Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang aneka ternak “Mix Farming Experience (MFE)”, Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Padangsidimpuan. Mulai dari bulan Agustus sampai September 2019.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler, penelitian ini menggunakan ayam pedaging umur satu hari sebanyak 100 ekor broiler. Susunan perlakuan P0 (komersil), P1 (ransum basal), P2 (ransum basal + 0,25% andaliman), P3 (ransum basal + 0,5% andaliman) dan P4 (ransum basal + 0,75% andaliman).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh di analisis sidik ragam (ANNOVA) dan apabila terdapat berbeda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil  menunjukkan bahwa pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase hati, persentase jantung, persentase gizzard, persentase panjang usus dan persentase karkas.Kesimpulan yang dapat diambil dari pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler dapat meningkatkan persentase hati, persentase jantung, persentase gizzard, persentase panjang usus dan persentase karkas

Fajrin, Muharram

Nurmi, Aisyah

Siregar, Rabiah Pinta Marito

English

Portal Jurnal Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

| JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 53 Pemberian Andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) Dalam Ransum Terhadap Persentase Organ Dalam Ayam Broiler Rabiah Pinta Marito Siregar , Aisyah Nurmi, Muharram FajrinFakultas Peternakan Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan,Abstrak Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang aneka ternak “Mix Farming Experience (MFE)”, Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Padangsidimpuan. Mulai dari bulan Agustus sampai September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam  broiler, penelitian ini menggunakan ayam pedaging umur satu hari sebanyak 100 ekor broiler.  Susunan perlakuan P0 (komersil), P1 (ransum basal), P2 (ransum basal + 0,25% andaliman), P3 (ransum basal + 0,5% andaliman) dan P4 (ransum basal + 0,75% andaliman). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Data yang diperoleh di analisis sidik ragam (ANNOVA) dan apabila terdapat berbeda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan.  Hasil menunjukkan bahwa pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase hati, persentase jantung, persentase gizzard, persentase panjang usus dan persentase karkas. Kesimpulan yang dapat diambil dari pemberian andaliman (Zantoxylum Achantopodium, DC) dalam ransum terhadap persentase organ dalam ayam broiler dapat meningkatkan persentase hati, persentase jantung, persentase gizzard, persentase panjang usus dan persentase karkas. Kata Kunci : Ayam Broiler, Andaliman, Ransum Basal PENDAHULUAN Kebutuhan protein hewani di Indonesia ini sangat tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta kesadaran masyarakat bahwa protein hewani diperlukan dalam memenuhi kebutuhan gizi.  Protein hewani menjadi sangat penting karena mengandung asam-asam amino yang mendekati susunan asam amino yang dibutuhkan manusia sehingga akan lebih mudah dicerna dan lebih efisien pemanfaatannya.  Protein hewani bisa diperoleh dari daging, susu dan telur.  | JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 54 Ransum yang diberikan pada ternak dapat mempengaruhi kerja organ dalam dan saluran pencernaan ayam.  Sistem organ pencernaan berkembang sesuai dengan ransum yang diberikan.  Kelainan pada organ dalam biasanya ditandai dengan adanya perubahan organ dalam secara fisik seperti perubahan warna dan ukuran.  