12 research outputs found

    PENERAPAN SISTEM LEGOWO DAN PEMUPUKAN UNTUK PRODUKSI BENIH JAGUNG SINHAS 1 DI KELOMPOK TANI PATTAROWANTA

    Get PDF
    Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah terjadinya peningkatan pendapatan petani melalui penerapan TTG Sistem Legowo dan paket pemupukan pada jagung dan produksi benih jagung sintetik Unhas (Sinhas 1), yang telah dilepas Kementan RI Tahun 2019, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memproduksi biokompos, biopestisida, pupuk cair dan cara aplikasinya. Produk yang dihasilkan akan digunakan sebagai usaha agribisnis melalui bekerjasama dengan lembaga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Tarowang. Metode dan tahapan pelaksanaan adalah melalui sosialisasi program yang dilanjutkan dengan pelatihan tatap muka tentang teknologi yang akan diterapkan. Hasil dari pelaksanaan pengabdian pada masyarakat adalah terjadinya peningkatan pemahaman dan keterampilan petani dalam pembuatan pupuk organik cair dan kompos dengan memanfaatkan limbah pertanian yang ada di sekitar desa. Selain itu, demplot yang telah dibuat untuk mempraktekkan produksi benih Jagung Sintetik Unhas (Sinhas 1) oleh petani juga mendapat respon yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan dari minat dan pertanyaan yang diajukan petani saat penyuluhan dan pelatihan berlangsung. Dengan adanya kegiatan pegabdian ini, maka petani bertambah wawasannya terkait pentingnya pemupukan pada tanaman Jagung untuk mencapai produksi yang maksimal. Produk yang dihasilkan berupa POC dan Kompos selain untuk kebutuhan sendiri, maka dapat dijadikan produk BUMDes Desa Tarowang. Kata kunci: Benih, jagung Sinhas 1, pupuk, agribisnis.   ABSTRACT The purpose of this community service activity is to increase farmers' income through the application of the Legowo System and fertilizer packages on corn and corn seed production from Unhas Synthetic Corn (Sinhas-1), which was released by the Indonesian Ministry of Agriculture in 2019, as well as to increase farmers' knowledge and skills in producing biocompost, biopesticide, liquid fertilizer and how to apply it. The resulting product will be used as an agribusiness business in collaboration with the Village-Owned Enterprises (BUMDes) of Tarowang Village. The method and stages of implementation were through program of socialization followed by face-to-face training on the technology to be applied. The result of the implementation of community service is an increase in the understanding and skills of farmers in making liquid organic fertilizer and compost by utilizing agricultural waste around the village. In addition, the demonstration plots that have been made to practice the production of Synthetic Corn seeds of Unhas (Sinhas 1) by farmers have also received a fairly large response. This is shown by the interest and questions asked by farmers during the extension and training. With this community service activity, farmers gain insight regarding the importance of fertilization on corn plants to achieve maximum production. The products produced in the form of Liquid Organic Fertilizers and Compost other than for their own needs, can be used as BUMDes products in Tarowang Village. Keywords: Seeds, Maize variety Sinhas 1, fertilizer, agribusiness

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PENGEMBANGAN KONSEP AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TEBU RAKYAT DENGAN METODE BUD CHIP DI KABUPATEN TAKALAR

