11 research outputs found

    Antibacterial Compound Identification of Cayenne Pepper Leaf Extract (Capsicum frutescens L.) against Klebsiella pneumoniae and Cell Leakage Mechanism

    Get PDF
    Pneumonia is an acute inflammation of the pulmonary parenchyma that can be caused by Klebsiella pneumoniae. This study aims to determine the active fraction of cayenne pepper leaves on the growth of K. pneumoniae. Cayenne pepper leaf which previously defatted using n-hexane was macerated with 95% ethanol, then fractionated successively with dichloromethane, ethyl acetate and methanol. Ethanol extract and each fraction with concentration of 40% were tested for their antibacterial activity against K. pneumoniae using disc diffusion method (Kirby-Bauer). 1% amoxicillin was used as positive control and Dimethyl sulfoxide (DMSO) as negative control. The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of the most active fraction was then determined. Determination of antibacterial compound in the most active fraction was carried out by TLC-bioautography and followed by Gass Chromatography Mass Spectrophotometry. Cell leakage analysis was performed using UV spectrophotometry to detect the release of protein and nucleic acid, as well as Atomic Absorption Spectrophotometry was used to detect ion release of K+ and Ca2+. The results showed that the most active fraction against K. pneumoniae was the ethyl acetate fraction with MIC value of 10% and inhibition zone of 7.25±0.25 mm. TLC-Bioautography of ethyl acetate fraction with eluen n-hexane: ethyl acetate (6:4) obtained an active stain at Rf 0.12. Compounds having 94% similarity with 1-propanol, 2-amino was predicted as the active compound

    Cek Similarity "Penelusuran Senyawa Aktif Antibakteri Ekstrak Daun Cabai Rawit(Capsicum frutescens L.) terhadap Klebsiella pneumoniae dan Mekanisme Kebocoran Sel"

    Get PDF
    Pneumonia merupakan inflamasi akut pada parenkim paru yang dapat disebabkan bakteri Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi teraktif daun cabai rawit terhadap pertumbuhan bakteri K. pneumoniae. Serbuk daun cabai rawit dilakukan defating menggunakan n-heksan kemudian dimaserasi dengan tanol 95%, kemudian difraksinasi berturut-turut dengan diklorometana, etil asetat dan metanol. Ekstrak etanol dan masing-masing fraksi dengan konsentrasi 40% diuji aktivitas antibakteri terhadap K. pneumoniae menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Amoxicillin 1% digunakan sebagai kontrol positif dan Dimetil sulfoksida (DMSO) sebagai kontrol negatif. Fraksi paling aktif ditentukan Kadar Hambat Minimumnya (KHM). Penentuan senyawa aktif dengan metode KLT bioautografi dilanjutkan dengan GC-MS. Spekrofotometri UV digunakan untuk menganalisis kebocoran protein dan asam nukleat, sedangkan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) untuk menganalisis kebocoran ion K+ dan Ca2+. Hasil menunjukkan bahwa fraksi yang paling aktif menghambat K. pneumoniae adalah fraksi etil asetat dengan nilai KHM 10% menghasilkan zona hambat sebesar 7,25±0,25 mm. Analisis KLT-Bioautografi fraksi etil asetat diperoleh satu noda aktif pada Rf 0,12 dengan eluen n-heksan:etil asetat (6:4). Senyawa dengan kemiripan 94% 2-amino, 1-propanol diduga merupakan senyawa aktifnya. Kata kunci: Klebesiella pneumoniae; daun cabai rawit; fraksi teraktif; antibakter

    Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Biskuit Pencegah Stunting Jamur Tiram Putih dan Labu Kuning di Posyandu Desa Banjar Agung

    Get PDF
    Posyandu Balai Desa Banjar Agung merupakan posyandu yang berada di kecamatan jati agung dan terdapat kasus stunting pada balita. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi terkait stunting dan pencegahannya, manfaat jamur tiram putih dan labu kuning dalam sediaan nutrasetika biskuit serta meningkatkan keterampilan dalam membuat sediaan biskuit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahapan pemaparan materi manfaat jamur tiram putih dan labu kuning, pelatihan pembuatan biskuit “J-Laning”, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk biskuit “J-Laning”. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini antara lain terdapat peningkatan kemampuan dasar dalam soal pre-test dan post-test yang telah diberikan dan produk biskuit yang dibuat dapat dikonsumsi secara pribadi atau dapat dijual melalui pemasaran digital atau di BUMD (Badan Usaha Milik Desa)

    Similarity Check Penelusuran Senyawa Aktif Antibakteri Ekstrak Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Klebsiella pneumoniae dan Mekanisme Kebocoran Sel

