14 research outputs found

    Chemical Profiling and Histamine Inhibitory Activity Assessment of Merremia Vitifolia and Bidens Pilosa Extracts

    Get PDF
    There are two species of plant that grow flourishing all around Indonesia including in Banten and West Java which are Merremia vitifolia and Bidens pilosa. In this study we evaluate how these plants could be potentially used as natural preserver of fish product especially Auxis thazard, to inhibit the histamine formation, and to find out how this activity correlates to the substances in polar extract of B. pilosa flowers and M. vitifolia leaves. Liquid chromatography with tandem mass spectrometry (LC-MS/MS) and gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) were used to identify the substances of the plant’s part extracts. There are 27 chemicals in M. vitifolia extract and 14 chemicals in B. pilosa extract that have been detected. A triglyceride has been detected, isolated, and characterized by FTIR, 1H-NMR and 13C-NMR from n-hexane extract of M. vitifolia supported by LC-MS/MS data. Histamine formation in fish was determined after 30 min treatment with 4-hydroxybenzoic acid solution is around 40 – 51 mg / 100 g of fish, while treatment with M. vitifolia and Bidens pilosa extracts were less than 10 mg / 100 g of fish. This is the indication of high potential of both extract as preserver of fish products. Many of the identified substances have bioactivity like antimicrobial, anticancer, anti-inflammatory, antioxidant, and more, which influence the extracts’ ability to inhibit the formation of histamine in fish

    Uji Aktivitas Penghambatan Enzim α-Amilase dan Glukoamilase dari Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.)

    Get PDF
    Research has been carried out to test the inhibitory activity of α-amylase and glucoamylase enzymes in the ethanolic extract of kirinyuh (Chromolaena odorata L.) leaves. The use of kirinyuh leaf ethanol extract as a diabetes drug in vivo has been carried out, but its mechanism of action have never been researched before, so further research is needed on the specific mechanism of ethanolic extract of kirinyuh leaves in reducing blood sugar levels, especially through inhibition of α-amylase and glucoamylase enzymes in vitro. The purpose of this study was to test the antidiabetic activity of the ethanol extract of kirinyuh leaves in vitro using α-amylase and glucoamylase inhibition methods. This research uses DNS spectrophotometric method. The results showed that kirinyuh leaf ethanol extract proved to have inhibitory activity against α-amylase and glucoamylase enzymes with IC50 values of 3730.15 ± 28.91 ppm or 3730.15 ± 28.91 µg/mL and 2510.78. ± 383.37 ppm or 2510.78 ± 383.37 µg/mL. From the results, it can be concluded that the ethanolic extract of kirinyuh leaves has inhibitory activity against α-amylase and glucoamylase enzymes.   Telah dilakukan penelitian uji aktivitas penghambatan enzim α-amilase dan glukoamilase ekstrak etanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.). Penggunaan ekstrak etanol daun kirinyuh sebagai obat diabetes secara in vivo telah dilakukan,tetapi belum diketahui mekanisme kerjanya, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme spesifik ekstrak etanol daun kirinyuh pada penurunana kadar gula darah terutama melalui aktivitas penghambatan terhadap enzim α-amilase dan glukoamilase secara in-vitro. Tujuan penelitian ini untuk untuk menguji aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun kirinyuh secara in vitro menggunakan metode penghambatan enzim α-amilase dan glukoamilase. Penelitian ini menggunakan metode DNS secara spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan ekstral etanol daun kirinyuh terbukti memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim α-amilase dan glukoamilase dengan nilai IC50 masing-masing, yaitu sebesar 3730,15 ± 28,91 ppm atau 3730,15 ± 28,91 μg/mL dan 2510,78 ± 383,37 ppm atau 2510,78 ± 383,37 μg/mL. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kirinyuh memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim α-amilase dan glukoamilase

    PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAGU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI SAGU MERAH-PUTIH DI DESA PORTO

