2 research outputs found

    URGENSI SOSIOLOGI SEBAGAI BAGIAN DALAM DIMENSI STUDI ISLAM

    Get PDF
    This study focuses on Islamic studies with a sociological approach. Islamic studies require an approach that is able to provide grounded answers, sociological studies are one that researchers can do. The social problems faced by society are the manifestation of human thought patterns and understanding of religion. Sociology is a science that studies the interaction between individuals as a manifestation of the nature of living together, so that religion has a role in maintaining harmony in social life. This study uses a literature review approach by making sociological figures as part of the primary source. The results of the study show that the dominance of this sociological approach in responding to society and society is proof that this approach is very easy to understand religion and preserve the sharia elements of that religion. The influence of social life on the development of religion can be proven by social approaches. At the same time, religion can also influence people in their actions. Thus, the existence of religion is a solution for any social phenomena that are and will occur, without eliminating the existence of religion which is sacred and dynamic.Keyword: Sociology, Dimension, Islamic Studie

    Daī’f al-Jāmi’: Menilik Konsistensi al-Albānī dalam Tashīh ad-Da’īf

    Get PDF
    Muhammad Nāsir ad-Dīn al-Albānī merupakan salah satu sarjana hadis yang dianggap kontroversial. Banyak ulama yang mengatakan bahwa penilaian-penilaiannya terhadap hadis tidak dapat diperpegangi. Hal ini dikarenakan adanya kontradiksi penilaian al-Albānī dalam banyak hadis. Dalam satu kasus ditemukan ia men-da’īf-kan suatu hadis, namun dalam karyanya yang lain hadis itu dinilainya hasan, atau bahkan sahīh, atau sebaliknya. Artikel ini berupaya mengungkap bagaimana konsistensi al-Albānī dalam kritik hadis, khususnya hadis-hadis yang telah direvisi penilaiannya oleh al-Albānī dari hadis yang awalnya ia hukumi dengan status da’īf kemudian diralat menjadi sahīh dalam karyanya Daī’f al-Jāmi’. Ditemukan bahwa dalam menerapkan konsep tashīh terhadap hadis-hadis yang telah di-da’īf -kan, tampaknya ia kurang konsisten. Berdasarkan penelitian ditemukan kasus al-Albānī men-sahīh-kan hadis yang telah dihukuminya dengan status da’īf jiddan (hadis matrūk dan hadis mungkar), dan hal itu bertentangan dengan metodenya yang menyatakan bahwa hadis da’īf tidak dapat dinaikkan derajatnya jika tingkat ke-da’īf -annya berat meskipun ditemukan riwayat-riwayat lain sebagai pendukung
    corecore