39 research outputs found
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMESTOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 003 BANGKINANG KOTA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Matematika diperoleh siswa kelas V secara klasikal masih berada di bawah ketuntasan yang ditetapkan yaitu 85%. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 003 Bangkinang dijumpai gejala-gejala seperti: 1) Hasil tes pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 003 Bangkinang diperoleh fakta tentang hasil belajar Matematika dari 33 siswa ternyata yang mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70 sebanyak 13 orang siswa (39.39%) dan yang tidak mencapai KKM sebanyak 20 siswa (59,4%) dengan nilai rata-rata 67,5. 2) Siswa cenderung bosan dalam mengikuti pelajaran Matematika, 3) Kurangnya keingintahuan siswa terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas, dan 4) Selama ini guru cenderung menjelaskan materi, memberikan contoh soal dan memberi latihan dengan cara yang monoton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika pada materi pecahan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 003 Bangkinang melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.Penelian ini telah dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 003.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa Ketuntasan belajar siswa meningkat pada siklus I dari 33 orang siswa, yang mencapai ketuntasan berjumlah 20 orang siswa (60.6%) dan siswa yang tidak tuntas 13 orang (39.4%). Sedangkan pada siklus II siswa yang dikatakan tuntas 29 orang (87.9%) dan siswa yang tidak tuntas 4 orang (12.1%). Sedangkan nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dari data awal ke siklus I sebesar 5.5 dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 10,30
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRI TERBIMBING DISEKOLAH DASAR
Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan proses pada mata pelajaran IPA siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah AL-Ikhlas, Batam. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses melalui inquiri terbimbing pada mata pelajaran IPA.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian yang digunakan yaitu model Spiral kemmis dan Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah AL-Ikhlas, Batam. Data yang dikumpulkan adalah data proses pembelajaran menggunakan inquiri terbimbing pada mata pelajaran IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi.Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisi secara deskkriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif adalah cara membandingkan skor pengamatan dari hasil setiap siklus. Sedangkan deskriptif kualitatif adalah dengan menjelaskan proses pembelajaran menggunakan inquiri terbimbing yang dilakukan pada setiap siklus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan inquiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses IPA siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah AL-Ikhlas, Batam. Adapun langkah-langkah yang dilakukan berdasarkan model inquiri terbimbing dalam proses pembelajaran yaitu mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi , merumuskan masalah yang ditemukan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen sederhana,menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Peningkatan ditunjukkan dengan pencapaian keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA saat pratindakan termasuk kategori kurang yaitu hanya mencapai 43,12 dan hanya ada 3 siswa (15%) yaang mendapat nilai diatas KKM. Setelah diberikan tindakan pada siklus I yaitu dengan menerapkan metode inquiri terbimbing dalam pembelajaran IPA, keterampila siswa meningkat dengan rata-rata 65% dan ada 13 siswa (65%) yang mendapat nilai KKM. Pada siklus II pencapaian keterampilan proses meningkat mencapai rata-rata 86,25% dan siswa yang mendapat nilai diatas KKM terdiri dari 17 siswa (90%) setelah dilakukan perbaikan pada tahap merumuskan hopotesis, melakukan eksperimen sederhana, dan menganalisis data dalam melaksanakan inquiri terbimbing
PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DI KELAS IV SDN 018 LANGGINI KABUPATEN KAMPAR
Abstract: Application of Model Group Investigation To Improve Student Learning Outcomes Science Class IV SDN 018 Langgini Kampar: This research is motivated low activity and learning outcomes of students at SDN 018 IPA Langgini. Learning science which is always dominated by the teacher so that science subjects are considered by students as subjects of memorization. This type of research is a classroom action research (PTK) are conducted in two cycles. Each cycle contains the main points of planning, implementation, observation and reflection. This study was conducted in class IV SDN 018 Langgini Kampar, with the number of students 33 people. Based on the results of the discussion and analysis as described in chapter IV can be concluded that through the application of the model group investigation IPA can improve learning outcomes of students. The increased activity is due to the teachers of teachers are already familiar with the model group investigation, Student learning outcomes before treatment by an average of 50% with less category, then the cycle I get enough category with 63.6% students who completed 21 students. Cycle II earn on average 84.5% of both categories with students who completed 28 students. Keywords : Model Group Investigation, Learning Outcomes, IPA.Â
Abstrak: Penerapan Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 018 Langgini Kabupaten Kampar:Â Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA siswa di SDN 018 Langgini. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SDN 018 Langgini Kabupaten Kampar, dengan jumlah siswa 33 orang. Berdasarkan hasil pembahasan dan dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan rata-rata sebesar 50% dengan kategori kurang, kemudian pada siklus I mendapatkan 63,6% kategori cukup dengan siswa yang tuntas 21 siswa. Siklus II mendapatkan rata-rata 84,5% kategori baik dengan siswa yang tuntas 28 siswa.