Setiap organ dalam pada ternak mempunyai fungsi yang saling berhubungan, berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan pengamatan terhadap persentase bobot organ dalam ayam broiler yang diberi ransum andaliman. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan salah satu tumbuhan rempah yang banyak terdapat di daerah Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada daerah berketinggian 1.500 m dpl, ditemukan tumbuh liar di daerah Tapanuli dan digunakan sebagai rempah pada masakan adat Batak Angkola dan Batak Mandailing (Wongso, 2012). Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat memberikan satu atau lebih atom hidrogen pada radikal bebas sehingga aktivitas radikal bebas tersebut dapat diredam.  Antioksidan memiliki peranan yang cukup penting bagi kesehatan khususnya dalam mempertahankan tubuh dari kerusakan sel akibat adanya unsur radikal bebas.  Andaliman juga bagus digunakan untuk organ dalam broiler karena andaliman mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan ternak. MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di kandang aneka ternak (MFE) Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Padangsidimpuan selama 5 minggu. Ternak yang digunakan adalah 100 ekor day old chick (DOC) broiler strain Cobb.  Rata-rata bobot badan DOC yaitu 42 gram.  Berat Organ Dalam Persentase berat organ dalam = berat organ dalam broiler  x 100% bobot hidup broiler a. HatiPersentase hati = bobot hati x 100%     bobot hidup b. JantungPresentase jantung diperoleh dari pembagian bobot jantung dengan bobot badan akhirayam dikali dengan 100%. Persentase jantung = bobot jantungx 100% bobot hidup | JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 55    c. Gizzard   Presentase gizzard diperoleh dari pembagian bobot gizzard dengan bobot badan akhir ayam dikali dengan 100%. Persentase Gizzard = bobot gizzard  x 100%     bobot hidup  d. Panjang Usus  Persentase bobot usus merupakan perbandingan antara bobot usus halus dengan bobot hidup dikalikan dengan 100%. Persentase panjang usus = bobot panjang usus  x 100%      bobot hidup   e. Karkas Persentase karkas = bobot karkas  x 100%     bobot hidup   Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (Steel & Torrie 1991).  Adapun susunan perlakuan ransum adalah sebagai berikut: P0 : Ransum Komersil P1 : Ransum Basal P2 : Ransum Basal + tepung andaliman (Z. Acanthopodium) 0.25%  P3 : Ransum Basal + tepung andaliman (Z. Acanthopodium) 0.5%  P4 : Ransum Basal + tepung andaliman (Z. Acanthopodium) 0.75% Ransum   Pencampuran ransum dilakukan setiap minggu sesuai perlakuan. Ransum penelitian yang digunakan terdiri dari bungkil kedelai, minyak sawit, tepung ikan, tepung jagung, dedak padi, tepung andaliman, dan mineral diberikan sesuai perlakuan. Pembuatan tepung Andaliman  Pembuatan tepung andaliman terdiri atas pembersihan dan pengeringan dilakukan agar bahan dapat tahan lama dengan kualitas yang masih baik.   Pengeringan dilakukan di oven dengan suhu 60 ℃ sampai kering.  Bahan yang sudah kering kemudian digiling.  Penambahan andaliman dalam penelitian ini diaplikasikan melalui pakan ternak unggas.  Adapun teknik | JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 56    suplementasi andaliman yaitu persentase andaliman dalam pakan 0%/kg ransum persentase perlakuan 0, 0.25%, 0.5%, dan 0.75% per kilogram ransum.  Ransum penelitian diberikan dalam bentuk mash.  Berikut merupakan susunan ransum penelitian broiler umur 8 – 31 hari.   