7 research outputs found

    Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Katuk (Breynia androgyna (L.)) pada Mencit Putih dengan Metode Transit Intestinal

    Get PDF
    ABSTRAKDiare merupakan suatu masalah gangguan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan pengeluaran feses cair berulang kali atau lebih dari 3 (tiga) kali sehari atau diare adalah frekuensi terjadinya defekasi lebih sering dari keadaan normal. Tanaman katuk mengandung senyawa-senyawa kimia meliputi flavonoid, saponin dan tanin. Tanin merupakan salah satu zat yang berkhasiat sebagai adstringensia sehingga diduga mampu memberikan efek antidiare.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat aktivitas antidiare dari tanaman katuk (Breynia androgyna).   Metode yang digunakan untuk menguji efek antidiare ekstrak etanol daun katuk yakni menggunakan metode transit intestinal. Dosis yang digunakan berturut-turut adalah (dosis I) 40 mg (dosis II) 80 mg dan (dosis III) 160 mg/20g BB. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada uji aktivitas antidiare ekstrak etanol daun katuk dapat diketahui bahwa ekstrak daun katuk memiliki efek sebagai antidiare yang ditunjukkan dengan nilai rasio transit intestinal terbaik sebesar 0.39 pada dosis III sebesar 160mg/20gBB dan secara statistik siginifikan (p<0.05)   terhadap kontrol negatif. Kata kunci : Diare; Daun Katuk; Transit Intestinal; Tanin.ABSTRACTDiarrhea is a problem in the digestive tract, which is characterized by repeated discharge of liquid stools or more than 3 (three) times a day or diarrhea is the frequency of defecation more often than normal. Katuk plant contains chemical compounds including flavonoids, saponins and tannins. Tannins are one of the substances that are efficacious as an adstringensia so that they are thought to have an antidiarrheal effect. The purpose of this study was to see the antidiarrheal activity of the katuk (Breynia androgyna) plant. The method used to test the antidiarrheal effect of the ethanolic extract of katuk leaves is using the intestinal transit method. The doses used were (dose I) 40 mg (dose II) 80 mg and (dose III) 160 mg/20g BW. Based on the results obtained in the antidiarrheal activity test of the ethanol extract of katuk leaves, it can be seen that the katuk leaf extract has an antidiarrheal effect as indicated by the best intestinal transit ratio value of 0.39 at dose III of 160mg/20gBW and statistically significant (p<0.05) against the control negative. Keywords : Diarrhea; Katuk Leaves; Intestinal Transit; Tannin

    EKSTRAKSI BERBANTU ULTRASONIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) SECARA IN VITRO

    Get PDF
    Dioscorea hispida Dennst atau di Indonesia dikenal dengan umbi gadung diketahui mengandung senyawa aktif fenol yang dapat memberikan aktivitas antioksidan. Ekstraksi senyawa fenol dari umbi gadung masih belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekstraksi senyawa fenol menggunakan metode ultrasonic-assisted extraction (UAE) dengan pelarut yang bervariasi yaitu air, etanol, dan metanol serta menguji aktivitas antioksidannya. Penentuan kandungan fenol total (TPC) ekstrak secara kuantitatif telah dilakukan menggunakan metode spektrofotometri uv-vis dengan prinsip reaksi reduksi antara Folin–Ciocalteu  dengan asam galat. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak menggunakan metode peredaman 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Dari penelitian ini diketahui bahwa senyawa fenol total paling tinggi terdapat pada ekstrak metanol umbi gadung yaitu sebesar 4,467 ± 0,752 gGAE/100 g dengan aktivitas antioksidan terkuat yang dilihat dari nilai IC50-nya yaitu sebesar 4,395 μg/mL

    Validitas Angket Self-Confidence Peserta Didik Menengah pada Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas angket self-confidence peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan aplikasi Winsteps. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP, SMA dan SMK di Jakarta dengan total subjek pada penelitian sebanyak 212 peserta didik yang terdiri dari 36 peserta didik SMP, 53 peserta didik SMA dan 123 peserta didik SMK. Pada penelitian ini menggunakan angket self-confidence yang diadopsi dari dua penelitian lain dimana terdapat 6 indikator pada self-confidence. Penelitian ini dianalisis menggunakan Rasch Model dengan menggunakan aplikasi WinSteps. Selanjutnya, hasil penelitian ini memperoleh bahwa terdapat 44 subjek yang tidak valid. Sementara, perhitungan reliabilitas memperoleh sebesar (α = 0.51)

    Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Daun dan Umbi Talas sebagai Hand Sanitizer dan Masker Wajah di Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis

