26 research outputs found

    Palatability Test of Mineral Herbal Blocks on Performans of Local Sheep

    Get PDF
    This research was aimed to study of palatability and body weight gain local sheeps given minerals herbal (MBH). The farms used in this study were male 4 local sheep at the age of 12-18 months who showed symptoms of mineral deficiency. The research method used is the Latin Square Design (LSD). The treatment given is: H0 = Basal Feed + Salt; H1 = Basal Feed + Salt + Mineral + Turmeric; H2 = Basal Feed + Salt + Mineral + Ginger; H3 = Basal Feed + Salt + Mineral + Turmeric + Ginger. The research parameter is the mineral palatability of herbal blocks and body weight gain. The results showed that MBH given turmeric (10%), ginger (10%) and a combination of 5% + 5% ginger showed a non-significant effect on feed consumption and conversion. Palatability test showed that all MBH treatments were favored by local sheep, but the highest palatability of MBH was by adding ginger; followed by a combination of ginger and turmeric; and the lowest palatability is turmeric. Based on palatability tests, MBH with turmeric supplementation of 10%; 10% ginger or a combination of 5% ginger + 5% turmeric in the form of Herbal Minerals Block has a good palatability (preferred) and can improve the performance of local sheep

    Mutu Hedonik Daging Burung Puyuh (Coturnix-coturnix Javonica) Dengan Pemberian Tepung Tepung Limbah Kulit Kopi (Coffea arabica L)

    Get PDF
    Burung puyuh merupakan salah satu ternak yang mudah dibudidayakan  dan memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha burung puyuh. Untuk menekan harga pakan, upaya yang dilakukan salah satunya membuat bahan pakan alternatif yang mudah didapat, seperti  pemberian tepung limbah kulit kopi. Limbah kulit kopi belum dimanfaatkan petani secara optimal, kulit kopi bisa digunakan sebagai pakan karena kulit kopi mempunyai kecernaan protein sebesar 65 % dan 51,4 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan mutu hedonik daging burung puyuh yang diberikan campuran  tepung limbah kulit kopi dalam ransum.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan (t) = 4, ulangan (n) = 6. Adapun susunan perlakuan ransum adalah sebagai berikut: penambahan tepung limbah kulit kopi sebesar A0=0%, A1=5%, A2=10%, dan A3=15%.Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan pemberian tepung limbah kulit kopi terhadap mutu hedonik (warna, rasa aroma dan tekstur) daging burung puyuh memiliki pengaruh terhadap rasa, aroma dan ekstur daging burung puyuh. Sedangkan untuk warna, hasil penilaian panelis menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Dimana dengan atau tanpa penambahan tepung limbah kulit kopi tidak mempengaruhi mutu warna daging burung puyuh. Kata kunci : limbah kulit kopi, burung puyuh, mutu hedoni

    Pemberian Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L) sebagai Konsentrat Tambahan Pasca Panen pada Level yang Berbeda terhadap Nilai Performans Ayam Broiler

    Get PDF
    Penelitian ini berjuan utuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap objek (ayam broiler), penelitian ini mengunakan rancangan percobaan RAL (rancangan acak lengkap) dengan perlakuan P0 = komersial; P1 = 50 gr tepung ubi jalar + 150 gr pakan komersial; P2 = 100 gr tepung ubi jalar + 100 gr pakan komersial; P3 = 150 gr tepung ubi jalar + 50 gr pakan komersial; P4 = 200 gr tepung ubi jalar. Data yang di teliti ialah konsumsi ransum yang diberikan dari setiap perlakuan terhadap objek dan juga menelliti pertambahan bobot badan  dari objek yang diteliti. Dalam penelitian ini konsumsi ransum terbaik terdapat pada perlakuan P3 = 150 gr tepung ubi jalar + 50 gr pakan komersial dengan hasil 251,32 gram/ekor. Dan bobot karkas tertinggi terdapat pada perlakuan P3 = 50 gr tepung ubi jalar + 150 gr pakan komersial dengan hasil 1,39 gram/ekor. Setelah hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA (analysis of variance) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P<0,05;0,01)

    PEMBERIAN ANDALIMAN (zantoxylum achantopodium, dc) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE ORGAN DALAM AYAM BROILER

