12 research outputs found

    PENGARUH AKULTURASI BUDAYA TERHADAP TREN BUSANA CHEONGSAM UNTUK ACARA SANGJIT PADA MASYARAKAT MODERN

    Get PDF
    China adalah salah satu negara yang dikenal dengan keunikan dan ciri khasnya yang kental pada busana mereka. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah baju tradisional mereka yang biasa kita kenal dengan nama Qipao atau Cheongsam. Cheongsam merupakan baju asal China yang memiliki keunikan tersendiri, mulai dari siluet, elemen, dan cerita dibalik pakaian tersebut, yang akan menunjukkan kecantikan oriental sejati dan keanggunan bagi pemakainya. Cheongsam pada awalnya digunakan oleh wanita- wanita China untuk tujuan tertentu, yaitu untuk membedakan status sosial mereka dengan masyarakat lain. Selain itu, Cheongsam juga digunakan dalam acara tertentu, seperti dalam upacara sangjit. Seiring dengan berjalannya waktu, peminat baju Cheongsam semakin meningkat dan menyebar ke berbagai belahan dunia, sehingga menyebabkan adanya akulturasi budaya pada busana ini, yang pada akhirnya memberikan pengaruh pada desain busana Cheongsam untuk sangjit pada masyarakat modern. Adanya akulturasi dengan budaya barat menyebabkan baju Cheongsam semakin beragam dan berkembang, disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan klien di negara masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan perbedaan busana Cheongsam dari awal hingga pada era modern saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu melalui observasi dari sumber-sumber terpercaya yang ada. Berdasarkan penelitian ini, kita dapat melihat bahwa Cheongsam memang telah mengalami perubahan karena akulturasi budaya di era masyarakat modern saat ini

    CONSTRUCTING SELF IDENTITY THROUGH THE LENS OF FASHION

    Get PDF
    Fashion adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Setiap harinya, orang membuat pilihan artistik melalui style berpakaian mereka. Tidak dapat dipungkiri, pilihan pakaian kita sehari-hari memiliki dampak terhadap diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita. Apa yang seseorang pakai mencerminkan dirinya – baik suasana hati, ideology, maupun kepribadian – dan membangun suatu persepsi oleh lingkungan sekitar terhadapnya. Ada yang berkata bahwa seseorang dapat menggunakan fashion sebagai sarana untuk membangun citra diri, untuk menentukan bagaimana masyarakat memandang mereka. Namun, ada juga yang berkata bahwa cara menampilkan diri, termasuk pilihan berpakaiannya itulah yang secara tidak disengaja membangun persepsi masyarakat terhadap orang tersebut. Jadi, fashion dapat menunjukkan antara bagaimana cara kita memandang diri kita atau bagian apa dari diri kita yang kita tunjukkan ke orang lain. Paper ini mengeksplor dampak dari fashion terhadap representasi diri, mencakup pergantian trend dalam komunitas

    PERANCANGAN SPECIAL OCCASION WEAR PRIA MENERAPKAN KONSEP GENDER-FLUID DENGAN TEKNIK FABRIC MANIPULATON

    Get PDF
    Stereotip gender menjadi bagian utama masyarakat dan budaya yang berkaitan dengan seksualitas, dengan stigma terhadap pria berbusana feminin yang masih kuat. Namun, semakin luasnya pergeseran budaya memberi lebih banyak kebebasan dalam hidup, salah satunya fashion kontemporer sebagai bentuk ekspresi diri yang tidak terikat dengan identitas gender. Menswear kontemporer telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menggabungkan elemen desain feminin tradisional sebagai bentuk ekspresi gaya. Fenomena ini dimaknai sebagai “gender-fluid” fashion yang menggunakan metode kualitatif mengambil model Design Thinking dengan memperoleh data melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap kelompok narasumber ahli dan konsumen. Hasil implementasi pada perancangan menghasilkan koleksi gender-fluid special occasion menswear bergaya avant-garde untuk menentang stereotip menswear dan maskulinitas tradisional dengan siluet inovatif mulai dari detail struktural atau dekoratif hingga warna, kain, dan fabric manipulation. Perancangan koleksi menerapkan konsep tren gender-fluid mampu menjawab permasalahan sosial, seperti kebebasan berekspresi, kepercayaan diri, kreativitas dalam berbusana, serta menentang gagasan tradisional gender dan fashion tanpa menghilangkan hubungan di antara keduanya, tetapi dengan menciptakan persepsi yang lebih multidimensi. Gen Z dan Millennials sebagai generasi terbuka dan perilaku membeli yang materialistis dan instan sesuai dengan target bisnis rental and sales yang sustainable secara ekonomi. Perancangan diungkapkan melalui estetika high fashion yang fluid dan ekspresif