    Get PDF
    Penggunaan benih unggul dan bermutu merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan usahatani tebu di tingkat lapangan. Kegiatan pembenihan tebu secara konvensional tidak mampu memenuhi kebutuhan bibit di tingkat penangkar juga petani. Selama ini petani di Desa Mitra masih mengunakan metode stek bagal banyak tunas yang memiliki kelemahan intensitas  pertumbuhan  yang  sangat  rendah,  membutuhkan  jumlah  bibit  yang banyak dan memerlukan waktu lebih  lama. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pembinaan pengelolaan usahatani tebu rakyat dengan menerapkan teknologi pembibitan modern yaitu bud chip. Metode produksi benih tebu dengan teknologi bud chip memiliki potensi yang sangat besar sebagai teknologi produksi bibit tebu bermutu untuk dikembangkan dalam konteks agrotechnopreneurship berbasis pedesaan. Mitra yang terlibat pada kegiatan ini adalah Kelompok Tani Mutiara Lassang di Desa Towata, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar yang merupakan daerah sentra pertanaman tebu rakyat yang potensial dan dekat dengan lokasi industri Pabrik Gula Takalar. Beberapa metode yang digunakan adalah Focussed Discussion Group (FGD), penyuluhan, pelatihan dan pembuatan demplot. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan pemahaman dari kelompok mitra melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai teknologi pembibitan tebu dengan metode bud chip. Pemahaman kelompok mitra termasuk pada kriteria pemilihan bahan bibit dan teknis penggunaan alat bud chipper.Kata kunci: tebu rakyat, bud chip, pembibita

    PENGGUNAAN PESAWAT TANPA AWAK (DRONE) DALAM MELAKUKAN PEMANTAUAN DAN IDENTIFIKASI OTOMATIS PADA PERTANAMAN JAGUNG DI KELOMPOK TANI PATTAROWANGTA, KABUPATEN TAKALAR

    Get PDF
    Teknologi budidaya tanaman pada era 4.0 membutuhkan konsep pertanian cerdas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas budidaya tanaman. Salah satu teknologi pertanian cerdas dalam bidang pertanian adalah penggunaan pesawat tanpa awak atau drone. Teknologi ini dapat menjawab permasalahan terkait evaluasi budidaya pertanaman, sehingga pengabdian teknologi ini kepada petani menjadi terobosan baru dalam memajukan kesejahtera petani. Metode penelitian ini memggunakan  demonstrasi langsung dilapangan, tepatnya pada kelompok Tani Pattarowangta, Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan teknologi untuk bidang pertanian seperti UAV diyakini bisa memberi banyak keuntungan kepada pelaku industri pertanian, terkhusus kepada petani. Proses pemantauan dan deteksi dini serangan hama, penyakit, kekurangan nutrisi, hingga prediksi waktu dan hasil panen menggunakan pesawat tanpa awak atau drone telah menjadi terobosan baru dibidang pertanian. Oleh sebab itu teknolohgi ini direkomendasikan dalam menentukan keputusan atau kebijakan yang tepat dalam mengelola suatu sumbedaya lahan. Kata kunci: Pesawat tanpa awak, pertanian cerdas, pemantauan, Jagung. ABSTRACT Plant cultivation technology in the 4.0 era requires smart farming concepts to increase the efficiency and effectiveness of plant cultivation. One of the smart farming technologies in agriculture is the use of unmanned aerial vehicles (UAV). This technology can answer problems related to the evaluation of crop cultivation so that the service of this technology to farmers is a breakthrough in advancing the welfare of farmers. This research method uses direct demonstration in the field, precisely in the Pattarowangta farmer group, South Galesong, Takalar Regency. The results of this study indicate that the use of technology for agriculture such as UAV is believed to be able to provide many benefits to agricultural industry players, especially to farmers. The process of monitoring and early detection of pests, diseases, nutritional deficiencies, to predict harvest time and yields using unmanned aerial vehicles has become a breakthrough in agriculture. Therefore, this technology is recommended in determining the right decisions or policies in managing a land resource. Keywords: Unmanned aerial vehicles, smart agriculture, monitoring, Zea mays