Tabel  1. Susunan dan Kandungan Nutrien pakan penelitian  Bahan Pakan Protein (%) EM (Kkal/Kg) Lemak (%) SK (%) Ca (%) P (%) Jagung Kuning 8,79 3300 3,8 2,5 0,01 0,13 Dedak Padi 13 1900 5 12 0,06 0,8 Bk. Kedelai 42 2550 0,5 3 0,2 0,33 Tepung Ikan 55 2750 2 1 6,5 4 Minyak Sawit 0 8000 100 0 0 0 CaCo3 0 80 1 0 0 0 Garam 0 0 0 0 0,02 0,02 Bahan Pakan Bahan (%) PK (%) EM (%) SK (%) LK (%) Ca (%) P (%) Jagung Kuning 59,4 52,8666 1960,2 1,485 2,2572 0,00594 0,07722 Dedak Padi 2 1,82 38 0,24 0,1 0,0012 0,016 Bk. Kedelai 25 22,25 637,5 0,75 0,125 0,05 0,0825 Tepung Ikan 11 10,12 302,5 0,11 0,0022 0,175 0,44 Minyak Sawit 1,5 1,5 120 0 1,5 0 0es CaCo3 1 0,89 0 0 0 0,35 0 Garam 0,1 0,089 0 0 0 0,003 0 Kandungan Nutrien        Total 100 89,54 3058,20 2,59 4,20 1,15 0,62  HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persentase Hati Broiler Hati memiliki peran penting dan fungsi yang komplek dalam proses metabolisme tubuh.  Menurut Ressang (1984), hati berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, zat besi, sekresi empedu, fungsi detoksifikasi, pembentukan sel darah merah serta metabolisme dan penyimpanan vitamin. Berikut ini rata-rata persentase hati broiler pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Rataan Pengaruh Perlakuan Terhadap Persentase Hati Broiler Perlakuan Ulangan  1 2 3 4 Total Rataan P0 1,74 1,69 1,76 1,73 6,92 1,73 P1 4,45 2,75 2,93 3,53 13,66 3,42 P2 4,69 3,05 3,08 3,78 14,60 3,65 P3 3,24 4,00 3,69 3,02 13,95 3,49 P4 3,67 4,23 4,18 3,11 15,19 3,80 | JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 57    Total 17,79 15,72 15,64 15,17 64,32 16,08 Rataan 3,56 3,14 3,13 3,03 12,86 3,22 Keterangan : P0 = komersil; P1 = ransum basal; P2 = ransum basal + 0.25% andaliman; P3 = ransum basal + 0.5% andaliman; P4 = ransum basal + 0.75% andaliman.  Pada Tabel 2 dapat dilihat dengan jumlah rataan keseluruhan persentase hati broiler dengan rataan 3,22 %. Rataan perlakuan paling tinggi terdapat pada perlakuan P4 (ransum basal + 0.75% andaliman) dengan rataan 3,80%.  Sedangkan rataan perlakuan paling rendah terdapat pada perlakuan P0 (komersil) dengan rataan 1,73%.  Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Widyanigsih 2011), dengan rataan persentase berat hati yang dihasilkan ini adalah bekisar 2.35-3.01.  Hal ini disebabkan karena pemberian tepung andaliman mengakibatkan pembengkakan hati.    Tingginya kandungan lemak yang ada pada pakan mengakibatkan kerja hati dua kali lipat dari normalnya untuk menghasilkan empedu yang lebih banyak sehingga berat hati lebih tinggi dari normal. Fungsi fisiologis hati yaitu sekresi empedu untuk mengemulsi lemak, penetralisir racun, tempat penyimpanan energi yang siap untuk dipakai glikogen serta menguraikan hasil sisa protein menjadi asam urat untuk dikeluarkan oleh ginjal.  Senyawa beracun akan mengalami proses detoksifikasi seluruhnya. Hal inilah yang dapat mengakibatkan kerusakan dan pembengkakan pada hati (Blakely and Bade, 1991).  Besarnya angka rata-rata berat hati ini mungkin disebabkan oleh kerja hati yang semakin berat pada proses detoksifikasi sehingga hati mengalami kebengkakan. B. Persentase Jantung Broiler Jantung adalah organ otot yang memegang peranan penting di dalam peredaran darah yang terbagi menjadi empat ruang yaitu dua bilik (bilik kiri dan bilik kanan) dan dua atrium (atrium kiri dan atrium kanan).  Ressang (1984) menyatakan bahwa jantung berfungsi sebagai pemompa darah dalam sistem transportasi atau sirkulasi tubuh.  Ukuran jantung dipengaruhi oleh jenis, umur, besar dan aktivitas hewan.  