7 research outputs found
Stimulasi Bermain Peran Bagi Keterlambatan Bicara Pada Anak Usia 3 Tahun
Perkembanganbahasamerupakanbagianpentingbagianakusiadini. Bahasa merupakansaranakomunikasidancaraanakuntukmengekspresikandiri. Keterlambatankemampuanberbicaraanakakanmenghambataspektingkatpencapaianperkembangananak. Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada rentang waktu tertentu.Penelitianinibertujuanuntukmenganalisacaramengatasiketerlambatanbicarapadaanakusia 3 tahunmelaluistimulasi kegiatan main peran yang dilakukan di Safa Preschool Yogyakarta.Metode yang dilakukandalampenelitianiniadalahdenganmelalukanwawancaradanobservasi. Dengan stimulasi lebih dini diharapkan kemampuan bicara dan bahasa pada anak lebih optimal
Stimulasi Bermain Peran Bagi Keterlambatan Bicara Pada Anak Usia 3 Tahun
Perkembanganbahasamerupakanbagianpentingbagianakusiadini. Bahasa merupakansaranakomunikasidancaraanakuntukmengekspresikandiri. Keterlambatankemampuanberbicaraanakakanmenghambataspektingkatpencapaianperkembangananak. Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada rentang waktu tertentu.Penelitianinibertujuanuntukmenganalisacaramengatasiketerlambatanbicarapadaanakusia 3 tahunmelaluistimulasi kegiatan main peran yang dilakukan di Safa Preschool Yogyakarta.Metode yang dilakukandalampenelitianiniadalahdenganmelalukanwawancaradanobservasi. Dengan stimulasi lebih dini diharapkan kemampuan bicara dan bahasa pada anak lebih optimal
Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk pada Pendidikan Anak Usia Dini
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk pada Pendidikan Anak Usia Dini atau yang lebih dikenal dengan istilah PAUD. Metode Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk merupakan salah satu alternatif solusi dalam memberikan penyelenggaraan layanan pendidikan yang berkualitas baik kepada anak usia dini. Dalam praktiknya, pendidik pada PAUD harus peka terhadap peserta didik yang diampunya. Hal ini dikarenakan setiap peserta didik membutuhkan stimulus untuk membangkitkan kecerdasan yang dikaruniakan Tuhan kepada dirinya. Kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat tetap. Kecerdasan merupakan kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah; kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan; kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat. Tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Melalui pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, pendidik mempelajari kekuatan/kelemahan peserta didik dan memberikan peluang untuk belajar melalui kelebihan-kelebihannya. Sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia, bekerja dengan keterampilan sendiri dan dapat mengembangkan kemampuannya sendiri
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN EDUPRENEURSHIP BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES
This written to make an explain edupreneurship who are given by education institution –included is college– to him educate participant so that entrepreneur mental educate participant have growing up. The hopes edupreneurship can shaping creative character and independent from educate participant. Range from to selection learning strategy who are exact and agree with child learning style. So that multiple intelligences theory from Howard Gardner can be phenomenological in the edupreneurship strategy application. Edupreneurship strategy based multiple intelligences to do with educate participant activity used with one of intelligences or some intellegences collaboration in the edupreneurship learning.Tulisan ini mencoba memaparkan penerapan Edupreneurship atau pendidikan kewirausahaan yang diberikan oleh lembaga pendidikan –termasuk pendidikan tinggi- kepada peserta didiknya supaya mental entrepreneur peserta didik dapat berkembang. Edupreneurship diharapkan dapat membentuk karakter kreatif dan mandiri dari peserta didik. Salah satunya melalui pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan gaya belajar anak. Maka teori multiple intelligences (kecerdasan majemuk) Howard Gardner dapat dijadikan pendekatan dalam menerapkan strategi pembelajaran edupreneurship. Strategi pembelajaran edupreneurship berbasis multiple intelligences dilakukan melalui aktivitas peserta didik dengan menggunakan salah satu kecerdasan atau kolaborasi beberapa kecerdasan dalam pembelajaran edupreneurship
Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini melalui Permainan Tradisional Gasing Ambung Kelapa
Permasalahan pokok penelitian ini adalah tergerusnya permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Anak lebih suka memainkan gawai dengan fitur-fitur menarik, mulai dari permainan ataupun film. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan permainan tradisional gasing ambung kelapa terhadap perkembangan fisik motorik anak usia dini. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di PAUD Islam Terpadu Biruni Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dalam tiga tahapan yaitu mereduksi data yang dianggap penting, selanjutnya menyajikan datayang telah dipilih sehingga dapat menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan permainan tradisional gasing ambung kelapa dalam mengembangkan fisik motorik anak melalui tiga tahapan proses pembelajaran pertama ialah proses tahapan perencanaan, kedua, tahapan pelaksanaan, dan tahapan yang terakhir ialah tahapan evaluasi. Perkembangan fisik motorik anak setelah melaksanakan permainan tradisional gasing ambung kelapa adalah anak mampu melakukan kemampuan dalam melempar, anak mampu mengembangkan kemampuan meloncat dan berlari, serta anak dapat melatih ketepatan, mengkoordinasikan kemampuan tangan dan mata, dan mengembangkan kemampuan anak mengontrol gerakan tangan
Implementasi Alat Permainan Edukatif (APE) Keterampilan Meronce untuk Menumbuhkan Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak Usia Dini
Meronce is the process of arranging or assembling objects by inserting perforated objects into a string or thread to create beautiful works. This meronce skill not only develops the sensory and motor aspects of children, but also enhances focus on the senses, such as concentration, training social-emotional skills, cognitive skills, as well as introducing colors and shapes to children aged 5-6 years. By taking beads and arranging them according to desired patterns or shapes, children can practice hand movements, eye coordination, and motor skills. The use of meronce skills in learning is very effective in developing various aspects of early childhood development, both in kindergarten and early childhood education. Therefore, this article discusses the use of Educational Play Equipment (APE) Meronce Skills to enhance sensory and motor development in early childhood. This study uses a qualitative approach with field research, which aims to determine the background, social groups, individuals, and community institutions. The results show that meronce skill learning in classroom B1 of TK Muslimat Nurul Ulum 2 Pegiringan is conducted with enthusiasm, creativity, and high spirits. Children are able to follow their teacher's instructions well
Penggunaan Aplikasi Kahoot dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di SMK Negeri 1 Pemalang
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan bahwa masih banyak guru yang belum meningkatkan kreativitasnya dalam menciptakan dan menggunakan media pembelajaran. Padahal ada banyak teknologi yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus memilih media pembelajaran berbasis teknologi sekaligus bersifat dua arah agar ada interaksi antara guru dan siswa serta bersifat kolaboratif. Salah satu media pembelajaran berbasis teknologi yang bersifat two-way adalah aplikasi Kahoot. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan aplikasi Kahoot pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter (PABP) di SMK N 1 Pemalang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengungkap informasi tentang penggunaan aplikasi kahoot yang diterapkan oleh guru PABP dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Kahoot merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PABP di SMK Negeri 1 Pemalang sehingga pembelajaran berlangsung interaktif dan menarik. Dengan adanya kahoot ini, siswa dan guru sangat terbantu karena proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, interaktif, dan menyenangkan sehingga materi pelajaran lebih mudah diingat dan dipahami