    No full text
    ABSTRAK Pemanfaatan tumbuhan sebagai alternatif pengobatan banyak ditemukan di masyarakat desa. Salah satunya Desa Padamulya yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di sana merupakan petani yang sedang menggalakan kegiatan penanaman talas di Desa tersebut dalam rangka menjamin ketersediaan bahan pangan alternatif dari tanaman talas yang selain memiliki kandungan gizi juga memiliki manfaat yang tinggi. Namun, permasalahan di daerah mitra yakni pemanfaatannya masih belum optimal karena kurangnya pengetahuan dalam mengolah potensi sumber daya yang dimiliki sebagai sumber bahan pangan maupun sebagai produk kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menginisiasi pembuatan produk hand sanitizer dari daun talas dan masker wajah dari umbi talas yang ditanam sendiri serta siap digunakan kapan saja. Metode dari program pengabdian masyarakat ini adalah pembinaan Masyarakat Desa Padamulya melalui penyuluhan dan praktik pembuatan produk hand sanitizer dari daun talas dan masker wajah dari umbi talas. Selain itu, kelompok ibu rumah tangga ini akan dibekali tentang bagaimana cara komersialisasi produk melalui media sosial untuk memasarkan produknya. Hasil dari program pengabdian ini dilakukan pada tanggal 16 September 2023 di Aula Desa Padamulya, Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis pada pukul 13.00-15.30 WIB yang diikuti oleh 20 peserta yang merupakan ibu rumah tangga serta petani di Desa Padamulya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh dosen anggota kegiatan pengabdian masyarakat, mahasiswa, serta kepala Desa Padamulya. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah berjalan lancar serta para peserta antusias serta memahami materi yang disampaikan dan dapat terlihat dari hasil post test para peserta yang menunjukkan bahwa penyampaian materi dilakukan secara efektif. Kata Kunci: Talas, Desa Padamulya, Masker, Hand sanitizer ABSTRACT The use of plants as alternative medicine is often found in village communities. One of them is Padamulya Village, which is one of the villages in Cihaurbeuti District, Ciamis Regency. Most of the people there work as farmers who are promoting taro planting activities in the village in order to ensure the availability of alternative food ingredients from taro plants which, apart from having nutritional content, also have high benefits. However, the problem in partner areas is that utilization is still not optimal due to a lack of knowledge in processing the potential of the resources they have as a source of food and as health products. The aim of this activity is to initiate the manufacture of hand sanitizer products from taro leaves and face masks from home-grown taro tubers that are ready to be used at any time. The method of this community service program is to develop the Padamulya Village Community through counseling and practice in making hand sanitizer products from taro leaves and face masks from taro tubers. Apart from that, this group of housewives will be provided with information on how to commercialize products through social media to market their products. The results of this service program were carried out on September 16 2023 in the Padamulya Village Hall, Padamulya Village, Cihaurbeuti District, Ciamis Regency at 13.00-15.30 WIB, which was attended by 20 participants who were housewives and farmers in Padamulya Village. This community service activity was attended by lecturers, members of community service activities, students, and the head of Padamulya Village. The conclusion of this activity was that it went smoothly and the participants were enthusiastic and understood the material presented and it can be seen from the results of the participants' post test which showed that the delivery of the material was carried out effectively. Keywords: Talas, Desa Padamulya, Mask, Hand Sanitize

    Pembentukan dan Pembinaan Kelas Remaja Sehat di Pondok Pesantren

    No full text
    Sekolah merupakan wahana pendidikan yang tepat untuk melakukan promosi kesehatan reproduksi remaja, dalam rangka mendukung program pemerintah yang bertajuk pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR). Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri Malang merupakan salah satu sekolah yang berbasis pesantren yang mendidik remaja putri usia 12-18 tahun. Remaja merupakan masa pencarian identitas diri, yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.Informasi yang berimbang sangat dibutuhkan remaja dalam menjalani masa pertumbuhan dan perkembangan, khususnya terkait kesehatan reproduksi.Teknologi informasi memberikan kontribusi pada tahap perkembangan ini, sehingga memiliki dampak positif maupun negatif.Tujuan kegiatan ini adalah (1) Meningkatkan pengatahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, (2) Pembentukankelas remaja sehat, dan (3) Membuat program kerja kelas remaja.Sasaran pembentukan kelas remaja adalah remaja putri (santri) yang berjumlah 10 orang yang disebut denganvolunteeratau kader kesehatan remaja.Metode kegiatan berupa branstroming, focus group discussion dan ceramah. Kegiatan ini dilakukan sebanyak5 (lima) kali kegiatan yang membahas dan mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi.Voluneteer diharapkan dapat memandu teman-temannya dalam memperoleh informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. Terdapat peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sebanyak 25.6% setelah dilakukan pembinanaan kelas remaja.Untuk keberlanjutan kelas remaja, maka dibuat program kerja kelas remaja sehat di pondok pesantren, dengan kegiatan berkala mingguan, bulanan dan tahunan. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh volunteer di bawah binaan guru atau ustadzah Pembina kelas remaja sehat di pondok pesantren.Kata kunci : Kelas Remaja. Remaja. Kesehatan Reproduks
    corecore