4 research outputs found

    Filsafat Eksistensialismedalam Bingkaipendidikan Islam

    Get PDF
    Existentialism is a philosophical stream that has the aim of restoring human existence in accordance with the reality it faces, so that humans have awareness as a subject that must develop and be creative with concrete actions. Reflecting from the perspective of existentialism, Islamic education is essentially an effort to free humans from the shackles that limit them, so as to create a human existence that is more humanistic, adaptive, responsible, and creative. The bilateral relationship between philosophy and education is very important, in substance philosophy becomes the basis and guide for improvement efforts, enhancing the progress of an education system, besides that philosophy provides direction to the concept of education that has been developed and is in line with certain philosophical schools so that it has relevance with real life (real).   Keyword: Existensialism, Education And Islami

    Internalisasi Nilai-Nilai Akhlak Dalam Kitab Ta’limul Muta’alim Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Di Pondok Pesantren Nasruddin

    Get PDF
    Abstrak Sejak akhir tahun 1990 globalisasi industri media mulai masuk ketanah air yang menghadirkan wajah baru dan menawarkan berbagai tatanan kehidupan bagi masyarakat Indonesia, masyarakat dihadapkan dengan ruang publik yang padat akan pengetahuan (knowledge), canggihnya teknologi, gaya hidup transnasional, serta percepatan dalam berinteraksi dan bersosial. Dampak globalisasi tersebut telah dirasakan dalam sektor pendidikan, kompetisi global telah memaksa terhadap dunia pendidikan untuk berbenah dan terlibat dalam kompetisi ini. Khususnya lembaga pendidikan pondok pesantren yang tidak bisa dilepaskan dari dampak globalisasi, untuk merespon perubahan tersebut pondok pesantren harus memperkuat nilai-nilai akhlak untuk meningkatkan kedisiplinan santri dalam hal belajar dan beribadah dengan berbagai bentuk, demi tercapainya keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dalam konsep nilai-nilai akhlak untuk memupuk kedisiplinan belajar yang menjadi panutan di Pondok Pesantren khususnya Pondok Pesantren Nasruddin ialah sosok intelektual muslim Syekh Burhanuddin Az-Zarnuzi dengan karya monumentalnya Ta’limul Muta’lim. Implikasi dari nilai akhlak dalam Kitab Ta’limul Muta’lim yang di implementasikan Pondok Pesantren Nasruddin akan mampu memberi bekal kepada para santri saat belajar sehingga tidak akan mudah terpengaruh oleh arus globalisasi dalam sisi negatifnya dan juga dikehidupannya kelak akan mampu mengaktualisasikan apa yang ia sudah pelajari sesuai dengan aturan dan norma-norma Agama Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-diskriptif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini dilakukan dipondok pesantren Nasruddin. Kesimpulan riset menyatakan bahwa internalisasi nilai akhlak dalam kitab Ta’limul Muta’allim untuk meningkatkan kedisiplinan belajar dilakukan melalui: Pertama. Nilai akhlak kepada Allah, santri meluruskan niat belajar, mempelajari ilmu bersifat fardhu ain, mempunyai sifat tawakal, Kedua. Nilai akhlak kepada dirinya sendiri, santri sungguh-sungguh dan tekun dalam belajar, mengetahui tahapan belajar, memiliki sikap wara’, Ketiga. Nilai akhlak santri kepada makhluk sesama, menghormati ilmu dan ahli ilmu, memilih guru dan memilih teman, memiliki sifat kasih sayang.   Kata Kunci: Internalisasi, Nilai-Nilai Akhlak, Disiplin Belaja

    Reorientasi Pendidikan Islam Tradisional di Indonesia

    Get PDF
    Sejak Islam masuk dan berkembang di Indonesia dengan munculnya sejumlah kerajaan Islam, pendidikan Islam pun berkembang mengikuti irama dan dinamika perkembangan Islam. Dimanapun ada masyarakat muslim disitu ada kegiatan pendidikan Islam yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan situasi dimana mereka berada. Untuk memperluas ajaran Islam di Indonesia diperlukan sarana dan prasarana pendukung, hal ini terkait dengan keberadaan pesantren, surau, dan dayah sebagai salah satu pusat pendidikan Islam. Keberadaan pendidikan Islam di Indonesia telah menjadi prioritas utama bagi umat Islam sejak awal perkembangannya hingga saat ini, meskipun istilah surau dan dayah telah bergeser ke pesantren itu sendiri, namun dari segi budaya, tradisi, ajaran, dan kebiasaan. masih sangat lekat hingga saat ini melalui perkembangan pesantren