Â
Kata kunci : Model Group Investigation, Hasil Belajar, IP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 016 LANGGINI KABUPATEN KAMPAR
Penelitian ini berawal dari permasalahan rendahnya hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN 016 Langgini di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Dari 27 siswa hanya 13 siswa yang mencapai KKM yaitu sekitar 48%. Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN 016 Langgini. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 016 Langgini Tahun Ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 27 orang. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis disimpulkan melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa pada materi menyelesaikan masalah yang melibatkan uang. Meningkatnya aktivitas guru dalam proses pembelajaran disebabkan karena guru sudah terbiasa menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar siswa sebelum tindakan yang mencapai KKM hanya 13 siswa dengan rata-rata klasikal sebesar 48%. Kemudian pada siklus I siswa yang mencapai KKM hanya 19 siswa dengan rata-rata klasikal sebesar 70%. Siklus II siswa yang mencapai KKM 25 siswa dengan rata-rata klasikal sebesar 92
PELATIHAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KAMPAR
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan seorang guru profesional dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Pelatihan penulisan PTK dalam kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan pemahaman guru-guru SD di Kabupaten Kampar tentang PTK, dan (2) Meningkatkan kemampuan guru dalam penulisan laporan PTK.Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah metode ceramah dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menyampaikan prinsip-prinsip PTK, prosedur PTK, implementasi PTK, dan prosedur penulisan laporan PTK, sedangkan metode demonstrasi untuk memberikan kesempatan berlatih kepada peserta mempraktekkan mulai dari penyusunan masalah dalam proses pembelajaran yang dapat dipecahkan melalui PTK, rancangan proposal PTK, hingga penulisan laporan PTK.Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dinilai cukup baik, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan dinilai cukup baik (61,1%), ketercapaian tujuan pelatihan dinilai kurang baik (40,9%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan dinilai baik (80%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi dinilai baik (80%)
Metode Berpidato yang Efektif
Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa di sekolah. Keterampilan berbicara dibutuhkan dalam berpidato agar pendengar dapat menerima informasi dengan baik dan benar. Agar informasi dapat diterima dengan baik, pembicara harus tepat dalam memilih metode yang digunakan pada saat berpidato. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi atau studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa metode ekstempore baik digunakan untuk menyampaikan informasi pada pendengar karena uraian yang akan dibawakan dengan metode ini direncanakan dengan cermat dan dibuat catatan-catatan yang penting dan sekaligus menjadi urutan dalam pidato itu
Penerapan Metode CIRC untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Penelitian dilatar belakangi oleh rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN 013 Muara Jalai Kec. Kampar Utara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan metode CIRC (Cooperative Integreted Reading and Composotion) dalam pembelajaran bahasa indonesia di kelas V SDN 013 Muara Jalai. Jenis penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 013 Muara Jalai yang berjumlah 14 orang siswa dengan jumlah siswa laki-laki 8 orang dan siswa perempuan 6 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus, dimana hasil persentase pada siklus I pertemuan I mencapai (57,14%), pertemuan II meningkat menjadi (71,43%) sedangkan pada siklus II pertemuan I (78,57%), dan pertemuan II meningkat mencapai (85,71%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode CIRC (Cooperative Integreted Reading and Composotion) dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa pada kelas V SDN 013 Muara Jalai
Analisis kemampuan berhitung peserta didik kelas IV akibat kebijakan pemisahan kelas peserta didik laki-laki dan perempuan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan kemampuan berhitung peserta didik yang dilihat berdasarkan hasil rata-rata nilai ulangan harian pada sekolah dasar yang memiliki kebijakan pemisahan kelas antara peserta didik laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab perbedaan kemampuan berhitung peserta didik kelas IV SD IT An-Najiyah Pekanbaru serta perbedaan kemampuan berhitung peserta didik secara lebih rinci. Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini guru kelas IV dan peserta didik kelas IV. Menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data. Model Sugiyono digunakan untuk menganalisis data, meliputi mengolah data, pengambilan data, dan pengambilan simpulan. Temuan akhir penelitian ini menunjukkan pada pelajaran berhitung kemampuan peserta didik laki-laki lebih rendah daripada perempuan di kelas terpisah. Perbedaan kemampuan berhitung peserta didik kelas IV disebabkan oleh latar belakang akademik guru yang tidak sesuai dengan tugasnya, sehingga menimbulkan kualitas pengajaran yang kurang bagus. Untuk menghasilkan pengajaran yang berkualitas bagus, sebaiknya memberikan tugas guru sesuai dengan latar belakang akademis mereka
Improving Aloud Reading Skills Using Comic Media Assisted Cooperative Script Learning Model in Elementary Schools
This study aims to improve reading aloud skills using the cooperative script learning model assisted by comic media in elementary schools. The method used is a class action research method with cycle I and cycle II. The research subjects were class III students at SDN 001 Simalinyang, which consisted of 20 students. Research begins with planning, action, observation, and reflection . Data collection techniques were carried out by tests, observations and documentation. The test is given based on indicators of accuracy of pronunciation (punctuation) in reading, accuracy of pronunciation in reading writing, accuracy of intonation in reading writing, fluency in reading writing, and loudness of voice. The results of the analysis showed that the increase in pre-cycle reading aloud skills was 8 students (40%). After being given action in cycle I there was an increase in the number of students' completeness to 12 students (60%). After being given action in cycle II, there was another increase in the number of completeness to 20 students (100%). In conclusion, the use of the cooperative script learning model assisted by comic media can improve students' reading skills in elementary schools.
Keywords : Reading Aloud, Cooperative Script Learning Model, and Comic Medi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIRED STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan model Paired Story Telling pada peserta didik kelas V SD Negeri 002 Pasir Sialang. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahap. Subjek penelitian ini peserta didik kelas V yang berjumlah 16 orang, dengan jumlah peserta didik laki-laki 6 orang dan peserta didik perempuan berjumlah 10 orang. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan narasi peserta didik kelas V SDN 002 Pasir Sialang pada siklus I tergolong rendah dengan rata-rata 69,2. Selanjutnya dari 16 orang peserta didik hanya 8 orang yang tuntas, sedangkan ketuntasan belajar klasikal 50%. Pada siklus II sudah baik, dengan rata-rata 78, dan dari 16 orang peserta didik terdapat 12 orang peserta didik yang tuntas, sedangkan ketuntasan belajar klasikal 75%