427 research outputs found
Josephson (001) tilt grain boundary junctions of high temperature superconductors
We calculate the critical current across in-plane (001) tilt grain
boundary junctions of high temperature superconductors. We solve for the
electronic states corresponding to the electron-doped cuprates, two slightly
different hole-doped cuprates, and an extremely underdoped hole-doped cuprate
in each half-space, and weakly connect the two half-spaces by either specular
or random quasiparticle tunneling. We treat symmetric, straight, and fully
asymmetric junctions with s-, extended-s-, or d-wave order
parameters. For symmetric junctions with random grain boundary tunneling, our
results are generally in agreement with the Sigrist-Rice form for ideal
junctions that has been used to interpret ``phase-sensitive'' experiments
consisting of such in-plane grain boundary junctions. For specular grain
boundary tunneling across symmetric juncitons, our results depend upon the
Fermi surface topology, but are usually rather consistent with the random facet
model of Tsuei {\it et al.} [Phys. Rev. Lett. {\bf 73}, 593 (1994)]. Our
results for asymmetric junctions of electron-doped cuparates are in agreement
with the Sigrist-Rice form. However, ou resutls for asymmetric junctions of
hole-doped cuprates show that the details of the Fermi surface topology and of
the tunneling processes are both very important, so that the
``phase-sensitive'' experiments based upon the in-plane Josephson junctions are
less definitive than has generally been thought.Comment: 13 pages, 10 figures, resubmitted to PR
Isotropic and Anisotropic Regimes of the Field-Dependent Spin Dynamics in Sr2IrO4: Raman Scattering Studies
A major focus of experimental interest in Sr2IrO4 has been to clarify how the
magnetic excitations of this strongly spin-orbit coupled system differ from the
predictions of anisotropic 2D spin-1/2 Heisenberg model and to explore the
extent to which strong spin-orbit coupling affects the magnetic properties of
iridates. Here, we present a high-resolution inelastic light (Raman) scattering
study of the low energy magnetic excitation spectrum of Sr2IrO4 and doped
Eu-doped Sr2IrO4 as functions of both temperature and applied magnetic field.
We show that the high-field (H>1.5 T) in-plane spin dynamics of Sr2IrO4 are
isotropic and governed by the interplay between the applied field and the small
in-plane ferromagnetic spin components induced by the Dzyaloshinskii-Moriya
interaction. However, the spin dynamics of Sr2IrO4 at lower fields (H<1.5 T)
exhibit important effects associated with interlayer coupling and in-plane
anisotropy, including a spin-flop transition at Hc in Sr2IrO4 that occurs
either discontinuously or via a continuous rotation of the spins, depending
upon the in-plane orientation of the applied field. These results show that
in-plane anisotropy and interlayer coupling effects play important roles in the
low-field magnetic and dynamical properties of Sr2IrO4.Comment: 8 pages, 4 figures, submitte
Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini dengan Metode Analisis Faktor
Analisis faktor adalah satu teknik analisis data yang ditujukan untukmereduksi sejumlah variabel menjadi beberapa kelompok lebih kecil yang disebut sebagaifaktor. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor pendorongpernikahan muda dengan menggunakan analisis faktor. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah cluster sampling. Variabel yang digunakan sebanyak11. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta analisisfaktor menggunakan software SPSS 20.0 for windows. Hasil analisis menunjukkanbahwa terdapat dua variabel yang tidak valid dan harus dikeluarkan dari analisis.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 faktor dominan yang memperngaruhi keputusanremaja menikah di usia muda yaitu faktor ekonomi dan biologis (30,688%),faktor pergaulan (15,187%), dan faktor tradisi (13,62%). Ketiga faktor tersebutmemberikan proposi keragamaan kumulatif sebesar 59,557% artinya ketiga faktortersebut merupakan faktor dominan dan sisanya dapat dipengaruhi faktor-faktorlainnya yang tidak teridentifikasi oleh penelitian
