4 research outputs found

    USER INTERFACE ANALYSIS IN MOBILE BANKING APPLICATION USING DESIGN THINKING METHODS WITH USER SEGMENTS FOR ELDERLY OF PEKANABARU (STUDY CASE : BANK XYZ)

    Get PDF
    Perusahaan perbankan XYZ membuka layanan perbankan dengan konsep memberikan layanan kepada masyarakat yang menggunakan mobile banking. Namun, pengguna mobile banking saat ini harus memiliki kartu identitas terlebih dahulu, menggunakan mobile banking minimal berusia 18 tahun dan tidak ada batasan usia maksimal. Rata-rata penggunaan mobile banking adalah generasi Y dan Z, yaitu pada skala usia 18 hingga 35 tahun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berapa banyak pengguna lansia yang menggunakan mobile banking XYZ. Sebagai analisis pengalaman pengguna jangka panjang memiliki karakteris- tik dalam memfasilitasi pengguna dalam hal kegunaan serta pengalaman pengguna saat menggunakan aplikasi. Studi ini memberikan analisis komparatif Design Thinking dan pengujian kegunaan. Pengujian usability dil- akukan pada 5 responden lansia. Pengguna aplikasi didasarkan pada empat parameter, yaitu tugas yang diselesaikan, kesalahan selama kinerja tugas, waktu per tugas yang diselesaikan, dan jumlah klik selama kinerja tugas. Setelah dilakukan pengujian, responden diwawancarai untuk mengetahui tanggapan dan permasalahan yang dialami selama pengujian ini, hasil pengujian usability menunjukkan bahwa aplikasi XYZ Mobile unggul dalam parameter task complete. Namun banyak lansia yang bingung cara menggunakannya, banyaknya huruf yang ukurannya tidak sesuai dengan sudut pandang lansia. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa aplikasi XYZ Mobile memiliki nilai unggul dalam aspek perpicuity, efficiency, dependability, dan stimulation. Setelah data dio- lah dan dianalisa, dapat disimpulkan bahwa aplikasi XYZ Mobile memiliki aspek User Interface yang sangat ku- rang, terutama untuk pengguna yang berusia lanjut, baik yang berusia 40 tahun ke atas. Melihat hasil penelitian sebelumnya mengenai aplikasi mobile banking untuk lansia mendapat respon yang positif, hal ini menjadi moti- vasi bagi penulis dalam melakukan penelitian ini untuk mendapatkan respon yang lebih baik terutama dari para lansia yang berusia 60 tahun ke atas, sehingga agar aplikasi layanan yang dibuat nantinya dapat bermanfaat bagi para lansia. Oleh karena itu, dalam perancangan ini untuk lansia perlu diketahui kebutuhan apa saja yang dibu- tuhkan dalam aplikasi mobile banking ini, serta mudah digunakan untuk mengakomodir kebutuhan mobile bank- ing mereka agar para lansia dapat terus menggunakannya. Oleh karna itu hasil dari penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah, didapatkan perbandingan kategori penerimaan dari “Tidak Diterima” sampai “Diterima”, skala nilai yang akan diterima dan peringkat kata sifat dari “Buruk” sampai “Baik”. Dari nilai tersebut desain prototipe dapat dikategorikan dalam rentang yang baik dengan grade A dimana desain prototipe dapat diterima oleh pengguna. Penulis mengajukan penelitian ini untuk menghasilkan model antarmuka yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pengguna dalam menggunakan layanan MBanking XYZ dapat dicapai dengan menggunakan Design Thinking yang dapat mempermudah mendapatkan Mobile yang tersedia untuk para lansia dari umur 60 tahun ke atas

    Analisis Kesiapan Penerapan Process Mining pada Sistem Manajemen Pembelajaran Universitas Telkom

