56 research outputs found

    An Evaluation of Making Action Plans: The Effects on Parent Involvement in Individualized Education Program Meetings

    Get PDF
    Over the course of extensive research, researchers have acknowledged the positive effects of parent involvement on student’s education, including positive academic and social emotional outcomes. Despite this, particularly for parents of students in special education, parents continue to be passive participants in their students Individualized Education Program meetings, and hold negative perceptions of IEP meetings, which negatively effects parent involvement. This study investigated the effects of a Making Action Plans (MAPS) meeting on parent involvement in an IEP meeting, using a non-experimental design, and qualitative analysis and multiple linear regressions to analyze research questions. Although some positive effects were noted, overall, results were not considered significant with the study’s sample. Despite this, the current student did demonstrate positive implications for better understanding parent involvement in the IEP process, with MAPS being a potentially beneficial way to emphasize student strengths and encourage parent involvement

    Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Umum Bus Akdp Antar Kota (Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Bajawa – Ende )

    Get PDF
    Kebutuhan sarana transportasi terus mengalami peningkatan akibat semakin banyaknya aktivitas yang membutuhkan jasa transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalulintas antar Kota. Penelitian dilatar belakangi oleh Bus (AKDP) jurusan Bajawa – Ende yang merupakan solusi  dalam menangani  masalah transportasi antar Kota.         Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pelayanan angkutan umum trayek Bajawa – Ende dengan menggunakan metode deskriptif yang ditekankan pada analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja angkutan umum Bus (AKDP) masih cukup baik dari segi load factor dengan nilai 0,60%, Headway  dengan nilai 7 - 10 menit masih memenuhi Standar SK Dirjen No. 687/AJ.206.DRJD/2002 yaitu 1 – 12 menit. Sedangkan untuk Kecepatan Perjalanan rata-rata 32,33 km/jam menunjukan bahwa Kecepatan belum seimbang diakibatkan karena faktor kerusakan jalan dan seringnya berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang di pinggir jalan. Untuk waktu perjalanan 1 – 1,3 jam, masih memenuhi standar yaitu 1 – 1,5 jam.   Kata kunci: Kinerja Pelayanan, Angkutan Umum (AKDP), Bajawa – Ende &nbsp

    Wewenang Kepala Desa Sebagai Hakim Pendamai Dalam Menyelesaikan Sengketa Tanah Warisan Di Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang

    Get PDF
    Salah satu fungsi kepala desa adalah menerapkan hukum sebagai sarana untuk mengendalikan dan memperbaharui masyarakat desa atau yang biasa disebut sebagai hakim perdamaian desa. Dalam penyelesaian sengketa warisan ini kepala desa biasanya tidak mengambil keputusan sendiri tetapi bersama para tokoh masyarakat, dan pamong desa lainnya ataupun sesepuh desa tersebut yang mengetahui riwayat dari antara ahli waris yang bersengketa tersebut dan harta peninggalan dari pewaris agar keputusan yang diambil dapat ditaati oleh para pihak dan tidak melenceng dari adat kebiasaan yang hidup di daerah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yaitu penelitian hukum yang menganalisis tentang penerapan hukum dalam kenyataannya terhadap individu, kelompok, masyarakat, lembaga hukum dalam masyarakat dengan menitikberatkan pada perilaku individu atau masyarakat, organisasi atau lembaga hukum dalam kaitannya dengan penerapan atau berlakunya hukum. Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. hasil penelitian bahwa,  Cara penyelesaian sengketa tanah sebagian besar mengadopsi cara mediasi, yaitu cara rekonsiliasi yang diajukan oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Cara ini paling berhasil, karena mempunyai akibat hukum, terutama tanah dapat dipidana dengan sertifikat

    Analisis Kinerja Struktur Pada Model Bangunan Setback Menggunakan Metode Time History Analysis

    Get PDF
    Bencana gempa bumi dapat menelan banyak korban jiwa. Oleh karena itu desain bangunan tahan gempa sudah menjadi kewajiban dalam merancang suatu bangunan sebagai antisipasi apabila terjadi gempa bumi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level kinerja dari sistem struktur setback dan sistem struktur non setback menggunakan metode time history analysis. Terdapat 3 model struktur yang dikaji yaitu struktur non setback dengan sistem struktur 6 lantai, dimana bentang terpanjang 20 m, bentang terpendek 15 m, dan tinggi setiap lantai 3,5 m, Sedangkan model setback1, setback di aplikasikan pada lantai 6 dan model setback2, setback  diaplikasikan pada lantai 5 dan lantai 6. Hasil penelitian ini menunjukan kapasitas penahan gempa lateral terbesar adalah bangunan setback satu lantai pada arah x (timur-barat), dengan perbedaan sebesar 1,07%, sedangkan pada arah y (utara-selatan) kapasitas penahan gempa terbesar adalah bangunan non setback, dengan perbedaan sebesar 4,79%. Level kinerja struktur yang dihasilkan dari bangunan setback dan non setback bervariasi, dari immediate occupancy sampai damage control

