426 research outputs found

    Josephson (001) tilt grain boundary junctions of high temperature superconductors

    Full text link
    We calculate the critical current IcI_c across in-plane (001) tilt grain boundary junctions of high temperature superconductors. We solve for the electronic states corresponding to the electron-doped cuprates, two slightly different hole-doped cuprates, and an extremely underdoped hole-doped cuprate in each half-space, and weakly connect the two half-spaces by either specular or random quasiparticle tunneling. We treat symmetric, straight, and fully asymmetric junctions with s-, extended-s-, or dx2−y2_{x^2-y^2}-wave order parameters. For symmetric junctions with random grain boundary tunneling, our results are generally in agreement with the Sigrist-Rice form for ideal junctions that has been used to interpret ``phase-sensitive'' experiments consisting of such in-plane grain boundary junctions. For specular grain boundary tunneling across symmetric juncitons, our results depend upon the Fermi surface topology, but are usually rather consistent with the random facet model of Tsuei {\it et al.} [Phys. Rev. Lett. {\bf 73}, 593 (1994)]. Our results for asymmetric junctions of electron-doped cuparates are in agreement with the Sigrist-Rice form. However, ou resutls for asymmetric junctions of hole-doped cuprates show that the details of the Fermi surface topology and of the tunneling processes are both very important, so that the ``phase-sensitive'' experiments based upon the in-plane Josephson junctions are less definitive than has generally been thought.Comment: 13 pages, 10 figures, resubmitted to PR

    Isotropic and Anisotropic Regimes of the Field-Dependent Spin Dynamics in Sr2IrO4: Raman Scattering Studies

    Get PDF
    A major focus of experimental interest in Sr2IrO4 has been to clarify how the magnetic excitations of this strongly spin-orbit coupled system differ from the predictions of anisotropic 2D spin-1/2 Heisenberg model and to explore the extent to which strong spin-orbit coupling affects the magnetic properties of iridates. Here, we present a high-resolution inelastic light (Raman) scattering study of the low energy magnetic excitation spectrum of Sr2IrO4 and doped Eu-doped Sr2IrO4 as functions of both temperature and applied magnetic field. We show that the high-field (H>1.5 T) in-plane spin dynamics of Sr2IrO4 are isotropic and governed by the interplay between the applied field and the small in-plane ferromagnetic spin components induced by the Dzyaloshinskii-Moriya interaction. However, the spin dynamics of Sr2IrO4 at lower fields (H<1.5 T) exhibit important effects associated with interlayer coupling and in-plane anisotropy, including a spin-flop transition at Hc in Sr2IrO4 that occurs either discontinuously or via a continuous rotation of the spins, depending upon the in-plane orientation of the applied field. These results show that in-plane anisotropy and interlayer coupling effects play important roles in the low-field magnetic and dynamical properties of Sr2IrO4.Comment: 8 pages, 4 figures, submitte

    Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini dengan Metode Analisis Faktor

    Full text link
    Analisis faktor adalah satu teknik analisis data yang ditujukan untukmereduksi sejumlah variabel menjadi beberapa kelompok lebih kecil yang disebut sebagaifaktor. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor pendorongpernikahan muda dengan menggunakan analisis faktor. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah cluster sampling. Variabel yang digunakan sebanyak11. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta analisisfaktor menggunakan software SPSS 20.0 for windows. Hasil analisis menunjukkanbahwa terdapat dua variabel yang tidak valid dan harus dikeluarkan dari analisis.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 faktor dominan yang memperngaruhi keputusanremaja menikah di usia muda yaitu faktor ekonomi dan biologis (30,688%),faktor pergaulan (15,187%), dan faktor tradisi (13,62%). Ketiga faktor tersebutmemberikan proposi keragamaan kumulatif sebesar 59,557% artinya ketiga faktortersebut merupakan faktor dominan dan sisanya dapat dipengaruhi faktor-faktorlainnya yang tidak teridentifikasi oleh penelitian

    Analisis Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara dengan Metode Regresi Data Panel