    PERANCANGAN OFFICE WEAR PADA WANITA KARIR INDUSTRI KREATIF MENGGUNAKAN BAHAN POLYESTER PADA PT. GISTEX

    Get PDF
    For creative industrial career women that works in many places, office wear is usually considered not comfortable with boring designs, so it is not suitable and not practical for leisure, and also cannot be a medium to express their selves, which always need to think creative, so they need more clothing with fun design. The main purpose of making this final project is to create a B-Leisure fashion design for career women who work in the creative industry, with a more comfortable yet still stylish design, for carious occasions, using polyester that is not easily wrinkled. The research method of this writing uses qualitative method by interviewing experts and tested on extreme users, as well as quantitative methods by conducting a survey. The results of the design of the final project have been realized and tested on extreme users and experts, which concluded that the design is in accordance with the concept, with a good selection

    Perancangan buku puisi ber-ilustrasi "Blue Sphere" beserta media penunjangnya

    No full text
    "Blue Sphere" adalah buku yang memadukan kekuatan antara puisi dengan ilustrasi, sehingga menghasilkan suatu kombinasi yang unik dan menarik dalam suatu kesatuan. Produk ini memiliki potensi besar, yang akan dipicu pula dengan kekuatan promosi secara efektif

    FOLKLORE FUSION IN FASHION: EMBEDDED INDONESIAN FOLKLORE THROUGH CONTEMPORARY ILLUSTRATION INTO FASHION PRODUCTS

    Full text link
    Diversity is one thing that reflects the beauty of Indonesian Archipelago. Although Indonesia is very rich in traditions and cultures, yet not every one of them had the chance to be explored. And one aspect that reflects culture and ethnics in Indonesia is Indonesian folklore. The stories has been told from time to time, from generation to generation, but nowadays most of them were already forgotten by the younger generation, most likely by the millennials. To reach the purpose of introducing the folklore to the millennials, some methods could be used, such as infusing the folklore into fashion products. By using contemporary illustration to translate the folklore into more fashionable adaptation, it would be easier to be digested by the millennials then piqued their interest on Indonesian folklore. The purpose of this paper is to explore the effects of contemporary illustrations that are embedded into fashion products by using observation and inductive approach in qualitative research methods. And eventually it would reach its goal to introducing the folklore to the millennial generation. Keywords Illustration; Contemporary Illustration; Indonesian Culture; Indonesian Folklore; Fashion Product

    Perancangan Pakaian Anak Perempuan Dengan Menggunakan Aplikasi Origami Untuk Melatih Kinerja Motorik Tangan Pada Brand "Bluzh!"

    No full text
    In the designing process, the designer creates a child wear clothing line that adds positive value in the implication of origami that helps to train the motoric section of hand gestures in children, with young mom that had daughter in the city as the targeted market. The designing process made from qualitative research that based on middle-up segmented. The result of the research was the young moms likes a clothes that have a positive added value with bright colours, comfortable materials, and also a simple silhouette. So, the designing process, the designer used an application that can be moveable with using sew magnet. The designer used origami from fabric that inspired from japanese culture that assemble the butterflies, flowers, and also a propeller. With creating and designing brand “Bluzh!”, the designer hope that a children that wears the clothes can practice the motoric section fo hand gestures and also can be creatives with the origami. Then, it can increase the creativity of a gir

    PERANCANGAN BUSANA WANITA DEWASA DENGAN MENGGUNAKAN KAIN ULOS SUMATRA UTARA DALAM PAKAIAN READY TO WEAR UNTUK BRAND NATHASIA

