293 research outputs found

    Pengaruh Pengetahuan Berjilbab dan Perilaku Keagamaan terhadap Motivasi Berjilbab Mahasiswi Pendidikan Agama Islam (PAI ) Universitas Islam Riau (UIR)

    Full text link
    Pengetahuan berjilbab merupakan salah satu pengetahuan yang dapat dimiliki oleh setiap individu dan merupakan salah satu pengetahuan yang dianggap penting. Dengan memiliki pengetahuan berjilbab, diharapkan seseorang mampu memotivasi diri sendiri dalam memperoleh pengetahuan tentang memakai jilbab, dan mengaplikasikannya dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan syar'iat Islam. Motivasi berjilbab merupakan bentuk dari upaya pemenuhan kebutuhan rohaniah yang membentuk pada dirinya suatu kesadaran beragama. Kesadaran beragama seseorang dipengaruhi oleh tingkat penghayatan dirinya dan ajaran yang diyakininya. Namun, fenomena yang penulis temukan kebanyakan mahasiswi di fakultas agama Islam masih adanya mahasiswi yang memakai jilbab tidak sesuai dengan syari'at Islam, masih adanya mahasiswi yang memakai jilbab tetapi tidak dari motivasi dirinya sendiri melainkan karena peraturan kampus, dan masih adanya mahasiswi yang memakai jilbab tidak sesuai dengan perilaku yang mencerminkan ajaran syari'at Islam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengetahuan berjilbab dan perilaku keagamaan terhadap motivasi berjilbab mahasiswi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Riau. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah penulis lakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan berjilbab dan perilaku keagamaan terhadap motivasi berjilbab mahasiswi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Riau. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001 < 0,05

    Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru

    Full text link
    Agama juga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukansikap dan perilaku seseorang. Sikap dan perilaku seseorang dapat dilihat daricara seseorang tersebut menjalani kehidupannya sehari-hari. Rendahnya sikapkeagamaan siswa di sekolah dikarenakan banyaknya budaya asing yangberpengaruh buruk terhadap perkembangan sikap keagamaan siswa. Salahsatu contohnya adalah siswa sering berbohong kepada guru, tidak mengerjakantugas, dan berkata yang tidak sopan. Banyaknya penyimpangan sikapkeagamaan yang dilakukan oleh siswa pada umumnya yang tidak sesuai dengannorma agama akhir-akhir ini mendorong berbagai pihak mempertanyakanefektivitas pelaksanaan PAI di sekolah. Realitas sikap keberagamaan siswa diSMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru mengalami kemunduran, ini dapat terlihat darisikap siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Bentuk USAha yangdilakukan sekolah dalam meningkatkan sikap keberagamaan siswa adalahdengan memberikan wadah Kerohanian Islam (ROHIS). Dari gejala tersebutpenulis merumuskan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana UpayaEkstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis) Dalam Meningkatkan SikapKeberagamaan Siswa Di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru? Untuk memperolehdata dari penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data berupaangket yang disebarkan kepada siswa sebanyak 30 sampel, dan teknik analisisdata yang digunakan ini bersifat deskriptif. Setelah dilaksanakan penelitian dandata yang terkumpul di olah dan di analisis maka diperoleh hasil persentasesebesar 82,25 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UpayaEkstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis) Dalam Meningkatkan SikapKeberagamaan Siswa Di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru mengalamipeningkatan dengan taraf tinggi

    Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Air Melalui Perbaikan Pola Tanam Dan Perbaikan Teknik Budidaya Pada Sistem Usahatani

    Full text link
    Agricultural sector is the main water user, so it is important to manage water use toimprove its utilization and efficiency. In utilizing water resources there are a lot ofperceived problems among users of water. Based on many previous studies, some possibleefforts to optimize water utilization are by improving the cropping pattern and cultivationtechniques. Regarding this matter, the first aspect to note is the characteristic of the region.For the agricultural sector, regional characteristics and rainfall pattern are importantreferences to be considered in setting up water management strategy so the use of watereither from rain or irrigation causes no damage to the environment and can provide optimalresults. This strategy can be applied in determining the type of commodity, time of plantingand cropping patterns related to rainfall patterns to avoid harvest failure. Rotation ofcommodities and use of mulch are also some strategies to use water optimally andefficiently. Rotation of commodities is well-developed among farmers. The use of strawmulch to improve the soil has also been developed in cropping systems on rice-palawijafarming.Key words: water resources, utilization, optimalization, efficienc

    Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dan Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Open-ended

    Full text link
    Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya dengan pembelajaran berbasis masalah open-ended (PBMO) bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Disain penelitian ini adalah disain eksperimen yang dinamakan delayed counter balanced design. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh PBMO dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan berpikir kreatif. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri Kota Bandar Lampung dengan subjek sampel adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas dari masing-masing sekolah peringkat tinggi (SMPN 4) dan sekolah peringkat sedang (SMPN 12) yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulam bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran pada kedua kelompok sampel

