1,855 research outputs found
Financial Development and Textile Sector Competitiveness: A Case Study of Pakistan
Kletzer and Bardhan (1987) argue that countries with a relatively well-developed financial sector have a comparative advantage in industries that rely on external finance. Beck (2002), and Fanelli and Medhora (2002) find that well-developed financial sector translates into a comparative advantage in the production of manufactured goods. There has been no attempt so far to explore the relationship between the financial development and international trade competitiveness in the case of Pakistan. We construct Balassaâs Revealed Comparative Advantage (RCA) index for textile sector of Pakistan. Using ratio of credit extended to the textile sector to the total non-government credit of the banking system (TCS) as proxy for external finance we estimate long run relationship, and ECM, between RCA index and TCS while controlling for other determinants of the international trade competitiveness of textile sector of Pakistan. In line with the findings of Beck (2002), and Fanelli and Medhora (2002), our results suggest that recourse to external finance has a strong positive impact on the countryâs textile sector competitiveness both in the short and the long run even when we control for traditional determinants of competitiveness.Financial Development, Competitiveness
A Simple Model for Magnetization Ratios in Doped Nanocrystals
Recent experiments on Mn-doped ZnS nanocrystals have shown unusual
magnetization properties. We describe a nearest-neighbor Heisenberg exchange
model for calculating the magnetization ratios of these antiferromagnetically
doped crystals, in which the dopant atoms are distributed inhomogeneously
within the nanocrystal. This simple inhomogeneous doping model is capable of
reproducing the experimental results, and suggests that interior dopant atoms
are localized within the crystal.Comment: 8 pages, 1 figure, 2 tables. Submitted to J. Appl. Phy
Rancang Bangun Micro Turbin Angin Pembangkit Listrik Untuk Rumah Tinggal Di Daerah Kecepatan Angin Rendah
Energi angin merupakan salah satu potensi energi terbarukan yang dapat memberikan kontribusiterhadap kebutuhan energi listrik rumah tinggal. Pembangkit energi angin bebas polusi (CO2)maka pembangkit ini dapat menjawab masalah lingkungan hidup dan ketersediaan sumber energysifatnya dapat diperbaharui (renewable) serta penelitian ini mendukung program pemerintah kotaPadang untuk menjadi lumbung energy terbarukan. Tujuan yang ingin dihasilkan adalah dibuatnyasebuah turbin angin dalam kapasitas kecil (micro) yang dapat membantu menyuplai listrik sebuahrumah tinggal dan mampu beroperasi di daerah kecepatan angin rendah kemudian dapat di set uppada atap rumah. Metodologi yang digunakan untuk pencapaian tujuan adalah metodaeksperimental dengan tahap-tahapan sebagai berikut pengambilan data angin lapangan; disainturbin angin; pemilihan bahan; pembuatan turbin angin dan pengujian alat. Kota Padang Sumbartermasuk wilayah yang memiliki kecepatan angin rendah antara 2-6 m/s, maka jenis turbin anginyang cocok adalah turbin angin tipe savonius karena bisa berputar pada kecepatan angin rendah(low wind velocity) dengan putaran awal (starting) dapat terjadi pada kecepatan 2m/s sertakonstruksinya yang sangat sederhana. Disain turbin yang dibuat adalah berbentuk savonius 2 sududengan konstruksi overlap antara kedua sudu dengan tujuan untuk memanfaatkan tekanan anginbalikan dari sudu satu ke sudu kedua dan sebaliknya sehingga dapat meningkatkan putaran rotor.Rancangan turbin savonius di buat 4 tingkat. Bahan yang digunakan untuk sudu turbin adalahaluminium dan jenis poros hollow. Generator yang dipakai adalah generator magnet permanenPanasonic 400watt yang dapat menghasilkan daya pada putaran rendah (150 rpm) ; Untukmeningkatkan rpm yang sampai ke generator digunakan system transmisi sabuk dan pully denganperbandingan transmisi 5:1. Kemudian tipe bearing yang digunakan adalah ball bearingbearing.Dari hasil pengujian didapat daya maksimum yang dihasilkan adalah 7,7watt dengan putaran rotor340rpm dengan kecepatan angin 5,68m/s dan Cp 0.
