7 research outputs found
POTENSI PEMANFAATAN BIOGAS DI KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan biogas di Kabupaten Malang sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil yang dapat dikembangkan menjadi sumber energi yang menunjang kegiatan masyarakat sekitar. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data primer (kepemilikan ternak, pola pemeliharaan ternak, ketersediaan lahan dan sumberdaya manusia, kebutuhan energi) yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi; sedangkan data sekunder (gambaran umum lokasi penelitian, populasi, jenis dan sebaran ternak, reaktor biogas yang sudah ada, kualitas dan kuantitas kotoran ternak dan manusia) diperoleh dari Dinas terkait dan literatur lain. Ruang lingkup wilayah adalah Desa Sumbersuko Kecamatan Tajinan, Desa Bocek Kecamatan Karangploso, Desa Banjarejo Kecamatan Ngantang, dan Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang cukup potensial sebagai wilayah pengembangan biogas. Secara infrastruktur, ketersediaan lahan kosong di sekitar kandang sebagai tempat digester biogas cukup memadai. Jarak kandang satu dengan lainnya cukup dekat, sehingga dapat dibangun digester kolektif yang mengakomodasi beberapa kandang. Sarana pendukung seperti air bersih dan saluran pembuangan kotoran ternak belum memadai, sehingga pengembangan biogas di wilayah ini perlu diikuti dengan pembangunan sarana fisik yang mendukung operasional digester biogas yang akan dibangun. Dari aspek lingkungan, pengembangan biogas di Kabupaten Malang dapat memberikan sumbangsih besar terhadap kelestarian lingkungan seperti perbaikan kualitas udara, air dan konservasi hutan. Secara ekonomi, penggunaan biogas dapat menghemat belanja energi rumah tangga
OPTIMIZATION OF BEST COMPOSITE PRIMER AMINE IN HYBRID SILIKA-AMINE SYNTHESIS
Silica, one of most porous materials having a unique silanol group, that can be replaced with other
functional groups for more specific purposes. One of highlights is replacement of silanol function groups
with amine groups. Amines are highly reactive to the carbon dioxide gas, so the silica amine hybrid has
potential to absorb the carbon dioxide gas. Amine is often used is a type of primary amine. This research is
development of previous research. The results data showed a significant relationship between type and
composition of modifying agent on characterization of amine silica hybrid. This research is focused on
optimizing best amine primer composition on hybrid synthesis of silica amine to surface area and pore size.
As modifying agent used APTS in ethanol, where the integration of numerical analysis, matrix computing,
signal processing and graphics are expressed in mathematical notation using matrix laboratory to solve
optimization problem. It was concluded that ethanol solvent yields adsorbents with better characterization
than water solvents, whereas the addition of APTS as a source of amine compounds gives a significant effect
where increase in APTS increments will decrease pores produced
SPRAY ANTI JAMUR BIOCOMPATIBLE DARI PEMURNIAN CRUDE GLISEROL PADA TANAMAN MANGGA DENGAN VARIASI RASIO KOHTERHADAP ESTER DAN pH ASIDIFIKASI
Minyak goreng bekas merupakan salah satu limbah yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dengan produk samping crude gliserol. Sebelum diproses menjadi biodiesel, crude gliserol harus dimurnikan terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah mencari molar rasio yang optimum antara KOH terhadap ester dan pH asidifikasi pada pembuatan kristal garam Kalium Fosfat sebagai bahan baku produksi spray anti jamur pada tanaman mangga. Proses diawali dengan proses pemurnian crude gliserol dilakukan melalui dua tahapan yatu reaksi saponifikasi dan asidifikasi. Reaksi saponifikasi dilakukan dengan mereaksikan Kalium Hidroksida (KOH) dengan gliserol dengan variasi rasio KOH terhadap ester sebesar 1,3:1; 1,5:1; 1,6:1; 1,7:1; 1,9:1 dan pH asidifikasi sebesar 4,7 dan 9,7 dengan konsentrasi asam fosfat sebesar 85%. Kristal K2HPO4 dan KH2PO4 yang didapatkan kemudian diuji keefektifannya sebagai spray anti jamur pada tanaman mangga. Dari penelitian ini diperoleh rasio molar optimum KOH terhadap ester pada pembentukan kristal Kalium Fosfat sebesar 1,6:1 dan pH asidifikasi sebesar 9,7 sebagai spray anti jamur biocompatible yang paling bagus membasmi jamur pada tanaman mangga dengan tingkat keefektifan terhadap serangan jamur sebesar 22%
Pengaruh Suhu dan Waktu pada Kinetika Reaksi Transesterifikasi Minyak Jarak Pagar Menjadi Metil Ester dengan Katalis KOH
Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan yang prospek untuk dikembangkan saat ini. Seiring dengan mahalnya harga minyak kelapa sawit, maka bahan baku biodiesel beralih ke minyak non pangan. Minyak jarak pagar adalah bahan baku yang sangat potensial karena termasuk non edible oil. Proses transesterifikasi untuk pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar dengan katalis KOH yang selama ini dilakukan belum mendapatkan hasil yang memuaskan ditinjau dari kinetika reaksi. Tujuan penelitian adalah mendapatkan data kinetika reaksi transesterifikasi trigliserida dari minyak jarak pagar dengan katalis KOH dengan variabel suhu dan waktu reaksi. Penelitian meliputi tahap degumming, reaksi esterifikasi dan reaksi transesterifikasi. Konsentrasi FAME yang didapat dari reaksi transesterifikasi digunakan sebagai data untuk menghitung kinetika reaksi. Kondisi optimum penelitian mendapatkan konsentrasi FAME 99,52% pada reaksi transesterifikasi minyak jarak pagar dengan katalis KOH pada suhu reaksi 60⁰C dan waktu reaksi 45 menit. Reaksi transesterifikasi minyak jarak pagar dengan katalis KOH merupakan reaksi orde 2 dengan nilai k pada suhu 30⁰C-60⁰C adalah 0,008 – 0,015 L³/mol.menit serta Ea adalah 4239,49 kal/mol
