4,921 research outputs found

    Evaluasi Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi di LPPM STMIK STIKOM Indonesia

    Get PDF
    Information systems that have been developed and used need to be evaluated. Measuring the success of the application of an information system must take into account at least four parameters, namely the individual who uses it, the organization where individuals interact, the information the system presents, and the information technology itself. This study also examined whether there is a direct correlation between user experience and organizational support for net benefits. This research was carried out in three stages, from the preparation, data collection, to data analysis and reporting. Based on the results of testing the research hypothesis, only one hypothesis was accepted (significant), namely the relationship between the quality of information systems, the use of information systems, user satisfaction and net profits. Based on the results of testing and discussion, the application (sitasi) is still not fully successful. There are several obstacles found in its operations, both in terms of system quality, information quality, and the quality of citation servicesSistem informasi yang telah dikembangkan dan digunakan perlu dievaluasi kualitasnya. Pengukuran keberhasilan penerapan sebuah sistem informasi minimal harus memperhatikan empat parameter, yaitu individu yang menggunakan, organisasi tempat individu saling berinteraksi, informasi yang disajikan sistem, dan sistem/teknologi informasi itu sendiri. Pada kajian ini juga diuji apakah terdapat korelasi langsung antara pengalaman pengguna dan dukungan organisasi terhadap keuntungan bersih. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga tahap, yaitu mulai dari tahap persiapan, pengumpulan data, sampai pada analisis data dan pelaporan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, hanya satu hipotesa yang diterima (signifikan), yaitu hubungan kualitas sistem informasi, penggunaan sistem informasi, kepuasan pengguna dan keuntungan bersih. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, penerapan sitasi masih belum sukses sepenuhnya. Terdapat beberapa kendala yang ditemukan dalam operasionalnya, baik dari aspek kualitas sistem, kualitas informasi, maupun kualitas layanan sitasi

    BANGMEJAR Solusi Cerdas Mengembangkan Media Pembelajaran Anak Usia Dini

    Full text link
    Berlimpahnya media permainan dan pembelajaran produk teknologi modern, ditenggarai bukan saja tidak aman bagi kesehatan, tetapi juga tidak selalu sesuai bagi kepentingan perkembangan (psikologis) dan kebutuhan belajar anak serta kultur filosofis bangsa. Hal itu tentu saja merupakan persoalan yang harus dihadapi segenap pendidik dan orang tua yang menyadari akan pentingnya memberikan pengalaman dan fasilitas belajar yang tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini. Sementara pengetahuan dan penyadaran terhadap jenis dan produk media permainan sebagai wahana pembelajaran tradisional yang ada sebagai warisan budaya lokal Jawa Barat umumnya, jikapun sudah mulai dirintis secara swadaya oleh kelompok masyarakat etnik Sunda, keberadaannya masih sangat terbatas dan belum secara khusus serta fokus terkait keperluan langsung institusi pendidikan. Bahwa keberadaan bengkel kerja sebagai laboratorium program studi merupakan tuntutan pengembangan yang secara programatik dan kelembagaan diharapkan memberi sumbangan positif sebagai wahana multiguna baik akademik, vokasional dan sosial bagi para mahasiswa sebagai calon sarjana pendidikan anak usia dini, maupun komunitas profesi / praktisi pendidikan anak, para orang tua dan khalayak luas pemerhati pendidikan anak umumnya. Untuk itu, kiprah ini diproyeksikan dapat memfasilitasi kelengkapan kegiatan pembelajaran segenap civitas akademika secara multi dimensi: teoritik dan praktik, konseptual dalam arti rekacipta-kreatif, sosial dan kultural dalam arti human interaktive melalui wahana kegiatan produktif dan berdaya-guna

    Effects of ascorbic acid (vitamin C) supplementation in layer and broiler diets in the tropics

    Get PDF
    An experiment was conducted to study the effects of Ascorbic Acid (AA) supplementations in the layer and broiler diets kept in the natural hot humid tropical climate (20-35°C). The layers and the broilers were fed on normal commercial diet as control while supplementation of 400 and 600 mg/kg Ascorbic Acid made up the experimental diets. The results showed that AA supplementation in the layers significantly reduced egg weight and increased Haugh unit values of the eggs, but produced no significant effects on feed intake, body weight, egg production, respiratory rate and body temperature. The shell thickness was slightly improved, though not significantly, with AA supplementation. AA supplementation in broilers improved body weight gain and FCR and reduced the effect of heat stress as shown by lower body temperature and respiratory rates
    corecore