    Get PDF
    Sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System/ LMS) berbasis komputer telah banyak digunakan untuk mengelola pembelajaran dalam institusi pendidikan, termasuk universitas. LMS merekam dan mengelola akses pengguna secara otomatis dalam bentuk event log. Data dalam event log tersebut dapat dianalisis untuk mengenali pola penggunaan LMS sebagai pertimbangan pengembangan LMS. Salah satu metode yang dapat diadopsi adalah process mining, yaitu menganalisis data event log berbasis proses. Analisis data berbasis proses ini bertujuan untuk memodelkan proses yang terjadi dan terekam dalam LMS, mengecek kesesuaian pelaksanaan proses dengan prosedur, dan mengusulkan pengembangan proses di masa mendatang. Makalah ini mengeksplorasi kesiapan data penggunaan LMS di Universitas Telkom sebagai subjek penelitian untuk dianalisis dengan pendekatan process mining. Sepanjang pengetahuan kami, belum ada penelitian sebelumnya yang melakukan analisis data berbasis proses pada LMS ini. Kontribusi penelitian ini adalah eksplorasi peluang untuk menganalisis proses pembelajaran dan pengembangan metode pembelajaran berbasis LMS. Analisis kesiapan LMS dilakukan berdasarkan daftar pengecekan komponen yang dibutuhkan dalam process mining. Makalah ini mengikuti tahap-tahap utama dalam Process Mining Process Methodology (PM2). Studi kasus yang dieksplorasi adalah proses pembelajaran pada satu mata kuliah dalam satu semester berdasarkan event log yang diekstrak dari LMS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis data dalam LMS ini dapat digunakan untuk menganalisis performansi pembelajaran di Universitas Telkom dari kelompok pengguna yang berbeda-beda dan dapat dikembangkan untuk menganalisis data pada studi kasus yang lebih besar. Studi kelayakan ini diakhiri dengan diskusi tentang kelayakan LMS untuk dianalisis dengan process mining, evaluasi oleh tim ahli LMS, dan usulan pengembangan LMS di masa mendatang.  AbstractComputer-based Learning Management Systems (LMS) are commonly used in educational institutions, including universities. An LMS records and manages user access logs in an event log. Data in an event log can be analysed to understand patterns in the LMS usage to support recommendations for improvements. One promising method is process mining, which is a process-based data analytics working on event logs. Process mining aims to discover process models as recorded in the LMS, conformance checking of process execution to the defined procedure, and suggest improvements. This paper explores the feasibility of Telkom University LMS usage data to be analysed using process mining. To the best of our knowledge, there was no previous research doing process-based data analytics on this LMS. This paper contributes to explore opportunities to analyse learning processes and enhance LMS-based learning methods. The feasibility study is based on a data component checklist for process mining. This paper is written following the main stages on the Process Mining Project Methodology (PM2). We explore a case study of the learning process of a course in a semester, based on an event log extracted from the LMS. The results show that data analytics on this LMS can be used to analyse learning process performance in Telkom University, based on different user roles. This feasibility study is concluded with a discussion on the feasibility of the LMS to be analysed using process mining, an evaluation by the representative of the LMS expert team, and a recommendation for improvements

    FASE-1: IMPLEMENTASI STANDAR ATURAN PEMODELAN UML SEBAGAI DASAR SPESIFIKASI KEBUTUHAN DI EFARMING CORPORA BANDUNG

    Get PDF
    In Phase 1 of this Abdimas, activities focused on the general analysis presented through system modeling rules and data modeling. This activity will have an impact on the next Abdimas phases. There is a problem focus on how to describe the system and the process of sending data. There was a problem in analyzing the requirements specifications in the process of sending agricultural activist data to its members. In general, the objectives regarding the potential/opportunities for empowerment of farmer members in the EFarming Corpora community can be increased by identifying requirements specifications, which will be defined through the creation of system modeling and data modeling. There is an adoption of the method through modification is carried out for Phase 1 of the Regular Scheme of community service activities, which will provide understanding to farmer activists in the Bandung Corpora Efarming Environment regarding information technology to support Farmer Community activities. The discussion of material implemented in this community service partner includes several supporting results in the next phase. This discussion is the basis for development that can be explored in the System Development Life Cycle stage, through the support of the Software Requirement Specification, Elicitation, Requirement Statement, Software Modeling, and Software Prototype. In its implementation, for Phase 1, Abdimas has a form of activity resulting from several activities: scientific training, a compilation of required information systems, and surveys and analysis of industrial needs

    Transforming LMS into KMS in Indonesia Educational Institution Case Study in Telkom University Open Library

    No full text
    Library is an institution that collects printed and recorded knowledge, manages it in a particular way to meet the intellectual needs of its users through various ways of knowledge interaction. In 2021, Indonesia provided 4605 active educational institutions, ranging from universities to community academies. All these institutions are obliged to provide library to create a better learning environment, by providing source of references for each course delivered by the institution. This obligation is encouraged by the government by considering library support within the accreditation system. In this accreditation system, a library should allocate books as a source of reference to each course. This establishes a paradigm that library is where we store books and where a member of the institution may borrow, learn, and return those aforementioned books. Today, educational institution deals with not only books but also thesis, dissertation, technical report, training/workshop report, research paper, etc. Authors believe it will be prudent to leave all these documents of knowledge to librarians, by changing the library's paradigm from managing books to managing knowledge. This study proposes a model of Knowledge Management System as a transformation from Library Management System. This study also explains about expected opportunities and benefits after the transformation
    corecore