'School of Business and Management, Institut Teknologi Bandung'
Abstract
Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik dan membutuhkan tindakan khusus bagi pasien. Terapi untuk diabetes melitus tipe 2 dibedakan menjadi terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Contoh dari terapi non farmakologi untuk diabetes melitus tipe 2 adalah aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap berbagai aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan pasien untuk dapat membantu tenaga kesehatan dalam menyusun strategi edukasi yang sesuai. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Sebanyak 30 subjek terlibat dalam penelitian ini Pemilihan pasien dilakukan menggunakan metode sampling bola salju. Pengambilan data dari pasien dilakukan dengan metode wawancara mendalam (in-depth interviews). Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan teknik probing untuk memvalidasi setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pasien.. Data diolah dengan metode transkrip dan dianalisis secara tematik untuk kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pernyataan hasil wawancara. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Beberapa pasien tidak dapat melakukan olahraga secara rutin akibat terhalang oleh waktu. Maka dari itu, diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai bagi pasien Diabetes Melitus tipe 2.Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik dan membutuhkan tindakan khusus bagi pasien. Terapi untuk diabetes melitus tipe 2 dibedakan menjadi terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Contoh dari terapi non farmakologi untuk diabetes melitus tipe 2 adalah aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap berbagai aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan pasien untuk dapat membantu tenaga kesehatan dalam menyusun strategi edukasi yang sesuai. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Sebanyak 30 subjek terlibat dalam penelitian ini Pemilihan pasien dilakukan menggunakan metode sampling bola salju. Pengambilan data dari pasien dilakukan dengan metode wawancara mendalam (in-depth interviews). Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan teknik probing untuk memvalidasi setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pasien.. Data diolah dengan metode transkrip dan dianalisis secara tematik untuk kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pernyataan hasil wawancara. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Beberapa pasien tidak dapat melakukan olah raga secara rutin akibat terhalang oleh waktu. Maka dari itu, diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai bagi pasien Diabetes Melitus tipe 2.
Kata kunci: Aktvitas fisik, diabetes melitus tipe 2, olahrag