4 research outputs found
DESAIN MEJA DAN KURSI WORKSHOP PORTABEL UNTUK KOMUNITAS RAJUT DI SURABAYA (STUDI KASUS : KOMUNITAS RAJUT LE.TRICOTEUR DI SURABAYA)
Workshop komunitas rajut membutuhkan perhatian lebih untuk masalah penataan kebutuhan yang dibutuhkan saat beraktivitas merajut. Peralatan yang sering hilang dan berantakan membuat aktivitas workshop merajut terganggu. Workshop komunitas rajut membutuhkan perhatian lebih untuk masalah penataan kebutuhan yang dibutuhkan saat beraktivitas merajut. Peralatan yang sering hilang dan berantakan membuat aktivitas workshop merajut terganggu. Tujuan serta manfaat penelitian ini adalah mendesain meja dan kursi workshop rajut agar lebih tertata dengan desain yang dapat memenuhi kebutuhan saat beraktivitas merajut dan menjadi sarana komunitas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif yaitu dengan melakukan wawancara, kuisioner dan observasi dengan founder, anggota dan peserta yang berada di lokasi workshop. Melalui analisis aktivitas, analisis kebutuhan alat, analisis kebutuhan ruang, analisis ergonomi dan antropometri, analisis material, analisis penempatan, analisis bentuk, analisis warna dan analisis sistem didapatkan atau dihasilkan sebuah konsep desain modern minimalis dengan konsep ini dapat memberikan manfaat sebagai sarana workshop yang lebih baik. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sintesa desain meja dan kursi portabel untuk workshop rajut yang memudahkan dalam aktivitas merajut
PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI KLINIK SEHAT GAJAH MADA KOTA PADANG DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Latar Belakang : Ketetapan pemerintah mengenai tarif kapitasi pada pelayanan kesehatan gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), salah satunya adalah klinik pratama dianggap masih belum sesuai untuk dokter gigi. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya penurunan terhadap mutu pelayanan kesehatan gigi, oleh sebab itu dibutuhkan perhitungan ulang mengenai tarif kapitasi. Unit cost adalah salah satu indikator yang dibutuhkan dalam menghitung tarif kapitasi. Perhitungan unit cost dapat dilakukan dengan metode Activity Based Costing (ABC) yang saat ini dianggap sebagai metode yang paling akurat.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dengan perhitungan matematika.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 7 pelayanan kesehatan gigi di Klinik Sehat Gajah Mada Kota Padang tahun 2018 dan unit cost untuk pelayanan masing-masing adalah konsultasi Rp.43.126, pencabutan gigi permanen Rp.82.859, pencabutan gigi sulung Rp.50.181, penambalan resin komposit Rp.108.095, penambalan GIC Rp.97.697, scalling Rp.71.850 dan premedikasi Rp.49.281.
Kesimpulan : Unit cost untuk pelayanan kesehatan gigi di Klinik Sehat Gajah Mada Kota Padang yang paling besar adalah pelayanan penambalan resin komposit dan yang paling rendah adalah pelayanan konsultasi. Rata-rata unit cost pelayanan kesehatan gigi di Klinik Sehat Gajah Mada Kota Padang adalah Rp.71.870. Biaya yang terbesar di unit produksi adalah biaya biaya gaji pegawai.
Kata Kunci : Activity Based Costing (ABC), Klinik Pratama, Unit Cost
Macronutrient and micronutrient intake in dietary habits contributed to dyspeptic symptoms in Indonesia
Background: Dyspepsia is a highly prevalent gastrointestinal disorder and assessing the nutrient correlation is important to improve the patient’s dyspepsia. We analyzed the association of the macronutrients and micronutrients with dyspepsia also its correlation to the severity of dyspepsia