41 research outputs found

    Influence of Concentration of Rind Extract of Red Dragon Fruit (Hylocereus Costaricensis) Against the Dssc Effeciency

    Full text link
    Research on utilization of rind extracts of red dragon fruit (hylocereus costaricensis) as sensitizer for dye sensitized solar cell (DSSC) has been conducted by reviewing influence of the concentration against the DSSC efficiency. Characterization on optical absorption at various concentrations and identification of functional groups, each using an UV-Vis spectrometer and Fourier transform infra red (FTIR), have done to the dye in the form of the extracts. The dye characterization result on optical absorption at various concentration shows that the optical absorption at range of wavelength 320-760 nm has the peak of absorbance tend to increase with increasing the concentration. Therefore the dye is capable to role as a sunlight absorber. Meanwhile, infra red absorption spectrum obtained from FTIR results indicate the presence of functional groups O-H, C=O, C=C, C-O, and C-H aromatic. Results of current-voltage characterization of DSSC show an increase in maximum power and efficiency with increasing concentration.Penelitian mengenai pemanfaatan ekstrak kulit buah naga merah (hylocereus costaricensis) sebagai penyensitif pada dye sensitized solar cell (DSSC) telah dilakukan dengan meninjau pengaruh konsentrasi ekstrak terhadap efisiensi DSSC. Terhadap dye berupa ekstrak kulit H. Costaricencis dilakukan pengujian serapan optik pada berbagai konsentrasi dan identifikasi gugus fungsi, masing-masing menggunakan spektrometer UV-Vis dan fourier transform infra red (FTIR). Hasil pengujian dye pada konsentrasi 100 %, 50 %, 33,33 %, 25%, dan 20% menunjukan serapan optik yang terjadi pada panjang gelombang 320-760 nm, memiliki puncak yang cenderung semakin tinggi seiring dengan peningkatan konsentrasi. Dye yang berasal dari ekstrak kulit H. Costaricensis ini mampu berperan sebagai sunlight absorber. Sementara itu, spektrum serapan infra red yang diperoleh dari hasil FTIR mengindikasikan adanya gugus fungsi O-H, C=O, C=C, C-O, dan C-H aromatik. Hasil karakterisasi arus-tegangan dari DSSC menunjukkan adanya peningkatan nilai daya maksimum dan efisiensi seiring peningkatan konsentrasi

    Estimasi Ketebalan Nanolayer Al Yang Disintesis Menggunakan Evaporasi Termal

    Get PDF
    Telah dilakukan sintesis nanolayer Aluminium (Al) di atas substrat menggunakan metoda evaporasi termal. Untuk menentukan ketebalan sampel dilakukan analisis citra hasil scanning electron microscope (SEM) menggunakan program ImageJ. Selain itu dilakukan juga analisis transmisi optik melalui nanolayer tersebut berdasarkan data transmitansi yang diperoleh dari hasil karakterisasi menggunakan spektrometer UV-Vis pada range panjang gelombang 300-800 nm. Berdasaran hasil tersebut dapat ditentukan rasio ketebalan nanolayer yang terbentuk terhadap massa sumber yang digunakan. Untuk mengestimasi ketebalan nanolayer yang disintesis dengan metode ini dapat dilakukan dengan cara memformulasikan model hubungan antara massa sumber terhadap ketebalan nanolayer. Pemodelan dilakukan dengan cara fitting data ketebalan nanolayer yang diperoleh terhadap massa sumber yang dievaporasikan pada kurva linear dan kurva polinomial orde dua. Estimasi dilakukan juga dengan cara fitting data rasio terhdap massa sumber pada kurva linear. Hasil fitting ini, selain dapat digunakan untuk mengestimasi ketebalan nanolayer, dapat juga digunakan untuk mengestiamsi besarnya massa sumber minimum yang tidak dapat menghasilkan nanolyer pada substrat melalui proses evaporasi

    Design of Thermal Equipment Milling for Fabricating the Tio2 Photocatalysts Coated Grain Polymers

