAKAN MINANG

    Get PDF
    Mitra kegiatan IbM adalah 2 kelompok ibu rumah tangga dari RT 03 dan RT 07, RW 01 kampung Kaliwiru, masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang, dengan latar belakang pendidikan mitra  lulusan SMP dan SLTA dan mitra tergolong dalam keluarga sederhana. Motivasi mitra untuk berkegiatan yang tinggi terutama kegiatan yang berkontribusi pada peningkatanekonomi/kesejahteraan keluarga,  diapresiasi dalam bentuk pemberian pelatihan ketrampilan penerapan iptek dalam pengolahan produk pangan dalam kemasan vakum berbasis masakan Minangkabau, yaitu: rendang daging sapi, balado teri, dan kering kentang. Pada kegiatan IbM ini terbentuk Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) ANNISA yang  merupakan suatu wahana yang dapat dimanfaatkan untuk pembinaan perempuan (ibu-ibu rumahtangga) untuk berkontribusi dalam penguatan ekonomi keluarga dengan memanfaatkan waktu luang disela-sela kesibukan sehari-hari dalam mengurus keluarga. Melalui usaha berkelompok dapat menumbuhkan semangat berwirausaha dengan nuansa kekeluargaan dengan satu tujuan meningkatkan pendapatan keluarga sejahtera. Teknologi yang ditransfer pada program I b M ini adalah penggunaan alat presto elektrik untuk melunakan daging sapi dan penggunaan food processor untuk memudahkan penghalusan bumbu serta vacum sealer untuk pengemasan agar produk lebih tahan lama

    PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA (Studi Kasus pada Mahasiswa UNIMUS di Semarang)

    Get PDF
    Pendidikan kewirausahaan dalam berbagai aspeknya diharapkan mampu memberikanpencerahan bagi para mahasiswa dalam meniti karir sebagai wirausaha. Hal tersebut sangatlah pentinguntuk mengantisipasi melonjaknya jumlah angka pengangguran terdidik di Indonesia yang semakintinggi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor-faktor latar belakangpendidikan, mata kuliah kewirausahaan, pengetahuan dan pelatihan kewirausahaan, pendidikankewirausahaan keluarga serta pengalaman bekerja terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa.Responden penelitian ini adalah mahasiswa UNIMUS berjumlah 80 orang. Hasil penelitian inimenemukan bahwa faktor mata kuliah kewirausahaan, pengetahuan dan pelatihan serta pengalamanbekerja berpengaruh positif terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa. Sedangkan latar belakangpendidikan dan pendidikan kewirausahaan keluarga tidak berpengaruh terhadap motivasikewirausahaan mahasiswa. Akhirnya, disarankan agar institusi pendidikan lebih banyak memberikanmateri mengenai kewirausahaan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha

    ANALISIS PERSEPSI NASABAH DAN PERKEMBANGAN UMKM SETELAH MEMPEROLEH PEMBIAYAAN MUDHARABAH (Studi Kasus BPRS Binama Kota Semarang)

    Get PDF
    The purpose of this study was to analyze the perception and development of Micro, Small and Medium Enterprises between before and after obtaining the financing mudharabah of BPRS Binama Semarang City, viewed from the side of working capital, profits, employment and profits.Data that used is simple random sampling on the BPRS Binama. Of the population of 100 respondents, 50 respondents of samples used. Type of test used is a validity test, reliability test, and the sign rank test Wilxocon. Experiments were done using SPSS PASW 18 program.Based on research results of the descriptive analysis of the overall submission process until the liquefaction process, customers expressed easily in obtaining financing. From the test results the insignia wilxocon there is developmental differences the UMKM between before and after financing of mudharobah with details of the amount of working capital increased by 165%, turnover increased by 79%, total employment increased 33% and profits by 82%. Keywords: Perception, Financing Mudharabah, UMK

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI E COMMERCE DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA UMKM (STUDI KASUS UMKM DI WILAYAH KOTA SEMARANG)

    Get PDF
    E-Commerce sering disebut sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di  Indonesia.) Besarny a potensi e-commerce tidak lepas dari perkembangan pengguna internet di Indonesia. Pada tahun 2015, pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta jiwa, meningkat cukup pesat jika dibandingkan dengan 88,1 juta jiwa pada 2014. Potensi e-commerce terlihat dari angka 77% dari penggunaan internet digunakanuntuk mencari informasi produk dan berbelanja online, pelanggan online shop yang mencapai 8,7 juta orang,dan nilai transaksi yang diprediksi mencapai US$ 4,89 Miliar pada tahun 2016. Usaha Kecil Mikro  dan Menengah  (UMKM)  di  Indonesia  memiliki  peranan  penting  dalam  perekonomian  nasional. UMKMdituntut untuk melakukan perubahan dan inovasi untuk meningkatkan daya saing, salah satunya adalah denganmemanfaatkan e commerce.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor teknologi,organisasional, lingkungan dan individual terhadap adopsi e commerce serta menganalisis pengaruh adopsi ecommerce terhadap kinerja UMKM. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner danwawancara pada 100 UMKM di Kota Semarang. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakanperhitungan regresi berganda dengan menggunakan SPSS 20.0 untuk melihat pengaruh tidak langsung antarasatu variable dengan variable lainnya.Hasil uji t dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor teknologi dan faktor individual secaraparsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap adopsi e commerce. Sebaliknya faktor organisasionalsecara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap adopsi e commerce dan faktor lingkungansecara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap adopsi e commerce pada UMKM di KotaSemarang. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan faktor kesiapan teknologi, organisasional,lingkungan dan individual berpengaruh secara bersama-sama terhadap adopsi e commerce pada UMKM di KotaSemarang
    corecore