    Get PDF
    Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang aneka ternak “Mix Farming Experience (MFE)”, Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Padangsidimpuan. Mulai dari bulan Agustus sampai September 2019.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler, penelitian ini menggunakan ayam pedaging umur satu hari sebanyak 100 ekor broiler. Susunan perlakuan P0 (komersil), P1 (ransum basal), P2 (ransum basal + 0,25% andaliman), P3 (ransum basal + 0,5% andaliman) dan P4 (ransum basal + 0,75% andaliman).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh di analisis sidik ragam (ANNOVA) dan apabila terdapat berbeda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil  menunjukkan bahwa pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase hati, persentase jantung, persentase gizzard, persentase panjang usus dan persentase karkas.Kesimpulan yang dapat diambil dari pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler dapat meningkatkan persentase hati, persentase jantung, persentase gizzard, persentase panjang usus dan persentase karkas

    KUALITAS FISIK TELUR ITIK YANG DIPELIHARA DI PETERNAKAN RAKYAT KOTA PADANGSIDIMPUAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik telur itik yang dipelihara secara berbeda yaitu dengan sistem pemeliharaan ekstensif dan sistem pemeliharaan intensif. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan menggunakan metode observasi dengan metode purposive sampling.Kemudiann di analisis ragam uji statistik dengan menggunakan T-test Two Sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan indeks kuning telur menunjukkan bahwa nilai indeks kuning telur pada sistem pemeliharaan ekstensif dan intensif mendapatkan hasil yang sama 0,41. Nilai Indeks Putih telur pada sistem pemeliharaan ekstensif mendapatkan hasil 0,116 dan pada pemeliharaan intensif memiliki nilai 0,126. Nilai Haugh Unit pada sistem pemeliharaan ekstensif dan intensif  berada di angka 89,142 dan 93,594. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sistem pemeliharaan secara ekstensif memiliki keunggulan dengan nilai indeks kuning telur yang tidak jauh berbeda atau sama dengan telur itik yang dipelihara secara intensif. Nilai indeks putih telur dan nilai haugh unit telur pada sistem pemeliharaan intensif lebih baik dibanding telur yang dipelihara secara ekstensi

    PERSENTASE KARKAS DAN MORTALITAS BROILER DAN AYAM KAMPUNG YANG DI BERI LIMBAH AMPAS PATI AREN TIDAK DIFERMENTASI DAN DIFERMENTASI DALAM RANSUM

    Get PDF
    The objectives of this research were to study the percentage of carcass of broiler and native chicken given arenga waste fermentation by Saccaromyces cerevisiae and to study arenga waste unfermentation in the ration. Sixty of broiler chickens Arbor Acres strain and sixty native chickens were divided into four dietary treatments and three replications (10 birds/replicate). The design of this experiment was completely randomized design factorial 2x2, with factor A was feeding (A1 : arenga waste unfermented, A2 : arenga waste fermented), and factor B was chicken species (B1:native chickens, B2:broilers). The variables observed were:  (1) body weight, (2) carcass, (3) percentage of carcass, and (4) Mortality.The purposes of this study  were to look at the effectiveness of rations and species of chicken used for the percentage of carcass and mortality. The results showed that there was no interaction (P> 0.05) between the fed arenga waste fermented or unfermented 2.5% in the ration,and  the type of chicken on weight, carcass and carcass percentage, but there was an interaction on mortality (P0,05) effect on weight, carcass, and carcass percentage, but  percentage, but significant effect (P <0.05) on mortality.  Types of chickens had a significant effect (P <0.05) on weight, carcass, percentage  of carcass and mortality. The mortality rate with unfermented arenga waste was high enough, especially in broiler chickens, but it can be tolerated  on native chicken and broilers with saccaromyces cerviseae fermented arenga waste. Keywords : Arenga Waste, Fermentation Arenga Waste, Native Chickens, Broile

    PENDAMPINGAN KELOMPOK TERNAK DALAM PEMBUATAN MINERAL BLOK HERBAL DI DESA MARENU KECAMATAN AEK NABARA BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS

    Get PDF
    This activity has been conducted in February to March 2017 in the village of Marenu sub-district of Aek Nabara Padanglawas District with partnersAdvanced Livestock Group Jaya with the aim to increase knowledge of the breeder about the processing of feed sheep and lamb weight disorders as well as mineral technology blocks transfer herbs.A special target in this program is producing herbal mineral products to accelerate weight gain local sheep. The product is potentially for patents, publications, appropriate technology, and textbook enrichment and increases the income of local sheep rancher above the UMR. The approach method does include phases: (a) Dissemination of herbal mineral technology program in an effort to overcome the local sheep weight disorders; (b) the preparation of the social preconditions, namely the strengthening of local sheep farmer groups, either group or forum as a media meet and problem solving-problems encountered breeder; (c) mineral technology program execution herbs both technical and nontechnicalfor the breeder community, supported by related agencies (local government and higher education (Faculty of animal husbandry, Muhammadiyah University of South Tapanuli); (d) Monitoring, evaluation and reporting. The results obtained are very satisfactory known breeders, among others, as follows: 1.) all cattle like the mineral blocks, 2) livestock appetite grew, 3)herding cattle so much faster, 4) livestock quieter moments infree-range, 5). cattle drinking increased and 6)the addition of the weight of the body of livestock. Keywords:Local Lamb, Mineral Blocks, Appetite, Body Weight

