63 research outputs found

    Transfer Nutrisi Dan Energi Larva Udang Vanname (Litopennaeus vannamei) dengan Pemberian Pakan Artemia sp. Produk Lokal dan Impor

    Get PDF
    Nutrisi dalam pakan merupakan faktor utama yang diperlukan dalam pertumbuhan dan meningkatkan tingkat kelulushidupan. Transfer nutrisi diperlukan untuk menemukan kandungan nutrisi yang paling banyak diserap dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan larva udang, kemudian kebutuhan energy ditemukan melalui proses penyerapan nutrisi dalam Artemia sp. pada larva udang. Tujuan dari penelitian ini, yaitu menemukatan transfer nutrisi melalui profil asam lemak serta profil asam amino essensial dan menemukan kebutuhan energy total dalam penyerapan pakan Artemia sp. pada larva udang vanname stadia PL1-PL10. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan 3 perlakuan dan analisa data yang dilakukan secara deskriptif berdasarkan hasil analisis profil asam lemak dan profil asam amino essensial. Hasil yang didapatkan  transfer asam lemak lemak jenuh tertinggi pada larva udang dengan pemberian pakan Artemia sp. produk lokal, yaitu asam lemak palmitat dan transfer asam lemak tak jenuh tertinggi pada larva udang dengan pemberian pakan Artemia sp. produk impor, yaitu 6,44%. Transfer asam amino essensial total tertinggi pada larva udang dengan pemberian pakan Artemia sp. produk lokal dengan nilai transfer 0,61 ppm. Hasil perhitungan energi total pada larva udang vanname stadia PL 5 dan PL 10 dengan pemberian pakan Artemia sp. produk lokal adalah 2,95 kkal/g dan 3,35 kkal/g; kemudian untuk energi total pada larva udang stadia PL 5 dan PL 10 dengan pemberian pakan Artemia sp. impor adalah 2,76 kkal/gr dan 3,20 kkal/gr

    PEMANFAATAN DAUN SIRIH (PIPER BETLE) UNTUK MENANGGULANGI EKTOPARASII'PADA IKAN HIAS TETRA

    Get PDF
    Daun sirih dapat digunakan sebagai obat alami maupun buatan karena mengandung chlavicol yang mempunyai sifat bakterasidal dan fungisidal pada bakteri dan jamur.  Selain itu daun sirih dapat menanggulangi serangan kloparasit pada ikan hias tetra salah satunya adalah ikan tetra. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi daun sirih terhadap kelulushidupan ikan neon tetra terhadap serangang ektoparasit dan konsentrasi optimal yang diberikan sebagai pengobatan terhadap seftrngan ektoparasit. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratories dengan rancangan dasar e.cak lengkap dan ikan uji yang digunakan adalah ikan hias tetra.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi daun sirih yang berbeda mempunyai pengaruh sangat nyeta (P ( 0,01) terhadap Kelulushidupan  kan hias tetra dan padakonsentrasi  daun sirih 8,3 ppt (99,40%) paling efektif untuk mengurangi ektoparasit pada ikan hias tetra.Kata kunci : Daun Sirih, Ikan hias Tetra Ektoparasit dan Kelulushidupan

    Pengaruh Pemberian Thalassiosira sp. Dan Navicula sp. Terhadap Performa Pertumbuhan dan Kelulushidupan Cacing Laut (Nereis sp.)