    Get PDF
    Sagu tumbuh dan berkembang sangat banyak di daerah Maluku. Sagu memiliki potensi yang paling besar untuk digunakan sebagai pengganti beras. Keuntungan sagu dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya adalah tanaman sagu atau hutan sagu sudah siap dipanen bila diinginkan dan memiliki nilai kandungan gizi dan ekonomis yang tinggi namun belum dikelola secara baik sesuai permintaan pasar. Oleh karena itu, melalui Program Produk Teknologi yang Diseminasikan ke Masyarakat diharapkan ada tranformasi learning yang diberikan untuk mengembangkan masyarakat khususnya di Desa Porto, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah yang mempunyai usaha yang belum sesuai standar pasar. Metode pelaksanaan dilakukan melalui sosialisasi atau penyuluhan kepada mitra, memberikan keterampilan teknis pembuatan peralatan pengolahan sagu, dan pelatihan partisipatif. Sosialisasi dilakukan secara berkelompok dan penggalian solusi masalah dengan teknik Focus Group Discussion. Hasil yang didapat berupa penerapan teknologi tepat guna oleh mitra diantaranya pembuatan alat pemarut batang sagu termodifikasi yang mampu menghasilkan empulur sagu yang lebih halus, alat ekstraksi pati sagu termodifikasi yang dapat memaksimalkan proses ekstraksi sehingga sagu mentah yang dihasilkan lebih banyak, dan alat pemanggang pati sagu untuk pembuatan “Sagu Merah-Putih”. Masyarakat berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, tetapi ada bantuan untuk memfasilitasi pengadaan peralatan atau teknologi ini ke depan. Kata kunci: Desa Porto, Sagu, Teknologi, Produk Merah-Putih ABSTRACT Sago grows and develops well in Maluku region. Sago has the greatest potential as a rice substituted. Sago has more benefit if compared to other carbohydrate sources because it ready to harvested if we want, has high nutritional and economic value, but has not been properly managed according to the market demand. Therefore, through The Technology Product Program that is Disseminated to the Community, hopely that there will be a learning transformation provided to develop the community, especially in Porto Village, Saparua District, Central Moluccas Regency. Socialization was carried out in groups and the exploration of problem solving using the Focus Groups Discussion technique. The results obtained were application of appropriate technology by partners including production of the modified sago stem gratertoolthat capable to produced finer sago pith, a modified sago starch extraction tool that maximizes the extraction process so that more raw sago is produced, and a sago starch roaster tool for production of "SaguMerah-Putih" product. The community hopes that activity doesn’t stop here, but there is acollaborated to facilitated the procurement of this equipments or technologies in the future. Keywords: Porto Village, Sago, Technology, Merah-Putih Product

    Penambatan Molekuler α, β, dan γ-mangostin Sebagai Inhibitor α-amilase Pankreas Manusia

    Get PDF
    In silico studies on interactions between the human pancreatic α-amylase (HPA) enzyme with α, β, and γ-mangostin ligands has been carried out using the molecular docking method. Ligands α, β, and γ-mangostin interact through the formation of hydrogen and van der waals bonds with residues on the enzyme active side. The α-mangostin ligands form seven hydrogen and six van der waals bonds with residues involved were Trp59, Gln63, Trp96, Thr163, Thr164, Ala198, His201, Glu233, and Asp300; β-mangostin forms five hydrogen and eight van der waals bonds with residues involved were Gln63, Trp96, Thr163, Thr164, Arg195, Asp197, His201, Glu233, Asp300, and His305; while γ-mangostin forms nine hydrogen and five van der waals bonds with residues involved were Trp59, Gln63, Trp96, Thr163, Asp197, Ala198, His201, Glu233, and Asp300. The binding afinity of α, β, and γ-mangostin to the HPA obtained were -7.0; -6.6; and -7.4 kcal/mol with RMSD value were 1,850; 1,956; and 1,811 Å, respectively. The number of hydrogen bonds that can be formed was responsible to the binding affinity. Ligand γ-mangostin has potential activity as an inhibitor of HPA enzyme due to the stable complexes formation with lower binding affinity (validated with RMSD value) when compared to α and β-mangostin

    Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Berbahan Dasar Alkohol Hasil Redestilasi Sopi Di SMA Negeri 40 Maluku Tengah

    Get PDF
    Keberadaan tanaman mayang di daerah Maluku Tengah cukup banyak. Pada umumnya masyarakat setempat memanfaatkan tanaman mayang hanya sebagai bahan baku pembuatan minuman tradisional beralkohol yang dikenal dengan nama sopi. Alkohol yang terkandung dalam minuman sopi tersebut dapat ditingkatkan kadar alkoholnya dengan cara redestilasi, sehingga dapat dijadikan bahan baku dalam pembuatan produk hand sanitizer. Oleh karena itu tim dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Pattimura melakukan pelatihan pembuatan produk hand sanitizer berbahan dasar hasil redestilasi sopi kepada para siswa dan guru di SMA Negeri 40 Maluku Tengah. Pelatihan yang telah dilakukan meliputi redestilasi sopi, dan perhitungan formula serta demo pembuatan hand sanitizer. Diharapkan kedepannya para siswa dan guru dapat membuat produk tersebut dan dapat melatih masyarakat setempat untuk turut memanfaatkan minuman sopi sebagai bahan untuk menghasilkan produk hand sanitizer yang memiliki nilai guna untuk menjaga kesehatan masyarakat

    Pembuatan Kecap sebagai Bahan Tambahan Makanan dari Limbah Air Kelapa di Negeri Kilang

