11 research outputs found

    Modul guru pembelajar paket keahlian teknik pembangkit tenaga listrik : kelompok kompetensi b

    Get PDF
    Modul diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru teknik pembangkit tenaga listrik merupakan petunjuk bagi guru di dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan pasca Uji Kompetesi Guru (UKG). Modul ini disajikan untuk memberikan informasi tentang kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dan tenaga kependidikan

    Trainer pada Pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik

    Full text link
    Pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik  adalah mata pelajaran produktif yang diberikan di Sekolah Menengah Kejuruan. Pembelajaran ini mendukung pengetahuan awal siswa tingkat/kelas selanjutnya. Tujuan pembelajaran ini adalah mendidik, melatih dan menyiapkan pemahaman siswa dalam bidang bahan-bahan listrik seperti bahan-bahan listrik pasif. Peserta didik akan kesulitan memahami dan mengerti tentang komponen tersebut jika guru hanya menjelaskan dengan metode ceramah tanpa berbantuan media.  Karena itu diperlukan alat bantu seperti media trainer yaitu sebuah alat peraga dengan model dan ukuran yang disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya yang bisa membantu meningkatkan pemahaman siswa yang lebih optimal juga meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan mendapatkan hasil yang lebih pada mata pelajaran ini. Pengembangan media pembelajaran trainer yang valid, praktis dan efektif dalam rangka penyempurnaan media pembelajaran diharapkan menjadi solusi praktis menjawab permasalahan tersebut. Media dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keinginan dan minat belajar, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan berpengaruh terhadap psikologis siswa

    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Mata Pelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di SMK Muhammadiyah 1 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya ketuntasan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen bebas (pre eksprimental). Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TITL 1 SMK Muhammadiyah 1 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 32 orang siswa. Metode pengumpulan data dengan menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif yang terdiri dari pretest, kuis sebanyak 3 kali serta posttest yang sudah dilakukan uji coba soal sebelumnya. Data yang diperoleh tersebut dianalisis menggunakan rumus ketuntasan belajar siswa Sedangkan untuk menentukan Skor kemajuan Individu sebagai syarat penentuan nilai kelompok STAD dilakukan kuis setiap akhir pembelajaran. Hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata nilai pretest sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 61,09  dan rata-rata nilai posttest setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 83,56.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di SMK Muhammadiyah 1 Padang.Penelitian ini membahas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Mata Pelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di SMK Muhammadiyah 1 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya ketuntasan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen bebas (pre eksprimental). Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TITL 1 SMK Muhammadiyah 1 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 32 orang siswa. Metode pengumpulan data dengan menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif yang terdiri dari pretest, kuis sebanyak 3 kali serta posttest yang sudah dilakukan uji coba soal sebelumnya. Data yang diperoleh tersebut dianalisis menggunakan rumus ketuntasan belajar siswa Sedangkan untuk menentukan Skor kemajuan Individu sebagai syarat penentuan nilai kelompok STAD dilakukan kuis setiap akhir pembelajaran. Hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata nilai pretest sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 61,09  dan rata-rata nilai posttest setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 83,56.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran Memahami Pengukuran Komponen Elektronika di SMK Muhammadiyah 1 Padang

    Multimedia Interaktif Berbasis Course Lab dalam Pembelajaran Memahami Dasar-dasar Elektronika

    Full text link
    This research is motivated by One-way learning media using whiteboard media, presentation media such as power point media which causes students to decrease motivation to learn and improve student learning outcomes. The purpose of this study was to produce interactive multimedia products based on the Course Lab. This type of research is development research (Research and Development). This study uses the ADDIE Model which consists of 5 stages, namely analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results of the development obtained by interactive multimedia based on Course Lab and the results of the study obtained Interactive Multimedia-based Course Lab validation worth 4.12 with the valid category. Thus it can be used as  learning media. The test results practicalities of the subject teachers and students of the Interactive Multimedia Course Based Lab obtained with a level of practicality of the subject teachers at 4,17 on the category of practical and student responses on the Interactive Multimedia obtained at 4,01 on Practical category. And the effectiveness of the use of Interactive Multimedia Based Course Lab obtained from students\u27 classical mastery level is 87,5% of Minimum Criterion Criterion (KKM) of 80