Analisis Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara dengan Metode Regresi Data Panel
Krisis pangan sedang mengancam Indonesia. Berbagai tanggapanmengutarakan kondisi ini terjadi karena kemampuan untuk memproduksi beras se-makin menurun sementara jumlah konsumsi beras semakin bertambah seiring den-gan bertambahnya jumlah penduduk. Sumatera Utara yang terdiri dari 33 kabu-paten/ kota saat ini memiliki kondisi dan karakteristik pangan beras yang berbedamisalnya kondisi stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlahkonsumsi beras dan harga beras. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untukmenganalisis ketahanan pangan Provinsi Sumatera Utara yang diukurmenggunakankondisi-kondisi tersebut dengan rasio ketersediaan beras sebagai proxyketahananpangan. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi data panel. Regresidata panel adalah regresi yang diperoleh dari gabungan data cross section dan datatime seriessehingga diperoleh data yang lebih besar dan dapat menigkatkan presisidari model regresi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelluas areal panen padi dan produktivitas lahan berpengaruh positif dan signifikanterhadap rasio ketersediaan beras. Jumlah konsumsi beras berpengaruh negatif dansignifikan, sedangkan stok beras berpengaruh positif namun tidak signifikan, danharga beras berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap rasio ketersediaanberas di Sumatera Utara
Peramalan Hasil Produksi Aluminium Batangan pada PT Inalum dengan Metode Arima
Dalama makalah ini di lakukan peramalan aluminium batangan dengan menggunakan model ARIMA. Langkah pertama peramalan produksi aluminium batangan menggunakan metode deret berkala ARIMA. Langkah yang kedua yaitu menghasilkan data stasioner dan mengidentifikasi adanya faktor musiman dengan mencari nilai-nilai autokorelasi dan autokorelasi residual setiap lag. Langkah ketiga adalah menentukan nilai orde model ARIMA sekaligus menjadikan model sementara dalam hal ini di peroleh model yang tepat adalah ARIMA (4, 1, 3)(0, 1, 1)12.Langkah keempat memeriksa ketepatan model. Langkah terakhir adalah melakukan peramalan. Model peramalan produksi aluminium batangan diselesaikan dengan bantuan software Minitab 16.0 sehingga di hasilkan peramalan hasil produksi aluminium batangan untuk 24 periode adalah Januari 2012 : 20.586,2 ton, Februari 2012 : 17.882,9 ton, Maret 2012 : 20.069,1 ton, Apri l2012 : 19.743,2 ton, Mei 2012 : 20.302, 6 ton, Juni 2012: 19.199,9 ton, Juli 2012 : 19.803,2 ton, Agustus 2012: 20.312,0 ton, September 2012: 19.594,5 ton, oktober 2012: 20.484,9 ton, November 2012: 19.662,0 ton, Desember 2012: 19.963,2 ton, Januari 2013: 19.850,4 ton, Februari 2013: 17.701,6 ton, Maret 2013: 20.043,3 ton, April 2013: 19.248,0 ton, Mei 2013: 19.365,7 ton, Juni 2013: 18.428,0 ton, Juli 2013: 19.540,0 ton, Agustus 2013: 20.198,8 ton, September 2013: 19.087,4 ton, Oktober 2013: 19.585,9 ton, November 2013:18.883,5 ton, Desember 2013: 19.619,5 tonReceived 22-10-2012, Accepted 29-11-2012.2010 Mathematics Subject Classification: 62M10Key words and Phrases: ARIMA, Produksi, Peramalan
Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Medan-rantau Prapat dengan Metode Pemulusan Eksponensial Holt-winters
Pada tulisan ini akan diterapkan metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winters untuk meramalkan jumlah penumpang kereta api Medan-Rantau Prapat. Metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winters mempunyai dua metode yakni Metode Perkalian Musiman (Multiplicative Seasonal Method) dan Metode Penambahan Musiman (Additive Seasonal Method). Kemudian, akan dibandingkan kedua metode dengan melihat nilai MSE dan MAPE yang terkecil. Karena semakin kecil nilai MSE dan MAPEnya maka peramalannya akan semakin baik
- …