    Get PDF
    Pneumonia merupakan inflamasi akut pada parenkim paru yang dapat disebabkan bakteri Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi teraktif daun cabai rawit terhadap pertumbuhan bakteri K. pneumoniae. Serbuk daun cabai rawit dilakukan defating menggunakan n-heksan kemudian dimaserasi dengan tanol 95%, kemudian difraksinasi berturut-turut dengan diklorometana, etil asetat dan metanol. Ekstrak etanol dan masing-masing fraksi dengan konsentrasi 40% diuji aktivitas antibakteri terhadap K. pneumoniae menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Amoxicillin 1% digunakan sebagai kontrol positif dan Dimetil sulfoksida (DMSO) sebagai kontrol negatif. Fraksi paling aktif ditentukan Kadar Hambat Minimumnya (KHM). Penentuan senyawa aktif dengan metode KLT bioautografi dilanjutkan dengan GC-MS. Spekrofotometri UV digunakan untuk menganalisis kebocoran protein dan asam nukleat, sedangkan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) untuk menganalisis kebocoran ion K+ dan Ca2+. Hasil menunjukkan bahwa fraksi yang paling aktif menghambat K. pneumoniae adalah fraksi etil asetat dengan nilai KHM 10% menghasilkan zona hambat sebesar 7,25±0,25 mm. Analisis KLT-Bioautografi fraksi etil asetat diperoleh satu noda aktif pada Rf 0,12 dengan eluen n-heksan:etil asetat (6:4). Senyawa dengan kemiripan 94% 2-amino, 1-propanol diduga merupakan senyawa aktifnya

    Hasil Peer Review Teman Sejawat "Penelusuran Senyawa Aktif Antibakteri Ekstrak Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Klebsiella pneumoniae dan Mekanisme Kebocoran Sel"

    Get PDF
    Pneumonia merupakan inflamasi akut pada parenkim paru yang dapat disebabkan bakteri Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi teraktif daun cabai rawit terhadap pertumbuhan bakteri K. pneumoniae. Serbuk daun cabai rawit dilakukan defating menggunakan n-heksan kemudian dimaserasi dengan tanol 95%, kemudian difraksinasi berturut-turut dengan diklorometana, etil asetat dan metanol. Ekstrak etanol dan masing-masing fraksi dengan konsentrasi 40% diuji aktivitas antibakteri terhadap K. pneumoniae menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Amoxicillin 1% digunakan sebagai kontrol positif dan Dimetil sulfoksida (DMSO) sebagai kontrol negatif. Fraksi paling aktif ditentukan Kadar Hambat Minimumnya (KHM). Penentuan senyawa aktif dengan metode KLT bioautografi dilanjutkan dengan GC-MS. Spekrofotometri UV digunakan untuk menganalisis kebocoran protein dan asam nukleat, sedangkan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) untuk menganalisis kebocoran ion K+ dan Ca2+. Hasil menunjukkan bahwa fraksi yang paling aktif menghambat K. pneumoniae adalah fraksi etil asetat dengan nilai KHM 10% menghasilkan zona hambat sebesar 7,25±0,25 mm. Analisis KLT-Bioautografi fraksi etil asetat diperoleh satu noda aktif pada Rf 0,12 dengan eluen n-heksan:etil asetat (6:4). Senyawa dengan kemiripan 94% 2-amino, 1-propanol diduga merupakan senyawa aktifnya. Kata kunci: Klebesiella pneumoniae; daun cabai rawit; fraksi teraktif; antibakter

    Peer Review Penelusuran Senyawa Aktif Antibakteri Ekstrak Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Klebsiella Pneumoniae dan Mekanisme Kebocoran Sel

    Get PDF
    Pneumonia merupakan inflamasi akut pada parenkim paru yang dapat disebabkan bakteri Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi teraktif daun cabai rawit terhadap pertumbuhan bakteri K.pneumoniae. Serbuk daun cabai rawit dilakukan defating menggunakan n-heksankemudiandimaserasi dengan tanol 95%, kemudian difraksinasi berturut-turut dengan diklorometana, etil asetat dan metanol. Ekstrak etanoldan masing-masing fraksi dengan konsentrasi 40%diuji aktivitas antibakteri terhadapK. pneumoniae menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Amoxicillin 1% digunakan sebagai kontrol positif dan Dimetil sulfoksida (DMSO)sebagai kontrol negatif. Fraksi paling aktif ditentukan Kadar Hambat Minimumnya (KHM). Penentuan senyawa aktif dengan metode KLT bioautografi dilanjutkan dengan GC-MS. Spekrofotometri UV digunakan untuk menganalisis kebocoran protein dan asam nukleat, sedangkan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) untuk menganalisis kebocoran ion K+dan Ca2+. Hasilmenunjukkan bahwa fraksi yang paling aktif menghambat K. pneumoniaeadalah fraksi etil asetat dengan nilai KHM 10% menghasilkan zona hambat sebesar 7,25±0,25 mm.AnalisisKLT-Bioautografi fraksi etil asetat diperoleh satu noda aktif padaRf 0,12dengan eluen n-heksan:etil asetat (6:4).Senyawa dengan kemiripan 94% 2-amino, 1-propanol diduga merupakan senyawa aktifnya. Kata kunci: Klebesiella pneumoniae;daun cabai rawit;fraksi teraktif;antibakter