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Remedial Teaching dengan Strategi Mind Maping untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Remedial Teaching dengan Metode Mind Maping untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Remedial Teaching dengan Metode Mind Maping dijadikan sebagai alternatif bantuan bagi siswa yang memiliki kesulitan belajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia, bimbingan kelompok selain memiliki fungsi pencegahan (preventif) juga memiliki fungsi penyembuhan (kuratif).
Subyek penelitian adalah siswa kelas X Reguler SMA Al Azhar Menganti Gresik yang memiliki kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil pre-test ditemukan 8 siswa yang memiliki kesulitan belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia diketahui dari perolehan nilai ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang SMA yaitu sebesar 75.
Setelah diberikan perlakuan bimbingan kelompok teknik remedial teaching dengan metode mind maping, hasil post-test menunjukkan adanya penurunan tingkat kesulitan belajar dari delapan siswa yang ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai ulangan mata pelajaran bahasa Indonesia dari semula kurang dari kriteria ketuntasan minimum naik melampaui kriteria ketuntasan minimum mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah Pre-Test dan Post-Test One Group Design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah uji jenjang bertanda Wilcoxon, dapat diketahui nilai paling kecil menjadi Thitung = 0 bila (α) taraf kesalahan 5% (uji 2 fihak), maka T tabel = 6 dengan N=8. Dengan demikian (Thitung < T tabel) atau (0 < 6). Maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok teknik remedial teaching dengan metode mind maping dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kata kunci : Bimbingan kelompok teknik remedial teaching, mind maping, kesulitan belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia
Variability and Association Studies in Tomato Germplasm under High-Temperature Arid Region
Genetic variability and correlation studies were carried out for 12 traits in 23 genotypes of tomato grown during spring-summer of 2009 under hot, arid agro-climatic conditions. Genetic variability, heritability and expected genetic advance revealed significant differences for all the traits studied. PCV and GCV were high for fruit weight, number of fruits per plant, plant height and fruit yield per plant. High heritability with high genetic advance as percentage of mean was observed for yield per plant (93.2%) as also for average fruit weight (92.8%), number of fruits per plant (73.4%) and plant height (50.1%) indicating the role of additive gene effects and for effectiveness of selecting for these traits. Correlation studies revealed that fruit yield had significant positive correlation with fruit weight, fruit length, fruit diameter and number of fruits per plant, both at the genotypic and phenotypic levels, indicating mutual association of these traits. Negative correlation of days to flowering and days to first harvest on yield per plant suggested indirect selection for earliness for yield improvement
Involvement of angiotensin II and beta-adrenergic receptors in the regulation of autophagy in human endothelial EA.hy926 cell line
Purpose: To investigate the role of angiotensin II (Ang II) and β adrenergic receptors (βARs) in autophagy regulation in human endothelial EA.hy926 cell line.Methods: The effect of pharmacological modulation of Ang II receptors and βARs on the expression of LC3B-II and p62 proteins (autophagosome formation marker and autophagic flux marker, respectively) in the human endothelial EA.hy926 cell line were investigated by immunoblotting technique.Results: Ang II-induced autophagy was characterized by increased LC3B-II and reduced p62 expressions. Candesartan, an AT1R agonist, significantly suppressed the effects of Ang II, while a selective AT2R antagonist, PD123319, inhibited the effect of candesartan. An AT2R agonist, CGP-42112A, also suppressed the Ang II-induced autophagy. Treatment with isoproterenol enhanced the expression of LC3B-II and reduced that of p62; these effects were suppressed upon cotreatment with propranolol (non-selective βAR blocker propranolol). A selective β1AR agonist, dobutamine, reduced the expression of LC3B-II, and increased that of p62; the same was suppressed upon treatment with a selective β1AR antagonist, metoprolol. A selective β2AR agonist, salbutamol, resulted in increased expression of LC3B-II and reduced expression of p62. These effects were encountered upon treatment with selective β2AR antagonist, ICI-118,551.Conclusion: Based on the foregoing, it is evident that AT1Rs mediates Ang II-induced endothelial cell autophagy, while AT2Rs antagonizes the mechanism. βAR activation mediates isoproterenol-induced endothelial cell autophagy, which results from the balance of β1ARs-mediated suppression and β2ARsmediated upregulation of autophagy in the endothelial cells.