    Get PDF
    Provinsi Maluku adalah provinsi kepulauan yang memiliki banyak desa yang secara geografis berada di pinggran pantai. Negeri Kilang merupakan salah satu desa di Pulau Ambon, Sumber penghasilan rata-rata keluarga warga desa ini adalah nelayan dan petani. Salah satu tanaman yang dihasilkan masyarakat Kilang adalah tanaman kelapa. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi maka perlu adanya pemberian informasi berupa inovasi untuk memanfaatkan air kelapa menjadi sesuatu produk yang bermanfaat dan turut dapat menjadi sumber perekonomian yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dalam bentuk pengabdian mayarakat.  Hal ini dapat dilakukan dengan pelatihan yang ditujukan kepada masyarakat Negeri Kilang untuk dapat memanfaatkan air kelapa tersebut menjadi barang yang bernilai ekonomi. Limbah air kelapa yang dihasilkan tersebut dapat dijadikan bahan tambahan makanan sebagai penambah rasa atau bumbu pada makanan yakni kecap

    Peningkatan Nilai Ekonomis Buah Kelapa dengan Pembuatan Nata de Coco dari Air Kelapa di Desa Morella

    Get PDF
    Maluku memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dalam bidang pertanian seperti tanaman perkebunan. Salah satu tanaman perkebunan palawija yang memiliki arti strategi bagi bangsa Indonesia adalah kelapa (Cocos Nucifera L.). Masyarakat Maluku selama ini komoditas kelapa baru sebatas dimanfaatkan pada produk primernya saja dalam bentuk kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng. Hasil samping dan limbah belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga belum dapat dihasilkan nilai tambah yang berarti secara ekonomi. Oleh karena itu, sebagai bentuk implementasi dari tugas Tridarma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian, maka jurusan Kimia FMIPA Unpatti tergerak untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat desa Morella dalam pengembangan pengolahan limbah air kelapa menjadi Nata de Coco sehingga dapat memberikan manfaat dari segi perekonomian terhadap masyarakat desa. Pemanfaatan limbah air kelapa dilakukan dengan menambahkan mikroba acetobacter xylinum yang berfungsi sebagai starter pembentukan nata de coco. Pembuatan nata de coco dari air kelapa menjadi bahan tambahan pengetahuan dan informasi yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa Morella untuk mengahsilkan produk bernilai ekonomi

    Pemanfaatan Software Kimia Komputasi Untuk Siswa SMA Negeri 2 Seram Bagian Barat

    Get PDF
    Pandemi global Covid-19 yang melanda seluruh dunia turut berdampak signifikan di bidang pendidikan. Salah satunya proses pembelajaran di tingkat SMA yang berubah dari kelas tatap muka menjadi kelas online, menyebabkan ada siswa yang kesulitan memahami pelajaran. Kurangnya pemahaman materi sebelumnya menyebabkan siswa kesulitan beradaptasi pada materi lanjutan pada saat kelas luring berlangsung, misalnya untuk pelajaran kimia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa-siswi SMA tentang kimia, dapat dilakukan melalui pendekatan kimia komputasi. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa-siswi SMA, sehingga lebih mengenal dan dapat mengoperasionalkan software kimia komputasi sebagai pembelajaran kimia yang menarik. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung bagi siswa-siswi. Ketua tim menyampaikan materi tentang pengantar kimia komputasi, aplikasi dan manfaat kimia komputasi dalam bidang sains, serta bagaimana pemodelan struktur molekul menggunakan program HyperChem dan Gaussian. Pada tahap praktek langsung, siswa dilatih mengoperasionalkan komputer dan memanfaatkaan software untuk mempelajari struktur molekul organik sederhana. Molekul etanol digambar oleh siswa menggunakan ChemSketch dan optimasi geometri menggunakan Hyperchem, sedangkan visualisasi molekul air menggunakan Gaussian. Setelah kegiatan pengabdian berlangsung, siswa-siswi SMA Negeri 2 Seram Bagian Barat lebih memahami konsep tentang struktur molekul dan lebih antusias ingin mempelajari kimia setelah penggunaan software kimia komputasi tersebut

    Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Sedimen Di Teluk Ambon Bagian Dalam

    Get PDF
    The research about analysis of cadmium (Cd) and lead (Pb) metal content on sediment inner part of  Ambon Bay has been done. Sampling point located at Dermaga Ferry Poka, PLTD Poka, Kate-kate, Waiheru, Lateri III, Passo  dan PLTD Galala. The results of analyzed of sediment particle size inside the Ambon Bay showed 3 components were sand, gravel, and sludge, but the sediments was dominated by sludge sand. Analysis of Cd content showed that at 7 stations in Ambon Bay detected Cd metal with the highest concentration at 4th station of Waiheru village was 0,6640 mg/Kg and the lowest concentration at 3th station of Kate-kate village was 0,0980 mg/Kg. Meanwhile, the highest Pb content was 20,075 mg/kg at 4th station and the lowest was 5,755 mg/kg at 2nd station of PLN Poka. The content of elements composition of sediment are SiO2, K2O, P2O5, Fe2, BaO, NiO and Ga2O3 but Cd and Pb metal was not detected
    corecore