    Full text link
    Organic waste water treatment can be conducted with technique of photocatalytic. Photocatalytic activity involves factors light intensity and amount of catalyst. In order this process can take place optimally, the catalyst material coating on the surface of the material buffer such as polymer shaped grains can be an alternative method. Setting the temperature and the duration of heating automatically is very efficient in controlling the physical characteristics of the photocatalyst materials. In this experiment, modification done on of the two types of thermal equipment milling namely cylindrical equipment milling equipped with heater and equipment milling based electric oven. The testing process of the thermal equipment milling performed with controlled temperature in the range of 110 ° C and setting the timer to 60 minutes. In testing the thermal characteristics of milling equipment, it takes as long as 220 minutes for each immobilization process using cylindrical milling and 65 minutes when using an electric oven. Setting the temperature and time in the electric oven milling can be performed automatically, which can not be performed using cylindrical milling. Milling equipment based electric oven has also been used in the selection of buffer polymer materials and fabricate TiO2 photocatalysts which tested on photodegradation of organic compound of methylene blue (MB).Penjernihan air limbah organik dapat dilakukan dengan teknik fotokatalisis. Agar aktivitas fotokatalitik yang melibatkan faktor intensitas cahaya dan jumlah katalis dapat berlangsung secara optimal, pelapisan material katalis pada permukaan material penyangga berupa bulir polimer termoplastik dapat menjadi salah satu alternatif. Pengaturan temperatur dan lamanya pemanasan secara otomatis sangat efisien dalam mengendalikan karakteristik fisis material fotokatalis Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi terhadap dua jenis peralatan thermal millng, yaitu peralatan milling cylinder yang dilengkapi dengan komponen pemanas dan peralatan miling berbasis oven listrik. Proses pengujian milling dilakukan dengan temperatur terkontrol pada kisaran 110 °C dan pengaturan timer 60 menit. Dalam pengujiankarakteristik termal kedua alat tersebut, dibutuhkan waktu selama 220 menit untuk setiap proses imobilisasi menggunakan milling cylinder dan 65 menit bila menggunakan peralatan berbasis oven listrik. Pengaturan temperatur dan waktu pada alat berbasis oven listrik dapat dilakukan secara otomatis, yang tidak dapat dilakukan menggunak milling cylinder. Peralatan milling berbasis oven listrik ini juga telah digunakan dalam pemilihan polimer penyangga material fotokatalis TiO2 serta pabrikasi fotokatalis TiO2 yang diujikan dalam fotodegradasi senyawa organik metilen biru (MB)

    WUJUD KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA QAYS DALAM ROMAN “LAYLA MAJNUN” KARYA SYAIKH NIZAMI DAN DATU MUSENG DALAM ROMAN “DATU MUSENG DAN MAIPA DEAPATI” KARYA VERDY R. BASO

    Get PDF
    Tulisan ini membahas tentang wujud konflik batin tokoh utama yang terdapat dalam dua roman, yaitu Qays dalam roman “Layla Majnun” Karya Syaikh Nizami dan Datu Museng dalam roman “Datu Museng dan Maipa Deapati” Karya Verdy R. Baso. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Data yang telah diteliti menggunakan pendekatan psikologi sastra yaitu psikoanalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertentangan antara pilihan tidak sesuai dengan keinginan. Kedua tokoh utama tersebut memiliki keinginan untuk memiliki sang wanita, yaitu Layla untuk Qays dan Maipa Deapati untuk Datu Museng. Namun, terdapat kendala di antara keduanya. Qays yang dengan keadaannya (gila) sehingga orang tua Layla enggan untuk menerima dan merestui hubungan mereka. Selain itu, orang tua Layla juga tersinggung atas mahar yang dibawa oleh orang tua Qays yang menganggap bahwa dengan harta ia dapat dengan mudah mengambil Layla. Begitupula dengan Datu Museng yang ingin memiliki Maipa Deapati. Strata sosiallah yang menjadi penghalang ia untuk dapat menikahi dan memiliki Maipa Deapati. Keterpurukan dalam menghadapi permasalahan. Konflik batin Qays cukup kompleks dengan berbagai permasalahan yang dihadapinya. Sedangkan konflik batin pada diri Datu Museng terletak pada kerinduannya terhadap Maipa Deapati yang mengakibatkan ia tidak fokus dalam mengerjakan pekerjaannya. Harapan tidak sesuai kenyataan. Qays dengan harapan lamarannya diterima oleh ayah Layla melalui bantuan Naufal, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Berbeda dengan Datu Museng yang menginginkan kehidupan yang bahagia setelah berhasil mendapatkan restu dari orang tua Maipa lalu menikah. Harapan untuk hidup bahagia tersebut harus pupus sebab ia kalah dalam perang menghadapi Tomalompoa. yakni harapan untuk melamar kembali Layla dapat diterima oleh ayahnya tidak sesuai dengan kenyataan

