13 research outputs found

    KREATIVITAS DAN KETAHANAN KESENIAN BALI DI TENGAH LAJU KOMUNIKASI LINTAS ETNIK DAN LINTAS BANGSA (REFLEKSI SENI TARI)

    Get PDF
    The great progress in the world of communication has brought about a multi-dimensional implication to almost every aspect of life – economic, social, art and culture, as well as science and technology. There are almost no more ethnic and country boundaries among nations. Everything is possible to come across beyond those boundaries. Seen from the viewpoint of Balinese traditional art, especially the performing art, the situation will prospectively bring in an opportunity for the art to go international or on the opposite, become a threat against its existence. In order to anticipate the possibility to go international or at least, to keep Balinese traditional art to be a living art among the various arts of the world, it is very necessary to create a good atmosphere for increasing the potency in art creativity and for supporting its resilience. These two aspects, art creativity and art resilience, become the main focus of the present article which based on the reflection of Balinese performing art related to various opportunities and threat in the globalization era. I developed since cross-cultural art dialogues are very inspirative, comparative, and able to bring in new perspective for them towards their basic art creativity, the so-called cipta, rasa, and karsa. Theoritically, various models of creativity are possible to be developed seen from the matrix of the three philosophical aspects (onthological, ephistemological, and axiological) and the two art substances (creativity and resilience). Another focus is also presented in this article, that is the identification of some threat against art creativity. One thesis in the resilience of Balinese (performing) art is that, by art identify indicator. In keeping systemic balance and ability to protect against negative influences, its resilience is quite strong, but in some aspects, like attitude, structure and competitive elements, to some extend, are under pressure of commercialism, secularism, and ecological as well as demographical densities have decreased the public’s appreciation on esthetic and ethical life. A number of negative issues appear at the present Balinese art, like homogenization, prophanization, involution, formalism, distortion, etc. as reflecting clues that decrease art creativity for something of high quality, solid identity and universal values. The future vision for the development and revitalization of the art is hoped to be able to arouse back the spirit of Balinese artists to be more creative and quality oriented. Strategy and action with community basis is necessary to be contructively developed through formal and informal education in the art

    Sistim gotong royong dalam masyarakat pedesaan daerah Bali

    Get PDF
    Tujuan buku ini disusun adalah untuk mengumpulkan dan menyusun (inventarisasi dan dokumentasi) bahan adat-istiadat daerah tentang sistim Gotong Royong dalam masyarakat desa di Bali untuk dikembangkan dalam menyusun kebijaksanaan pembangunan "daerah maupun nasional di bidang kebudayaan. Memberikan beberapa analisa tentang sistim gotong royong sebagai suatu unsur sosial-budaya dihubungkan dengan proses pembangunan, perubahan dan masa depan masyarakat Bali

    Sistim gotong royong dalam masyarakat pedesaan daerah Bali

    Get PDF
    Kiranya perlu disampaikan juga bahwa buku ini merupakan cetak ulang untuk kedua kalinya dan tidak diadakan perubahan yang mendasar. Hanya saja pada kulit buku diadakan perubahan gambar

    Sistem kesatuan hidup setempat daerah Bali

    Get PDF
    Buku ini berisi tentang Sistem kesatuan hidup setempat daerah bali, meliputi latar belakang sosial budaya, bentuk komunitas, sistem pelapisan masyarakat, pimpinan masyarakat dan sistem pengendalian sosia

    Sistem kepemimpinan di dalam masyarakat pedesaan daerah Bali

    Get PDF
    Tujuan utama diadakannya inventarisasi dan dokumentasi mengenai berbagai sistem kepemimpinan dalam masyarakat pedesaan di Indonesia adalah untuk mendukung kemungkinan pemanfaatan sistem kepemimpinan dalam rangka pembinaan sosial-budaya anggota masyarakat Indonesia. Hasil inventarisasi dan doku1nentasi ini bukan hanya penting artinya dalam rangka pembinaan sosial-budaya anggota masyarakat Indonesia, akan tetapi juga amat penting artinya bagi perkembangan kebudayaan nasional yang sedang tumbuh. Karangan ini dengan fokus kajian di daerah Bali diharapkan, di samping untuk memenuhi tujuan seperti diuraikan di atas, juga dapat mengungkapkan tentang pola kepemimpinan pedesaan dalam berbagai bidang sosial,ekonomi,agama,dan pendidikan