    Full text link
    Krisis pangan sedang mengancam Indonesia. Berbagai tanggapanmengutarakan kondisi ini terjadi karena kemampuan untuk memproduksi beras se-makin menurun sementara jumlah konsumsi beras semakin bertambah seiring den-gan bertambahnya jumlah penduduk. Sumatera Utara yang terdiri dari 33 kabu-paten/ kota saat ini memiliki kondisi dan karakteristik pangan beras yang berbedamisalnya kondisi stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlahkonsumsi beras dan harga beras. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untukmenganalisis ketahanan pangan Provinsi Sumatera Utara yang diukurmenggunakankondisi-kondisi tersebut dengan rasio ketersediaan beras sebagai proxyketahananpangan. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi data panel. Regresidata panel adalah regresi yang diperoleh dari gabungan data cross section dan datatime seriessehingga diperoleh data yang lebih besar dan dapat menigkatkan presisidari model regresi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelluas areal panen padi dan produktivitas lahan berpengaruh positif dan signifikanterhadap rasio ketersediaan beras. Jumlah konsumsi beras berpengaruh negatif dansignifikan, sedangkan stok beras berpengaruh positif namun tidak signifikan, danharga beras berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap rasio ketersediaanberas di Sumatera Utara

    Peramalan Hasil Produksi Aluminium Batangan pada PT Inalum dengan Metode Arima

    Full text link
    Dalama makalah ini di lakukan peramalan aluminium batangan dengan menggunakan model ARIMA. Langkah pertama peramalan produksi aluminium batangan menggunakan metode deret berkala ARIMA. Langkah yang kedua yaitu menghasilkan data stasioner dan mengidentifikasi adanya faktor musiman dengan mencari nilai-nilai autokorelasi dan autokorelasi residual setiap lag. Langkah ketiga adalah menentukan nilai orde model ARIMA sekaligus menjadikan model sementara dalam hal ini di peroleh model yang tepat adalah ARIMA (4, 1, 3)(0, 1, 1)12.Langkah keempat memeriksa ketepatan model. Langkah terakhir adalah melakukan peramalan. Model peramalan produksi aluminium batangan diselesaikan dengan bantuan software Minitab 16.0 sehingga di hasilkan peramalan hasil produksi aluminium batangan untuk 24 periode adalah Januari 2012 : 20.586,2 ton, Februari 2012 : 17.882,9 ton, Maret 2012 : 20.069,1 ton, Apri l2012 : 19.743,2 ton, Mei 2012 : 20.302, 6 ton, Juni 2012: 19.199,9 ton, Juli 2012 : 19.803,2 ton, Agustus 2012: 20.312,0 ton, September 2012: 19.594,5 ton, oktober 2012: 20.484,9 ton, November 2012: 19.662,0 ton, Desember 2012: 19.963,2 ton, Januari 2013: 19.850,4 ton, Februari 2013: 17.701,6 ton, Maret 2013: 20.043,3 ton, April 2013: 19.248,0 ton, Mei 2013: 19.365,7 ton, Juni 2013: 18.428,0 ton, Juli 2013: 19.540,0 ton, Agustus 2013: 20.198,8 ton, September 2013: 19.087,4 ton, Oktober 2013: 19.585,9 ton, November 2013:18.883,5 ton, Desember 2013: 19.619,5 tonReceived 22-10-2012, Accepted 29-11-2012.2010 Mathematics Subject Classification: 62M10Key words and Phrases: ARIMA, Produksi, Peramalan

    Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Medan-rantau Prapat dengan Metode Pemulusan Eksponensial Holt-winters

    Full text link
    Pada tulisan ini akan diterapkan metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winters untuk meramalkan jumlah penumpang kereta api Medan-Rantau Prapat. Metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winters mempunyai dua metode yakni Metode Perkalian Musiman (Multiplicative Seasonal Method) dan Metode Penambahan Musiman (Additive Seasonal Method). Kemudian, akan dibandingkan kedua metode dengan melihat nilai MSE dan MAPE yang terkecil. Karena semakin kecil nilai MSE dan MAPEnya maka peramalannya akan semakin baik
    • …
    corecore