7 research outputs found

    The Use 3 of Banana Peel Meal (Musa paradisiaca) as Substitution of Corn in the Diets on Performance and Carcass Production of Hybrid Ducks

    Get PDF
    This study was aimed to evaluate the utilization of banana peel meal as alternatives to substitution of corn in the diets based on the performance, carcass production, intestinal villi, the best type and utilization level of banana peel meal as corn substitution. A total of 105 male day old duck used in a completely randomized design (CRD), i.e. half of it (25%) and all of it (50%) replacing corn with banana peel meal PB= basal feed without banana peel meal; K25 and K50 = basal feed with Kepok banana peel meal; T25 dan T50 = basal feed with Tanduk banana peel meal; R25 dan R50 = basal feed with Raja banana pel meal. each treatment was done through 3 replications, with each replication consisted of 5 hybrid ducks. The data with significant differences were analyzed using orthogonal contrast. The paramater collected include performance (feed consumption, body weight gain, final weight, and feed conversion), carcass and abdominal percentage (carcass weight and carcass percentage). The results of the study showed that the utilization of banana peel meal on ducks had lower yields (P<0.05) in body weight gain, body weight, carcass weight, abdominal fat weight, but had higher feed conversion rather than basal feed treatment. It could be concluded that banana peel meal can not be used as substitution of corn in diets, because it can decrease the performance and carcass production of ducks, banana peel meal Kepok and Tanduk with level of 25% gives best performance and carcass weight when used as substitution of corn

    Sosialisasi HIV/AIDS Di Lingkungan Proyek Bendungan Jlantah Kab. Karanganyar

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan edukasi kepada pekerja proyek yang Sebagian merupakan warga sekitar di daerah Karanganyar mengenai HIV/AIDS di lingkungan proyek dan cara pencegahan serta penanggulangannya. Dengan adanya pengabdian masyarakat ini mampu berkontribusi dengan bidang keilmuannya yaitu K3 Proyek, untuk mendukung program K3 proyek. Jumlah kasus HIV di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2021 sebanyak 72 kasus dengan jumlah kasus pada laki-laki sebanyak 53 kasus dan pada perempuan sebanyak 19 kasus. Dengan banyaknya jumlah kasus HIV di kabupaten Karanganyar maka dari itu dilakukan sosialisasi HIV/AIDS di lingkungan proyek bendungan jlantah kabupaten Karanganyar dengan tujuan memberi gambaran tentang program pencegahan penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan proyek pembangunan bendungan jlantah kabupaten Karanganyar khususnya bagi pekerja proyek yang merupakan warga sekitar. Program pengabdian kepada masyarakat di lingkungan proyek dilaksanakan dengan cara cermaha untuk melakukan transfer knowledge tentang HIV/AIDS, karakteristik dan upaya pencegahan. Selain itu melakukan tanya jawab dengan pekerja proyek tentang HIV/AIDS. Hasil dari pelaksanaan dan evaluasi secara berkala pada kegiatan pengabdian masyarakat adalah membagikan kuisioner setelah kegiatan FGD untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan sosialisasi HIV/AIDS di lingkungan proyek

    PENGGUNAAN AGEN HAYATI Trichoderma Sp. UNTUK PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN PERTANIAN MILIK PETANI DI DESA KENOKOREJO, POLOKARTO, SUKOHARJO

