5 research outputs found

    ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

    Get PDF
    Tujuan dari penulisan laporan Proyek Akhir ini adalah untuk mengetahui koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR jika terjadi gangguan hubung singkat. Selain itu juga tujuannya adalah untuk mengetahui cara menghitung setting relai diferensial, relai OCR, dan relai GFR sekaligus mengetahui perbandingan hasil perhitungan setting relai dengan data di lapangan. Laporan Proyek Akhir ini menggunakan metode study literatur, observasi lapangan, dan diskusi. Dalam melakukan analisis koordinasi relai harus mengetahui data trafo dan data relai yang terpasang karena data tersebut akan membantu dalam melakukan analisis koordinasi relai. Untuk mengetahui koordinasi relai dan hasil perhitungan setting relai, Proyek Akhir ini mengacu pada buku pedoman dari PLN dan jurnal-jurnal. Hasil penelitian didapatkan bahwa koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR pada trafo 7 di GI Cigereleng masih cukup baik karena relai diferensial dan relai OCR-GFR masih dapat bekerja dan saling mendukung ketika terjadi gangguan. Dari hasil perhitungan setting relai diferensial didapatkan %g sebesar 20% dan V% sebesar 100% dengan waktu kerja 0,1 detik. Setting relai OCR sisi 150 KV sebesar 4,04 A dengan waktu kerja 1 detik, sedangkan relai OCR sisi 20 KV sebesar 4,5 A dengan waktu kerja 0,68 detik. Untuk setting relai GFR sisi 150 KV sebesar 0,76 A dengan waktu kerja 0,93 detik, sedangkan relai GFR sisi 20 KV sebesar 0,87 A dengan waktu kerja 0,67 detik. Setting relai diferensial di lapangan kurang baik karena didapatkan %g sebesar 40% ini mengakibatkan relai diferensial kurang sensitif terhadap gangguan yang terjadi. Selain itu, setting relai OCR-GFR di lapangan terdapat perbedaan juga namun perbedaan tersebut masih dalam batas yang wajar. ---------- The purpose of the report of this Proyek Akhir is to find coordination relai differential and relai OCR-GFR if there were disturbance short circuit. It is also the aim is to know how to count setting relai differential, relai OCR, and relai GFR and also know comparison the results of setting relai with the data on the ground. Reports the end of this project in a study literature, observation field, and discussion.In an analysis coordination relai need to know a transformer data and data relai installed because the data will help in an analysis relai coordination. To know relai coordination and the results of setting relai, the project is based on guidebooks company and journals. The results of the study got that coordination relai differential and relai OCR-GFR in a transformer 7 of GI cigereleng still quite good because relai differential and relai OCR-GFR can still do and mutually supported when there were disturbance .Of the calculation on setting relai differential obtained % g of about 20 % and v % equal to 100 % with working time 0.1 seconds .Setting relai OCR 150 KV of 4,04 A working time 1 second , while relai OCR 20 KV 4.5 A working time 0.68 seconds .For setting relai GFR 150 KV 0.76 a working time 0.93 seconds , while relai GFR 20 KV of 0,87 a working time 0.67 seconds .Setting relai differential in court less good because obtained % g as 40 % caused relai differential less sensitive to disorder that occurs .In addition , setting relai OCR-GFR in the field there are the difference also but the difference is still under reasonable limits

    Perancangan Board Game Objek Wisata di Jakara

    Get PDF
    Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan yang tersebar di setiap daerahnya. Kebudayaan โ€“ kebudayaan tersebut dapat menjadi kekuatan sekaligus peluang yang tidak dimiliki oleh negara lain yang dapat menunjukkan identitas dari bangsa Indonesia yang harus terus dijaga. DKI Jakarta sebagai kota besar nomor satu di Indonesia dapat menjadi tolak ukur bagi kota โ€“ kota lain dalam berbagai bidang. Namun, pada era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan - kebudayaan yang ada sudah mulai tergerus. Salah satu cara untuk mengenal kebudayaan tersebut melalui museum. Museum merupakan bagian dari objek wisata yang bertujuan untuk memperkenalkan, melindungi dan melestarikan benda - benda yang memberikan bukti dari kekayaan budaya suatu bangsa. Sayangnya, museum masih kurang diminati oleh wisatawan khususnya di DKI Jakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase kunjungan ke museum yang hanya sekitar 2,53 %. Kurangnya minat tersebut dapat di pengaruhi oleh pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap objek wisata tersebut. Guna menjawab masalah diatas, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka dengan target utama yaitu remaja karena mereka adalah generasi penerus yang akan memperkenalkan budaya dan identitas yang ada kepada generasi selanjutnya. Setelah data tersebut diperoleh maka penulis melakukan perancangan media visual yang sesuai. Media yang dipiih oleh penulis adalah Board Game berisi informasi mengenai museum dan artefak yang ada di dalamnya dengan Diharapkan dengan perancangan ini remaja di kota Jakarta mendapatkan informasi mengenai museum โ€“ museum yang ada serta dapat merubah persepsi mereka mengenai museum. Sehingga akan lebih banyak lagi remaja di DKI Jakarta yang mau mengunjungi musem dan mengenal kebudayaan dan Identitas dari Indonesia. Kata Kunci : Board Game, Objek Wisata,Museum, Jakarta