Potensi Limbah Keju (Whey) sebagai Bahan Pembuatan Plastik Pengemas yang Ramah Lingkungan
Pengemasan merupakan salah satu parameter yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan. Saat ini, plastik biodegradable mulai banyak digunakan sebagai alternatif pengganti plastik konvensional untuk pengemasan makanan, karena ramah lingkungan dan mudah terurai oleh adanya aktivitas bakteri. Salah satu bahan pembentuk plastik biodegradable adalah protein whey dengan penambahan bahan lain, seperti hidrokolid (protein dan polisakarida), lemak maupun kombinasi dari dua atau tiga bahan, untuk memperbaiki karakteristik bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi terbaik penggunaan whey dan volume sorbitol dalam pembuatan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dibuat dengan melarutkan whey dalam akuades, yang kemudian ditambahkan sorbitol dan CaCO3. Variasi rasio volume whey adalah sebesar (25, 30 dan 35) mL, sedangkan variasi sorbitol adalah 10, 12, 14, 16, dan 18 % (v/v). Karakteristik palstik biodegradable diuji dengan metode uji kuat tarik, elongasi, dan uji biodegradasi. Hasil karakterisasi plastik biodegradable yang memiliki kinerja terbaik diperoleh dari plastik biodegradable dengan formulasi volume whey sebesar 30 mL dan konsentrasi sorbitol sebesar 14 % (v/v). Hasil uji kuat tarik, persen elongasi, dan persen biodegradasi adalah masing-masing sebesar 2.9 MPa, 49,1%, dan 100%
Kualitas Biobriket Cangkang Kemiri Melalui Proses Karbonisasi Microwave dengan Bahan Perekat Tepung Gembili (Dioscorea esculenta L) dan Tepung Mbote (Colocasia esculenta)
Biobriket merupakan bahan bakar padat berbasis biomassa yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat kebutuhan energi pada era sekarang terjadi peningkatan yang signifikan dan diperlukan bahan yang ramah lingkungan sebagai pengganti bahan baku yang tidak dapat diperbaharui. Cangkang kemiri merupakan salah satu bahan yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan bakar padat. Proses pembuatan biobriket pada penelitian ini menggunakan proses karbonisasi microwave pada daya 440 watt, dengan bahan perekat dari tepung gembili (Dioscorea esculenta L.) dan tepung mbote (Colocasia esculenta). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas biobriket cangkang kemiri dengan variasi rasio bahan arang dan perekat sebesar 100:0, 90:10, 80:20, 70:30 dan 60:40% (b/b). Dari penelitian ini, hasil terbaik adalah biobriket dengan perekat tepung gembili pada rasio 70:30% (b/b) dengan nilai kadar air sebesar 4,39%; kadar abu sebesar 4,01%; kadar zat menguap sebesar 9,12%; kadar karbon terikat sebesar 72,78% dan nilai kalor didapatkan sebesar 6875,259 kal/g. Berdasarkan hasil analisa, hampir semuanya masuk dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) kecuali karbon terikat yang seharusnya minimal 77%.
Biobriquette is a biomass based solid fuel that needs to be developed and improved, considering the energy needs in the current era there is a significant increase and environmentally friendly materials are needed as a substitute for non-renewable raw materials. Candlenut shell is one of the materials that have the potential to be used as solid fuel. The process of making biobriquettes in this study uses a microwave carbonization process at a power of 440 watts, with adhesive materials from gembili flour (Dioscorea esculenta L.) and mbote flour (Colocasia esculenta). The purpose of this study was to determine the quality of candlenut shell biobriquettes with variations in the ratio of charcoal and adhesives of 100:0, 90:10, 80:20, 70:30 and 60:40% (w/w). From this research, the best results were bio briquettes with gembili flour adhesive at a ratio of 70:30% (w/w) with a water content value of 4.39%; ash content of 4.01%, volatile matter content of 9.12%, fixed carbon content of 72.78% and the calorific value of 6875.259 cal/g. Based on the analysis results, almost of them are included in the Indonesian National Standard except for fixed carbon which should be at least 77%
OPTIMIZATION OF BEST COMPOSITE PRIMER AMINE IN HYBRID SILIKA-AMINE SYNTHESIS
Silica, one of most porous materials having a unique silanol group, that can be replaced with other functional groups for more specific purposes. One of highlights is replacement of silanol functio n groups with amine groups. Amines are highly reactive to the carbon dioxide gas, so the silica amine hybrid has potential to absorb the carbon dioxide gas. Amine is often used is a type of primary amine. This research is development of previous research. The results data showed a significant relationship between type and composition of modifying agent on characterization of amine silica hybrid. This research is focused on optimizing best amine primer composition on hybrid synthesis of silica amine to surface area and pore size. As modifying agent used APTS in ethanol, where the integration of numerical analysis, matrix computing, signal processing and graphics are expressed in mathematical notation using matrix laboratory to solve optimization problem. It was concluded that ethanol solvent yields adsorbents with better characterization than water solvents, whereas the addition of APTS as a source of amine compounds gives a significant effect where increase in APTS increments will decrease pores produced