    IMPLEMENTASI PERTANIAN ORGANIK PADA PRODUKSI BENIH DAN BERAS HITAM FUNGSIONAL DI KELOMPOK TANI WANUE

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didasari oleh pemasalahan yang dihadapi Mitra Kelompok Tani yaitu rendahnya produktivitas padi, harga gabah rendah saat panen, dan kelangkaan pupuk. Sementara itu, bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos/biochar dan pupuk cair/biopestisida tersedia dalam jumlah yang besar, namun cara memproduksi dan manajemen produksinya belum diketahui dengan baik. Solusi yang ditawarkan adalah pembinaan kelompok tani melalui pelatihan pertanian organik dan demplot benih dan beras hitam fungsional, baik dari aspek teknik budidaya maupun manajemen pemasaran dari pengemasan, pelabelan dan pemasaran. Selama kegiatan pengabdian dilaksanakan pendampingan kelompok tani dalam memproduksi benih padi hitam, beras hitam, produksi kompos dan pupuk cair organic (POC)/biopestisida, sehingga produktivitas dan pendapatan petani meningkat. Metode dan tahapan pelaksanaan dilakukan melalui sosialisasi program dalam bentuk FGD, dilanjutkan dengan pelatihan tatap muka tentang teknologi yang akan diterapkan. Hasil pelatihan berupa produk pupuk kompos dan POC/biopestisida yang dipraktekkan oleh kelompok tani digunakan pada demplot perbenihan dan produksi benih padi hitam. Total produksi yang dihasilkan dalam kegiatan ini sebesar 2 ton pupuk kompos, 100 liter POC/Biopestisida dan padi hitam dengan produktifitas sekitar 7 ton/ha. Produk yang dihasilkan diproses dan dikemas sebagai usaha agrobisnis padi hitam dan pupuk organik untuk dijual di pasaran dibawah binaan UNHAS dan PEMDA setempat. Target khusus yang ingin dicapai pada program ini adalah terbentuknya Desa Mandiri benih padi hitam berkualitas dan pupuk organik secara lokal sebagai suatu unit usaha kelompok tani yang dapat mensuplai benih dan pupuk kepada petani di Kabupaten Bone. Kata kunci: Padi hitam, Jeliteng, Kompos, POC, Biopestisida.   ABSTRACT This community service activity is based on the problems faced by farmer group partner, namely low rice productivity, low grain prices at harvest, and scarcity of fertilizers. Meanwhile, raw materials for the manufacture of compost and liquid fertilizer/biopesticides are available in large quantities, but the method of production and production management are not well known. The solution offered is the development of farmer groups through organic farming training and demonstration plots of seeds and functional black rice, both from the aspect of cultivation techniques and marketing management from packaging, labeling and marketing. During the service activities, assistance was carried out by farmer groups in producing black rice seeds, black rice, compost production and organic liquid fertilizer (POC)/biopesticides, so that the productivity and income of farmers increased. The method and stages of implementation are carried out through program socialization in the form of FGDs, followed by face-to-face training on the technology to be applied. The results of the training in the form of compost and POC/biopesticide products practiced by farmer groups were used in demonstration plots of black rice seed and seed production. The total production produced in this activity is 2 tons of compost, 100 liters of POC/Biopesticide and black rice with a productivity of 7 tons/ha. The resulting product is processed and packaged as an agribusiness business for black rice and organic fertilizer to be sold in the market under the guidance of UNHAS and the local government. The specific target to be achieved in this program is the establishment of an Independent Village of quality black rice seeds and organic fertilizers locally as a business unit of farmer groups that can supply seeds and fertilizers to farmers in Bone Regency. Keywords: Black rice, Jeliteng, Compost, Liquid Organic Fertilizer, biopesticide

