6 research outputs found

    PENDAMPINGAN PENYUSUNAN ANDALALIN CAFE DAN RESTO DI KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Pembangunan fasilitas dengan jenis apapun wajib diikuti dengan adanya penilaian dampak lalu lintas untuk mengetahui kapasitas infrastruktur transportasi khususnya jalan dalam melayani volume kendaraan eksisting dan volume kendaraan baru yang akan hadir akibat dari pembangunan tersebut. Pendekatan yang dilakukan merujuk pada PM Perhubungan Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Andalalin dengan kategori Andadlalin Bangkitan Sedang. Hasil simulasi kinerja lalu lintas menunjukkan bahwa volume kendaraan yang bertambah tidak terlalu signifikan dalam merubah volume lalu lintas secara total saat operasional cafe dan resto. Kemudian beberapa dampak yang timbul antara lain terjadi gangguan keamanan dan kelnacaran lalu lintas pada masa konstruksi, ketersediaan parkir yang belum memenuhi kebutuhan, terjadi gangguan keamanan dan kelancaran lalu lintas pada masa operasional, terjadi gannguan keamanan lalu lintas dan kawasan sekitar pada masa operasional dan terjadi dampak yang tidak diprediksi sebelumnya mengenai kelancaran dan ketertiban lainny

    Penggunaan Terak Nikel Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Agregat Kasar Beton Mutu Tinggi

    Get PDF
    Abstrak Terak nikel adalah limbah industri yang secara fisik berbentuk batuan alam memungkinkan digunakan menjadi bahan agregat kasar dalam pencampuran beton mutu tinggi. Penggunaan terak nikel sebagai agregat dalam pembuatan beton diharapkan selain dapat memberi dampak positif terhadap kuat tekan beton, juga sekaligus menjadi solusi alternatif dalam penanggulangan dampak lingkungan. Dengan mensubstitusikan terak nikel secara parsial terhadap agregat kasar (batu pecah) dengan variasi 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 100%, maka diperoleh model konstribusi yang cenderung mengikuti pola persamaan berbentuk polinominal berderajat dua. Berdasarkan model tersebut didapatkan persentase optimum terak nikel sebesar 23,93% dengan kuat tekan maksimum sebesar 46,96 MPa. Kata kunci : Agregat kasar, kuat tekan maksimum, terak nikel optimum. Abstract Nickel slag is an industrial waste that physically in the form of natural rock which allows it to be used as a coarse aggregate material in mixing high strength concrete. The use of nickel slag as an aggregate in the concrete production is expected to have a positive impact on the compressive strength of concrete, but also to become an alternative solution in environmental impacts problem. By partially substituting nickel slag for coarse aggregate (crushed stone) with variations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100%, a contribution model is obtained which tends to follow a polynomial equation to the degree of two. Based on this model, the optimum percentage of nickel slag is 23.93% with a maximum compressive strength of 46.96 MPa. Keywords: Coarse aggregate, maximum compressive strength, optimum nickel slag

    PERAN DAN MOTIVASI KELOMPOK NELAYAN DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PERIKANAN DI DESA TONYAMAN KECAMATAN BINUANG KABUPATEN POLEWALI MANDAR

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Kelompok Nelayan dalam pelestarian dan budidaya, Pendidikan dan pengetahuan, wahana kerja sama dan unit produksi serta motivasi kelompok nelayan terhadap hasil tangkap, pendapatan, dan pemenuhan kebutuhan. Penelitian ini dilaksanakan pada 10 Kelompok Nelayan yang terdapat di Desa Tonyaman Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar dari bulan Juni 2019 sampai selesai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kuisioner, studi pustaka dan observasi. Dalam penentuan responden dilakukan secara purposive sampling jumlah responden sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpukan bahwa secara umum kelompok nelayan telah menjalankan perannya sebagai pelestarian dan budidaya dengan kategori mempengaruhi, peran sebagai pendidikan dan pengetahuan dengan kategori mempengaruhi, dan peran sebagai wahana kerja sama dan unit produksi dengan kategori sangat mempengaruhi. Sedangkan motivasi nelayan terhadap hasil tangkap,pendapatan, dan pemenuhan kebutuhan dengan kategori memotivasi. Keberadaan kelompok berimplikasi pada meningkatnya pengetahuan-keterampilan, akses terhadap sumber-sumber informasi terkait dengan modal, pasar, teknologi ataupun jaringan bagi anggota

    Alternatif Titik Lokasi Halte untuk Mendukung Pengembangan Transportasi Multimoda di Kota Makassar