    Get PDF
    Abstrak Maulia Rahma Putri, Johannes Hutabarat, Vivi Endar Herawati. 2021. Pengaruh Pemberian Thalassiosira Sp. Dan Navicula Sp. Terhadap Performa Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Cacing Laut (Nereis Sp.). Jurnal Sains Teknologi Akuakultur. Jurnal Sains Teknologi Akuakultur, 4(1): 1-11. Thalassiosira sp. dan Navicula sp. merupakan jenis fitoplankton yang berpotensi digunakan sebagai pakan alami untuk Nereis sp. karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelulushidupan Nereis sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Thalassiosira sp. dan Navicula sp. terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan Nereis sp., serta mengetahui jenis pakan terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan Nereis sp. Penelitian dilakukan di Marine Science Techno Park (MSTP) Undip Jepara-Jawa Tengah pada bulan April-Mei 2020. Hewan uji yang digunakan yaitu cacing laut (Nereis sp.) yang berumur 15-30 hari, dengan panjang rata-rata 4-6 cm/ekor dan berat rata-rata 0,09-0,12 g/ekor. Media pemeliharaan yang digunakan berupa substrat pasir mangrove ketebalan 10 cm dengan padat tebar 140 ekor. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pukul 07.00 dan 19.00 WIB dengan masa pemeliharaan selama 35 hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis yang digunakan yaitu perlakuan A (Thalassiosira sp. 100%), perlakuan B (Navicula sp. 100%) serta perlakuan C (Thalassiosira sp. 50% + Navicula sp. 50%). Data yang diamati adalah Pertumbuhan Mutlak, Kelulushidupan (SR), Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR), Laju Pemanfaatan Pakan Alami (Grazing Rate) dan Kualitas Air. Hasil penelitian menunjukkan nilai pertumbuhan mutlak, SGR dan Grazing Rate tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian pakan B (Navicula sp. 100%) yaitu 0.043±0.02gr, 3.3±0.4 cm, 0.95±0.30%/hari dan 159380.57±2077.39 ind/hari. Nilai Kualitas air pada media pemeliharaan dalam kisaran optimal. Kesimpulannya yaitu pemberian Thalassiosira sp. dan Navicula sp. berpengaruh nyata (P0.05) terhadap kelulushidupan cacing laut (Nereis sp.).

    PEMANFAATAN DAUN SIRIH (PIPER BETLE) UNTUK MENANGGULANGI EKTOPARASII'PADA IKAN HIAS TETRA

    Get PDF
    Daun sirih dapat di gunakan sebagai obat alami maupun buatan karena mengandung chlavicol yang mempunyai sifat  bakterasidal dan fungisidal pada bakteri dan jamur. Selain itu daun sirih dapat menanggulangi serangan ekloparasit pada ikan hias tetra salah satunya adalah ikan tetra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi daun sirih terhadap kelulushidupan ikan neon tetra terhadap serangang ektoparasit dan konsentrasi optimal yang diberikansebagai pengobatan terhadap seftrngan ektoparasit. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratories dengan rancangan dasar e.cak lengkap dan ikan uji yang digunakan adalah ikan hias tetra.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi daun sirih yang berbeda mempunyai pengaruh sangat nyeta (P ( 0,01) terhadap Kelulushidupan ikan hias tetra dan padakonsentrasi daun sirih 8,3 ppt (99,40%) paling efektif untuk mengurangi ektoparasit pada ikan hias tetra.Kata kunci : Daun Sirih, Ikan hias Tetr4 Ektoparasit dan Kelulushidupan

    PENERAPAN TEKNOLOGI POLIKULTUR IKAN BANDENG DENGAN SARGASUM DI POKKDAKAN SIDOMULYO PEKALONGAN

    Get PDF
    Potensi komoditi ikan bandeng, dan rumput laut jenis Sargasum merupakan komoditi yang paling populer saat ini di masyarakat, dan nilai ekonomis tinggi. Permasalahan utama adalah produksi ikan bandeng sangat rendah 1000-1500 kg/hektar. Lokasi kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Samaran,Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan.Sebagai khalayak saran kelompok Pokkdakan Sidomulyo berjumlah 30 orang.Metode pengabdian masyarakat dengan penyuluhan dan demplot polikultur ikan bandeng dan dan rumput laut jenis Sargasum sp .prinsip kerjanya teknologi menerapkan teknologi polikultur budidaya secara bersamaan yaitu jenis Ikan bandeng, dan rumput laut Sargasum sp baik di tengah petakan tambak maupun seluruh tanggul yang mengelilingi petakan tambak. Dengan sistem semi intensif.Padat tebar ikan bandeng 10 ekor per m2 dan rumput laut bobot 150 g dipasang dengan metoda long line sistem dengan diikat pada tali dipasang melintang di tambak pada jarak 25 cm antar rumpun ikatan Sargasum sp.Hasil kegiatan etelah dipelihara 60 hari panen ikan bandeng sebanyak 485,76 kg perpetak 2500 m2 atau 1.943,04 kg/hektar dan rumput laut Sargssum sp dengan rumput laut Sargassum Sp naik menjadi 28.85% (pertumbuhan rata rata dengan kelulushidupan 90% (1038,600 kg/petak/2500 m2 atau per hektar 4.154,4 kg/hektar ) per petak tambak ukuran 2500 m2.naik 213,81 %