    PEMBERDAYAAN FRAMEWORK PSIKOSOSIAL IBU DAN FEEDING KOMPLEMENTER UNTUK PENCEGAHAN ANAK STUNTING

    Get PDF
    Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah melakukan survei tempat pengabdian, pendataan anak, pendekatan orang tua, bidan, ketua PKK dan kader kesehatan di komunitas mitra, kemudian dilanjutkan melakukan screening angka stunting anak dan risiko stunting anak di Desa Banyubulu, melakukan FGD, melakukan framework pemberdayaan psikososial ibu melalui program ibu rembug stunting, tahap produksi nuget sabreng sebagai alternatif feeding komplementer, sosialisasi menu, pendampingan orangtua, dan memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua kemudian melakukan evaluasi pada mitra (orangtua, dan kader kesehatan), proses analisis data, pelaporan, dan presentasi hasil. Pada hasil screening demografi anak dan orang tua didapatkan hasil kategori anak pendek adalah 28,2% (48 anak), anak sangat pendek 14,2% (20 anak), dan anak kategori stunting berjumlah 8,0% (6 anak). Dari data tersebut disimpulkan bahwa persentase jumlah anak dengan risiko tinggi stunting adalah sangat tinggi. Implementasi pengabdian mendapatkan respons kooperatif ibu dan masyarakat, meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi mencegah stunting, dan mampu membuat complementary feeding pencegahan stunting secara mandiri. Kerja sama antara pemerintah, stakeholders mitra, dan civitas akademika dalam merumuskan strategi dan model pencegahan stunting sangat dibutuhkan untuk pengabdian selanjutnya

    Ladies Companion:Studi Deskriptif Hubungan Relasi dan Interaksi Sosial Dalam Kehidupan Klub Malam Di Surabaya

    Get PDF
    Penelitian ini bertemakan hubungan relasi dan interaksi sosial dalam kehidupan klub malam di Surabaya. Peneliti melihat ladies companion (LC) menjadi salah satu icon klub malam dalam memenuhi kebutuhan hiburan. Tempat-tempat hiburan semakin menjamur di daerah perkotaan. Dan klub malam menjadi salah satu trend tempat hiburan yang cukup diminati pengunjung saat ini. Peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan relasi dan interaksi sosial antara ladies companion dengan tamu di klub malam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan observasi dan indepth interview sebagai teknik pengumpulan data. Dengan teknik analisis secara deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan relasi dan interaksi sosial dalam kehidupan klub malam yang dikhususkan pada ladies companion dengan tamunya. Teori yang digunakan adalah teori struktur sosial, teori relasi sosial dan teori interaksi sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan relasi dan interaksi sosial antara ladies companion dengan tamu di klub malam. Hubungan relasi tersebut ditunjukkan dengan terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan, tidak hanya dalam perannya sebagai LC dan tamu, namun dapat pula terjalin kerjasama sebagai rekan bisnis. Sedangkan interaksi sosial yang terjalin antara LC dengan tamu ditunjukkan oleh adanya komunikasi dan kontak sosial, dimana hal tersebut adalah bagian dari job desk dari seorang ladies companion

    ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KEMISKINAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007-2015

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh pertumbuhan penduduk, tingkat pendidikan dan kemiskinan terhadap penyerapan tenaga kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode data panel dengan data time series selama 8 tahun (tahun 2007-2015) dan data cross section 5 kabupaten atau kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga observasi berjumlah 40 buah. Data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistika Provinsi DIY. Metode yang digunakan yaitu dengan analisis regresi data panel analisis fixed effect model. Hasil penelitian menunjukan seluruh variabel penelitian berpengaruh secara simultan terhadap penyerapan tenaga kerja. Secara parsial variabel jumlah penduduk dan pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan kemiskinan tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja
    corecore