    No full text
    Abstrak Permasalahan yang terjadi di Kota Makassar adalah transportasi publik yang saling bersaing dan berkompetisi. Transportasi multimoda merupakan suatu konsep besar dalam perencanaan transportasi publik, dimana semua moda harus terintegrasi satu sama lain. Dalam upaya mencapai konsep transportasi multimoda tersebut, integrasi yang paling awal dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan moda transportasi secara fisik, yaitu pada halte atau tempat naik-turun penumpang. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan ruas jalan yang menjadi pengembangan transportasi multimoda, menentukan skala pelayanan halte eksisting, serta menentukan titik alternatif halte baru berdasarkan titik naik turun penumpang di Kota Makassar. Analisis yang digunakan adalah analisis overlay peta untuk pemilihan ruas jalan, skala pelayanan halte berdasarkan radius, dan analisis density (kepadatan) titik naik turun penumpang dengan menggunakan overlay peta. Hasil penelitian menunjukkan beberapa rekomendasi titik penambahan halte berdasarkan titik naik turun penumpang, serta alternatif lokasi pengembangan kawasan multimoda pada 4 ruas jalan yaitu Jalan Ahmad Yani (Halte Karebosi Link), Jalan Urip Sumiharjo (Halte Perum Damri, Halte Kompleks Karuwisi, Halte Graha Pena, dan Halte Litha & Co, Jalan Masjid Raya (Halte Masjid Raya dan Halte Al-Markaz), dan Jalan Sudirman (Halte RS Pelamonia). Kata-kata Kunci: Halte, multimoda, skala pelayanan, transportasi publik. Abstract The problem that occurs in Makassar City is public transportation that competes with each other. Multimodal transportation is a big concept in public transportation planning, where all modes must be integrated with each other. In an effort to achieve the concept of multimodal transportation, the earliest integration that can be done is by physically integrating modes of transportation, namely at the halte or bus stop. The purpose of this study is to determine which roads are developed for multimodal transportation, determine the scale of the existing halte, and determine the alternative point of the new halte based on the waiting and destination point of passengers in Makassar City. The analysis used is the overlay analysis for the selection of roads, the scale of the halte service based on the radius, and the density analysis for waiting and destination points using map overlay. The results showed several recommendations for additional halte based on passenger waiting and destination points, as well as alternative locations for the development of multimodal areas on 4 roads, namely Jalan Ahmad Yani (Karebosi Link Stop), Jalan Urip Sumiharjo (Perum Damri Stop, Karuwisi Complex Stop, Graha Pena Stop, and Litha & Co Halte,, Masjid Raya Street (Masjid Raya Stop and Al-Markaz Halte), and Jalan Sudirman (Plamonia Hospital Halte). Keywords: Halte, multimodal, public transport, service areaPerencanaan transportasi publik saat ini masih direncanakan atau di desain secara parsial dan tanpa mempertimbangkan dampak pelayanan terhadap transportasi publik atau moda transportasi lainnya. Permasalahan yang terjadi di Kota Makassar adalah transportasi publik yang saling bersaing dan berkompetisi. Dalam segi pelayanan yang didapatkan oleh penumpang atau pengguna, persaingan ini dapat merugikan dikarenakan adanya penurunan kinerja operasional. Transportasi multimoda merupakan suatu konsep besar dalam perencanaan transportasi publik, dimana semua moda harus terintegrasi satu sama lain. Dalam upaya mencapai konsep transportasi multimoda tersebut, integrasi yang paling awal dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan moda transportasi secara fisik, yaitu pada halte atau tempat naik-turun penumpang. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan ruas jalan yang menjadi pengembangan transportasi multimoda, menentukan skala pelayanan halte eksisting, serta menentukan titik alternatif halte baru berdasarkan titik naik turun penumpang di Kota Makassar. Analisis yang digunakan adalah analisis overlay untuk pemilihan ruas jalan, skala pelayanan halte berdasarkan radius, dan analisis density (kepadatan) titik naik turun penumpang. Hasil penelitian menunjukkan beberapa rekomendasi titik penambahan halte berdasarkan titik naik turun penumpang, serta alternatif lokasi pengembangan kawasan multimoda pada 4 ruas jalan yaitu Jalan Ahmad Yani (Halte Karebosi Link), Jalan Urip Sumiharjo (Halte Perum Damri, Halte Kompleks Karuwisi, Halte Graha Pena, dan Halte Litha & Co, Jalan Masjid Raya (Halte Masjid Raya dan Halte Al-Markaz), dan Jalan Sudirman (Halte RS Pelamonia)

    Peran dan Motivasi Kelompok Nelayan dalam Pengembangan Agribisnis Perikanan di Desa Tonyaman Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Kelompok Nelayan dalam pelestarian dan budidaya, Pendidikan dan pengetahuan, wahana kerja sama dan unit produksi serta motivasi kelompok nelayan terhadap hasil tangkap, pendapatan, dan pemenuhan kebutuhan. Penelitian ini dilaksanakan pada 10 Kelompok Nelayan yang terdapat di Desa Tonyaman Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar dari bulan Juni 2019 sampai selesai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kuisioner, studi pustaka dan observasi. Dalam penentuan responden dilakukan secara purposive sampling jumlah responden sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpukan bahwa secara umum kelompok nelayan telah menjalankan perannya sebagai pelestarian dan budidaya dengan kategori mempengaruhi, peran sebagai pendidikan dan pengetahuan dengan kategori mempengaruhi, dan peran sebagai wahana kerja sama dan unit produksi dengan kategori sangat mempengaruhi. Sedangkan motivasi nelayan terhadap hasil tangkap,pendapatan, dan pemenuhan kebutuhan dengan kategori memotivasi. Keberadaan kelompok berimplikasi pada meningkatnya pengetahuan-keterampilan, akses terhadap sumber-sumber informasi terkait dengan modal, pasar, teknologi ataupun jaringan bagi anggota
    corecore