    No full text
    This design is made to create a fashion brand for women’s clothing with traditional Ulos fabrics origin from northern Sumatra in ready to wear clothes for brand Nathasia to see that the public is less familiar cultures besides Indonesia Batik textiles. For it made a manufacture this fashion brand with traditional Ulos cloth, is one way to introduce and appreciate Indonesian culture and heritage to the wide community, using designs that always up to date with fashion trends. The design is made based on the results of quantitative research to culture and fashion watchers and lovers of Indonesian culture. Results of research suggest that the culture needs to be preserved and developed for Indonesain culture which are now widely taken and maintained by other nations, then made a brand new design that is expected to change the public perception. All the elements that exist in the process of making this brand, always have an important role to determining the community’s assessment for the product

    Pemanfaatan Sensor Aktif dalam Perencanaan Interior Kantor Dimasa Pandemi

    No full text
    Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan drastis sejak COVID-19 tersebar luas. Semua aktivitas manusia dan gaya hidup mereka telah berubah sejak pengenalan normal baru. Masyarakat wajib mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak interaksi dengan melakukan protokol jarak sosial. Situasi ini menuntut perubahan drastis dalam penataan interior ruang kantor. Kebiasaan sehari-hari tidak mudah diubah; terkadang, setiap pengguna ruang tidak dapat mempertahankan jarak sosial dalam interaksi mereka tanpa menyadari tingkat penularan risiko. Berdasarkan situasi tersebut, perlu adanya dukungan teknis untuk mengingatkan para pekerja kantoran agar menjaga jarak satu sama lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang memungkinkan hal tersebut adalah teknologi mikrokontroler. Penelitian ini cenderung merancang sistem kendali dengan konsep Isovist pada tahap awal untuk mengendalikan lingkungan spasial dan Arduino UNO dengan sensor ultrasonik yang dapat merekam jarak objek sesuai jarak sosial dan menginformasikan kepada pengguna melalui (GUI) Graphic User Interface . Unit kontrol ini akan dipasang di setiap bilik kantor sehingga setiap pengguna selalu berada di zona aman saat bekerja

    PERANCANGAN AKSESORIS TAS DENGAN UPCYCLE LIMBAH BANNER MENGGUNAKAN TEKNIK INTERLOCKING MODULAR UNTUK BRAND NOCTURNE

    Get PDF
    Proses upcycling telah menjadi salah satu pendekatan alternatif dalam praktik fashion yang bersifat ‘sustainable’. Upcycling memungkinkan siklus hidup suatu garmen bisa diperbaharui dan hal itu sangat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu bahan yang sangat potensial untuk di-upcycling adalah limbah banner sisa dari event-event besar yang sudah tidak terpakai lagi. Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, teknik interlocking modular adalah teknik yang sangat unik dieksplorasi untuk diaplikasikan pada garmen, terutama limbah banner. Sifatnya yang e sien, bisa dibongkar pasang dan memiliki estetika dalam tekstur, komposisi warna dan bentuknya yang bisa dieksplorasi, teknik ini menjadi teknik pilihan yang digunakan dalam penelitian ini. Implementasi pada fashion yang paling cocok dengan menggunakan limbah banner dan teknik interlocking modular, adalah tas. Dari riset yang telah dilakukan peneliti, tas menjadi salah satu kebutuhan esensial wanita di masa kini, karena peran tas tidak hanya dekoratif sebagai pelengkap penampilan tapi peran sebuah tas juga fungsional dalam hal menampung barang yang dibawa sehari-hari. Dari latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan aksesoris tas berukuran sedang hingga yang bisa dipakai sehari-hari, memakai upcycling limbah banner, dengan menggunakan teknik interlocking modular, dan memanfaatkan prinsip desain gradasi warna dan keharmonisan ditujukan untuk wanita berusia 22 – 30 tahun. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, kuantitatif dengan melakukan survey secara online kepada 100 orang, dan kualitatif dengan wawancara expert, extreme user dan studi tipologi. Hasil perancangan dari penelitian ini adalah 10 desain tas dengan menggunakan 2 macam interlocking modular dan setiap desainnya memiliki gradasi warna yang unik
    corecore