    Synthesis and Optimization of Carbon Nanoparticles (C-dots) as Absorber Materials for Solar Distillation Applications

    Get PDF
    Carbon nanoparticles (C-Dots) were synthesized using citric acid and urea as carbon and fuel source, and combustion reaction methods. The absorption spectral and morphology particles of C-Dots were investigated. The morphology describes the synthesis of small (<1 μm) and monodispersedC-Dots. Thus, the C-Dots solutions has absorption spectral range of about 86% at visible light spectral. This study suggests that the as-prepared carbon nanoparticles (C-Dots) with particle size and absorption spectral tunability might be utilized as solar energy absorber material.Karbon nanopartikel (C-Dots) disintesis menggunakan asam sitrat dan urea sebagai sumber karbon dan bahan bakar, melalui reaksi pembakaran sederhana. Spektrum absorpsi dan morfologi partikel C-Dots diinvestigasi menggunakan UV-Vis Spectrometry dan analisis SEM. Hasil SEM menunjukan bahwa morfologi partikel C-Dots sangat kecil (<1 μm) dan seragam. Selain itu, larutan C-Dots memiliki spektrum absopsi pada rentang sekitar 86% pada daerah cahaya tampak. Hasil studi ini menunjukan bahwa karbon nanopartikel (C-Dots) dengan ukuran partikel dan spektrum absorpsi yang dapat diatur, sehingga dapat digunakan sebagai material penyerap sinar matahari

    INOVASI JAHE MENJADI OLAHAN MINUMAN INSTAN YANG KAYA AKAN MANFAAT BAGI IMUNITAS TUBUH

    Get PDF
    Jahe merupakan tanaman herbal yang banyak digemari di indonesia dan diluar negeri. Jahe memiliki sejarah panjang dalam pembuatan makanan, obat-obatan, dan minuman kesehatan. Jahe juga memiliki manfaat Mengatasi mual muntah, menyehatkan sistem pencernaan, menyehatkan otak, menyembuhkan migrain. Salah satu penghasil jahe (Zingiber officinale Rosc) terbesar di dunia adalah Indonesia. Indonesia menghasilkan lebih banyak jahe setiap tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah jahe yang diproduksi secara nasional pada tahun 2003 sebanyak 112.290 ton. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 3,28%, Indonesia menghasilkan sekitar 136.388,1 ton jahe pada tahun 2009; pada tahun 2017, jumlah tersebut meningkat lebih dari 120.000, dan banyak dari ton tersebut bahkan telah diekspor. Pada zaman saat ini, masyarakat memiliki kecenderungan untuk meminum minuman sehat yang lebih mudah diakses, praktis, dan efektif.Tujuan dari proyek ini adalah untuk menghasilkan minuman kesehatan bubuk jahe instan yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, praktis, efisien, dan tahan lama. Serbuk jahe instan merupakan salah satu solusi minuman kesehatan.  Jahe instan dalam bentuk bubuk merupakan racikan gula, ekstrak jahe, dan sejumlah bumbu tambahan. Bubuk jahe instan memiliki kandungan gula yang tinggi dan terutama terdiri dari bahan kering dengan kadar air 10-20%. Serbuk jahe instan memiliki banyak vitamin dan makronutrien dalam bentuk protein dan karbohidrat dan dapat digunakan sebagai suplemen makanan serta minuman energi. Serbuk jahe instan juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan, stamina, kesegaran, dan peningkatan vitalitas

    Juvenile hormone: production, regulation, current application in vector control and its future applications

    Get PDF
    Juvenile hormone is an exclusive hormone found in insects which involves regulating various insect physiology. A total of eight juvenile hormones have been identified in insects which include JH 0, JH I, JH II, JH III, 4-methyl JH I (Iso- JH 0), JHB III, JHSB III, and MF. Corpora allata are the glands responsible for the production and synthesis of these hormones. They are involved in moulting, reproduction, polyethism, and behavioural regulations in different orders of insects. Factors such as diet temperatures, photoperiods, and plant compounds affect the biosynthesis and regulation of juvenile hormones. Juvenile hormones analogue is usually used to disrupt normal regulation of JH and this analogue is categorized as insect-growth regulators (IGRs) and is widely used in pest control as an alternative to chemical insecticides. Other applications of biosynthesis activities of this hormone have not been explored in the area of JHs. In this review, current applications of JHs and with an addition of their application will be discussed
    corecore