    Kurikulum Pendidikan dalam Persepsi Islam

    Get PDF
    ABSTRACT This study aims to find out how the educational curriculum is in the perception of Islam. This research is a literature study, to seek and find answers through literature review from various relevant sources such as books, journals and direct observations of researchers. The results of the study can be emphasized by the authors in the form of curriculum which is one of the most decisive components in an education system, because of that curriculum is a tool to achieve educational goals and at the same time as a guide in the implementation of teaching at all types and levels of education. Curriculum as an educational design, has a central position, determines the activities and results of education. Its preparation requires a strong foundation, based on the results of in-depth thought and research. In conclusion, in Islamic perception the curriculum component in education is very meaningful because it is an operationalization of the goals aspired to, that goals will not be achieved without the involvement of the educational curriculum.   Keywords: Curriculum, Education, Perceptions of Isla

    Pkm Pemberdayaan Kelompok Petani Kakao melalui Penerapan Metode Slpht di Desa Sibalago Kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong

    Full text link
    Tujuan kegiatan PKM ini adalah 1. Meningkatkan produksi kakao melalui transformasi teknologi pemeliharaan kakao diantaranya melalui konservasi lahan dengan penggunaan pupuk organik, pengendalian busuk buah dan penanganan pasca panen dengan fermentasi.  2. Meningkatkan kualitas dan mutu kakao yang memiliki daya saing, dengan menerapkan bahan organik sehingga tidak terdapat residu bahan kimia, agar produk tersebut dapat bersaing dengan kualitas ekspor. 3. Melakukan pembinaan kepada anggota kelompok tani mitra agar dapat meningkatkan produksi dan kualitas pupuk organik padat dengan bahan dasar pemanfaatan kulit buah kakao yang ditambahkan dengan jamur Trichoderma sp dapat mempercepat proses dekomposisi, sehingga dapat  tersedia pada saat yang diharapkan. 4. Meningkatkan kemampuan petani dalam penguasaan asset produksi, modal, dan pasar agar dapat menerapkan paket teknologi inovatif terpadu. 5. Meningkatkan pendapatan masyarakat petani agar masyarakat petani lebih sejahtera, serta merubah Mindset petani menjadi manusia yang produktif dan berkarya. Metode yang diterapkan dalam mencapai target dan penyelesaian masalah dari program PKM ini, adalah metode pendidikan masyarakat dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA/RRA). Penerapan metode pelatihan  (training) bertujuan untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia secara individu dan kelompok; Peningkatan kualitas kebun contoh melalui metode sekolah lapang, demonstrasi demplot percobaan dengan menerapkan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu, Teknologi Perbanyakan Semut, Teknologi Bioinsektisida Berbahan Aktif  Beauveria bassiana dan Trichoderma sp dan Teknologi pupuk organik.  Hasil yang dicapai berupa 1. Peningkatan pemahaman  kepada kelompok Mitra untuk dapat mengetahui tentang rehabilitasi tanaman kakao, pengendalian OPT yang sesuai dengan prinsip-prinsip PHT, dengan keterampilan yang dimiliki dalam memperbanyak jamur trichoderma sp dan memperbanyak semut hitam di lapangan. 2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan limbah kakao dengan menambahkan dekomposer jamur trichoderma sp untuk mempercepat proses dekomposisi. 3.Meningkatnya produksi kakao karena adanya penguasaan teknologi pemeliharaan kakao secara terpadu. 4. Peningkatan pemahaman tentang dampak  penggunaan pestisida secara berlebihan, dan adanya solusi alternatif pengendalian OPT yang lebih ramah lingkungan

    Ecological Social Development Model of Health Behavior of Conduct Achievement MDGs 5

    Get PDF
    Behavior of pregnant women who support the achievement of MDG 5 has not been fully achieved, one antenatal visit, shows there are still pregnant women who do not perform pregnancy tests regularly. The research aims to develop a model with Social Ecological Approach Model of Health Behavior in order to achieve the Millennium Development Goals by objective 5 with indicator of antenatal visits as well as aid delivery plan both place of birth and birth attendant. Observational study design, analytic, cross-sectional sample of 100 pregnant women who visit antenatal care at the health center Krembangan South Surabaya, simple random sampling, instruments using questionnaires, data analysis descriptive and inferential, using structural equation modeling (Structural Equation Modelling). The development of the social model of ecological models of health behavior to the behavior of the achievement of MDG 5 by the dominant factor is the construction of models intrapersonal factors include knowledge, attitude and self-efficacy, interpersonal factors include the support of family and community factors include health result support model testing goodness of fit note that the resulting model is an appropriate model used in the interpretation of the model because it has a model fit the criteria of empirical data generated by the study. The model can be used to strategize interventions in antenatal care is increasing knowledge, forming attitudes and self-efficacy through various activities such as prenatal classes or groups in pregnancy exercise as well as the involvement of family and health volunteers in assisting pregnant women to childbed

    Hidrolisa Enzimatik Pati Tapioka Dengan Kombinasi Pemanas Microwave-water Bath Pada Pembuatan Dekstrin