    Pemberian Tepung Daun Pepaya (Carica Papaya) Dalam Ransum Terhadap Karkas Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Javonica)

    Get PDF
    Penelitian ini telah dilaksanakan dikandang aneka ternak Mix Farming Exverience (MFE) Fakultas Perternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan. Selama enam minggu, dimulai dari bulan Januari sampai bulan Maret 2017 diawali sejak persiapan tempat penelitian, sampai penelitian berakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian tepung daun pepaya (Carica papaya) dalam ransum terhadap bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas dan panjang usus burung puyuh (Coturnix-coturnix javonica).Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan (t) = 4, ulangan (n) = 6. Susunan ransum R0 (tanpa penambahan tepung daun pepaya sebanyak 0%), R1 (penambahan tepung daun pepaya sebanyak 5%), R2 (Penambahan tepung daun pepaya sebanyak 10%), R3 (penambahan tepung daun pepaya sebanyak 15%).Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa pemberian  tepung daun pepaya (Carica papaya) dalam ransum tidak berpengaruh pada bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas dan panjang usus burung puyuh. Perlakuan terbaik dari penelitian yang dilakukan terdapat pada ransum dengan penambahan tepung daun pepaya 10% terhadap persentase karkas sebesar 70,77 %. Kata kunci : Tepung daun pepaya, burung puyuh, karka

    Pemberian Tepung Daun Pepaya (Carica Papaya) Dalam Ransum Terhadap Organoleptik (Danging) Burung Puyuh (Coturnix-coturnik Javonica)

    Get PDF
    Burung puyuh merupakan salah satu ternak yang mudah dibudidayakan  dan memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha burung puyuh. Tanaman Pepaya termasuk dalam famili Caricaceae. Daun pepaya mengandung manfaat vitamin C, vitamin A, vitamin E, dan Folat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pemberian tepung daun pepaya (Carica papaya) dalam ransum terhadap organoleptik (Daging) burung puyuh (Coturnix coturnix javonica). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan R0 (Ransum dengan penambahan tepung daun pepaya 0%), R1 (Ransum dengan penambahan tepung daun pepaya 5%), R2 (Ransum penambahan tepung daun pepaya 10%), R3 (Ransum penambahan tepung daun pepaya 15%). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk uji organoleptik secara uji hedonik dan mutu hedonik terhadap daging dada burung puyuh yang diberi perlakuan ransum dengan penambahan tepung daun pepaya memberikan pengaruh yang nyata terhadap uji hedonik warna dan untuk mutu hedonik rasa (coturnix coturnix javonica). Kata kunci : Tepung daun pepaya, burung puyuh, organoleptik

    Penggunaan Andaliman (Zanfoxulum Achantopodium Dc) Dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Broiler

    Get PDF
    Andaliman adalah sumbernya senyawa polifenolat, monoterpen dan seskuiterpen, serta kuinon. Selain itu dalam andaliman juga terdapat kandungan minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol, dan citronellal yang menimbulkan kombinasi bau mint dan lemon. Sehingga jika dimakan meninggalkan efek menggetarkan alat pengecap dan menyebabkan lidah terasa kebal. Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang percobaan Mix Farming Exprience Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan kota Padangsidimpuan, selama tiga puluh lima (35) hari mulai dari bulan Juli  2019 sampai dengan bulan Agustus 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan andaliman (Zanfoxulum Achantopodium  Dc) pada ransum terhadap performa broiler.   Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan 5 dan ulangan 4. Susunan perlakuan ransum yang diberikan yaitu P0 (ransum komersil), P1 (ransum basal),    P2 (ransum basal dan tepung andaliman sebanyak 0.2 5%), P3 (ransum basal + tepung andaliman sebanyak 0.5 %), P4 (ransum basal + tepung andaliman sebanyak 0.75 %).   Hasil penelitian diketahui bahwa pengunaan tepung andaliman berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, dan konversi ransum
    corecore