Menurut Putnam (1991) persentase jantung ayam broiler sekitar 0,42-0,70% dari bobot hidup. Berikut ini rata-rata persentase jantung broiler pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Rataan Pengaruh Perlakuan Terhadap Persentase Jantung Broiler  Perlakuan Ulangan  1 2 3 4 Total Rataan P0 0,53 0,50 0,59 0,58 2,20 0,55 P1 0,81 0,85 0,73 0,94 3,33 0,83 P2 0,67 0,81 0,66 0,80 2,94 0,74 | JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 58    P3 0,95 0,80 0,78 0,70 3,23 0,81 P4 0,82 0,74 0,76 0,83 3,15 0,79 Total 3,78 3,70 3,52 3,85 14,85 3,71 Rataan 0,76 0,74 0,70 0,77 2,97 0,74 Keterangan : P0 = komersil; P1 = ransum basal; P2 = ransum basal + 0.25%  andaliman; P3 = ransum basal + 0.5% andaliman; P4 = ransum basal  + 0.75% andaliman.   Dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 nilai rataan persentase jantung broiler 0,74%.  Sedangkan rataan perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan P1 (ransum basal) dengan rataan 0,83%.  Sedangkan rataan persentase jantung broiler terendah terdapat pada perlakuan P0 (komersil) dengan rataan 0,55%.  Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Putnam, 1991), dengan rataan  0,42-0,70%.  Jantung sangat rentan terhadap racun dan zat antinutrisi yang terdapat dalam ransum. Jantung yang terinfeksi penyakit maupun racun biasanya akan mengalami perubahan ukuran.  Kelainan jantung tidak terjadi pada semua perlakuan.  Hal ini menunjukkan bahwa penambahan tepung andaliman dalam ransum memberikan pengaruh baik pada persentase jantung broiler. C. Persentase Panjang Usus Broiler  Menurut Ressang (1984), fungsi usus halus dipengaruhi oleh fungsi lambung, gangguan fungsi hati dan pankreas, sakit, stres dan kesalahan susunan bahan makanan.  Panjang usus halus sekitar 1,5 meter pada ayam dewasa, terdiri dari tiga bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum.  Panjang usus halus bervariasi sesuai dengan ukuran tubuh, tipe makanan dan faktor lainnya. Amrullah (2003) menyatakan bahwa ukuran panjang, tebal dan bobot saluran pencernaan unggas bukan besaran yang statis. Perubahan dapat terjadi selama proses perkembangan karena dipengaruhi oleh jenis ransum yang diberikan.  Berikut ini rata-rata persentase gizzard broiler pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Rataan Pengaruh Perlakuan Terhadap Persentase Panjang Usus Broiler Perlakuan Ulangan  1 2 3 4 Total Rataan P0 0,12 0,14 0,15 0,15 0,56 0,14 P1 0,31 0,30 0,24 0,28 1,13 0,28 P2 0,34 0,30 0,27 0,39 1,3 0,33 P3 0,28 0,27 0,27 0,28 1,1 0,28 P4 0,29 0,29 0,34 0,31 1,23 0,31 Total 1,34 1,30 1,27 1,41 5,32 1,33 Rataan 0,27 0,26 0,25 0,28 1,06 0,27 Keterangan : P0 = komersil; P1 = ransum basal; P2 = ransum basal + 0.25%  andaliman; P3 = ransum basal + 0.5% andaliman; P4 = ransum basal  + 0.75% andaliman. | JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 59    Dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 nilai rataan persentase panjang usus broiler 0,27%.  Sedangkan rataan perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan P2 (ransum basal + 0.25% andaliman) dengan rataan 0,33%.  Sedangkan rataan persentase panjang usus broiler terendah terdapat pada perlakuan P0 (komersil) dengan rataan 0,14%.  Hal ini sesuai dengan pendapat Neil (1991), persentase usus besar yang normal adalah 0.17-0.20% dan fungsi usus besar adalah untuk perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi feses.  Penelitian ini menunjukkan bahwa rataan persentase panjang usus diatas normal (0,27%) ini dikarenakan dalam saluran pencernaan, terdapat sekitar 100-400 jenis mikroba yang dikelompokkan pada mikroba yang menguntungkan dan yang merugikan (patogen).  Di lingkungan yang normal, saluran usus pada anak ayam terkolonisasi dengan mikroorganisme. D. Persentase Karkas Broiler  Persentase karkas adalah perbandingan antara bobot karkas dengan bobot hidup dikalikan seratus persen.  