6 research outputs found

    PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENCEGAH KECANDUAN INTERNET DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA

    Get PDF
    Abstrak Latarbelakang: Penggunaan internet yang tanpa pengawasan dari orang tua dapat menimbulkan dampak negative untuk remaja salah satunya kondisi kecanduan. Banyaknya waktu yang digunakan untuk mengkases internet membuat remaja menjadi enggan beraktifitas fisik. Pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan pada remaja tentang cara mencegah kecanduan internet dengan aktivitas fisik yang sehat. Metode: Kegiatan PKM dilakukan dengan metode seminar, diikuti oleh remaja yang duduk di Sekolah Menengah Atas sejumlah 45 siswa. Edukasi kesehatan yang diberikan pada peserta meliputi mengenal adiksi internet pada remaja serta cara mencegah adiksi melalui aktivitas fisik. Evaluasi dilakukan dengan menilai perbedaan skor pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberi edukasi Kesehatan. Hasil pendidikan kesehatan ini yaitu terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan siswa tentang kecanduan internet dan aktivitas fisik untuk remaja dari 76.59 menjadi 95.68. Kesimpulan: Pengetahuan siswa tentang pencegahan kecanduan internet dan aktivitas fisik pada remaja meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan, dengan demikian promosi kesehatan jiwa bagi remaja yang merupakan kolaborasi antara professional kesehatan dan instansi pendidikan perlu semakin ditingkatkan.Abstract: The use of the internet without parental supervision can have a negative impact on adolescents, one of the condition is internet addiction. The amount of time used to access the internet makes teenagers reluctant to do physical activities. Methods: The activity was carried out using the seminar method, attended by adolescents who were in Senior High School, totaling 45 students. Health education provided to participants includes recognizing internet addiction in adolescents and how to prevent addiction through physical activity. The evaluation was conducted by assessing the difference in participants' knowledge scores before and after being given health education. The result of this health education is an increase in the average score of students' knowledge about internet addiction and physical activity for adolescents from 76.59 to 95.68. Conclusion: Students' knowledge about preventing internet addiction and physical activity in adolescents increased after being given health education, thus mental health promotion for adolescents which is a collaboration between health professionals and educational institutions needs to be be increasingly promoted

    Keterlibatan Keluarga dalam Pelayanan Kesehatan Primer : Scoping Review

    No full text
    ABSTRACT Primary health care is the first form of contact of individuals, families, or communities with the health care service. Optimal primary health care can be achieved, one of which is with the support of family members and clients. Identify family and client involvement in efforts to improve primary health care.Searches of three databases includes EBSCOhost, PubMed and JSTOR, with criteria for primary research, English articles published in 2013-2023. The articles included in this study are articles that discuss family involvement and client involvement in primary health care. The articles found then analyzed using qualitative methods of content analysis. 11 research articles were qualified, and analysis was conducted, so that three main themes of family involvement in primary health care were found: (i) role in communication, (ii) collaboration of families, clients, and primary health care providers, (iii) barriers to family involvement. Families provide communication support as well as collaboration and partnership between families and health professionals. Although not all primary health services are able to collaborate optimally and find obstacles to involve families and clients, efforts to strengthen basic health services, improve the quality and standards of human resources, clarify the duties and responsibilities of health workers and plan programs that involve families and clients in care efforts are carried out to overcome obstacles and improve the quality of services. Keywords: Patient Engagement, Family Engagement, Primary Health Care ABSTRAK Pelayanan kesehatan primer merupakan bentuk kontak pertama individu, keluarga atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pelayanan kesehatan primer yang optimal dapat tercapai salah satunya dengan adanya dukungan dari anggota keluarga dan klien. Tujuan untuk mengidentifikasi keterlibatan keluarga dan klien dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan primer. Metode penelitian dengan pencarian dari tiga database meliputi EBSCOhost, PubMed dan JSTOR, dengan kriteria artikel penelitian primer, bahasa Inggris yang dipublikasikan pada tahun 2013-2023. Artikel yang diikutsertakan dalam studi ini adalah artikel yang membahas mengenai keterlibatan keluarga maupun keterlibatan klien dalam pelayanan kesehatan primer. Artikel yang ditemukan kemudian dianalisa dengan menggunakan metode kualitatif konten analisis. 11 artikel penelitian memenuhi syarat dan dilakukan analisis, sehingga ditemukan tiga tema utama keterlibatan keluarga dalam pelayanan kesehatan primer: (i) peran dalam komunikasi, (ii) kolaborasi keluarga, klien dan penyedia layanan kesehatan primer, (iii) hambatan keterlibatan keluarga. Keluarga memberikan dukungan komunikasi serta kolaborasi dan partnership antara keluarga dan tenaga kesehatan professional. Meskipun tidak semua pelayanan kesehatan primer mampu berkolaborasi secara optimal dan menemukan hambatan untuk ikut melibatkan keluarga dan klien, namun upaya tenaga kesehatan serta merencanakan program yang turut melibatkan memperkuat pelayanan kesehatan dasar, meningkatkan kualitas dan standar SDM, memperjelas tugas dan tanggung keluarga dan klien dalam upaya perawatan dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Kata kunci: Patient Engagement, Family Engagement, Primary Health Care

    Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Masyarakat melalui Webinar Edukasi pada Masyarakat Umum: “Mengenali Warning Signs pada Stroke”

    No full text
    ABSTRAK Pengetahuan yang lebih baik tentang faktor-faktor resiko penyebab stroke disertai dengan warning sign dari penyakit ini dapat menurunkan angka morbiditas dan mortilitas pada pasien dengan stroke. Salah satu intervensi sederhana untuk meningkatkan pengetahuan ini adalah dengan memberikan edukasi penyampaian secara langsung melalui webinar. Kebutuhan untuk meningkatkan public awareness atau kesadaran masyarakat akan pentingnya pengenal terhadap stroke dan warning signs dinilai sangat kritikal dan penting untuk mengatasi kesenjangan informasi dimasyarakat terutama di masa pandemi COVID-19. Tujuan utama dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum akan pencegahan Stroke dengan mengenali tanda gejala awal dan penerapan gaya hidup sehat untuk pencegahan Stroke dalam masa Pandemi. Kegiatan PKM ini dilakukan secara daring melalui ZOOM Meeting dan menjabarkan materi terkait Mengenali Warning Signs pada Stroke. Target dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah sebanyak 86 masyarakat umum yang terjangkau oleh kelompok melalui flyer informasi yang disebarkan melalui media sosial. Berdasarkan hasil Pre-Post Test terdapat peningkatan nilai rerata 20.6 poin dari penilaian Pre-Test 68.3 poin dan Post-Test 88.9 poin. Edukasi kesehatan merupakan salah satu upaya yang di lakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait masalah kesehatan terutama Stroke terutama di masa Pandemi. Kata Kunci: Stroke, Pendidikan Kesehatan, Warning Signs, Gaya Hidup Sehat  ABSTRACT Improved awareness about risk factors of Stroke, combined with early warning signs of the condition, can minimize morbidity and death in stroke patients. Education in the form online webinar is one simple intervention to increase the level of understanding. The needs to increase public awareness regarding the importance of identifying strokes and warning indicators is regarded as crucial and important for bridging the information gap in community, particularly during the COVID-19 pandemic. The main objective of this PKM is to increase the general public's knowledge of stroke prevention by recognizing early signs of symptoms and implementing a healthy lifestyle for stroke prevention during a pandemic. This PkM is implemented online through ZOOM Meeting and describes content connected to Recognizing Warning Signs in Stroke, with the scope of material primarily educating on early signs of Stroke symptoms and implementing a healthy lifestyle for stroke prevention. The target of this activity was 86 people, reached by flyers that distributed via social media. Based on the results of Pre-Post Test, there is an increase in total average value of 20.6 points from Pre-test 68.3 to 88.9 Post-Test points. Health education is a strategy to improve public awareness regarding health issues, particularly stroke during the pandemic.  Keywords: Stroke, Health Education, Warning Signs, Healthy Lifestyle