    PENGARUH KOMBINASI PAKAN BUATAN DAN PAKAN ALAMI, CACING TANAH, TERHADAP EFISIENSI PAKAN, PENINGKATAN HAEMOCYTE DARAH, PERTUMBUHAN DAN SURVIVAL RATE LELE DUMBO

    Get PDF
    Usaha budidaya lele dumbo (C. gariepinus), yang semakin intensif menuntut tersedianya makanan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu dan berkesinambungan. Pengembangan budidaya lele sering terkendala karena mahalnya harga pakan. Guna mengatasi hal tersebut, maka kombinasi pakan alami dan pakan buatan merupakan salah satu usaha yang dapat kita lakukan dalam meningkatkan efisiensi pakan, pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan lele dumbo. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) merupakan salah satu organisme yang memiliki kandungan protein tinggi, dapat menurunkan biaya pakan buatan sebesar 28,84% dan mengandung Beta karotine dan gama linolenat sebagai zat antioksidan yang cukup tinggi sehingga bila diberikan sebagai pakan dalam budidaya lele dumbo maka akan meningkatkan jumlah sel darah leukosit lele sehingga daya imunitas terhadap penyakit dan tingkat kesehatan lele juga lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan perbandingan terbaik kombinasi pakan buatan dan pakan alami, cacing tanah (L. rubellus) terhadap efisiensi pakan, peningkatan haemocyte darah, pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan (survival rate/SR) lele dumbo. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan perbandingan kombinasi pakan buatan dan pakan alami cacing tanah (L. rubellus) dalam budidaya lele dumbo, yaitu: Perlakuan A, pemberian pakan buatan 0 % : pakan alami cacing tanah 100 %; Perlakuan B, pemberian pakan buatan 25 % : pakan alami cacing tanah 75 %; Perlakuan C, pemberian pakan buatan 50 % : pakan alami cacing tanah 50 %; Perlakuan D, pemberian pakan buatan 75 % : pakan alami cacing tanah 25 %; dan Perlakuan E, pemberian pakan buatan 0 % : pakan alami cacing tanah 0 %. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95%. Kombinasi pakan buatan dan pakan alami, cacing tanah (Lumbricus rubellus), memberikan pengaruh yang nyata (sig.<0.05) terhadap peningkatan efisiensi pakan dan peningkatan haemocyte darah, dan pertumbuhan relatif tetapi tidak berpengaruh terhadap tingkat kelulushidupan lele dumbo (Clarias gariepinus). Pemberian pakan buatan 25% dan pakan alami, cacing tanah (L.rubellus) 75% memberikan nilai efisiensi pemberian pakan (EPP), rasio konversi pakan (food convertion ratio/FCR), pertumbuhan relatif (relatif growth/RG) dan tingkat kelulushidupan (survival rate/SR) terbaik bagi Lele Dumbo (C.gariepinus) masing-masing sebesar 108.77±9.65 %; 0.92±0.08; 1714.84±47.51 % dan 98.33±2.89 %. Kata kunci: cacing tanah (Lumbricus rubellus), efisiensi pakan, haemocyte darah, pertumbuhan, lele dumbo (Clarias gariepinus

    1. Analisis Pertumbuhan; Kelulushidupan dan Produksi Biomass Larva Udang Vannamei dengan Pemberian Pakan Artemia sp. Produk Lokal yang Diperkaya Chaetoceros calcitrans dan Skeletonema coctatum

