663 research outputs found
A Fully Unsupervised Texture Segmentation Algorithm
This paper presents a fully unsupervised texture segmentation algorithm by using a modified discrete wavelet frames decomposition and a mean shift algorithm. By fully unsupervised, we mean the algorithm does not require any knowledge of the type of texture present nor the number of textures in the image to be segmented. The basic idea of the proposed method is to use the modified discrete wavelet frames to extract useful information from the image. Then, starting from the lowest level, the mean shift algorithm is used together with the fuzzy c-means clustering to divide the data into an appropriate number of clusters. The data clustering process is then refined at every level by taking into account the data at that particular level. The final crispy segmentation is obtained at the root level. This approach is applied to segment a variety of composite texture images into homogeneous texture areas and very good segmentation results are reported
Landauer-B\"uttiker approach for hyperfine mediated electronic transport in the integer quantum Hall regime
The interplay of spin-polarized electronic edge states with the dynamics of
the host nuclei in quantum Hall systems presents rich and non-trivial transport
physics. Here, we develop a Landauer-B\"uttiker approach to understand various
experimental features observed in the integer quantum Hall set ups featuring
quantum point contacts. The approach developed here entails a phenomenological
description of spin resolved inter-edge scattering induced via hyperfine
assisted electron-nuclear spin flip-flop processes. A self-consistent
simulation framework between the nuclear spin dynamics and edge state
electronic transport is presented in order to gain crucial insights into the
dynamic nuclear polarization effects on electronic transport and in turn the
electron-spin polarization effects on the nuclear spin dynamics. In particular,
we show that the hysteresis noted experimentally in the conductance-voltage
trace as well as in the resistively detected NMR lineshape results from a lack
of quasi-equilibrium between electronic transport and nuclear polarization
evolution. In addition, we present circuit models to emulate such hyperfine
mediated transport effects to further facilitate a clear understanding of the
electronic transport processes occurring around the quantum point contact.
Finally, we extend our model to account for the effects of quadrupolar
splitting of nuclear levels and also depict the electronic transport signatures
that arise from single and multi-photon processes.Comment: 21 pages, 8 figure
Hubungan Kecerdasan Spasial terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Siswa Kelas 5 SD Negeri 5 Banda Aceh
Mempelajari bangun ruang merupakan salah satu bagian dari geometri dituntut menggunakan kemampuan imajinasi dalam menentukan posisi dan ukuran suatu objek dalam ruang atau disebut juga kecerdasan spasial.Apabila kemampuan spasial siswa rendah maka hasil belajar bangun ruang siswa akan rendah pula, begitupun sebaliknya, jika kemampuan spasial siswa tinggi, maka hasil belajar bangun ruang siswa akan tinggi pula.Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada hubunganantara kecerdasan spasial dengan hasil belajar matematika bangun ruang siswa kelas Vb SD Negeri 5 Banda Aceh.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian asosiatif.Dalam penelitian ini sampel berjumlah 36 siswa,penelitian ini menggunakan teknikSamplingPurposiveatausampel yang yang diambil karena beberapa alasan.Pengumpulan data yang digunakan yaitu angketdantes.Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji statistik korelasi productmoment.Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji statistik korelasi productmoment, tingkat kecerdasan spasial siswa berada pada kategori sedang yaitu berada diantara 58,36-76,98 dengan rata-rata 67,67 atau sebesar 63%.Sedangkan pada tes matematika berada pada kategori tuntas sebesar 86,11%.Dengan ditunjukkan rxy = 0,775, rhitunglebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,775 > 0,329),maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan spasial terhadap hasil belajar matematika materi bangun ruang siswa kelas Vb SD Negeri 5 Banda Aceh
Hubungan Antara Pes Planus Dengan Osteoarthritis Knee
“ HUBUNGAN ANTARA PES PLANUS DENGAN OSTEOARTHRITIS KNEE”
(Dibimbing Oleh: Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc dan Wahyuni, SSt. FT,
M. Kes)
Latar belakang : Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif sendi yang paling banyak dijumpai dalam masyarakat yang prevalensinya di Indonesia cukup tinggi yaitu 15,5 % pada pria dan 12,7 % pada wanita. Salah satu faktor risiko terjadinya OA lutut yakni adanya kelainan anatomis (pes planus). Pes planus mempunyai kecenderungan untuk mengalami nyeri lutut sebesar 1,39 kali dan kecenderungan untuk mengalami cartilago damage pada sisi aspek sebelah dalam dari sendi lutut (medial tibiofemoral comparetment) sebesar 1,76 kali. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara pes planus dengan osteoarthritis knee. Metode: Penelitian ini menggunakan disain Cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Variabel bebas yaitu pes planus dan variabel tergantung yaitu osteoarthritis knee. Hasil penelitian: Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pes planus dengan OA knee (p=0,017, RP=2,2, 95% CI: 1,15-4,26), BMI dengan OA knee (p=0,003, RP=3, 95% CI: 1,24-7,20) sedangkan untuk variabel SAI hasil dari uji independent t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata nilai SAI antara pasien dengan OA knee dibanding dengan bukan OA knee (0,82±0,26vs0,62±0,23,p=0,047).
Simpulan : Terdapat hubungan antara pes planus dengan osteoarthritis knee dengan rasio prevalensi 2,
- …