    EXPERIMENTAL FARM (Exfarm) SEBAGAI UNIT PEMBELAJARAN DAN USAHA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di lahan Experimental Farm (Exfarm) Fakultas Pertanian dengan sekitar 7 ha bertujuan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal, kecuali untuk tujuan praktikum dan penelitian dosen. Solusi yang ditawarkan adalah menjadikan exfarm Fakultas Pertanian sebagai unit pembelajaran dan sekaligus sebagai unit produksi dengan memanfaatkan lahan, sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan luas lahan yang ada serta fasilitas yang cukup, exfarm dimanfaatkan sebagai suatu unit usaha agar menjadi tempat pembelajaran kewirausahaan mahasiswa sekaligus unit produksi untuk mendapatkan profit untuk digunakan dalam pemeliharaan rutin exfarm. Hal ini sekaligus sebagai cikal bakal untuk meningkatkan pendapatan Fakultas dan Universitas Hasanuddin sebagai PTNBH. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pembuatan produk pupuk organik cair, pupuk silika, sayuran hidroponik, dan hasil stek tanam hias dan buah. Kegiatan ini melibatkan para pegawai kebun, mahasiswa/i Fakultas Pertanian dan Vokasi Universitas Hasanuddin, serta siswa/i SMA. Kegiatan pengabdian ini memberikan pengetahuan, wawasan serta keterampilan kepada para peserta yang terlibat dalam proses kegiatan pengabdian. Kata kunci: Experimental farm, unit usaha, unit pembelajaran, pelatihan, produk. ABSTRACT The service activities carried out on the Experimental Farm (exfarm) of the Faculty of Agriculture with around 7 ha aim to optimize the available facilities and infrastructure which have not been used optimally, except for practicum and lecturer research purposes. The solution offered is to make the Faculty of Agriculture's exfarm a learning unit and at the same time a production unit by utilizing the available land, facilities and infrastructure. With the existing land area and sufficient facilities, the exfarm is used as a business unit to become a place for student entrepreneurial learning as well as a production unit to earn profits to be used for routine maintenance of the exfarm. This is also a precursor to increasing the income of Hasanuddin Faculty and University as PTNBH. Service activities are carried out in the form of training and making liquid organic fertilizer products, silica fertilizer, hydroponic vegetables, and ornamental and fruit planting cuttings. This activity involved plantation employees, students from the Faculty of Agriculture and Vocational Studies, Hasanuddin University, as well as high school students. This service activity provides knowledge, insight and skills to participants involved in the service activity process. Keywords: Experimental farm, business unit, learning unit, training, product

    Keragaman Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman Padi Varietas Unggul Baru (VUB) dan Varietas Lokal pada Percobaan Semi Lapangan

    Get PDF
    Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi apabila tidak ditangani dengan serius akan menurunkan produktivitas tanaman secara signifikan. Keragaman OPT yang menyerang tanaman padi varietas lokal dan varietas unggul baru (VUB) sangat penting untuk diketahui agar dapat dilakukan tindakan pengendalian yang lebih efektif dan efisien. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2018, di Teaching Farm Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Metode yang digunakan pada percobaan semi lapangan ini dengan mengamati secara langsung jenis OPT yang menyerang rumpun tanaman padi, gejala serangan yang ditimbulkan serta menghitung persentase serangan. Pengamatan dilakukan setiap hari, dimulai pada saat tanaman berumur ± 30 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OPT yang menyerang VUB dan varietas lokal yaitu Locusta migratoria. L, Sesamia inferens, Cnaphalocrosis medinalis serta patogen penyakit hawar daun bakteri (HDB). Persentase serangan tertinggi terdapat pada VUB Inpari 16 dan Inpari 42 yang terserang HDB mencapai 50% sedangkan varietas lokal Kamba yang diamati memiliki reaksi ketahanan yang agak baik terhadap berbagai serangan OPT dengan persentase serangan ≤25%. Serangan Nilaparvata lugens hanya ditemukan pada varietas Inpari 16. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan sumber informasi agar pengelolaan dan tehnik pengendalian dapat dilakukan secara tepat, cepat, efisien dan efektif

    Diallel Cross of Six InbredWaxy Corn (Zea mays L.)

    Get PDF
    The waxy corn,  Zea mays L. which has relatively low productivity can be improved by assembling hybrid and synthetic corn genotypes. The important thing to know is information about the combining ability of each inbred line that will be used to assemble the waxy hybrid corn. This information is needed to design future waxy corn development strategies. Research on the assembly of hybrid waxy corn has been done at Indonesian Cereals Research Institute (ICERI) experimental station, Maros South Sulawesi in June 2015 to April 2016. Analysis of GCA and SCA were based on the Griffing’s fixed model of DiallelDesign  Methods I with the aim of estimating the value of combining ability. Six inbred lines of waxy corn, namely: #huacai; #Jgm 926; #Jgm F1; #25 F1; #Ys-a; #Ys-b used as a parent in a full diallel cross to produce 15 single cross hybrids, 15 reciprocals and 6 parents. The evaluation of combining ability used a randomized block design  with three replications. Combining ability analysis shows that genotype #Ys-b, #huachai, and #Ys-a have good general combining ability  (GCA) and hybrid #Ys-b x #Jgm F1, #huachai x #Jgm F1, and #Jgm 926 x #huachai has specific combining ability (SCA) which is good for grain yield character

