8 research outputs found

    Pengaruh Overshooting Coverage Terhadap Kualitas Layanan Pada Universal Mobile Telecommunication System (UMTS)

    Full text link
    Pada saat ini teknologi layanan telekomunikasi suara di Indonesia telah mencapai generasi ke-3 (3G) yaitu sistem Universal Mobile Telecommunication System (UMTS). Seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan yang semakin banyak, diperlukan penambahan node-b untuk menjamin semua pelanggan dapat dilayani dengan baik. Tetapi jika tidak cermat penambahan node-b bisa menimbulkan masalah baru, yaitu overshooting coverage. Skirpsi ini akan membahas seberapa besar pengaruh overshooting coverage terhadap kualitas layanan UMTS bedasarkan parameter performansi yang meliputi Received Signal Code Power (RSCP), Chip Energy over Noise (Ec/No), Speech Quality Index (SQI), Call Setup Success Ratio (CSSR), Call Dropped Ratio (CDR) dan Successfull Call Ratio (SCR). Dari hasil analisis didapat kualitas layanan pada daerah overshooting coverage lebih buruk dibandingkan dengan daerah yang tidak mengalami overshooting coverage, nilai SCR pada daerah overshooting coverage Jl. J.A. Suprapto 76.672%, dan Jl. Untung Suropati 96.672%, sedangkan pada daerah yang tidak mengalami overshooting coverage Jl. Cikurai bernilai 100%.Kata Kunci— RSCP, Ec/No, UMTS, overshooting coverag

    Estimasi Luas Coverage Area dan Jumlah Sel 3G pada Teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access)

    Get PDF
    Seiring dengan berkembangnya teknologi seluler yang mampu memberikan layanan berupa voice dan data (internet) tentu membutuhkan maintenance di tiap tahunnya, baik berupa perawatan alat maupun penambahan jumlah BTS. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan estimasi luas coverage area dan jumlah sel 3G di kota Malang dari tahun 2014 sampai 2016. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh luas coverage area mengalami penurunan di tiap tahunnya dan berdampak pada jumlah sel di kota Malang. Dari 5 kecamatan di kota Malang, didapat penambahan 85 sel sampai tahun 2016, penambahan sel terbanyak terletak di kecamatan Klojen dengan 22 sel, sedangkan penambahan sel paling sedikit terletak di kecamatan Kedungkandang dengan 11 sel, sedangkan penurunan radius sel paling besar terletak di kecamatan Lowokwaru dengan 0,19 km dan penurunan radius sel paling kecil terletak di kecamatan Blimbing dengan 0,09 km

    ancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH) Dengan Turbin Screw

    No full text
    Pemanfaatan air sebagai irigasi tentunya juga bisa kita manfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil, dengan memanfaatkan aliran air yang ada kita bisa membuat alat pembangkit listrik skala kecil yang menyesuaikan besarnya aliran air irigasi persawahan. Maka dari itu hasil dari penelitian pembuatan alat turbin ulir sebagai pembangkit listrik skala kecil guna penerapan energi di area persawahan bisa bermanfaat di masyarakat. Sebelum melakukan pembuatan turbin dilakukan survey irigasi sawah dan menganalisis debit dan kecepatan aliran air. Setelah itu dilakukan analisis berdasarkan parameter turbin yang terdiri dari sudut turbin, sudut ulir, diameter turbin, jarak antar sudu (pitch), Panjang turbin, jumlah ulir turbin dan efisiensi turbin. Alat ini memiliki prinsip yang sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu dengan memanfaatkan air sebagai penggerak utama turbin yang kemudian turbin akan memutar generator. Daya listrik yang dihasilkan akan disimpan ke dalam baterai 12v 7,5 Ah. ketika debit air 134 liter per detik, dengan tegangan 5 volt yang akan dinaikkan tegangannya menjadi 12,5 volt dan arus sebesar 0.58 Ampere sebagai catu daya baterai. pengisian tercepat yaitu sebesar 13.89 jam didebit 134liter per detik dengan tegangan 12.53 volt

    Analisis Pengaruh Sudut Elevasi Panel Surya 50 WP Tipe Monocristalline Silicon Terhadap Daya Keluaran,

    No full text
    Potensi energi surya di Indonesia sangatlah menguntungkan apabila dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar. Namun pada pengaplikasiannya sebagai pembangkit listrik, panel surya sering ditemukan kendala dimana daya keluaran yang dihasilkan dari panel surya seringkali kurang optimal, sehingga akan berpengaruh pada penyediaan daya pada beban. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sudut elevasi panel surya terhadap daya keluaran panel surya 50 WP tipe monocrystalline silicon dan untuk mengetahui pemasangan panel surya yang dapat menghasilkan daya keluaran tinggi. Didapatkan hasil dari penelitian ini dengan mengatur sudut elevasi panel surya dengan sudut HRA (Hour Angle) pada masing-masing jam penyinaran matahari dapat memaksmalkan daya keluaran yang maksimal pada tiap jam penyinaran. Selain itu solusi lain pemasangan panel surya dapat dilakukan dengan menggunakan sudut sudut HRA12 sebagai alternatif sudut pemasangan panel surya yang dalam penelitian ini didapatkan rata-rata intensitas radiasi selama jam penyinaran matahari sebesar 18,22%

    Implementasi Logika Fuzzy Mamdani Pada Pengendalian Nutrisi Tanaman Hidroponik

    No full text
    Hidroponik merupakan salah satu metode budidaya tanaman dengan tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Prinsip dasar budidaya tanaman secara hidroponik adalah suatu upaya merekayasa alam dengan menciptakan dan mengatur suatu kondisi lingkungan yang ideal bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman sehingga ketergantungan tanaman terhadap alam dapat dikendalikan. Salah satu hal penting dalam budidaya hidroponik adalah kebutuhan nutrisi untuk tanaman hidroponik dalam rentang tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat alat pengendali nutrisi hidroponik menggunakan kontrol logika fuzzy mamdani dengan pengujian pada setpoint 500 PPM, 700 PPM, dan 900 PPM. Alat pengendalian nutrisi akan secara otomatis menambahkan nutrisi ke dalam sistem hidroponik jika kepekatan larutan nutrisi belum sesuai dengan setpoint. Perancangan kontrol logika fuzzy mamdani pada MATLAB menggunakan 2 input, yaitu error kepekatan yang terdiri dari 4 fungsi keanggotaan dan ketinggian larutan yang terdiri dari 3 fungsi keanggotaan, serta terdapat 1 output durasi pompa AB yang terdiri dari 9 fungsi keanggotaan. Dari hasil respon sistem dengan pengujian terhadap 3 setpoint, didapatkan rise time terlama sebesar 8,03 menit dan error keadaan steady terbesar 3,292%
    corecore