    Full text link
    Usaha untuk mengkonversi pati tapioka menjadi dekstrin cukup prospektif. Banyaknya industri pengguna dekstrin, meningkatnya volume impor dekstrin, dipenuhinya ketersedian bahan baku tapioka dan tingginya nilai ekonomi dekstrin, merupakan pertimbangan awal untuk melakukan penelitian ini. Hidrolisa enzimatik dengan α amylase (termamyl) sebagai biokatalis dikenakan terhadap pati tapioka untuk membuat dekstrin. Penelitian dilakukan melalui 4 tahapan (1) Tahap persiapan yang meliputi karakterisasi pati tapioka dan karakterisasi microwave, (2) Tahap gelatinisasi, (3) Tahap likuifaksi, dan (4) Tahap uji hasil. Gelatinisasi dilakukan dalam microwave pada power P10 – desfrose D2 dan tahap likuifaksi dilakukan dalam waterbath pada suhu 93-95°C. Percobaan dilakukan pada kondisi terkendali (1) pH 6- 6,5, (2) kadar Ca2+ 40 ppm, (3) Dosis enzim 0,5-0,6 kg tiap ton pati kering, sedangkan konsentrasi pati dan waktu likuifaksi divariasi. Disetiap akhir percobaan dilakukan uji hasil terhadap dextrose equivqlent (DE) dan viskositas. Dari hasil percobaan diperoleh data bahwa dekstrin dengan DE dibawah 20 dihasilkan dari hidrolisa ini, pada kondisi terkendali, DE produk dekstrin dari hasil hidrolisa konsentrasi pati rendah (pada waktu yang sama) lebih tinggi dibanding DE konsentrasi pati tinggi, DE larutan dekstrin menjadi semakin tinggi dengan bertambahnya waktu, Tingginya nilai DE dapat diketahui dari turunnya viskositas produk hasil hidrolis

    The Trajectory of Indigeneity Politics Against Land Dispossession in Indonesia

    Get PDF
    Under the New Order authoritarian regime, the state endorsed terra-nullification of the customary territories had been the basis for the stipulation of state forest (hutan negara).After the fall of the General Suharto led regime in 1998 generated a new phase for the struggles of the customary groups in different parts of the archipelago. This article examines the rise of indigeneity and counter-hegemonic indigenous legal maneuvering spearheaded by Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) against ongoing land dispossession in Indonesia since the fall of New Order authoritarian regime which includes the indigenous mobilizations (strategy, organization and tactics) in the post-authoritarian country, including the avenue of new types of legal activism when it comes to the creative destruction of global capitalism today. It focuses on two modes of policy advocacy and campaign against land dispossession: (a) the production of the Constitutional Court Ruling No. 35/PUU-X/2012, a new legal landmark that establishes the constitutional norm of the citizenship status of Indonesian indigenous peoples (masyarakat hukum adat) as rights bearing subjects, and the owners of their customary territory; and (b) the National Inquiry on Indigenous Peoples\u27 Rights held by the Indonesian National Human Rights Commission (Komnas HAM). The discussion describes The Colonialism of ‘State-Izing\u27 Customary Communities\u27 Territory, Contemporary Indigeneity Politics in Indonesia, Counter-Hegemonic Indigenous Legal Maneuvering, Judicial Review against The1999 Law No. 41on Forestry, National Inquiry on Indigenous Peoples\u27 Rights, and Connecting Counter-Hegemonic Indigenous Legal Maneuvering with the Grassroots Struggles which focuses on Mobilizing at Multiple Scales. It is concluded from this article that the efficacy of legal struggles is very much depend on the capacity to connect with the grassroots mobilization by continuously promulgating the resurgence of indigeneity politics against the destructive impacts of corporatized state under the servitude of global capitalism, the indigenous movement constituents in Indonesi

    Keberhasilan Okulasi Varietas Jeruk Manis Pada Berbagai Perbandingan Pupuk Kandang

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas dan takaran pupuk kandang terhadap keberhasilan okulasi pada tanaman jeruk telah dilaksanakan bulan Maret-Juli 2010. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah varietas jeruk yang terdiri dari 2 macam yaitu varietas Keprok So E dan varietas Keprok Tejakula. Faktor kedua adalah perbandingan tanah dan pupuk kandang yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: tanpa pupuk kandang, tanah + pupuk kadang (1 : 1), tanah + pupuk kadang (1 : 2), dan tanah + pupuk kadang (2 : 1), sehingga diperoleh 8 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali dan total percobaan adalah 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Keprok Tejakula menghasilkan persentase okulasi jadi, persentase bibit mati, panjang tunas, dan jumlah daun pada tunas yang lebih baik. Perbandingan tanah dan pupuk kandang 1 : 1 memberikan waktu mencapai 50% tumbuh tunas, persentase okulasi jadi, persentase bibit mati, panjang tunas, jumlah daun pada tunas, dan diameter tunas okulasi yang lebih baik dibanding dengan dosis lainnya
    • …
    corecore