4 research outputs found

    APLIKASI METODE MAGNETIK UNTUK IDENTIFIKASI BATUAN SERPENTINIT DI DAERAH SIRON BLANG, KUTA COT GLIE

    Get PDF
    Penelitian tentang identifikasi batuan serpentinit di daerah Siron Blang, Kuta Cot Glie telah dilakukan dengan menggunakan metode magnetik. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mendapatkan model struktur bawah permukaan sehingga dapat diidentifikasikan jenis - jenis batuan berdasarkan nilai suseptibilitasnya. Pengukuran menggunakan peralatan Proton Precession Magnetometer pada luasan area 600 meter x 500 meter dengan spasi 50 meter. Data yang diperoleh berupa kuat medan magnetik total. Dilakukan koreksi diurnal dan koreksi IGRF sehingga diperoleh nilai anomali magnetik minimum -871.2 nT dan maksimum 979.7 nT. Pembuatan kontur anomali magnetik, reduksi ke ekuator, penapisan Low Pass Filter 200 meter dan 400 meter serta High Pass Filter 200 meter dan 400 meter digunakan software Oasis Montaj, sedangkan pemodelan digunakan software Mag2DC. Hasil yang diperoleh adalah model pendugaan struktur bawah permukaan daerah penelitian beserta nilai suseptibilitas batuannya. Batuan serpentinit memiliki nilai suseptibilitas 0.0031 dalam SI dengan kedalaman 8 meter hingga 70 meter. Batuan peridotit memiliki nilai suseptibilitas bervariasi yakni 0.096, 0.12, 0.1607 dan 0.2 dalam SI yang tergantung pada mineral magnetik yang dikandungnya. Tanah laterit memiliki nilai suseptibilitas 0.012 dalam SI yang diduga mengandung mineral geotit.Kata Kunci: Metode Magnetik, Batuan Serpentinit, suseptibilita

    Identifikasi bawah permukaan Komplek Indrapuri menggunakan Metode Magnetik

    Get PDF
    Daerah Kuta Cot Glie tersusun dari batuan beku dan metamorf yang bermanfaat sebagai bahan galian C maupun potensi keberadaan mineral ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi batuan di daerah penelitian beserta kedalamannya. Metode yang digunakan adalah metode magnetik yang mengukur medan magnet berasal dari bumi, diurnal, dan anomali magnetik. Untuk mendapatkan anomali magnetik, maka menggunakan koreksi IGRF dan diurnal. Hasil dari penelitian ini adalah kondisi bawah permukaan Kompleks Indrapuri yang terdiri dari serpentinit, batuan peridotit dan sedikit endapan laterit hasil pelapukan batuan ultramafik. Batuan serpentinit memiliki ketebalan mencapai 50 meter dan peridotit dengan ketebalan lebih dari 50 meter

    Pendugaan Sebaran Intrusi Air Laut di Desa Jeulingke Menggunakan Metode 2D Resistivitas

    Get PDF
    Intrusi air laut merupakan proses terdesaknya air bawah tanah tawar oleh air laut di dalam akuifer pada daerah pesisir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran intrusi air laut di kawasan Jeulingke berdasarkan nilai resistivitas. Data 2D resistivitas diperoleh dari pengukuran data geolistrik menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan jumlah 3 lintasan. Hasil Penampang 2D resistivitas bawah permukaan pada daerah penelitian menunjukan nilai resistivitas lapisan bawah permukaan bervariasi antara 0,2 – 10 ohm.m pada ketiga lintasan pengukuran, yang menunjukkan terdapatnya tiga lapisan kondisi air bawah permukaan, yaitu air asin, air payau, dan air tawar, dengan kondisi lapisan bawah permukaan daerah penelitian terdiri dari material lepas berupa kerakal, kerikil, pasir, lanau, dan lempung yang merupakan material dari endapan aluvium. Berdasarkan interpretasi data geolistrik, menunjukkan bahwa intrusi terjadi pada ketiga lintasan dengan kedalaman yang bervariasi antara 0,5 m sampai dengan >36 m. Interpretasi menunjukkan bahwa intrusi air laut sudah tersebar merata sepanjang bentangan lintasan pengukuran dengan terdapatnya nilai resestivitas 0.2 Ohm.m yang mengindikasikan adanya intrusi air laut

    APLIKASI METODE MAGNETIK UNTUK IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DANGKAL DAN DALAM

    Get PDF
    Identifikasi sebaran bijih besi menggunakan metode magnetik bertujuan untuk mengetahui sifat kemagnetan batuan. Metode magnetik mampu mengukur variasi intensitas medan magnet yang mencerminkan sifat kemagnetan batuan yang berada di bawah atau dekat permukaan bumi. Penelitian dilakukan di Desa Siron Blang, Kabupaten Aceh Besar. Identifikasi sebaran bijih besi menggunakan metode magnetik untuk mengetahui sebaran bijih besi dangkal dan dalam, serta pendugaan model 2-dimensi bawah permukaan. Akuisisi data magnetik dilakukan menggunakan dua unit alat magnetometer jenis proton precission magnetometer. Pengolahan data dilakukan melalui perangkat lunak Oasis Montaj dan MAG2DC yang menghasilkan kontur penyebaran anomali magnet dan dugaan bawah permukaan. Lokalisasi anomali dangkal dan dalam dihasilkan setelah dilakukan penapisan low pass filter dan high pass filter. Berdasarkan penapisan low pass filter didapat anomali menengah yang menerus hingga ke batuan dasar. Berdasarkan penapisan  high pass filter memperlihatkan anomali residual dangkal yang menerus hingga ke anomali dalam. Pendugaan model bawah permukaan bertujuan untuk mengetahui kedalamaan, suseptibilitas, dan kondisi geologi. Berdasarkan pendugaan model 2-dimensi, secara umum lokasi penelitian terdiri dari tanah laterit sebagai top soil dan batuan serpentinit, serta peridotit sebagai subsoil. Lokasi penelitian mengandung mineral bijih besi berupa hematit, limonit, goetit,  pirotit, dan pirit
    corecore