5 research outputs found

    PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN QUR’AN HADITS DI MTS AL-ISTIQOMAH PENGAMBANGAN KOTA BANJARMASIN

    Get PDF
    Strategi active learning oleh guru mata pelajaran Qur’an Hadits di MTs Al-Istiqomah Pengambangan Banjarmasin sudah terlaksana dengan menggunakan strategi Card Sort, Index Card Match dan Team Quiz, ketiga strategi ini merupakan strategi yang sering digunakan pada saat pembelajaran Qur’an Hadits. Dalam proses pelaksanaannya ada tiga tahap yang telah dilalui yaitu:Pertama ; Perencanaan; Perencanaan yang dibuat oleh guru seperti merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan bahan, menentukan strategi dan menentukan media sudah tertulis semua dalam sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan terlaksana dengan baik.Kedua;Pelaksanaan yang berjalan dengan lancar, meskipun ada beberapa kendala seperti peserta didik yang masih ada yang kurang memperhatikan ketika gurunya menjelaskan, dan cara penerapan strategi yang sedikit berbeda dengan teori yang ada di bab II, namun tetap terlaksana.Ketiga ;Evaluasi juga telah dilaksanakan, dengan waktu melaksanakan evaluasi yaitu setelah mempelajari beberapa sub bab, hal ini terlihat ketika guru melaksanakan pre test dan post test. Kata Kunci: Penerapan, Active Learning dan Qur’an Hadit

    Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Shalat kepada Siswa SMAN di Kota Banjarmasin

    Get PDF
    Fadliyanur, Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Shalat kepada Siswa SMAN di Kota Banjarmasin, di bawah bimbingan I: Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni, M.Ag. dan II: Dr. H. Ridhahani Fidzi, M.Pd., pada Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2015.\ud \ud Penanaman nilai merupakan bagian dari pendidikan Agama Islam yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik berakhlak mulia. Salah satu nilai pendidikan agama Islam adalah kebersihan, kesabaran dan keikhlasan. Penamanan nilai tersebut tidak akan terlaksana dengan baik tanpa didukung oleh guru sebagai tenaga pendidik karena guru mempunyai tugas dan peran dalam membentuk karakter peserta didik.\ud Beranjak dari latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai shalat, apa peran guru PAI dan kendala apa saja yang dihadapi guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai shalat pada siswa SMAN di Kota Banjarmasin.\ud Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun subjek penelitian ini adalah 14 orang guru PAI dan 5 orang siswa SMAN di Kota Banjarmasin sedangkan objeknya adalah peran guru Pendidikan Agama Islam. Prosedur pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya dilakukan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi.\ud Hasil temuan penelitian ini adalah penanaman nilai-nilai shalat pada siswa SMAN di Kota Banjarmasin, meliputi: 1) Kebersihan melalui metode ceramah, peringatan, nasehat, pembiasaan, keteladanan dan hukuman. 2) Kebersamaan melalui metode ceramah, pembiasaan, nasehat, motivasi dan kesadaran. 3) Kedisiplinan melalui metode nasehat, motivasi, peringatan, pembiasaan dan hukuman. 4) Kejujuran melalui metode ceramah, nasehat, motivasi, keteladanan dan pembiasaan. 5) Ketaatan melalui ceramah, latihan, pembiasaan dan nasehat. 6) Kesabaran melalui metode nasehat, kisah, ceramah, keteladanan, pembiasaan dan motivasi. 7) Keikhlasan melalui metode nasehat, ceramah, pembiasaan dan keteladanan. Adapun peran guru PAI dalam penanaman nilai-nilai shalat pada siswa SMAN di Kota Banjarmasin, meliputi: 1) pemberian informasi pada pelajaran akhlak di kelas, ekstrakurikuler keagamaan, jumat taqwa. 2) pemberian bimbingan pada pelajaran agama di kelas dan ekstrakurikuler keagamaan. 3) pemberian evaluasi pada penilaian afektif di raport siswa. Sedangkan kendala yang dihadapi guru PAI dari siswa dan lingkungan keluarga dan media sosial.\ud \ud Kata Kunci: Peran, Guru, Nilai, Shala

    Effect of Volume Fraction hybrid composite duck feathers (Anas Plathycus Borneo) - Rat Purun Fiber (Eleocharis Dulcis) With Matrix Polyester On Tensile And Bending Strength