    Internalisasi nilai-nilai akhlak Syekh Burhanuddin Az-Zarnuzi dalam kitab Ta’limul Muta’alim untuk meningkatkan kedisiplinan belajar: Studi kasus di pondok Pesantren Nasruddin Kecamatan Dampit Kabupaten Malang

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada bagaimana nilai-nilai akhlak dalam Ta’limul Muta’allim mampu memberikan rangsangan disiplin belajar kepada santri yang sedang menimba ilmu dipondok pesantren Nasrudin Dampit Malang. Hal ini berangkat karena masih minimnya penelitian yang mengaitkan nilai-nilai akhlak Ta’limul Muta’allim dalam persoalan disiplin belajar, kebanyakan peneliti sebelumnya hanya bertumpu pada pembinaan karakter secara umum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-diskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi; data primer yang berupa hasil wawancara peneliti dengan informan yang ada di pesantren, hasil observasi, dan dukumentasi, sedangkan data sekunder berupa bahan bacaan yang berkaitan dengan Ta’limul Muta’allim. Untuk menguji kreadibilitas data, peneliti menggunakan teknik tringulasi sumber data, serta teknik pengolahan dan analisi data dilakukan dengan tiga tahapan; kondisi data, penyajian data, dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa internalisasi nilai akhlak yang terkandung dalam kitab Ta’limul Muta’allim dipondok pesantren Nasrudin, memuat tiga nilai-nilai akhlak, Pertama. Nilai akhlak santri kepada Allah Swt, hal ini diejawantahkan bagaimana santri meluruskan niat belajar karena Allah, hakikat ilmu dan keutamaannya dengan mempelajari ilmu yang bersifat fardhu ain, dan mempunyai sifat tawakal, Kedua. Nilai akhlak kepada dirinya sendiri, hal ini termanifestasi bagaimana santri sungguh-sungguh dan tekun dalam belajar, bagaimana santri mengetahui tahapan belajar dengan menjaga kesehatan, dan selalu menjalani kehidupan dengan sikap wara’, Ketiga. Nilai akhlak santri kepada makhluk sesama, hal ini adalah bagaimana santri mampu menghormati ilmu (kitab) dan ahli ilmu (kyai dan ustadz), bagaimana pondok pesantren Nasrudin memilih guru (ustadz dan ustadzah) untuk santrinya dan juga dalam memilih teman, serta bagaimana santri memilik sifat kasih sayang. Dampak internalisasi tiga nilai besar tersebut dipondok pesantren Nasrudin Dampit Malang, mampu meningkatkan kedisiplinan belajar santri, karena perpaduan niat yang mulia, mempelajari ilmu yang bersifat fardhu ain, besifat tawakal, sungguh-sungguh dan tekun, mengetahui tahapan belajar, bersifat kasih sayang, disertai dengan sikap wara’, serta pondok pesantren Nasrudin yang mampu memilih guru yang benar untuk santrinya, dan kebiasaan santri dalam menghormati ilmu, dan ahli ilmunya menjadi satu kebiasaan yang pada akhirnya santri akan disiplin belajar serta melaksanakan pembelajaran dengan ikhlas dan tulus. ABSTRACT This study focuses on how the moral values in Ta'limul Muta'allim are able to provide a stimulus for learning discipline to students who are studying at the Nasrudin Dampit Islamic Boarding School in Malang. This departs because there is still a lack of research linking the moral values of Ta'limul Muta'allim in matters of learning discipline, most previous researchers only rely on character building in general. This study uses a qualitative-descriptive research method, with a case study approach. Sources of data used in this study, including; primary data in the form of interviews with informants in Islamic boarding schools, observations, and documentation, while secondary data in the form of reading materials related to Ta'limul Muta'allim. To test the credibility of the data, the researcher used the triangulation technique of the data source, and the data processing and analysis technique was carried out in three stages; data condition, data presentation, and data verification. The