    HIDROPONIK BASKOM BAGI KAUM PEREMPUAN RAYON 12 GMIT POHONITAS KOTA KUPANG

    Get PDF
    Abstrak   Ketersediaan lahan di daerah perkotaan saat ini untuk pertanian terbatas, karena peralihan lahan menjadi perumahan dan fasilitas umum yang menunjang di daerah perkotaan. Sedangkan kebutuhan bahan pangan, khususnya sayuran bagi kebutuhan konsumsi rumah tangga terus meningkat. Di saat pandemi covid-19 yang sedang mewabah, maka perlu meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi sayur sehat. Kegiatan program kemitraan masyarakat ini, mencoba mengenalkan kepada masyarakat khususnya kelompok Anugerah kaum perempuan rayon 12 Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pohonitas Manulai II Kota Kupang tentang pemanfaatan lahan terbatas menggunakan sistem hidroponik baskom untuk menanam sayur guna pemenuhan kebutuhan konsumsi sayur rumah tangga. Metode hidroponik dapat dikembangkan dan diaplikasikan disektor rumah tangga atupun skala besar untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Sistem hidroponik baskom relatif mudah untuk diterapkan di kalangan Ibu rumah tangga, karena sistem penanaman sayur tidak menggunakan media tanah melainkan menggunakan media air bernutrisi yang diletakkan dalam baskom, sehingga sayuran dapat tumbuh dengan baik karena akar menyerap unsur-unsur hara yang diperlukan. Hasil kegiatan memberikan pemahaman dan pelatihan tentang pentingnya mengoptimalkan lahan pekarangan agar mandiri dalam menghasilkan kebutuhan sayuran sehat untuk konsumsi rumah tangga. sehingga diharapkan dengan pelatihan penanaman sayuran menggunakan metode hidroponik baskom dapat memberikan solusi penyediaan sayuran sehat pada lahan terbatas di daerah perkotaan.     Abstract   The availability of land in urban areas is currently limited for agriculture, due to the shift of land into housing and supporting public facilities in urban areas. Meanwhile, the need for food, especially vegetables for household consumption needs continues to increase. During the COVID-19 pandemic, it is necessary to increase endurance by consuming healthy vegetables. This community partnership program activity tries to introduce to the community, especially the Anugerah women group of the 12 Evangelical Christian Church in Timor (GMIT) Pohonitas Manulai II Kupang City about the use of limited land using a basin hydroponic system to grow vegetables to fulfill household vegetable consumption needs. The hydroponic method can be developed and applied in the household sector or on a large scale to improve the community's economy. The basin hydroponic system is relatively easy to implement among housewives, because the vegetable growing system does not use soil media but uses nutritious water media that is placed in a basin, so that vegetables can grow well because the roots absorb the necessary nutrients. The results of the activity provide understanding and training on the importance of optimizing the yard so that it is independent in producing the needs of healthy vegetables for household consumption. so it is hoped that the training of vegetable planting using the basin hydroponic method can provide a solution for providing healthy vegetables on limited land in urban areas.&nbsp

    PKM ECOBRICK KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN BATUPLAT KOTA KUPANG

