7 research outputs found

    Study of Political Branding through TikTok Accounts of Indonesian Presidential Candidates

    Get PDF
    Early in 2024, there will be a simultaneous general election in Indonesia. The presidential election is receiving interest from the general populace. Social media is being used by the presidential contenders for 2024–2029 to promote their campaigns. We are Social claims that TikTok is the most widely used social media platform in Indonesia. As social media platforms continue to play a crucial role in modern political campaigns, TikTok has emerged as a significant tool for candidates to engage with the electorate, particularly the younger demographic. These candidates engaged in political branding. This research uses a qualitative approach using image analysis from Christopher Pich, by collecting data from TikTok with exolyt analysis tools in the form of narratives and video uploads of presidential candidates. The content on each candidate's official TikTok account was examined as part of the analysis. The findings indicate that Prabowo Subianto was not visible on his official TikTok social media account, while Anies Baswedan created a story about change and projected a religious image on his account. Meanwhile, Ganjar created stories about how to sustain development, identified himself with white hair, and was a servant of the people

    Kekerasan Simbolik Pada Fasilitas Ladies Parking

    Get PDF
    Semangat kesetaraan gender menjadi perhatian masyarakat luas. Seperti kita ketahui, isu tentang perempuan menjadi isu yang sensitif di berbagai diskusi akademis. Salah satu perbincangan kesetaraan gender yang banyak di bahas adalah pembuatan ruang publik seperti fasilitas parkir khusus perempuan. Fasilitas parkir khusus perempuan, yang biasa dikenal dengan ladies parking ini, disediakan oleh para pengembang pusat perbelanjaan dan apartemen sebagai privilese perempuan untuk lebih mudah mendapatkan tempat parkir. Fasilitas ini ditandai dengan simbol perempuan warna merah jambu. Simbol ini diletakkan di tempat yang strategis dan dekat dengan pintu masuk. Fasilitas ini sungguh memudahkan dan membantu perempuan untuk memarkir mobilnya. Dalam jurnal ini pendekatan teori yang digunakan adalah teori kekerasan simbolik  dari Pierre Bourdieu, yang berfokus pada persembunyian kekerasan simbolik melalui fasilitas ladies parking. Kekerasan simbolik sendiri dapat diartikan kekerasan yang tidak dirasakan oleh objek penderita, dalam hal ini perempuan. Hal ini berbanding terbalik terhadap semangat emansipasi dan empowerment perempuan dalam berkendara. Metode yang dilakukan dalam jurnal ini adalah dengan studi literatur. Metode pengumpulan data menggunakan buku teks, jurnal, artikel berita, dan opini. Dari hasil analisis menggunakan teori kekerasan simbolik yang dilakukan, bahwa fasilitas ladies parking merendahkan kemampuan perempuan berkendara mobil. Hal ini merupakan bentuk dominasi patriarki terhadap perempuan dalam berkendara. Konstruksi makna yang kebanyakan para pengamat isu kesetaraan gender memandang fasilitas ini tidak sesuai dengan semangat emansipasi dan empowerment terhadap perempuan. Perempuan dianggap tidak memiliki kecakapan mengemudi yang sama dengan para pria.

    PELATIHAN MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN) DAN BRANDING (PENJENAMAAN) EKOWISATA HUTAN MANGROVE DI DESA MERAK BELANTUNG, KECAMATAN KALIANDA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    Indonesia merupakan rumah bagi beberapa hutan mangrove terbesar di dunia, yang tidak hanya memiliki fungsi ekologis namun juga memberikan manfaat sosio-ekonomi bagi masyarakat lokal. Desa Merak Belantung di Kalianda, Lampung Selatan, mempunyai potensi besar menjadi destinasi ekowisata unggulan karena hutan mangrovenya yang menarik. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dikelola dengan baik. Disamping fasilitas pendukung yang masih terbilang minim, hutan mangrove Desa Merak Belantung masih kurang dikenal oleh masyarakat luas sebagaimana wisata lain di daerah yang sama. Selama ini media promosi yang digunakan untuk memperkenalkan hutan mangrove cenderung hanya mengandalkan banner yang hanya terpasang di sekitar tempat wisata saja. Selain itu, media sosial maupun website resmi Desa Merak Belantung maupun wisata mangrove tidak ditemukan bila dilacak melalui mesin pencari seperti Google. Untuk mengatasi hal tersebut, penting untuk dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan komunikasi pemasaran dan branding ekowisata hutan mangrove sehingga terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan para peserta. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan bagi peserta yang ditunjukkan dari hasil pre-test dan post-test. Hasil pre-test dan post-test masing-masing menunjukkan nilai rata-rata sebesar sebesar 9,64 dan 11,75 poin yang berarti bahwa terdapat peningkatan kognitif sebesar 2,11 poin yang dimaknai sebagai peningkatan pengetahuan atau kognitif. Peningkatan keterampilan juga ditunjukkan pasca pelatihan berupa simulasi pembuatan konten dan pengenalan fitur-fitur media sosial untuk marketing communication dan branding wisata

    Komunikasi Mitigasi Bencana Kota Bandar Lampung

    Get PDF
    Wilayah Bandar Lampung merupakan daerah dengan potensi bencana alam seperti tsunami, banjir rob, dan gempa bumi. Terakhir wilayah ini diguncang gempa bumi dan tsunami tahun 2018 dengan korban jiwa berjumlah 118 orang dan korban luka-luka 3130 orang. Jumlah yang banyak ini, menggambarkan bahwa persiapan dan kesiapsiagaan masyarakat masih tergolong rendah, terutama faktor kurngnya pengetahuan dan kepedulian terhadap fenomena alam ini. Fokus pemerintah dan masyarakat kota Bandar Lampung selama ini adalah pengelolaan bencana saat tanggap darurat, kegiatan rehabilitasi, serta rekonstruksi pascabencana. Kesiapsiagaan masyarakat belum menjadi prioritas kegiatan. Untuk melihat kesiapsiagaan bencana tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis 5 parameter framework pengembangan kesiapsiagaan masyarakat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan United Nations for Educations/International Strategy for Disaster Reduction (UNESCO/ISDR). Kelima parameter tersebut adalah: 1) Pengetahuan (P) yang berkaitan dengan fenomena alam dan kesiapsiagaan, 2) Kebijakan, Peraturan dan Panduan (K), 3) Rencana untuk Keadaan Darurat Bencana (ROB), 4) Sistem Peringatan Bencana (PB), dan 5) Mobilisasi Sumber Daya (MSD). Berdasarkan hasil analisa dan wawancara di lapangan, umumnya masyarakat sudah memiliki pengetahuan dasar bencana gempa bumi dan tsunami, namun fasilitas atau akses menuju tempat mengungsi jika terjadi gempa maupun tsunami masih belum tertata dengan baik. Hal menarik lain yang ditemukan adalah nelayan menjadi salah satu pusat informasi yang dipercaya masyarakat jika terjadinya tsunami

    PENGETAHUAN LITERASI DIGITAL TERHADAP DIGITAL SURVEILLANCE MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL PADA ERA INTERNET OF THINGS

    Get PDF
    Meningkatkan pengetahuan tentang digital surveillance merupaka salah satu faktor penting dalam mendukung ketahanan nasional maupun kekuatan ekonomi Indonesia. Dampak digital surveillance memang tidak langsung terhimbas pada pengguna internet di Indonesia. Penyedia layanan internet (search engine, media sosial, personal messanger) melakukan transaksi sebagai sarana monetisasi perusahaan dengan menggunakan istilah surveillance capitalism. Melalui program literasi digital melakukan pendampingan bagi calon lulusan SMK N 1 Bandar Lampung jurusan teknik komputer jaringan untuk memberi pemahaman dan pengatahuan tentang proses dan damapak dari digital surveillance. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pendampingan para peserta melalui pelatihan, pemetaan pengetahuan terhadap teknologi internet yang jika selama ini mereka mendapatkan materi belajar tentang mereka yang teknologi internet. Melalui program pengabdian ini mereka lebih bijaksana dalam penggunaan dan pengembangan rekayasa teknologi internet dan dapat memberikan informasi kepada mereka persalahan internet tidak hanya sekedar tentang hoax, media addiction, cyber-bullying, cyber-crime, cyber-porn tetapi permasalahan yang dipicu oleh platform digital

    Pemberdayaan Masyarakat Menghadapi Perkembangan Destinasi Ekowisata di Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat

    No full text
    Developing the tourism sector in various regions certainly benefits the local community. Such beautiful and exotic nature makes the area valuable and unique. On the other hand, local indigenous people must also be able to survive and keep up with changes in tourism development in their area. The method used is counseling and simulation. This service tries to explore and study social communication problems, primarily business communication, that occurs in communities in remote areas. Problems in society, the first is the lack of understanding of the proper and correct post-harvest processing of agricultural and plantation products; the second is the lack of knowledge of the importance of establishing MSMEs and the use of legal brands and third, the forestry and tourism departments have not entirely given the trust in tourism management. , even though the local community has made a significant contribution to the forestry department financially by inviting forest encroachers to come down the mountain. The result of this service activity is that there is a need for entrepreneurship assistance to the community and government of Suoh District, especially Suka Marga Village, as an area that directly impacts tourism objects, which aim to increase independence and welfare. Legal assistance is also needed so that the community and local government have a better understanding of the law

    Optimalisasi Pemanfaatan Media Sosial untuk Destination Branding Pantai Tapak Kera di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung

    No full text
    Desa Merak Belantung merupakan desa yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki potensi dan daya tarik yang cukup tinggi untuk dijadikan sebagai objek wisata unggulan. Desa Merak Belantung memiliki pantai-pantai yang begitu indah, mulai dari Pantai Merak Belantung (EMBE), Pantai Sapenan, Pantai Tanjung Beo, Pantai Bagus, Pantai Indah Krakatoa,Pantai Grand Elty, Pantai Senja dan Pantai Tapak Kera. Namun, dibanding pantai lainnya, Pantai Tapak Kera belum terpomosikan dengan optimal padahal pantai ini memiliki potensi alam yang indah dan unik. Potensi tersebut belum sepenuhnya dikelola dengan baik. dikarenakan masih kurang dikenal oleh masyarakat luas sebagaimana wisata lain di daerah yang sama. Beranjak dari hal tersebut, penting kiranya untuk memberikan dukungan kepada masyarakat Desa Merak Belatung agar bersama-sama membangkitkan potensi yang dimilikinya melalui kegiatan optimalisasi media sosial untuk destination branding Pantai Tapak Kera. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh Desa Merak Belantung dalam mempromosikan pantai Tapak Kera
    corecore