    PENDAMPINGAN ON-FARM TEKNOLOGI KOMPOS TRICHODERMA, PUPUK NANO SILIKA, DAN BIOENZIM PADA PRODUKSI SORGUM MANIS DI KABUPATEN PANGKEP

    Get PDF
    melibatkan mitra kelompok tani pada Desa Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa dan Desa Bara Batu Kecamatan Labakkang, CV. Sorgum, dan Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk diseminasi teknologi kompos Trichoderma, pupuk nano silika, dan pupuk cair Bioenzim pada budidaya Sorgum manis sebagai pangan fungsional. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah sekolah lapang pembuatan pupuk kompos berbahan dasar cendawan Trichoderma, pembuatan pupuk nano silika, dan pembuatan pupuk organik cair bioenzim. Selain itu juga dilakukan demplot penanaman sorgum manis untuk kebutuhan produksi benih unggul dan beras sorgum. Kegiatan terlaksana dengan lancar dan diikuti oleh anggota kelompok tani dari kedua lokasi dan mitra dari dunia usaha dan industri serta pemda setempat. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra terhadap pembuatan dan aplikasi pupuk kompos Trichoderma, nano silika dan bioenzim. Selain itu, melalui demplot percobaan dihasilkan benih sorgum dari varietas unggul untuk kebutuhan penanaman sorgum oleh kelompok tani. Selama kegiatan penanaman berlangsung terdapat kendala musim kemarau yang berkepanjangan sehingga produktivitas yang dihasilkan dari demplot produksi benih dan beras sorgum hanya mencapai masing-masing 3 ton/ha dan 4 ton/ha yang lebih tinggi dari produktivitas normal petani sorgum di Kabupaten Pangkep. Selain itu, dari penggunaan teknologi ketiga jenis pupuk yang diperkenalkan dihasilkan batang sorgum dengan kandungan brix sebesar 18-21%. Kata kunci: Sorghum bicolor L., Trichokompos, Nano Silika, Bioenzim. ABSTRACT A community service activity was carried out in Pangkep Regency involving farmer group partners in Bantimurung Village, Tondong Tallasa District and Bara Batu Village, Labakkang District, CV. Sorghum, and the Pangkep District Agriculture Service. The service activity aims to disseminate Trichoderma compost technology, nano silica fertilizer, and Bioenzyme liquid fertilizer in the cultivation of sweet sorghum as functional food. The method of implementing community service activities is a field school for making compost fertilizer made from the Trichoderma fungus, making nano silica fertilizer, and making bioenzyme liquid organic fertilizer. Apart from that, a sweet sorghum planting demonstration plot was also carried out for the production of superior seeds and sorghum rice. The activity was carried out smoothly and was attended by members of farmer groups from both locations and partners from the world of business and industry as well as the local government. From this community service activity, it can be concluded that there has been an increase in partners' knowledge and skills regarding the manufacture and application of Trichoderma compost fertilizer, nano silica and bioenzymes. In addition, through experimental demonstration plots, sorghum seeds from superior varieties were produced for the needs of sorghum planting by farmer groups. During the planting activities, there was a long dry season so that the productivity resulting from the sorghum seed and rice production demonstration plots only reached 3 tons/ha and 4 tons/ha respectively, which was higher than the normal productivity of sorghum farmers in Pangkep Regency. Apart from that, using the technology of the three types of fertilizer introduced produces sorghum stalks with a Brix content of 18-21%. Keywords: Sorghum bicolor L., Trichokompos, Nano Silica, Bioenzym

    PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DAN SALIN MELALUI PERAKITAN GENOTIPE JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DAN SALINITAS DENGAN DETEKSI MOLEKULER

    Get PDF
    ????????????Penelitian bertujuan untuk mendapatkan genotipe unggul jagung yang mampu beradaptasi pada lahan kering dan salin dengan produktifitas tinggi.Hasil penelitian diharapkan memberi konstribusi dalam pengembangan lahan di sekitar pantai.Target khusus penelitian ini adalah diperoleh tolok ukur ketahanan, metode induksi mutasi, metode seleksi ketahanan mutan jagung terhadap salinitas dan kekeringan, serta pewarisan sifat dan heritabilitas dari karakter ketahanan jagung hasil induksi mutasi dengan dengan sinar gamma terhadap kekeringan dan salinitas.Peningkatan keragaman genetik dilakukan dengan induksi mutasi melalui penyinaran sinar gamma dari 3 kultivar jagung yaitu Sukmaraga, Lamuru dan Bisma. Benih tersebut diiradiasi dengan 6 dosis radiasi, yaitu 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, 400 Gy dan 500 Gy. Penelitian dilaksanakan secara bertahap, yaitu seleksi dan pengujian pada fase kecambah, seleksi dan pengujian pada tingkat fase vegetatif serta seleksi dan pengujian pada tingkat produksi.\ud ????????????Penelitian tahun kedua dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin mulai April sampai dengan Novembar 2013. Penelitian dalam bentuk percobaan dengan menggunakan petak-petak terpisah dalam kelompok.\ud ????????????Hasil penelitian sementara menunjukkan bahwa: pada pemberian air dan kultivar yang sama, tanpa konsentrasi air laut menunjukkan respon terbaik pada semua perlakuan. Pada konsentrasi air laut dan pemberian air yang sama, semua kultivar memberikan respon terbaik pada pengamatan tinggi tanaman jagung. Pada kultivar dan konsentrasi air laut yang sama, perlakuan ketersediaan air 60% dan ketersediaan air 80% menunjukkan hasil terbaik pada tingkat pengujian. Rata-rata jumlah daun terbaik pada perlakuan ketersediaan air 60% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. kultivar Bisma dan Lamuru memperlihatkan hasil terbaik pada semua perlakuan pemberian air. Pada pengujian kultivar yang sama, pemberian konsentrasi air laut 50% memperlihatkan hasil terbaik kecuali pada perlakuan kultivar Lamuru. Konsentrasi air laut 50% memperlihatkan hasil terbaik pada perlakuan ketersediaan air 100% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pada pengujian konsentrasi air laut yang sama, ketersediaan air 100% memperlihatkan hasil terbaik pada semua perlakuan. Rata-rata tinggi letak tongkol terbaik pada perlakuan ketersediaan air 100% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Indeks klorofil terbaik pada kultivar Bisma adalah pada perlakuan konsentrasi air laut 50% dan ketersediaan air 80% sebesar 158.376,77 sedangkan terendah pada kultivar keturunan Bisma 200 gy dengan perlakuan konsentrasi air laut 50% dan ketersediaan air 60% sebesar 118.994,77

    Yield Components and Productivity of SINHAS 1 Maize on the Application of Different Types and Spraying Frequency of Biofertilizer

    No full text
    The purpose of this study was to determine the effect of biofertilizer application based on the types and spraying frequencies on the yield components of maize variety SINHAS 1. The research was conducted in Tarowang Village, Galesong Selatan District, Takalar Regency from August to November 2020. Three types of biofertilizer were used applied in five different frequencies of spraying. The study employed a split plot design with types of biofertilizer as the main plot and application frequencies as the sub plots. The research was repeated 3 times, resulted in a total of 45 experimental units. The maize variety used was SINHAS 1 and observations were made on the yield components of the ear height, wet weight of peeled cobs, ear length and diameter, percentage of seed yield, weight of 1000 seeds at 15% moisture content, and productivity. The results shows that the frequency of biofertilizer application had more dominant effect than the type of biofertilizer. The type of biofertilizer used has relatively the same role in the growth of the yield components of SINHAS 1 corn. Based on the results, it is recommended to apply the biofertilizer in four times in fertilizing the SINHAS 1 maize cro
    corecore