    Get PDF
    Salah satunya berupa sampah plastic menjadi  masalah tersendiri  karena  sampah  jenis  ini  sangat  sulit  didegradasi. Peran  serta ibu rumah  tangga dalam  mengelola  sampah rumah  tangga,  terutama  sampah plastik, akan  sangat  bermanfaat  bagi  lingkungan.      Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan  ibu-ibu  rumah  tangga  dalam  memanfaatkan  sampah plastik  menjadi  ecobrick untuk menghasilkan furnitur berupa kursi dan meja yang merupakan barang-barang  kerajinan  bernilai  ekonomi  untuk menambah  pendapatan keluarga ini  penting  untuk  dilakukan. Selain itu kegiatan ini memberi edukasi untuk penyelamatan lingkungan hidup berupa penanganan sampah plastik. Permasalahan  dalam kegiatan  ini  adalah bagaimanakah  cara  mengumpulkan  dan  mengelola  sampah plastik  yang  berasal  dari  aktivitas  rumah  tangga;  bagaimanakah  cara memberikan  pengetahuan  kepada  ibu-ibu  rumah  tangga  untuk  meminimalisasi limbah  plastik  dengan  cara  memanfaatkannya  menjadi  furnitur kursi dan meja berbahan ecobrick  yang bernilai  ekonomi;  dan  bagaimanakah  efektivitas  pelatihan  yang diadakan bagi ibu-ibu rumah tangga dalam hal memanfaatkan sampah plastik yang berasal dari aktivitas rumah tangga menjadi furnitur kursi dan meja berbahan ecobrick  yang bernilai  ekonomi. Kegiatan PKM Ecobrick kelompok ibu rumah tangga di Kelurahan Batuplat Kecamatan Alak Kota Kupang memberikan pemahaman dan pelatihan tentang pentingnya memelihara kebersihan lingkungan khususnya penanganan sampah plastik.Ibu-ibu rumah tangga di RT.014 RW.06 Kelurahan Batuplat menjadi mengerti untuk melakukan pemisahan sampah organik dan non organik serta diberikan ketrampilan dalam mengolah sampah plastik menjadi ecobrick sebagai bahan pembuatan furnitur berupa kursi sofa dan meja. Luaran dari penelitian ini dapat menjadi acuan atau model dalam penangan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi dan penyelamatan lingkungan dari sampah plastik

    KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN MORTAR YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS DAN AGREGAT KASAR SUNGAI FATUBENAO

    Get PDF
    Beton dan mortar merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam struktur bangunan modern saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Fatubenao yang berada di Kelurahan Fatubenao Kecamatan Kota Atambua Kabupaten Belu, serta untuk mengetahui nilai perbandingannya terhadap beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Takari. Benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Nilai kuat tekan yang direncanakan sebesar 15 MPa dan 25 MPa. Benda uji mortar berbentuk kubus berukuran 5x5x5 cm dengan komposisi campuran untuk mortar 1 PCC: 4 Psr, 1 PCC: 6 Psr, 1 PCC: 8 Psr dan 1 PCC:10 Psr. Waktu perawatan benda uji beton dan mortar adalah 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Fatubenao hari lebih rendah dari beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Takari.Concrete is one of the construction materia that is often used in current modern building structure. The purpose of this research is to find out the concrete and mortar strength value that use aggregate from Fatubenao village Atambua City sub-district Belu District, also to know their comparison value on concrete and mortar that use aggregate from Takari. The concrete test sample that use cylindrical with a diameter of 15 cm and height is 30 cm with a total of sample tests are 18 pieces. Plan compressive strength values are 15 MPa and 25 MPa. In mortal test sample that use cuboid with a measure is 5x5x5 cm with mortar compositions are 1Pcc:4Psr, 1Pcc:6Psr, 1Pcc:8Psr, 1Pcc:10Psr and the total of sample tests are 36 pieces. The time of concrete and mortal sample test maintenance is 28 days. The result of this researcg shows that the concrete and mortar compressive strength value that use aggregates from Fatubenao is lower than the concrete and mortar that use aggregates from Takari

    Analysis of Runoff Coefficient Value on Retention Ponds in Flores Island

    Get PDF
    Flores Island is one of four big islands in NTT province with an area ±13,540 km divided into 8 districts. The area is included in areas with unequal distribution of rainfall. Therefore, the amount of water availability during the dry season is relatively low then require to attempts of rainwater harvesting. One of the alternatives is by building a retention pond. The important parameter in the calculation of water availability is the value of runoff coefficient. The purpose of this research is to invent the runoff coefficient value of 30 retention ponds in 8 districts of Flores Island. In this study use rainfall data, climatology and technical of retention basin for the analysis of run off coefficient. The analysis method uses the Penman modification for evapotranspiration calculation and method F.J. Mock for discharge calculation. The result in graphical model uses monthly rainfall data and land slope data. Based on the analytical calculation method, the value of run off coefficient for each district in Flores was ranging 0.00 - 0.72. The minimum value of runoff coefficient happened in November was ranging from 0.00 - 0.39, and the maximum value of runoff coefficient happened in January was ranging from 0.48 - 0.72