Keywords: Autophagy, Angiotensin II type 1 receptors, Angiotensin II type 2 receptors β adrenergic type 1 receptors, β adrenergic type 2 receptors endothelial cell
Pembuatan Game Labirin dengan Menggunakan Blender 3d
A game, usually undertaken for enjoyment and sometimes used as an educational tool. Key components of games are goals, rules, challenge, and interaction. Games generally involve mental or physical stimulation, and often both. Many games help develop practical skills, serve as a form of exercise, or otherwise perform an educational, simulational, or psychological role.Game maze is a type of game that could be considered old-fashioned, but this type of game is still enjoyed in your spare time, and there are many games that use the concept of the labyrinth.Blender is free software, that can be used to implement a labyrinth game with a low polygon modeling because blender has the ability like pay aplikasi tough. Blender has a lot of ability ranging from 3D modeling, rendering, shading, 3D animation, to 3D game development as a whole
Polypogon monspeliensis waste biomass: A potential biosorbent for Cd (II)
Polypogon monspeliensis a globally available natural waste material was used for uptake of Cd (II) from aqueous solutions in this study. The results clearly demonstrate the effect of important experimental parameters on the biosorption process in batch experiments. The evaluated pH, biosorbent dose, size and initial metal concentration for Cd (II) uptake by P. monspeliensis waste biomass were 6, 0.05 g, 0.10 mm and 100 mg/L respectively. The Cd (II) sorption process by P. monspeliensis waste biomass was described well by pseudo second order kinetic model and Langumir sorption isotherm model. Metal equilibrium was reached in 120 min. A further increase in incubation time had no significant effect on the biosorption of the metal. FTIR spectroscopic results pointed out the involvement of hydroxyl and amine groups in the Cd (II) sorption by P. monspeliensis waste biomass
Optimasi Proses Likuifaksi Mikroalga Spirulina SP. untuk Produksi Bahan Bakar Cair Menggunakan Metode Respon Permukaan : Pengaruh Tekanan Awal dan Konsentrasi Katalis
Mikroalga merupakan sumber daya biomassa yang mengandung banyak komponen yang berguna seperti protein, karbohidrat, lemak dan lain-lain. Kandungan komponen pada mikroalga tersebut dapat dikonversi oleh beberapa proses untuk dijadikan padat, gas, maupun gas bio, hal ini sering dikatakan bahwa mikroalga memiliki potensi memasok 30% dari permintaan bahan bakar global tanpa mempengaruhi produksi pangan. Aplikasi teknologi likuifaksi memiliki keunggulan dari sisi ekonomi karena dapat menggunakan mikroalga basah tanpa proses pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan optimasi dan menginvestigasi pengaruh dari tekanan awal dan konsentrasi katalis pada proses likuifaksi dalam memproduksi bahan bakar cair. Konversi dari biomassa ini menggunakan mikroalga Spirulina sp. kering yang memiliki kandungan kandungan lipid 17,92% berat, protein 56,39% berat dan karbohidrat 8,03% berat. Bubuk Spirulina sp. ditambahkan akuades dengan rasio 1:3 dan dilakukan konversi secara hidrotermal likuifaksi dalam reaktor autoklaf berpengaduk yang memiliki tekanan dan suhu yang tinggi dengan suhu reaksi sebesar 300oC. dalam konversi biomassa ini menggunakan katalis berbasis besi (5% berat) dan diaktifasi dengan sulfur (0.8% berat). Optimasi proses likuifaksi dilakukan dengan metode statistik respon permukaan pada variasi tekanan awal 0,5-2 MPa dan variasi konsentrasi katalis 0-7%. Optomasi kondisi proses tersebut dilakukan dalam 13 kali percobaan dengan berbagai pasangan variasi. Rancangan percobaan, analisis variansi, model percobaan, dan kondisi proses di optimasi menggunakan perangkat lunak komersial (DesignExpertÂŽ). Dari analisis yang dilakukan oleh perangkat lunak DesignExpertÂŽ, diperoleh kondisi optimum proses pada tekanan awal 2 Mpa dan konsentrasi katalis sebanyak 7% dengan perolehan yield bahan bakar cair sebesar 27,49 % berat. Dari hasil analisis diperoleh bahwa bahan bakar cair dari Chlorella sp. memiliki karakteristik yang hampir sama dengan minyak bumi mentah dengan rasio H/C= 0,86 dan nilai kalor 32,04 MJ/kg
- âŚ