    Sistem Pengisian Baterei Menggunakan Buck Konverter

    Get PDF
    This paper discusses the use of buck converter for battery charging using solar power sources. The nominal voltage of the battery used is 12 Volt and the output voltage of the solar panel without load is 22.68 Volts. Buck converter is used to reduce the output voltage of the solar panel and to control the stability of the output voltage is used Atmega 8 microcontroller. From the test results, the buck converter output voltage is stable at a value of 14.4 volts even though the input voltage is changed. Apart from that, the duration of battery charging is very much determined by weather changes that affect the ability of solar panels to produce energy for battery chargingTulisan ini membahas mengenai penggunaan buck converter untuk pengisian baterei menggunakan sumber tenaga surya. Tegangan nominal baterei yang digunakan adalah 12 Volt 65 Ah dan tegangan keluaran panel surya tanpa beban adalah 22.68 Volt. Buck converter digunakan untuk menurunkan tegangan keluaran panel surya dan untuk mengendalikan kestabilan tegangan keluaran buck konverter digunakan mikrokontroller Atmega 8. Dari hasil pengujian yang dilakukan tegangan keluaran buck converter stabil pada nilai 14,4 volt meskipun nilai tegangan masukan bervariasi. Selain dari itu, lama pengisian baterei sangat ditentukan oleh perubahan cuaca yang mempengaruhi kemampuan panel surya untuk menghasilkan energi untuk pengisisan baterei

    Peningkatan Kompetensi Psikomotor Siswa Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di SMKN 5 Padang

    Get PDF
    PDS adalah kegiatan Revitalisasi LPTK yang mengharuskan dosen mengalami langsung bagaimana menjadi guru. SMKN 5 Padang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan bidang teknologi yang memiliki bidang keahlian teknologi Teknik Instlasi Tenaga Listrik, tujuan program  keahlian ini adalah menghasilkan lulusan yang berkompeten secara teoritis dan praktis dalam bidang Instalasi Tenaga Listrik. Untuk mencapai hal tersebut proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik tidak bisa dilakukan hanya dengan model pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab untuk penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan siswa melaksanakan praktikum berdasarkan gambar dan petunjuk yang diberikan oleh guru selama penyampaian materi pembelajaran. Untuk itu dilakukan penelitian tindakan kelas (action research) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi psikomotor siswa dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik di kelas XI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada ranah psikomotor siklus 1 telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil belajar dengan model pembelajaran yang sebelumnya. Kemudian peningkatan hasil belajar siswa semakin membaik pada siklus 2 setelah dilakukan beberapa penyempurnaan dalam pelaksanaanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kompetensi psikomotor siswa pada proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik.PDS adalah kegiatan Revitalisasi LPTK yang mengharuskan dosen mengalami langsung bagaimana menjadi guru. SMKN 5 Padang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan bidang teknologi yang memiliki bidang keahlian teknologi Teknik Instlasi Tenaga Listrik, tujuan program  keahlian ini adalah menghasilkan lulusan yang berkompeten secara teoritis dan praktis dalam bidang Instalasi Tenaga Listrik. Untuk mencapai hal tersebut proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik tidak bisa dilakukan hanya dengan model pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab untuk penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan siswa melaksanakan praktikum berdasarkan gambar dan petunjuk yang diberikan oleh guru selama penyampaian materi pembelajaran. Untuk itu dilakukan penelitian tindakan kelas (action research) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi psikomotor siswa dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik di kelas XI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada ranah psikomotor siklus 1 telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil belajar dengan model pembelajaran yang sebelumnya. Kemudian peningkatan hasil belajar siswa semakin membaik pada siklus 2 setelah dilakukan beberapa penyempurnaan dalam pelaksanaanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kompetensi psikomotor siswa pada proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik

    PROJECT BASED LEARNING IN LIGHTING INSTALATIONS FOR SIMPLE BUILDINGS COURSE

    Get PDF
    Dalam pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana (IPLBS), guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini menyebabkan menurunnya motivasi dan minat siswa dalam belajar. Ini juga menyebabkan siswa tidak mendapatkan tantangan untuk memahami materi dengan baik, sehingga ketuntasan belajar siswa masih jauh dari tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang lebih menarik. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa adalah pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini dilakukan dengan desain quasi eksperimen, dengan menggunakan dua kelas sampel yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 84.43 dan kelas kontrol 80. Hal ini berarti model pembelajaran berbasis proyek dapat membantu guru dalam menyajikan materi pembelajaran di depan kelas.In learning lighting Installations for simple buildings (IPLBS), teachers still use a conventional model of learning. It caused down of student’s interest to the subjects. This also does not provide a challenge to the students to understand the subjects well, so completeness of student’s learning is still far from the purpose of learning. To overcome this situation, must be planned and made an interested model of learning. One of learning model that can enhance student's creativity is a project-based learning. This research was a quasi-experiment, with divided into two groups, an experimental class and a control group. The results can be seen from the student learning outcomes by using project-based learning model. It has an average value of 84.43 for the experimental class and 80 for the control group. The results indicate that project-based learning can replace the role of teachers in presenting the subject matter in front of the class

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT MEMPERBAIKI MOTOR LISTRIK GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR: (Development of Interactive Multimedia Course On Improving the Electric Motors For Improvement of Learning Outcomes)

    Get PDF
    The purpose of this article is to improve the learning outcomes of students using interactive multimedia in the eyes of training to improve electric motors in SMK 1 Tanjung Raya. This type of research is a quasi-experimental design with a pretest-posttest one group. The subjects of this study were students of class XII TITL of SMK 1 Tanjung Raya who were enrolled in the 2013/2014 school year consisting of 29 students. Data collection in this study used a test of learning outcomes (posttest) in the form of objective questions as many as 20 items. Before the test questions were used then a test was conducted to determine the validity, reliability, level of difficulty of the questions and the different power of the questions. The data obtained were analyzed using the Gain Score. The results obtained indicate that there is an increase in student learning outcomes that can be seen from the results of the pretest and posttest values, the average value of pretest before using interactive multimedia is 64.48 and the average posttest value after using interactive multimedia is 75.07. So it was concluded that the use of interactive multimedia learning media can improve student learning outcomes in the eyes of training to improve the electric motor

    The Effectiveness of Web-Based Mobile Learning for Mobile Subjects on Computers and Basic Networks in Vocational High Schools

    No full text
    This research and development are motivated by the problem of limited learning resources on Computers and Basic Networks in SMK Negeri 2. This happens because no learning media attracts students' interest in learning. Therefore, the writer tries to design interesting learning media for students. This study aims to determine the validity, practicality and effectiveness of the design and manufacture of mobile learning media based on mobile web subjects for computer and basic networking subjects for class X TKJ SMK Negeri 2 Padang. This research uses the research & development method. The research subjects were 35 people. The research model used is the development research model (ADDIE model), with the development steps as follows. (1) Analyze, (2) design, (3) development, (4) Implementation, and (5) Evaluate. The results of the overall effectiveness test assessment of the effectiveness of Mobile Web-Based Mobile Learning on Computers and Basic Networks (KJD) Class X SMK Negeri 2 Padang Odd Semesters of 93.57% so that the level of effectiveness can be interpreted very effectively used. In conclusion, based on the assessment and expert input and the results of the field trial of Mobile Web-Based Mobile Learning Media as a learning medium, it has been tested for feasibility and excellence. It can be used in the learning process on KJD subjects for class X TKJ SMK N 2 Padang. &nbsp

    Revolution in Engineering Education through Android-Based Learning Media for Mobile Learning: Practicality of Mobile Learning Media to Improve Electrical Measuring Skills in the Industrial Age 4.0

    No full text
    This study examines the practicality of Android-based learning media in improving students’ ability to use electrical measuring instruments in the Industrial Revolution 4.0 era. This study adopted a research and development (R&D) approach using the 4D model. The research process involved practical use tests conducted by lecturers and students using a questionnaire that evaluated convenience, time, and usability. The study’s results revealed that learning Android-based media for mobile learning showed a level of practicality that deserved a thumbs up. Aspects of convenience, time, and use all reach a good level of practicality, so they fall into the ‘practical’ category. Based on research findings, using Android-based learning media for mobile learning provides significant benefits to learning through easy access to learning materials, better interactive and practical visualization, efficiency of learning time, and self-evaluation. The benefits received can be added to understanding the use of electrical measuring instruments. However, the Android-based learning media currently being developed has not been integrated with artificial intelligence (AI), so there are still great opportunities for further research into its integration with education
    corecore