    Get PDF
    Natural food is the best food for fish because the nutrient cannot be replaced by artificial food. Artemia is one of the best available live food for larvae shrimp (L. vannamei), it is due to Artemia has a good nutrient for larvae shrimp. The purpose of the study is to the influence of the growth, survival and biomass weight through feeding larval shrimp Artemia sp. local products fortified). Tested animals that used were larvae of shrimp with average stages PL1-PL10, this study was conducted by using completely randomized experimental design with 4 treatments and 3 replicates. The results showed that there were significant effects (P<0.05) on biomass of shrimp larvae fed by Artemia sp. local products enriched by diatom, which the Artemia sp. local products fed by C.calcitrans and S.costatum is the best treatment with 5.84±0.6%; for biomass and showed that there were significant effect (P<0.05) on biomassof shrimp larvae fed by Artemia sp. local products enriched by diatom is 5,93±0,12 gr and 87,62 ± 2,52%. For highest survival rate showed that there were significant effects (P<0.05) on biomass of shrimp larvae fed by Artemia sp. local products enriched by diatom with the highest biomass of shrimp larvae fed by Artemia sp. Local products fed by C.calcitrans and S.costatumKeywords : Local Artemia sp.; Growth; Survival rate; Biomass; Vannamei larvae; Diato

    KANDUNGAN NUTRISI, KELULUSHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG VANNAME (Litopennaeus vannamei) DENGAN PEMBERIAN PAKAN Artemia sp. PRODUK LOKAL DAN IMPOR

    No full text
    Pakan alami adalah pakan terbaik karena kandungan nutrisinya tidak tergantikan pakan buatan apaun. Artemia merupakan pakan terbaik untuk larva udang vanname karena kandungan nutrisi dan ukurannya sesuai dengan kebutuhan larva udang vanname. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan profil asam amino essensial dan asam lemak larva udang vanname dengan pemberian pakan Artemia sp. produk lokal dan produk impor; menemukan perbedaan kelulushidupan larva udang vanname dengan pemberian pakan Artemia sp. lokal dan impor dan menemukan perbedaan pertumbuhan larva udang vanname dengan pemberian pakan Artemia sp. lokal dan Impor. Analisa data menggunakan uji T untuk menemukan perbedaan pertumbuhan dan kelulushidupan larva udang vannamei dengan pemberian pakan Artemia sp. impor dan lokal, Profil asam amino essensial menggunakan HPLC dan Profil asam lemak menggunakan GC. Hasil penelitian Profil asam amino essensial dan Profil asam lemak tertinggi pada larva udang vannamei dengan pemberian pakan Artemia sp. lokal. Pertumbuhan dan kelulushidupan larva udang vanname stadia PL 1-10 berdasarkan hasil penelitian yaitu pertumbuhan dan kelulushidupan 6,85 mm dan 64,67% dengan pemberian pakan Artemia sp. produk impor; kemudian 8,43 mm dan 81,25% dengan pemberian pakan Artemia sp. produk lokal

    PERFOMANCE GROWTH AND SURVIVAL RATE OF CATFISH HATCHED LARVAEA IN MASS CULTURED WITH THE PROVISION OF FEED Tubifex sp USING FERMENTED INDUSTRIAL DOMESTIC WASTE

    Get PDF
    Tubifex sp. merupakan salah satu pakan alami terbaik untuk larva lele. Kultur massal Tubifex sp .perlu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pakan lele secara kuantitas maupun kualitas khususnya pada stadia larva. Tujuan dari penelitian adalah mengkaji performa pertumbuhan dan kelulushidupan larva lele dengan pemberian pakan Tubifex sp. yang dikultur massal menggunakan fermentasi limbah industri rumah tangga. Hewan uji yang digunakan adalah larva ikan lele (C. gariepenus) dengan berat0,06±0,03 g/individu. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (50 g/L kotoran ayam; 100g/Lroti afkir; 50 g/L ampas tahu); B (50 g/L kotoran ayam; 100g/L bekatul; 50 g/L ampas tahu) dan C (50 g/L kotoran ayam; 100g/L bungkil kelapa; 50 g/L ampas tahu). Pemberian Tubifex sp. sebagai pakan alami sebanyak 5 kali sehari secara ad libitum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang nyata (P0,01) kelulushidupan larva ikan lele(C. gariepenus). Laju pertumbuhan relatif larva ikan lele (C. gariepenus) memiliki nilai rerata berkisar antara 17.1%-18.7% dengan tingkat kelulushidupan berkisar antara 96,8% - 98,8%.  Berdasarkan pada hasil penelitian, maka perlakuan A dengan nilai RGR dan SR 18.7% dan 98.8% merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan lele (C. gariepenus)
    corecore