    Get PDF
    ABSTRAKTrichoderma sp. merupakan jenis jamur yang umumnya banyak ditemui di area tanah khususnya tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi sehinga dapat membantu pertumbuhan tanaman. Pembuatan agen hayati dari jenis Trichoderma sp. sebagai agen pengendali hama tanaman telah dilaksanakan di kelompok tani SERUT, Desa Kenokorejo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.  Biakan agen hayati Trichoderma sp. diperbanyak melalui media beras kukus, hal ini bertujuan agar petani mampu membuat agen hayati Trichoderma sp. sendiri dengan bahan dasar yang selalu ada di lingkungan petani. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada petani tentang manfaat jamur Trichoderma sp. sebagai agen hayati yang murah dan ramah lingkungan serta cara pengaplikasiannya pada tanaman. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa petani di kelompok tani SERUT menerima dengan baik cara membuat biakan Trichoderma sp dan mampu memperbanyak biakan Trichoderma sp. serta mengaplikasikannnya pada tanaman padi di lahan sawahnya. Kata kunci: Trichoderma sp. agen hayati; bahan organik ABSTRACTTrichoderma sp. is types of fungi that are generally found in soil areas especially with high organik matter content so that it can help plant of growth. The production of the type Trichoderma sp. as a plant pest control agent has been implemented in the SERUT farmer group, Kenokorejo Village Polokarto Districts Sukoharjo Regency. Biolgical agent culture of Trichoderma sp. reproduced by steamed rice media, which aim to the farmers are able to make a biological agents of Trichoderma sp. with the materials that are always available in their sphere. The implementation of community service aims to increase the knowledge of the farming community about the advantage fungus of Trichoderma sp. as biological agent culture that easy and are environmentally benign. The results of this study showing that the SERUT farmer group can accept as well were able to reproduce Trichoderma sp. and apply it to rice plants in their fields. Keywords: Trichoderma sp. biological agents, organik matter.

    Program Tanggap Darurat Penanganan Limbah B3 di Lingkungan Proyek Bendungan Jlantah Karanganyar

    Get PDF
    Pembangunan suatu proyek menunjukan adanya kemajuan pembangunan infrastruktur yang ada. Pelaksanaan pembangunan proyek tentunya memerlukan beberapa perencanaan, pengendalian, dan pelaksanaan yang matang agar tujuan pembangunan sesuai dengan kulaitas yang dinginkan. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan hasil sisa dari suatu proyek yang mengandung bahan racun karena adanya sifat zat yang dapat merusak lingkungan hidup dan mengganggu kesehatan pekerja selama dalam masa pelaksanan proyek baik secara langsung maupun tidak langsung. Permasalahan yang ada di proyek bendungan Jlantah adalah banyaknya limbah material bangunan yang berserakan di lingkungan proyek yang kurang teratasi sehingga akan berdampak negatif terhadap keselamatan pekerja proyek. Program kegiatan penanggulangan limbah B3 diberikan kepada seluruh pekerja proyek bertujuan agar limbah didalam lingkungan proyek dapat teratasi secara maksimal dan pengolahan limbah ekonomis harus dilaksanakan secara terus menerus demi meminimalisir adanya limbah dalam jumlah banyak. Program pengabdian kepada masyarakat di lingkungan proyek dilaksanakan dengan cara praktik penanganan secara langsung terhadap adanya limbah hasil pelaksanaan proyek yang memungkinkan dapat mencemari lingkungan sekitar dan dapat mengganggu kesehatan pekerja proyek. Hasil dari pelaksanaan dan evaluasi secara berkala pada proyek jlantah adalah semakin gencar pekerja dalam mengolah limbah ekonomis proyek dan menangani limbah non ekonomis dengan benar sehingga tidak menciptkan cemaran bagi lingkungan proyek dan lingkungan sekitar proyek

    Edukasi Pembelajaran Dunia Peternakan Kepada Siswa SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar

    No full text
    Pemberian edukasi dunia peternakan kepada siswa SMK merupakan wadah motivasi untuk mengajak siswa dalam mengembangkan dan mengenalkan apa yang ada didalam bidang peternakan, jika diambil data di lapangan dunia peternakan masih kurang diminati oleh generasi muda kususnya anak-anak SMK. Ilmu peternakan sangat penting dipelajari, karena peternakan merupakan kegiatan yang berperan penting dalam mengembangkan dan membudidayakan hewan ternak yang dapat dimanfaatkan hasil dari kegiatan budidaya. Pengabdian kepada masayarakat dilakukan dengan pemberian materi dan praktik secara langsung oleh siswa. Materi yang diberikan yaitu tentang dunia peternakan dan wirausaha yang sangat luas didalam bidang peternakan, kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan mesin tetas sederhana dengan peralatnya. Tujuan pengenalan bidang peternakan adalah untuk menumbuhkan keinginan dalam pembudidayaan hewan ternak yang dapat dimanfaatkan hasilnya sehingga banyak siswa yang akan termotivasi untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi dalam bidang peternakan