    PENGARUH PENGGANTIAN SEMEN OLEH ABU SABUT BUAH SABOAK TERHADAP KEKUATAN MORTAR

    Get PDF
    Pohon saboak banyak tumbuh di Pulau Timor tetapi masyarakat belum bisa mengolah dengan baik limbah dari buah saboak tersebut. Abu sabut buah saboak diperoleh dari hasil pembakaran sabut buah saboak, dimana memiliki kandungan silikat dan berpotensi untuk dijadikan alternatif sebagai bahan pengganti campuran pembuatan mortar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian semen dengan abu sabut buah saboak terhadap kuat tekan mortar. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji kubus ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan perbandingan penggantian abu sabut buah saboak 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% pada campuran mortar. Setiap persentase campuran menggunakan 5 buah benda uji, yang ditinjau pada umur 7 hari, 14 hari, 21 haridan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum terjadi pada komposisi penggantian abu sabut buah saboak 2,5% dengan peningkatan maksimum kuat tekan sebesar 12,72 MPa pada umur mortar 28 hari. Nilai kuat tekan dibandingkan terhadap mortar  normal, mortar dengan tambahan abu sabut saboak 2,5% dapat meningkat sebesar 5,66%. Berdasarkan SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar pada penelitian ini tergolong mortar tipe S dengan kuat tekan minimumnya 12,5 MPa, cocok digunakan sebagai bahan pembuat bataringan, batako dan plesteran tembok bagian dalam maupun luar.Saboak trees are grown on Timor Island but the community can not properly cultivate the waste from the saboak fruit saboak. Fibers of saboak husk are obtained from the burning of saboak saber, which has silicate content and has the potential to be used as a substitute for mortar mixture. The purpose of this research is to know how far the influence of cement replacement with saboak husk ash to mortar compressive strength. This research is done by making the cube specimen size 5 cm x 5 cm x 5 cm by using the comparison of saboak saboak root replacement 0%, 2 , 5%, 5%, 7.5%, 10% on the mortar mixture. At each percentage of mixture using 5 test specimens, reviewed at 7 days, 14 days, 21 days and 28 days of mortar age. The result of concrete compressive strength test showed that the optimum compressive strength value occurred in the composition of 2.5% saboak saboak ash substitution with a maximum increase of compressive strength of 12.72 MPa at 28 days of mortar age. The compressive strength value was compared to normal mortar, mortar with 2.5% saboak ash ash can be increased by 5.66%. Based on SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar in this research classified mortar type S with minimum compressive strength 12,5 MPa, suitable to be used as material of light brick, brick and plastering of inner and outer wall

    BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK DI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG

    Get PDF
    Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan model bangkitan dan pola bangkitan perjalanan penduduk di Kecamatan Alak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara langsung sebagai alat ukur dengan satuan rumah tangga sebagai sampel yang dilakukan secara acak dengan metode acak sederhana (simple random sampling). Untuk mendapatkan model bangkitan dan pola bangkitan perjalanan penduduk maka perlu dilakukan beberapa analisis. Analisis yang pertama dilakukan adalah uji validitas dan linearitas data lalu dilakukan uji antar variabel dengan menggunakan matriks korelasi, dari hasil matriks korelasi ternyata hanya 3 (tiga) variabel bebas saja yang berpengaruh terhadap bangkitan perjalanan yang terjadi yaitu jumlah anggota keluarga yang sekolah (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X2), dan jumlah anggota keluarga (X1), dengan Y =  1,146 X3 + 0,918 X2 + 0,372 X1 – 0,923. Untuk pola distribusi perjalanan yang dihasilkan terbagi atas 2 yaitu perjalanan dalam Kecamatan Alak sebesar 249 perjalanan dengan perjalanan paling banyak menuju Kelurahan Alak sebesar 48 perjalanan dan perjalanan keluar Kecamatan Alak sebesar 1353 perjalanan dengan perjalanan paling banyak menuju Kecamatan Oebobo sebesar 412 perjalanan.The purpose of this final assignment is to obtain a generation model and pattern of residents trip in Alak District. The method of data collection is done by questionnaire method and direct interview as a measuring instrument with household units as samples that are done randomly by simple random sampling. To get a generation model and population trip generation pattern, it is necessary to do some analysis. The first analysis carried out was the validity and linearity test of the data and then tested between variables using a correlation matrix, from the correlation matrix results only 3 (three) independent variables that influence trip generation that occur, namely the number of family members in school (X3), the number of family members working (X2), and the number of family members (X1), with Y = 1,146 X3 + 0,918 X2 + 0,372 X1 - 0,923. The trip distribution pattern produced is divided into 2, namely trips in Alak Subdistrict equal to 249 trips with the most trips to Alak Sub-District for 48 trips and outbound trips Alak District for 1353 trips with the most trips to Oebobo Subdistrict for 412 trips
    • …
    corecore