    Analisis Kualitatif Boraks pada Bakso dan Mi Basah di Kecamatan Sukarame, Sukabumi dan Wayhalim

    Full text link
    Bakso dan mi basah merupakan makanan yang mudah ditemui di Indonesia. Tak heran apabila hampir disetiap pusat keramaian dan sepanjang jalan utama disetiap daerah terdapat warung makan yang menyajikan bakso dan makanan berbahan dasar mi basah. Boraks merupakan zat aditif berbahaya yang sering digunakan sebagai pengawet dan memperbaiki tekstur bakso, akan tetapi penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dilarang di Indonesia karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti gangguan syaraf pusat hingga gangguan pada hati. Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung, berdasakan Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung Kecamatan Sukarame, Sukabumi dan Wayhalim menjadi 3 dari 5 besar kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi tahun 2020 di Kota Bandar Lampung. Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis ada tidak nya kandungan boraks pada bakso dan mi basah yang dijual di Kecamatan Sukarame, Sukabumi dan Wayhalim di Kota Bandar Lampung. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sample dimana terdapat total 30 sampel bakso dan 30 sampel mi basah yang diuji. Hasil uji kualitatif kandungan boraks pada seluruh sampel menunjukkan tidak ada kandungan boraks pada bakso dan mi basah yang dianalisis (100% negatif boraks)

    Antibacterial Compound Identification of Cayenne Pepper Leaf Extract (Capsicum frutescens L.) against Klebsiella pneumoniae and Cell Leakage Mechanism

    Get PDF
    Pneumonia is an acute inflammation of the pulmonary parenchyma that can be caused by Klebsiella pneumoniae. This study aims to determine the active fraction of cayenne pepper leaves on the growth of K. pneumoniae. Cayenne pepper leaf which previously defatted using n-hexane was macerated with 95% ethanol, then fractionated successively with dichloromethane, ethyl acetate and methanol. Ethanol extract and each fraction with concentration of 40% were tested for their antibacterial activity against K. pneumoniae using disc diffusion method (Kirby-Bauer). 1% amoxicillin was used as positive control and Dimethyl sulfoxide (DMSO) as negative control. The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of the most active fraction was then determined. Determination of antibacterial compound in the most active fraction was carried out by TLC-bioautography and followed by Gass Chromatography Mass Spectrophotometry. Cell leakage analysis was performed using UV spectrophotometry to detect the release of protein and nucleic acid, as well as Atomic Absorption Spectrophotometry was used to detect ion release of K+ and Ca2+. The results showed that the most active fraction against K. pneumoniae was the ethyl acetate fraction with MIC value of 10% and inhibition zone of 7.25±0.25 mm. TLC-Bioautography of ethyl acetate fraction with eluen n-hexane: ethyl acetate (6:4) obtained an active stain at Rf 0.12. Compounds having 94% similarity with 1-propanol, 2-amino was predicted as the active compound

    Pelatihan Pembuatan Pati Resisten sebagai Pangan Ramah Diabetes di Desa Fajar Mataram Kabupaten Lampung Selatan

    No full text
    Desa Fajar Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, memiliki potensi yang besar dalam pertanian, terutama padi. Olahan padi digunakan secara luas sebagai bahan makanan pokok. Di lain sisi, Diabetes merupakan tantangan besar dalam dunia kesehatan dan menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Lampung Selatan. Penggunaan olahan padi sebagai bahan makanan pokok telah banyak dilaporkan terkait dengan peningkatan resiko Diabetes. Edukasi pengolahan produk padi menjadi bahan makanan ramah diabetes sangat diperlukan. Pengabdian kepada masyarakat di Desa Fajar Mataram terbagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi edukasi Diabetes dan sesi cara pembuatan pati ramah diabetes dari produk olahan padi, yaitu tepung beras dan nasi. Cara pembuatan yang diajarkan sesuai dengan literatur yang telah ada dan eksperimen pendahuluan di Laboratorium. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pemahaman masyarakat terhadap penyakit Diabetes dan cara pembuatan pati resisten dari olahan padi. Masyarakat antusias dan mendapatkan manfaat dari pelatihan ini. Kata Kunci: Pati Resisten, Diabetes, Tepung Beras, Nasi
    corecore