4 research outputs found

    Verba Transitif Bahasa Banjar Hulu Subdialek Barabai di Desa Sungai Beringin Kecamatan Tembilahan Hilir Kabupaten Indragiri Hilir

    Get PDF
    Language is a means of communication between people in community groups as well as a means of communication between nations without language other people cannot communicate. This is in accordance with the opinion of Kridalaksana (2009: 24) "Language is a system of sound symbols used by members of a society to work together, interact, and identify themselves". The problems in this research are (1) how is the behavior syntax of transitive verbs in Banjar Hulu Language, Barabai Subdialek in Sungai Beringin Village, Tembilahan District, Indragiri Hilir Regency? (2) How semantic transitive verb behavior in Banjar Hulu Subdialek Barabai in Sungai Beringin Village, Tembilahan District, Indragiri Hilir Regency? The theory used in this study is the theory of Hasan Alwi, et al (2003) and several other supporting theories. The method used is descriptive method. The data collection technique in this research used techniques (1) observation, (2) proficient, (3) recording, and (4) taking notes. The results of this study concluded that (1) the syntactic behavior of transitive verbs contained in the Banjar Hulu language, Barabai sub-dialect in Sungai Beringin Village, Tembilahan District, Indragiri Hilir Regency, there are three: (a) transitive verbs consisting of: 17 data, (b) dwitransitive verbs which consists of: 16 data, (c) semitransitive verbs consisting of: 5 data. (2) there are four semantic transitive verb behavior in the Banjar Hulu language, Barabai sub-dialect in Sungai Beringin Village, Tembilahan District, Indragiri Hilir Regency, there are four: (a) verbs containing the meaning of action consist of: 7 data, (b) verbs containing process meanings consisting of: 3 data, (c) the verb contains the meaning of the command consisting of: 1 data, (d) the verb contains the meaning of the state which consists of: 4 data

    Menerapkan 3M Untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Pembelajaran matematika selalu dianggap hanya belajar tentang rumus dan mengerjakan soal yang begitu sulit untuk diselesaikan. Tetapi seharusnya pembelajaran matematika dapat mengasah seseorang untuk lebih berpikir kritis. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan membaca, menganalisis, dan membuktikan konsep pada matematika dalam pembelajaran matematika. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah library research atau studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan internet searching terkait jurnal ilmiah, karya tulis ilmiah, buku, dan majalah yang berkaitan tentang pembelajaran matematika dan berpikir kritis. Hasil penelitian menyatakan bahwa Metematika merupakan ilmu yang memiliki peranan penting dalam menghadapi perkembang zaman. Pembelajaran matematika dapat meningkatkan berpikir kritis dengan menerapkan prinsip membaca, menganalisis, membuktikan. Penerapan prinsip membaca, menganalisis, dan membuktikan sangat penting dalam pembelajaran matematika terutama dalam meningkatkan berpikir kritis, karena kemampuan berpikir kritis memungkinkan individu agar terbiasa menghadapi tantangan dan memecahkan masalah dengan menganalisis pemikirannya sendiri untuk memutuskan suatu pilihan dan menarik kesimpulan, sehingga tercetak para lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing menghadapi perkembangan zaman.&nbsp

    PENGARUH KESADARAN PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Pada Dosen dan Karyawan di Universitas Muhammadiyah Riau)

    No full text
    The problem of compliance with taxpayers in the city of Pekanbaru in the last five years is that there are still many taxpayers who do not comply of fulfill their tax obligations. Taxpayer compliance is an important thing in the implementation of taxation in Indonesia. Good compliance with taxpayers will have a positive impact on the implementation of taxation in Indonesia. So it is very important to improve compliance with taxpayers which aims to make the implementation of taxation in Indonesia better in the future. This research is a quantitative research with data sources obtained through questionnaires to respondents' answers to lecturers and employees at the University of Muhammadiyah Riau. The results of the study stated that the variables of tax awareness, tax knowledge and education level partially had a significant effect on lecturers and employees' taxpayer compliance at the University of Muhammadiyah Riau. Thus this research is very useful and can help the Directorate General of Taxes in an effort to increase taxpayer compliance in Indonesia. &nbsp

    The Pembuatan Es Krim Mangrove sebagai Upaya Pengembangan Ide Inovasi Pangan UMKM Desa Kaliwlingi

    No full text
    The Covid-19 pandemic that has hit Indonesia since 2020 has significantly impacted society's economic and tourism sectors. The Pandansari Kaliwlingi Mangrove Tourism Village is also facing a very drastic decline in income due to the effects of the pandemic. The number of tourists, a source of income for the community, has decreased, resulting in a decline in the community's economic gain. The socialization activity for making mangrove ice cream was held in collaboration between IPB KKN-T students and the Kaliwlingi Village PKK Group, a group actively involved in developing village MSMEs. This activity was held at the Kaliwlingi Village Hall, Brebes District, Brebes Regency, on July 27, 2022, and was attended by 21 women members of the PKK. The activity began with an introduction to api-api mangrove leaves, which are used as raw material for making mangrove ice cream. It continued with a demonstration of making ice cream and a preference test using the hedonic test method for the results of the mangrove ice cream that had been made. This activity generated ideas for PKK members regarding innovative mangrove ice cream food products and an understanding of their manufacture. The preference test for mangrove ice cream produced data that 61.9% of participants liked it, 23.8% liked it very much, and 14.3% liked it somewhat. The results of observations using a qualitative approach show that the community can understand how to use mangrove leaves in making mangrove ice cream, which is presented in the socialization material, and mangrove ice cream has become a food innovation idea to be developed by Kaliwlingi Village MSMEs.Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor ekonomi dan pariwisata di masyarakat. Desa Wisata Mangrove Pandansari Kaliwlingi juga menghadapi dampak penurunan pendapatan yang sangat drastis akibat terdampak pandemi. Jumlah wisatawan yang menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat menurun sehingga pendapatan ekonomi masyarakat menurun. Kegiatan sosialisasi pembuatan es krim mangrove diadakan dengan kerjasama antara mahasiswa KKN-T IPB dengan Kelompok PKK Desa Kaliwlingi yang merupakan kelompok yang aktif bergerak dalam pengembangan UMKM desa. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, pada 27 Juli 2022 dan dihadiri oleh 21 orang ibu-ibu anggota PKK. Kegiatan dimulai dengan pengenalan daun mangrove api-api yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan es krim mangrove dan dilanjut dengan demonstrasi pembuatan es krim dan uji kesukaan dengan metode uji hedonik terhadap hasil es krim mangrove yang telah dibuat. Kegiatan ini menghasilkan ide untuk anggota PKK mengenai produk inovasi pangan es krim mangrove dan pemahaman terhadap pembuatannya. Uji kesukaan terhadap es krim mangrove menghasilkan data sebanyak 61,9% peserta suka dengan es krim mangrove, 23,8% sangat suka, dan 14,3% agak suka. Hasil pengamatan dengan pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa masyarakat dapat memahami cara penggunaan daun mangrove dalam pembuatan es krim mangrove yang disampaikan dalam materi sosialisasi. Selain itu, es krim mangrove menjadi ide inovasi pangan untuk dikembangkan oleh UMKM Desa Kaliwlingi
    corecore