3 research outputs found

    PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GEDANGAN SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak Permasalahan yang dihadapi oleh siswa SMAN 1 Gedangan Sidoarjo adalah ketersediaan bahan ajar K13 yang kuantitas dan materinya sangat kurang. Permasalahan tersebut membuat peneliti ingin mengembangkan bahan ajar berupa buku ajar geografi berbasis scientific approach agar dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan penguasaan konsep materi dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran materi yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Membuat buku ajar berbasis scientific approach yang layak digunakan (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan buku ajar berbasis scientific approach dengan siswa yang tidak menggunakan buku ajar berbasis scientific approach (3) Mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku ajar berbasis scientific approach (4) Mengetahui aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku ajar berbasis scientific approach (5) Mengetahui respon siswa terhadap buku ajar berbasis scientific approach. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode Research and Development/R&D, dengan model pengembangan ADDIE(Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). Teknik pengumpulan data meliputi angket, lembar validasi, observasi, dan tes. Data angket maupun validasi yang dianalisis menggunakan ketentuan skala likert, hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji independent t-test menggunakan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Hasil validasi buku ajar berbasis scientific approach memperoleh kelayakan dari ahli materi 87,87%, kelayakan dari ahli grafis 87,6%, kelayakan bahasa 89,33%. Keseluruhan diperoleh rata-rata 88,26% dengan kriteria “sangat layak”. (2) Kelas eksperimen mendapat rata-rata postest sebesar 84.92%, sedangkan untuk kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 81.50%. Berdasarkan hasil perhitungan independent t-test diperoleh sig(2- tailed) 0,008 pada hasil postest kedua kelas tersebut menunjukan perbedaan hasil belajar. (3) Aktivitas Siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan menggunakan buku ajar berbasis scientific approach yakni 82%. (4) Aktivitas Guru pada kelas eksperimen juga mengalami peningkatan yakni 80% (5) Respon siswa terhadap buku ajar berbasis scientific approach yang telah dikembangkan memperoleh rata-rata presentase sebesar 88% termasuk dalam kriteria “sangat baik”. Kata Kunci: ADDIE, Scientific Approach, hasil belajar, respon sisw

    PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI WONDERSHARE FILMORA DI MTs AL HIDAYAH DESA KEMANGI, KECAMATAN BUNGAH , KABUPATEN GRESIK

    Get PDF
    Penguatan Kegiatan Belajar Pembelajaran tergantung pada kreatifitas dan inovasi guru dalam memaksimalkan penggunaan media pembelajaran selain pada penguasaan Materi yang akan diajarkan. Berkembangnya teknologi saat ini juga sangat mempengaruhi berbagai macam bentuk media pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik tidak boleh ketinggalan akan berkembangnya teknologi dan hendaknya mampu berkreasi dan berinovasi membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini adalah untuk melatih para guru dalam membuat media pembelajaran berbasis aplikasi Wondershare Filmora, yang membantu melatih kreatifitas guru dalam membbuat media pembelajaran yang akhirnya pembelajaran tersebut tidak akan media yang bersifat konvensianal. Akhirnya kegiatan belajar pembelajaran akan lebih menyenangkan dan mampu mendorong motivasi siswa sehingga kualitasnya menjadi lebih baik

    Pelatihan Pengajaran Bahasa Inggris Usia Dini bagi Guru-Guru Bahasa Inggris di PAUD-TK-MI

    Get PDF
    Bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional, mendapat perhatian lebih dalam dunia pendidikan di Indonesia. Bahasa asing ini dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Selain itu, bahasa ini dijadikan muatan lokal di sekolah dasar (SD). Bahkan, beberapa kelompok belajar (KB) atau taman kanak-kanak (TK) sudah mengajarkan bahasa Inggris untuk anak-anak. Pada usia dini, anak-anak akan dengan mudah memperoleh atau mempelajari sesuatu yang baru, lebih-lebih mempelajari bahasa. Hal ini sesuai dengan teori second language acquisition. Oleh karena itu, untuk mengurangi terjadinya eror pada pembelajaran bahasa di usia dini, khususnya terkait teknik dan strategi pengajaran, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelatihan pengajaran bahasa Inggris usia dini pada guru-guru Bahasa Inggris di PAUD/TK/MI Desa Abar-Abir. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memberikan gambaran kepada guru-guru tentang pengajaran English for the young learner
    corecore