    Get PDF
    Alabio ducks (Anas Plathycus Borneo) developed in the Alabio area of Hulu Sungai Utara Regency, South Kalimantan with a duck population in 2006 recorded at 3,487,002 heads. So far, alabio ducks have only been used for meat and eggs, even though the feather part of this one poultry can also be used as a composite raw material because of its relatively strong and elastic nature. To improve the quality of the composite, duck feathers are combined with rat purun fibers (eleocharis dulcis) so that they become Hybrid composites. Fraksi volume Hybrid composite Duck Feathers and Rat Purun Fiber are as follows 10% : 90 %, 20% : 80%, 30% : 70%, 40% : 60%, 50% : 50%, 60% : 40%, 70% : 30%, 80% : 20%, 90% : 10%. This study used experimental methods. From the results of the study, it is known that the value of tensile and tensile strength stress and bending strength decreased as the percentage of rat purun fibers decreased compared to the percentage of duck feathers

    PENGUNAAN MEDIA LCD DALAM PEMBELAJARAN SKI MATERI SHIRAH NABAWIYAH DI MTs NOOR AINI KELURAHAN ALALAK TENGAH KOTA BANJARMASIN

    No full text
    Metode pada penelitian int adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII sedangkan objek penelitian int yaitu penggunaan media dalam pembelajaran ski pada materi shirah nabawiyah kelas VII di MTs Noor Aini Kota Banjarmasin dan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan media dalam pemelajaran ski materi shirah nabawiyah pada kelas VII di MTs Noor Aini Kota Banjarmasin. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi semua data yang terkumpul diproses melalui reduksi data, display data, dan verifikasi serta simpulan.Berdasarkan hasil penelitian int diketahui bahwa Penggunaan Media Dalam Pembelajaran Ski Materi Shirah Nabawiyah Kelas VII di MTs Noor Aini Kota Banjarmasin sudah be alan dengan baik, media pembelajaran yang digunakan oleh guru ski pada materi shirah nabawiyah adalah media audio visual berupa LCD, Meida Viusal berupa papan tulis, dan juga menyelinginya dengan mempraktikan Sholat tersebut. Tujuan dari penggunaan media pembelajaran tersebut tentunya untuk membantu memahamkan materi ajar kepada siswa di dalam proses pembelajaran.Adapun faktor yang mendukung penggunaan media dalam pembelajaran ski pada materi sholat kelas VII di MTs Noor Aini Kota Banjarmasin ialah pengalaman mengajar, penguasaan guru terhadap media pembelajaran, adanya persiapan sebelum menggunakan media pembelajaran, dan adanya sarana dan prasarana Adapun hal-hal yang menghambat keadaan media yang kurang baik, terbatasnya media yang ada, dan keadaan siswa. Kata Kunci: Penggunaan, Media LCD, SKI dan MTs Noor Ain

    PENGARUH ALKALISASI HYBRID COMPOSITE BULU ITIK (ANAS PLATHYCUS BORNEO) - SERAT PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) BERMATRIX POLYESTER TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN LENTUR

    No full text
    Itik Alabio (Anas Plathycus Borneo) berkembang di daerah Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan dengan populasi itik pada tahun 2006 tercatat 3.487.002 ekor. Selama ini itik alabio hanya dimanfaatkan untuk daging dan telur, padahal bagian bulu unggas yang satu ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku komposit karena sifatnya yang relatif kuat dan elastis. Untuk meningkatkan kualitas komposit, 10% bulu bebek dikombinasikan dengan 90% Serat Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) sehingga menjadi komposit Hybrid. Bulu Itik komposit Hibrida dan Serat Purun Tikus di alkalisasi selama 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 menit. Penelitian ini menggunakan metode uji eksperimental dan uji statistik ANOVA-One Way. Dari hasil penelitian diketahui bahwa waktu alkalisasi mempengaruhi nilai kekuatan sifat mekanik. Nilai paling optimal kekuatan tarik dan lentur dicapai pada waktu perendaman 20 menit. Yaitu sebesar 257,24 Mpa untuk kekuatan tarik dan kekuatan lenturnya sebesar 4,37 Mpa. Dalam komposit yang diperkuat serat dengan alkalisasi NaOH 5%, ikatan antara serat dan resin menjadi sempurna. Namun, semakin lama waktu alkalisasi, hemiselulosa, lignin dan pektin secara bertahap hilang sama sekali, kekuatan serat alami akan berkurang karena kumpulan mikrofibril yang membentuk serat yang disatukan oleh lignin dan pektin akan terpisah, sehingga serat hanya akan menjadi serat halus yang dipisahkan satu per satu sama lain
    corecore