12 research outputs found

    The Effect Acid Addition on Characteristic Effervescent Tablet of Tamarillo

    Get PDF
    The aim of study was to determine the percentage of acid and its influence on characteristic effervescent tablet of tamarillo. The percentages of  acid addition that consist with citric acid and tartaric acid (1:1) were 15%, 20%, 25%, 30% and 35%. Water content, pH solution, vitamin C content, soluble duration, friability of tablet and organoleptic test on colour, aroma and flavour of tamarillo effervescent tablet were determined after addition of acid. The results showed that the difference in percentage of acid addition significantly affected to the water content, pH solution, soluble duration and friability of tablets. Based on organoleptic test, the tablet consist of 25% addition of acid was the best percentage of acid addition. The quality parameters in this percentage were the water content 6.09%, pH solution 4.80,  vitamin C 498.0800 mg/tablet, soluble duration 3.96 minute, friability of tablet 0.11%, while the averages of organoleptic test for colour were 3.40 (ordinary), aroma 3.36 (ordinary), and flavour 3.76 (like)

    Investigation on Quantitative Index of Chilling Injury in Cucumber Fruit Based on The Electrolyte Leakage and Malondialdehyde Content

    Get PDF
    The objective of this study was to investigate the quantitative index of CI in cucumber fruit based on electrolyte leakage and MDA content. The results show that a rapid increase in electrolyte leakage was observed after 4 days storage at 5ÂșC; while of fruit stored at 20ÂșC was maintained at the same level. On other hand, significant difference in MDA equivalent was not found between cucumber fruit stored at 5ÂșC and 20ÂșC; nevertheless, the MDA equivalent of fruit stored at 5 ÂșC was higher than that of stored at 20ÂșC. Since the electrolyte leakage and MDA equivalent are related with oxidative stress which they increased in response to storage at low-temperature, thus they can be used as an indicator of cell membrane damage caused by CI in cucumber fruit

    PENGARUH METODA EKSTRAKSI TERHADAP KARAKTERISTIK EKSTRAK PEKAT PIGMEN ANTOSIANIN DARI BUAH SENDUDUK (Melastoma malabathricum L.) SERTA KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metoda ekstraksi yang terbaik dalam pembuatan ekstrak pekat pigmen antosianin dari buah senduduk. Faktor-faktor yang akan ditentukan diantaranya suhu ekstraksi, jenis pelarut dan konsentrasi asam sitrat. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama bertujuan untuk menentukan suhu ekstraksi pigmen antosianin buah senduduk. Suhu ekstrasi yang dilaksanakan adalah ekstraksi pada suhu dingin (8oC) dan ekstraksi pada suhu kamar (25oC). Tahap kedua bertujuan untuk menentukan jenis pelarut dan konsentrasi asam sitrat dalam ekstraksi antosianin bubuk buah senduduk. Jenis pelarut yang digunakan adalah aquades dan etanol, konsentrasi asam sitrat yang digunakan adalah 0%, 1%, 3%, 5% dan 7%. Parameter yang diamati adalah konsentrasi antosianin, pH dan total asam. Perlakuan terbaik akan diuji aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa suhu yang paling optimal dalam ekstraksi pigmen antosianin buah senduduk adalah ekstraksi pada suhu kamar (25oC) dengan konsentrasi antosianin sebesar 27.095 mg/L. Penelitian tahap kedua, ekstraksi antosianin dengan menggunakan pelarut aquades yang ditambahkan asam sitrat 1% merupakan perlakuan terbaik dalam mengekstraksi antosianin dari buah senduduk dengan konsentrasi antosianin 13.2214 mg/L, pH 2.30, total asam 11.49% dan aktivitas antioksidan sebesar 65.17%

    Pengaruh Metoda Ekstraksi Terhadap Karakteristik Ekstrak Pekat Pigmen Antosianin Dari Buah Senduduk (Melastoma Malabathricum L.) Serta Kajian Aktivitas Antioksidannya

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metoda ekstraksi yang terbaik dalam pembuatan ekstrak pekat pigmen antosianin dari buah senduduk. Faktor-faktor yang akan ditentukan diantaranya suhu ekstraksi, jenis pelarut dan konsentrasi asam sitrat. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama bertujuan untuk menentukan suhu ekstraksi pigmen antosianin buah senduduk. Suhu ekstrasi yang dilaksanakan adalah ekstraksi pada suhu dingin (8oC) dan ekstraksi pada suhu kamar (25oC). Tahap kedua bertujuan untuk menentukan jenis pelarut dan konsentrasi asam sitrat dalam ekstraksi antosianin bubuk buah senduduk. Jenis pelarut yang digunakan adalah aquades dan etanol, konsentrasi asam sitrat yang digunakan adalah 0%, 1%, 3%, 5% dan 7%. Parameter yang diamati adalah konsentrasi antosianin, pH dan total asam. Perlakuan terbaik akan diuji aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa suhu yang paling optimal dalam ekstraksi pigmen antosianin buah senduduk adalah ekstraksi pada suhu kamar (25oC) dengan konsentrasi antosianin sebesar 27.095 mg/L. Penelitian tahap kedua, ekstraksi antosianin dengan menggunakan pelarut aquades yang ditambahkan asam sitrat 1% merupakan perlakuan terbaik dalam mengekstraksi antosianin dari buah senduduk dengan konsentrasi antosianin 13.2214 mg/L, pH 2.30, total asam 11.49% dan aktivitas antioksidan sebesar 65.17%

    PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES YANG DIHASILKAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung bengkuang terhadap organoleptik dan karakteristik cookies. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tingkat substitusi tepung bengkuang, yakni tanpa perlakuan (kontrol), penambahan tepung bengkuang 20%, 30% dan 50%. Analisis yang dilakukan terhadap cookies adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat kasar, daya kembang dan uji organoleptik. Substitusi tepung bengkuang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar serat kasar dari cookies yang dihasilkan. Dari hasil uji organoleptik yang dilakukan, substitusi tepung bengkuang yang paling disukai oleh panelis adalah cookies dengan substitusi tepung bengkuang 30% dengan warna 3,92 (agak suka), aroma 3,96 (agak suka), rasa 4,32 (agak suka) dan tekstur 4,40 (agak suka). Cookies dengan penambahan tepung bengkuang sebanyak 30% memiliki kadar air 1,11%, kadar abu 1,86%, kadar protein 8,65%, kadar lemak 24,15%, karbohidrat 64,24%, kadar serat kasar 1,17%, dan daya kembang 51,60%

    PENGARUH PERBEDAAN JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN PENGISI TERHADAP KARAKTERISTIK PEWARNA BUAH SENDUDUK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis bahan pengisi terbaik dan konsentrasi bahan pengisi yang terbaik dalam mengekstrak pewarna bubuk dari buah senduduk. Jenis bahan pengisi yang digunakan ada dua macam yakni dekstrin dan maltodekstrin, konsentrasi bahan pengisi yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Pewarna bubuk yang dihasilkan dianalisa konsentrasi antosianin, kadar air, pH, total asam dan aktivitas antioksidannya. Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan jenis bahan pengisi, konsentrasi bahan pengisi dan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap konsentrasi antosianin, kadar air, pH dan total asam  dari pewarna bubuk buah senduduk. Jenis bahan pengisi yang paling baik dalam pembuatan pewarna bubuk dari buah senduduk adalah maltodekstrin pada konsentrasi 5% dengan konsentrasi antosianin 7.3688 mg/L, kadar air 13.6171%, pH 2.372 dan total asam 41.47% dengan aktivitas antioksidan sebesar 52.670%

    Substitusi Tepung Bengkuang pada Pembuatan Brownies

    Get PDF
    Brownies bengkuang merupakan salah satu bentuk pengaplikasian tepung bengkuang pada produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung bengkuang pada pembuatan brownies. Pada penelitian ini dilakukan subtitusi tepung terigu dengan tepung bengkuang dengan perlakuan kontrol, 60%, 70%, 80% dan 100%. Analisa yang dilakukan pada brownis bengkuang adalah analisis proksimat dan analisis organoleptik. Analisis proksimat yang dilakukan meliputi analisis kadar air, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar protein, kadar abu dan kadar serat kasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa substitusi tepung bengkuang pada pembuatan brownies memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada karbohidrat, protein dan serat kasar brownies bengkuang. Berdasarkan analisis organoleptik yang telah dilakukan diketahui bahwa semakin banyak penambahan tepung bengkuang, brownies yang dihasilkan memiliki tekstur yang semakin padat dan berserat. Hasil analisis organoleptik menunjukkan substitusi tepung bengkuang yang paling disukai panelis adalah brownies yang disubstitusi tepung bengkuang 60%, dengan memberikan penilaian terhadap warna 4,20 (agak suka), aroma 3,92 (agak suka), rasa 4,20 (agak suka), dan tekstur 3,96 (agak suka). Brownies dengan substitusi tepung bengkuang 60% memiliki kadar air 31,24%, kadar karbohidrat 43,42%, kadar lemak 14,14%, kadar protein 10,57%, kadar abu 0,63%, dan kadar serat kasar 1,81%

    Pengaruh Substitusi Tepung Bengkuang (Pachyrhizus Erosus) terhadap Karakteristik Cookies yang Dihasilkan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung bengkuang terhadap organoleptik dan karakteristik cookies. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tingkat substitusi tepung bengkuang, yakni tanpa perlakuan (kontrol), penambahan tepung bengkuang 20%, 30% dan 50%. Analisis yang dilakukan terhadap cookies adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat kasar, daya kembang dan uji organoleptik. Substitusi tepung bengkuang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar serat kasar dari cookies yang dihasilkan. Dari hasil uji organoleptik yang dilakukan, substitusi tepung bengkuang yang paling disukai oleh panelis adalah cookies dengan substitusi tepung bengkuang 30% dengan warna 3,92 (agak suka), aroma 3,96 (agak suka), rasa 4,32 (agak suka) dan tekstur 4,40 (agak suka). Cookies dengan penambahan tepung bengkuang sebanyak 30% memiliki kadar air 1,11%, kadar abu 1,86%, kadar protein 8,65%, kadar lemak 24,15%, karbohidrat 64,24%, kadar serat kasar 1,17%, dan daya kembang 51,60%

    Phenolics Total and Antioxidant Activity of Strawberry (Fragaria chiloensis)

    Get PDF
    The purpose of this research is to know the total of phenolics and antioxidant activity of Strawberry  that grows in the area Alahan Panjang Solok Regency and  Padang Panjang city. This research was carried out at the Chemical Laboratory of  Agricultural Polytechinc State of Payakumbuh with a long six months time needed.To determine the levels of  phenols total used Folin-Ciocalteu methode, and as a standard also to be used galat acid, while on antioxidant activity testing used DPPH free radical absorption methode.The results of research that methanol extract of Strawberries  originally from Alahan Panjang have phenol total 180 mg/100 g of fresh sample and higher than Strawberries originally from Padang Panjang with phenol total 139.2 mg/100 g of fresh sample
    corecore