results of this study indicate that the internalization of moral values contained in the book Ta'limul Muta'allim at the Nasrudin Islamic Boarding School contains three moral values, First. The moral value of students to Allah SWT, this is embodied in how students straighten their intention to learn because of Allah, the nature of knowledge and its virtues by studying science that is fardhu ain, and has the nature of trustworthiness, Second. Moral values to themselves, this is manifested in how students are serious and diligent in learning, how students know the stages of learning by maintaining health, and always living life with a wara' attitude, Third. The moral value of students to fellow creatures, this is how students are able to respect knowledge (books) and experts of science (kyai and ustadz), how Nasrudin Islamic boarding schools choose teachers (ustadz and ustadzah) for their students and also in choosing friends, and how students have affectionate nature. The impact of internalizing the three great values at the Nasrudin Dampit Islamic Boarding School in Malang, was able to improve the students' learning discipline, because of the combination of noble intentions, studying fardhu'ain, trusting, earnest and diligent, knowing the stages of learning, being compassionate, accompanied by wara' attitude, as well as the Nasrudin Islamic boarding school which is able to choose the right teacher for its students, and the habit of students in respecting science and knowledge experts becomes a habit that in the end students will study discipline and carry out learning sincerely and sincerely. مستخلص البحث تركز هذه الدراسة على كيف أن القيم الأخلاقية في تعليم المتعلم قادرة على توفير حافز لتعلم الانضباط للطلاب الذين يدرسون في مدرسة نصر الدين دامبيت الإسلامية الداخلية في مالانج. هذا ينحرف لأنه لا يزال هناك نقص في البحث الذي يربط بين القيم الأخلاقية لتعليم المتعلم في مسائل انضباط التعلم ، ويعتمد معظم الباحثين السابقين فقط على بناء الشخصية بشكل عام. تستخدم هذه الدراسة أسلوب البحث الوصفي النوعي ، مع منهج دراسة الحالة. مصادر البيانات المستخدمة في هذه الدراسة ، بما في ذلك ؛ البيانات الأولية في شكل مقابلات مع المخبرين في المدارس الداخلية الإسلامية ، والملاحظات والتوثيق ، بينما البيانات الثانوية في شكل مواد للقراءة تتعلق بالتعليم المتعلم. لاختبار مصداقية البيانات ، استخدم الباحث تقنية التثليث لمصدر البيانات ، وتمت معالجة البيانات وتقنية التحليل على ثلاث مراحل ؛ حالة البيانات وعرض البيانات والتحقق من البيانات. تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن استيعاب القيم الأخلاقية الواردة في كتاب تعليم المتعلم في مدرسة نصر الدين الداخلية الإسلامية يحتوي على ثلاث قيم أخلاقية ، أولاً. تتجسد القيمة الأخلاقية للطلاب عند الله سبحانه وتعالى ، في كيفية تقويم الطلاب نواياهم للتعلم بسبب الله وطبيعة المعرفة وفضائلها من خلال دراسة العلم الفاضل العين ، وطبيعة الثقة ، ثانيًا. القيمة الأخلاقية لنفسه ، تتجلى في كيفية جدية الطلاب واجتهادهم في التعلم ، وكيف يعرف الطلاب مراحل التعلم من خلال الحفاظ على الصحة ، والعيش دائمًا في موقف فاضل ، ثالثًا القيمة الأخلاقية للطلاب تجاه زملائهم المخلوقات ، فهذه هي الطريقة التي يمكن للطلاب من خلالها احترام المعرفة (الكتب) وخبراء العلوم (الشيخ, الاستاذه, الاستاذ) ، وكيف تختار مدارس نصر الدين الداخلية الإسلامية المعلمين (الشيخ, الاستاذه, الاستاذ) لطلابهم وأيضًا في الاختيار الأصدقاء ، وكيف يتمتع الطلاب بطبيعة عاطفية. كان تأثير استيعاب القيم العظيمة الثلاث في مدرسة نصر الدين دامبيت الإسلامية الداخلية في مالانج قادراً على تحسين الانضباط التعليمي للطلاب ، بسبب الجمع بين النوايا النبيلة ودراسة الفرضين والثقة والجدية والاجتهاد في الطبيعة. - معرفة مراحل التعلم ، والرحمة ، مصحوبة بموقف الورع ، وكذلك مدرسة نصر الدين الداخلية الإسلامية القادرة على اختيار المعلم المناسب لطلابها ، وتصبح عادة الطلاب في احترام خبراء العلم والمعرفة عادة أنه في النهاية سيدرس الطلاب الانضباط ويقومون بالتعلم بصدق وإخلاص
    corecore