    BRANDING KABUPATEN GIANYAR Representasi Identitas Kabupaten Seni dan Kabupaten Pusaka di Tengah Komunikasi Lokal, Nasional dan Internasional

    Get PDF
    dengan yang direncanakan berkat perkenaan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu kami patut menghaturkan rasa angayu bagia dan parasuksma atas kebesaranNya. Sebelum buku ini ditulis oleh Tim Penyusun, terlebih dahulu dilakukan sejumlah kegiatan akademik dan kegiatan lapangan yang dapat memperkaya data dan informasi rancangan Branding Kabupaten Gianyar. Kegiatan akademik yang dimaksud adalah melakukan studi pustaka dan Diskusi Kelompok Terpunpun atau disebut juga Focus Group Discussion (FGD) untuk menggali dan mengkaji sumber-sumber rujukan yang dapat dijadikan dasar konseptual Branding Gianyar. Selain itu, Panitia Perancangan Branding Kabupaten Gianyar juga melakukan rapat-rapat dan diskusi terbatas untuk mewujudkan dua hal, yaitu (1) tersedianya rancangan desain grafis dan (2) terwujudnya sebuah buku Branding Kabupaten Gianyar. Dalam buku Branding Kabupaten Gianyar ini dikaji tujuh aspek: Bab I Pendahuluan (oleh Drs. I Wayan Geriya), Bab II Gambaran Umum Kabupaten Gianyar: Kabupaten Seni dan Kota Pusaka (oleh Prof.Dr.Phil. I Ketut Ardhana, M.A.), Bab III Branding di Era Modern: Arti, Fungsi, Makna (oleh I Wayan Geriya), Bab IV Transformasi Seni Kecak sebagai Basis Branding Kabupaten Gianyar (oleh Dr. Drs. Anak Agung Gd. Raka, M.Si.), Bab V Aplikasi Branding dalam Pembangunan Kabupaten Gianyar (oleh Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A.), Bab VI Legislasi, HaKi dan Sosialisasi Branding (oleh Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S.), dan Bab VII Penutup (oleh Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S.). Di samping ketujuh bab tersebut, buku ini juga dilengkapi sejumlah lampiran yang menginformasikan proses persiapan perancangan Branding Kabupaten Gianyar: hasil rumusan FGD, catatan notulis vi FGD, materi pengantar FGD dari Ketua Panitia, daftar peserta FGD, usulan rancangan grafis Branding Kabupaten Gianyar dari Panitia, dan Pedoman Lomba Branding Kabupaten Gianyar. Pada kesempatan yang baik ini kami patut menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat Bupati Gianyar yang telah memberikan jalan kepada kami untuk mengerjakan tugas mulia ini. Ucapan yang sama kami sampaikan kepada Rektor Universitas Udayana beserta jajarannya yang telah menugasi kami melalui Pusat Kajian Bali Unud untuk bekerja sama menyukseskan penciptaan Branding Kabupaten Gianyar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar beserta jajaran yang telah memfasilitasi kami melalui kerja sama yang sangat baik sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar. Kepada seluruh tokoh masyarakat Gianyar dan anggota Panitia, kami juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbangan pemikira

    The Sustainaible Life in Harmony: Managing Cultural and Natural Heritage for Prosperity

    Get PDF
    We are grateful to Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa for His blessing so this book, entitled “The Sustainable Life in Harmony: the managing of nature and cultural heritage For Prosperity”, can be completed as it scheduled. The publishing of this book in relation with the anniversary of Gianyar regency, where the National Coordination Meeting of the Indonesian heritage cities networking is being held and also international seminar which conducted in Balai Budaya Gianyar. The detailed of pre vent, the realization of the event, and evaluation or (post event) can be concluded as they scheduled. Pre event concerns with all the preparations which were done by the experts team of the Culture Office of Government of Gianyar, while the realization of the event was collaboration activities between the Government of Gianyar with the organizing committee of the Doctoral Program of Cultural Studies, Udayana University. The post event concerns with the expectation of the coming future activities. Having this book published, as the Organizing Committee we convey our deepest gratitude to Government of Gianyar which continuously cooperate in having the collaboration to cultural studies. Last but not least, we do hope that the presence of this book will give enlightment and a new spirit in realizing government programs of Gianyar as the heritage cities

    Sistem gotong royong dalam masyarakat pedesaan Daerah Bali

    No full text

    Sistem gotong royong dalam masyarakat pedesaan daerah Bali

    No full text
    index *** *** Bibliografi hlm. 114-155xi, 115 hlm. : 23 cm
    corecore