    Efektivitas Mirror Therapy terhadap Peningkatan Kekuatan Otot pada Pasien Stroke: Kajian Literatur

    No full text
    ABSTRACT Stroke or Cerebrovascular disease is a disease caused by impaired brain function related to rupture or blockage of blood vessels that supply blood to the brain. Every year there are 13.7 million new cases of stroke and around 5.5 million deaths due to stroke. In Indonesia, it is estimated that around 2,129,326 people > 15 years have a stroke. Clinical manifestations that are often experienced by stroke patients are hemiparesis and hemiplegia so medical rehabilitation is needed. Mirror therapy is one of the non-pharmacological therapies that uses mirrors as a therapeutic medium. This literature review aims to describe the effectiveness of mirror therapy in increasing muscle strength in stroke patients. The method used was Thematic analysis: a simplified approach, with article searches using three databases namely Google Scholar, Medline, and JSTOR. Quality analysis of research methods has been carried out using PRISMA Flow Diagram and JBI Critical Appraisal Checklist.  The keywords used in the article search were "Effectiveness" AND "mirror therapy" AND "stroke patients" AND "Randomized Controlled Trial" and "Effectiveness" AND "mirror therapy" AND "stroke patients" AND "Randomized Controlled Trial". Four themes were obtained from the results of the analysis, namely, mirror therapy is effective for increasing muscle strength in stroke patients, the relationship between the characteristics of stroke patients and mirror therapy in increasing muscle strength, mirror therapy procedures in increasing muscle strength in stroke patients, the effectiveness of the combination of mirror therapy with conventional stroke rehabilitation therapy in increasing muscle strength. Mirror therapy as one of the non-pharmacological therapies that can be used in helping functional recovery of upper and lower extremity motor control in stroke patients. Keywords: Stroke, Muscle strength, and Mirror Therapy   ABSTRAK Stroke atau Cerebrovaskular disease merupakan penyakit yang disebabkan akibat gangguan fungsi otak yang berkaitan dengan pecah atau tersumbatnya pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak. Setiap tahunnya tercatat 13,7 juta kasus baru stroke dan sekitar 5,5 juta kematian akibat penyakit stroke. Di Indonesia, diperkirakan sekitar 2.129.326 penduduk > 15 tahun mengidap stroke. Manifestasi klinis yang sering di alami oleh pasien stroke ialah hemiparesis dan hemiplegia sehingga diperlukan suatu rehabilitasi medis. Mirror therapy merupakan salah satu terapi non-farmakologi yang menggunakan cermin sebagai media terapi.Tujuan kajian literatur ini adalah menganalisa efektivitas mirror therapy dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke. Metode yang digunakan adalah Thematic analisis: a simplified approach, dengan pencarian artikel menggunakan tiga database yaitu Google Scholar, Medline, dan JSTOR. Analisis kualitas metode penelitian telah dilakukan menggunakan Flow Diagram PRISMA dan JBI Critical Appraisal Checklist.  Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah “Effectiveness” AND “mirror therapy” AND “stroke patients” AND “Randomized Controlled Trial” dan “Efektivitas” AND “terapi cermin” AND “pasien stroke” AND “Randomized Controlled Trial. Empat tema didapatkan dari dari hasil analisa yaitu; Mirror therapy efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke, hubungan karakteristik pasien stroke dengan Mirror therapy dalam meningkatkan kekuatan otot, prosedur Mirror therapy dalam meningkatkan kekuatan otor pada pasien stroke, efektifitas kombinasi Mirror therapy dengan terapi rehabilitasi stroke konvensional dalam meningkatkan kekuatan otot. Mirror therapy sebagai salah satu terapi non- farmakologi yang dapat digunakan dalam membantu pemulihan fungsional kontrol motorik ekstremitas atas dan bawah pada pasien stroke. Kata kunci: Stroke, Kekuatan Otot dan Mirror Therap
    corecore