    The Effect Of Cricket Flour Addition (Acheta Domesticus) In Feed On Production Performance Of Quail (Cortunix Cortunix Japonica)

    No full text
    The purpose of this research was to study the effect of cricket flour addition on production performance of quail including: feed consumption, egg production, and feed convertion. There were 240 female of quail  selected at 47 days of age which were divided into four treatments including: 100 % of basal feed (P0), 95% of basal feed + 5% of  cricket flour (P1) , 90% of basal feed + 10% of cricket flour (P2), 85% of basal feed + 15% of cricket flour (P3). The research method used was experiment using completely random design. The obtained data were analyzed by Anova (Analysis of variance), if there was significant different it would be tested by Duncan's Multipel range test (DMRT). The results of this research showed that the addition of cricket flour on feed give a significantly different on (P<0.01) feed consumption, egg production, and feed conversion. The highest to the lowest of feed consumption was T3 (23.83 ± 0.09d), T2 (23.62 ± 0.05c ), T1 (23.41 ± 0.11b), T0 (23.21 ± 0.08a); the highest to the lowest of HDP was T3 (91.01 ± 2.09c), T2 (87.68 ± 3.06b), T1(86.13 ± 5.51b), T0 (79.71 ± 4.58a); the highest to the lowest of egg mass was T3 (8.65 ± 0.20b), T2(8.33 ± 0.29b), T1 (8.19 ± 0.52b), T0(7.57 ± 0.44a); the highest to the lowest of feed conversion was T0 (3.09 ± 0.19c), T1(2.89 ± 0.19b), T2 (2.85 ± 0.10ab), T3 (2.76 ± 0.06a). The conclusions of this research was that the addition of cricket flour in feed can improve performance production of quail. The best treatment was T3 with the addition of 15% cricket flour in feed it is advisable toget the best results should be used cricket flour respectively15% in feed and used basal feed in mash to feed can be mixed perfectly with cricket flour. Keywords : cricket flour, quail, quail performance

    Penyuluhan Strategi Pemasaran untuk Pengembangan UMKM Konveksi

    No full text
    Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. UMKM menjadi penunjang utama pertumbuhan perekonomian nasional dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga perkembangannya perlu dukungan dari berbagai pihak. Salah satu UMKM yang mengalami pertumbuhan positif dari tahun ke tahun adalah industri konveksi. Seiring berjalannya waktu, UMKM dibidang konveksi jumlahnya mengalami peningkatan sehingga persaingan bisnis dibidang tersebut sangat kompetitif. Konveksi Jeje Sport sebagai salah satu UMKM dibidang industri konveksi dalam produksinya mengalami beberapa kendala yaitu kurangnya pengetahuan pemasaran sehingga penjualan produknya tidak mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, serta terjadinya persaingan pasar yang semakin tinggi pada industri tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan kegiatan pengabdian masyarakat di konveksi Jeje Sport dalam bentuk penyuluhan dibidang strategi pemasaran. Tujuan dilakukan penyuluhan ini yaitu menentukan strategi pemasaran yang paling efektif, menentukan cara untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, serta dapat mengatasi persaingan pasar yang semakin tinggi. Pelaksanaan penyuluhan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait strategi pemasaran sehingga penjualan produk konveksi Jeje Sport mengalami peningkatan, dengan demikian kesejahteraan karyawannya juga akan meningkat
    corecore