Menurut Mountney (1976), lemak dan jeroan merupakan hasil ikutan yang tidak dihitung dalam persentase karkas, jika lemak tinggi maka persentase karkas akan rendah.  Selanjutnya Persentase karkas dipengaruhi oleh bobot badan, saluran pencernaan, bobot hidup dan genetik (Rasyaf, 2008).  Faktor lain yang mempengaruhi persentase karkas adalah jumlah pakan dan air yang ada pada saluran pencernaan.  Berikut ini rata-rata persentase karkas broiler pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rataan Pengaruh Perlakuan Terhadap Persentase Karkas Broiler Perlakuan Ulangan  1 2 3 4 Total Rataan P0 68,86 69,72 69,86 68,04 276,48 69,12 P1 58,70 61,65 60,15 59,06 239,56 59,89 P2 54,69 59,06 63,44 56,18 233,37 58,34 P3 58,02 51,84 59,61 61,86 231,33 57,83 P4 59,8 57,54 60,27 62,53 240,14 60,04 Total 300,07 299,81 313,33 307,67 1220,88 305,22 Rataan 60,01 59,96 62,67 61,53 244,18 61,04 Keterangan : P0 = komersil; P1 = ransum basal; P2 = ransum basal + 0.25% andaliman; P3 = ransum basal + 0.5% andaliman; P4 = ransum basal + 0.75% andaliman.   Dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 5 nilai rataan persentase karkas broiler 61,04%. Sedangkan rataan perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan P0 (komersil) dengan rataan 69,12%.  Sedangkan rataan persentase karkas broiler terendah terdapat pada perlakuan | JURNAL PETERNAKAN | VOLUME : 04 | NO : 02 | TAHUN 2020 | E-ISSN. 2599-1736| 60    P3 (ransum basal + 0,5% andaliman) dengan rataan 57,83%.  Hal ini sesuai dengan pendapat North dan Bell (1992) bahwa persentase karkas broiler bervariasi antara 65 – 75% dari bobot badan, semakin berat ayam yang dipotong, maka karkasnya semakin tinggi pula.  Pemberian tepung andaliman pada penelitian ini memperlihatkan bahwa penggunaan tepung andaliman dari 0,25% sampai 0,75% mampu memperbaiki persentase karkas.  KESIMPULAN   Pemberian andaliman dalam ransum terhadap persentase organ dalam broiler tidak dapat meningkatkan persentase organ dalam broiler.    DAFTAR PUSTAKA Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor. Blakely, J. dan H. D, Bade.1991. Ilmu Peternakan. Yogyakarta. Gadjah Mada  University Press. Mountney, G.I. 1976. Poultry Technology. 2td Edition. The Avi Publishing Company  Inc., Westport Connecticut. Neil, A. C. 1991. Biology 2nd edition.The Benjamin Coming Publishing Company  Inc. Pec Wood City. Nort, M.O. dan D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th  Edition. Van Nostrad Rein Hold, New York. Rasyaf, M. 2008. Produksi Dan Pemberian Ransum Unggas. Penerbit Kanisius.  Yogyakarta  Ressang, A. A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Edisi kedua. NV Percetakan Bali.  Denpasar. Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika.  Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. PT. Gramedia Pustaka Utama.  Jakarta.   Widyaningsih, W. 2011. Efek ekstrak etanol rimpang temu giring (Curcuma  Heyneana VAL) terhadap kadar trigliserida. J. Ilmiah Kefarmasian. 1: 55- 65. Wongso. 2012. Buah andaliman khas Sumatera Utara. http://www.bisnisukm.com.  [Diakses 12 Januari 2018]. 

PEMBERIAN ANDALIMAN (zantoxylum achantopodium, dc) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE ORGAN DALAM AYAM BROILER

http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/peternakan/article/download/1843/pdf

PEMBERIAN ANDALIMAN (zantoxylum achantopodium, dc) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE ORGAN DALAM AYAM BROILER

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Portal Jurnal Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan