5 research outputs found

    Fenomena Pengaruh Terapi Farmakologi Terhadap Kepatuhan Berobat dalam Perspektif Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

    Get PDF
    Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang kompleks dan membutuhkan manajemen terapi yang serius. Kepatuhan menjadi masalah utama dalam pengobatan diabetes melitus tipe 2 tersebut dan dapat berdampak pada komplikasi yang akan sulit ditangani. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap berbagai permasalahan yang mendorong seorang pasien memilih untuk tidak patuh sehingga dapat membantu tenaga kesehatan dalam mencari akar masalah ketidakpatuhan pada penderita diabetes melitus tipe 2. Sebanyak 30 penderita diabetes melitus tipe 2 terbagi atas beberapa golongan kriteria, yaitu komplikasi, usia, dan tingkat kepatuhan. Pemilihan pasien dilakukan menggunakan metode sampling bola salju. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam pada pasien yang dilakukan dengan teknik probing melalui telepon dan observasi langsung sebagai bentuk validasi. Data diolah dengan metode transkrip dan dianalisis secara tematik untuk kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pernyataan hasil wawancara. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pasien menggunakan metformin. Hal ini dikarenakan banyak pasien merasa sesuai dengan metformin. Metformin dapat memberikan efek normalisasi gula darah yang diharapkan dengan efek samping ke sistem gastrointestinal yang masih dapat ditolerir. Di sisi lain, terdapat beberapa pasien yang sudah merasa jenuh dengan penggunaan obat secara terus-menerus, mereka ingin segera lepas dari obat. Perbandingan manfaat yang dirasakan ketika meminum obat dan tidak juga turut memotivasi pasien dalam menggunakan obat. Dari berbagai data yang telah dihimpun dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kepatuhan berobat sangat dipengaruhi oleh efek yang diterima pasca penggunaan

    Fenomena Aktivitas Fisik dan Olahraga dalam Perspektif Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

    Get PDF
    Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik dan membutuhkan tindakan khusus bagi pasien. Terapi untuk diabetes melitus tipe 2 dibedakan menjadi terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Contoh dari terapi non farmakologi untuk diabetes melitus tipe 2 adalah aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap berbagai aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan pasien untuk dapat membantu tenaga kesehatan dalam menyusun strategi edukasi yang sesuai. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Sebanyak 30 subjek terlibat dalam penelitian ini Pemilihan pasien dilakukan menggunakan metode sampling bola salju. Pengambilan data dari pasien dilakukan dengan metode wawancara mendalam (in-depth interviews). Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan teknik probing untuk memvalidasi setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pasien.. Data diolah dengan metode transkrip dan dianalisis secara tematik untuk kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pernyataan hasil wawancara. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Beberapa pasien tidak dapat melakukan olahraga secara rutin akibat terhalang oleh waktu. Maka dari itu, diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai bagi pasien Diabetes Melitus tipe 2.Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik dan membutuhkan tindakan khusus bagi pasien. Terapi untuk diabetes melitus tipe 2 dibedakan menjadi terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Contoh dari terapi non farmakologi untuk diabetes melitus tipe 2 adalah aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap berbagai aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan pasien untuk dapat membantu tenaga kesehatan dalam menyusun strategi edukasi yang sesuai. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Sebanyak 30 subjek terlibat dalam penelitian ini Pemilihan pasien dilakukan menggunakan metode sampling bola salju. Pengambilan data dari pasien dilakukan dengan metode wawancara mendalam (in-depth interviews). Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan teknik probing untuk memvalidasi setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pasien.. Data diolah dengan metode transkrip dan dianalisis secara tematik untuk kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pernyataan hasil wawancara. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Beberapa pasien tidak dapat melakukan olah raga secara rutin akibat terhalang oleh waktu. Maka dari itu, diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai bagi pasien Diabetes Melitus tipe 2. Kata kunci: Aktvitas fisik, diabetes melitus tipe 2, olahrag

    Development of a Medication Compliance Determinant Instrument for Low-Middle Literate Patients with Type 2 Diabetes Mellitus

    Get PDF
    Diabetes, a leading cause of 6.7 million deaths in 2021, poses a significant challenge despite existing interventions. Non-adherence to treatment remains a barrier to diabetes management. However, a comprehensive instrument to assess medication adherence determinants in diabetes patients’ population in Indonesia with low-medium literacy levels and following the sociocultural characteristics of Indonesian society has been lacking. This study aimed to develop and evaluate a valid and reliable instrument for measuring medication adherence in type 2 diabetes mellitus patients based on the Borg and Gall model. Through the input of an expert panel, a valid and reliable instrument was developed, which comprised 21 questions and encompassed all medication adherence determinants, with a CVR and CVI value of 1 and a final Cronbach’s alpha value of 0.731. This instrument is still being tested and needs to be implemented in the right and wider population to obtain more accurate results

    Interpersonal Relationship and Its Effect on Treatment Compliance in Patients with Type-2 Diabetes Mellitus

    Get PDF
    Type-2 diabetes mellitus has become a chronic disease that can lead to serious complications and can only be prevented by compliant treatment of the patients. Compliance can be influenced by various factors, one of which is interpersonal factors. This study aimed to identify various interpersonal relationship problems between patients and healthcare workers that can affect their treatment compliance behavior. This study employed a qualitative design with phenomenological methods. This research was conducted in Central Bogor City in March-August 2020. The data were collected by conducting in-depth interviews with 20 type-2 diabetes mellitus patients who had been confirmed by the Community Health Center and focus group discussions with 12 healthcare workers consisting of doctors, pharmacists, nutritionists, and nurses. The data were then transcribed and content clouds analysis was carried out. The results showed that most of the patients (76%) followed the advice given by healthcare workers to carry out routine controls. This is a form of patients’ trust in healthcare workers as their health consultants. The trust arises from the convenience of interaction between the two parties. Providing adequate information will increase patients’ understanding and encourage them to take appropriate action for themselves. As many as 12 out of 20 patients chose the Community Health Center for their routine control because the services were sufficient in treating type 2 diabetes mellitus. From this study, it can be concluded that patients tend to comply if they feel trust in the health workers, which arises if they can feel the benefits during their therapy
    corecore